2
luteolin dan naringenin Sudjaroen, 2005; Deepti, et al., 2013. Senyawa katekin dan epikatekin merupakan jenis tanin yang berkhasiat sebagai antidiare Wiryowidagdo,
2007. Tanin bekerja sebagai adstringen yang dapat menciutkan selaput lendir usus sehingga digunakan sebagai obat antidiare Tan dan Rahardja, 2007.
Diare adalah keadaan frekuensi dan likuiditas buang air besar yang abnormal. Keadaan diare terjadi adanya suatu perubahan dalam buang air besar, baik frekuensi
yang menjadi lebih sering lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali untuk anak dan dewasa dalam satu hari maupun konsistensinya yang menjadi lebih cair
Sukandar, et al., 2008. Keadaan diare terdapat gangguan dari resorpsi, sedangkan sekresi getah lambung-usus dan motilitas usus meningkat. Diare juga merupakan
suatu gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain. Kasus ini banyak terjadi di negara-negara berkembang dengan standar hidup yang rendah, dimana
dehidrasi akibat diare merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak Tan dan Rahardja, 2007. Salah satu metode pengujian antidiare adalah metode transit
intestinal yaitu untuk mengukur perjalanan norit sebagai parameter motilitas usus . Berdasarkan tinjauan patofisiologinya, salah satu mekanisme penyebab diare adalah
gangguan motilitas usus Vogel, 2002. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan uji
aktivitas antidiare ekstrak biji asam jawa Tamrindus indica L. suku leguminosae terhadap mencit jantan dengan metode transit intestinal.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
3
a. apakah karakteristik simplisia dan ekstrak etanol biji asam jawa dapat
ditentukan ? b.
apa sajakah golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia dan ekstrak etanol biji asam jawa?
c. apakah ekstrak etanol biji asam jawa dapat memberikan efek antidiare pada
mencit jantan?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
a. karakteristik simplisia dan ekstrak etanol biji asam jawa dapat ditentukan.
b. golongan senyawa kimia yang terdapat pada serbuk simplisia dan ekstrak
etanol biji asam jawa yaitu golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, glikosida dan steroid triterpenoid.
c. ekstrak etanol biji asam jawa dapat memberikan efek sebagai antidiare pada
mencit jantan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: a.
untuk mengetahui karakteristik simplisia dan ekstrak etanol biji asam jawa b.
untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada serbuk simplisia dan ekstrak etanol biji asam jawa.
c. untuk mengetahui efek ekstrak etanol biji asam jawa sebagai antidiare.
Universitas Sumatera Utara
4
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: a.
meningkatkan pemanfaatan biji asam jawa sebagai obat diare. b.
memberikan informasi tentang dosis optimal ekstrak etanol biji asam jawa sebagai obat diare.
Universitas Sumatera Utara
5
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Adapun kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Variabel Bebas Variabel Terikat
Parameter
\
Gambar 1.1 Diagram Kerangka Pikir Penelitian
Simplisia Biji asam
jawa Karakteristik
simplisia 1.
makroskopik 2.
mikroskopik 3.
kadar air 4.
kadar sari larut air 5.
kadar sari larut etanol 6.
kadar abu total 7.
kadar abu tidak larut asam
Diare Meningkat 1. Flavonoida
3. Tanin 3. Alkaloid
4. Glikosida 5. Saponin
6. Steroidtriterpenoid Skrining
fitokimia
Oleum ricini
Mencit
Loperamid HCl
Persen lintas
marker Ekstrak
etanol biji asam jawa
Karakteristik ekstrak
1. Kadar Air 2. Kadar abu total
3. Kadar abu tidak larut
asam
Suspensi Norit 5
Diare Menurun Keadaan Normal
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA