dahulu. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan sediaan obat yang rusak karena obat tersebut tidak digunakan hingga melewati tanggal kadaluarsa.
Puskesmas Ngemplak I telah membuat kebijakan dalam hal penyiapan obat, yaitu penyiapan resep untuk resep racikan puyer 15 menit dan 5 menit
untuk resep non racikan non puyer Adityasari, 2011.
2. Pelayanan Farmasi Klinik
a. Pelayanan Resep
1 Penerimaan Resep
Pada tahap ini mencangkup tiga kegiatan utama yakni pemeriksaan kelengkapan administratif, kesesuaian farmasetis, dan pertimbangan klinis.
Kegiatan penerimaan resep yang dilakukan petugas ruang obat di Puskesmas Ngemplak I sudah dilakukan secara menyeluruh. Pemeriksaan administratif dan
pemeriksaan kesesuaian farmasetik resep telah dilakukan secara baik oleh petugas pelayanan obat. Namun demikian, untuk pertimbangan klinis seperti alergi obat
pada resep belum dilaksanakan secara optimal dikarenakan jarang pasien yang melaporkan kejadian alergi terhadap obat. Menurut hasil wawancara dengan
petugas pelayanan obat, jika pasien mengalami kejadian alergi terhadap obat hendaknya melaporkan kepada dokter pemeriksa agar mengganti obat yang
menyebabkan alergi. Apabila terjadi keraguan yang terdapat pada resep, petugas pelayanan
obat khususnya apoteker untuk dapat berkonsultasi dengan dokter penulis resep, sehingga diharapkan akan diperoleh kesimpulan yang tepat mengenai obat yang
sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mewujudkan pelayanan kefarmasian yang optimal.
2 Peracikan Obat
Tahap peracikan obat di Puskesmas Ngemplak I telah dilakukan secara baik sesuai Pedoman Pelayanan Kefarmasian Puskesmas yakni petugas ruang obat
mengambil obat pada tempat penyimpanan dengan menggunakan alat sendok untuk menjaga agar obat tidak terkontaminasi dan menjaga keadaan fisik obat,
serta memperhatikan waktu kadaluarsa obat. Setelah proses peracikan selesai, petugas menuliskan nama pasien, aturan penggunaan pada etiket yang sesuai.
Petugas kemudian memasukkan etiket ke dalam kantong plastik obat dengan rincian etiket warna putih pada obat dalam, etiket warna biru untuk obat luar, dan
etiket “kocok dahulu” pada obat dalam bentuk larutan. Setiap obat dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dan terpisah dengan tujuan untuk menjaga kualitas obat
dan mencegah penggunaan yang salah.
3 Penyerahan Obat
Tahap terakhir pada pelayanan resep adalah penyerahan obat kepada pasien. Berbagai hal yang dilakukan oleh petugas pelayanan obat di Puskesmas
Ngemplak I pada tahap ini yakni petugas melakukan pengecekan kesesuaian nama pasien, cara penggunaan pada etiket, serta jenis dan jumlah obat yang akan
diserahkan. Petugas juga memastikan bahwa obat diterima oleh pasien atau anggota keluarganya. Pemberian informasi obat meliputi dosis obat, frekuensi
pemakaian obat, lama penggunaan, cara pemakaian, efek samping, dan cara penyimpanan obat sesuai aturan. Ketersediaan petugas pelayanan obat sudah
sesuai dengan jumlah pasien yang sangat banyak setiap harinya di Puskesmas Ngemplak I, sehingga dapat terwujud pelayanan kefarmasian secara optimal.
b. Pelayanan Informasi Obat PIO