44
J. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan persamaan regresi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan regresi.
a Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor dalam sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu
populasi dengan distribusi teoritis Siegel, 1997 : 59. Uji normalitas
menguji apakah pada model regresi, variabel dependen, variabel independent, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
b Pengujian Hipotesis Penelitian
Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Untuk menguji hipotesis 1 digunakan teknik analisis korelasi parsial
Sugiyono, 2005:221..
2 1
. x x
y
r =
2 1
2 1
2 1
2 2
2
1 1
.
yx x
x x
x yx
yx
r r
r r
r
Keterangan:
2 1
. x x
y
r : koefisien korelasi partial antara bimbingan guru dengan
prestasi belajar siswa
1
yx
r : koefisien korelasi antara bimbingan guru dengan prestasi
belajar siswa
2
yx
r : koefisien korelasi antara minat belajar, motivasi belajar dan
prestasi belajar
45
2 1
x x
r : Koefisien korelasi antara bimbingan guru, minat belajar dan
motivasi belajar untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil perhitungan
r
xy
menggunakan statistik uji t dengan rumus: t
hitung
=
p p
r n
r
2
1 3
keterangan: r
p
: Koefisien korelasi antara bimbingan guru dengan prestasi belajar n
: Jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji
terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara bimbingan guru dengan prestasi belajar. Jika didapatkan nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka Ho gagal ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara
bimbingan guru dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial.
Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel
interpretasi korelasi Sugiyono, 2005:216. b. Untuk menguji hipotesis 2 digunakan teknik analisis korelasi parsial
Sugiyono, 2005:221.
46
2 1
. x x
y
r =
2 1
2 1
2 1
2 2
2
1 1
.
yx x
x x
x yx
yx
r r
r r
r
Keterangan:
2 1
. x x
y
r : koefisien korelasi partial antara minat belajar dengan prestasi
belajar siswa
1
yx
r : koefisien korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar
siswa
2
yx
r : koefisien korelasi antara bimbingan guru, motivasi belajar
dan prestasi belajar
2 1
x x
r : Koefisien korelasi antara minat belajar, bimbingan guru dan
motivasi belajar untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil perhitungan
r
xy
menggunakan statistik uji t dengan rumus: t
hitung
=
p p
r n
r
2
1 3
keterangan: r
p
: Koefisien korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar n
: Jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji
terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar. Jika didapatkan nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka Ho gagal ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara
47
minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel
interpretasi korelasi Sugiyono, 2005:216
c. Untuk menguji hipotesis 3 digunakan teknik analisis korelasi parsial Sugiyono, 2005:221..
2 1
. x x
y
r =
2 1
2 1
2 1
2 2
2
1 1
.
yx x
x x
x yx
yx
r r
r r
r
Keterangan:
2 1
. x x
y
r : koefisien korelasi partial antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa
1
yx
r : koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa
2
yx
r : koefisien korelasi antara bimbingan guru, minat belajar dan
prestasi belajar
2 1
x x
r : Koefisien korelasi antara motivasi belajar, bimbingan guru
dan minat belajar untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil perhitungan
r
xy
menggunakan statistik uji t dengan rumus: t
hitung
=
p p
r n
r
2
1 3
48
keterangan: r
p
: Koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar n
: Jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji
terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Jika didapatkan nilai t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5, maka Ho gagal ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel
interpretasi korelasi Sugiyono, 2005:216
Tabel 3.8 Indeks dan Interpretasi Korelasi
r Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0, 199 Sangat Rendah
49
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Lingkungan Sekolah
SMP Santa Theresia Pangkalpinang beralamat di Jalan Toniwen no. 99 kecamatan Bintang, Pangkalpinang. Lokasi SMP Santa Theresia berada di
seberang jalan tepatnya di depan toko buku gramedia. SMP Santa Theresia ini berada di pinggir jalan tetapi sekolah ini jauh dari kebisingan dan keributan jalan
karena SMP Santa Theresia di kelilingi tembok yang sangat kokoh. Halaman depan sekolah SMP Santa Theresia cukup luas. SMP Santa Theresia masih dalam
satu kompleks dengan TK, SD dan Susteran Santa Theresia.
B. Identitas Sekolah
SMP Santa Theresia Pangkalpinang merupakan sekolah menengah pertama swasta yang dikelola oleh Yayasan Tunas Karya. SMP Santa Theresia
dibawah naungan Paroki Santo Yosef. SMP Santa Theresia berasal dari nama Santa Theresia dimana Santa Theresia merupakan seorang yang teladan, penolong
dan pelindung umat manusia dengan kasih sayang yang dimilikinya. Dengan demikian diharapkan bagi semua komunitas menjadi teladan, penolong dan
mempunyai kasih sayang seperti Santa Theresia.
49