1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman sekarang ini, teknologi sudah sangat maju, sehingga teknologi sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Di masyarakat telah
beredar berbagai macam produk yang menggunakan teknologi yang sudah sangat canggih yang telah diproduksi khususnya oleh perusahaan-perusahaan
elektronik. Banyaknya produk sejenis yang diproduksi oleh beberapa perusahaan berbeda tersebut akan menimbulkan suatu persaingan. Namun saat
ini banyak pula produsen yang mampu berkreasi dan berinovasi menghasilkan produk yang kualitasnya tidak kalah dengan produk-produk yang diproduksi
pesaingnya. Produk-produk tersebut bahkan terkadang memiliki kelebihan lain dibandingkan produk sejenis yang sebelumnya telah beredar di pasaran. Ini
mengakibatkan persaingan antar produsen menjadi semakin ketat. Untuk itu produsen dituntut untuk dapat berinovasi menghasilkan produk yang lebih
baik agar perusahaan dapat menarik lebih banyak konsumen, tetap mempertahankan pelanggan yang ada, dan juga dapat menghasilkan produk
yang lebih baik dibandingkan pesaingannya. Dampak persaingan ini bukan cuma dihadapi oleh beberapa pihak saja, terutama untuk produk-produk dari
perusahaan lokal yang bersaing dengan produk dari perusahaan asing. Perusahaan lokal akan menghadapi persaingan yang berat karena mereka
minimal harus menyeimbangkan produknya agar bisa diterima pasar dan tidak hilang dalam persaingan.
Oleh sebab itu, merek sangat penting bagi suatu perusahaan. Banyak perusahaan ingin membuat agar merek dari produknya dikenal dan diminati
oleh pasar, karena merek adalah salah satu aset yang berharga bagi perusahaan. Definisi merek brand sendiri bukan hanya sekedar suatu
produk. Menurut asosiasi pemasar Amerika Kotler dan Keller, 2009 merek brand didefinisikan sebagai sebuah nama, tanda, simbol atau rancangan atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut, dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari barang dan jasa pesaingnya. Konsumen biasanya tidak menjalin relasi dengan barang atau jasa
tertentu, namun sebaliknya membina hubungan yang kuat dengan merek tertentu Tjiptono, 2005. Assael 1992 juga mendefinisikan pembelajaran
konsumen sebagai suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai bagian dari pengalaman masa lalunya. Dengan kata lain, konsumen akan belajar
untuk memutuskan pembelian suatu produk melalui kebiasaaan atau kesukaannya pada suatu merek tertentu, karena pengalaman masa lalunya
yang telah mengetahui atau membeli produk dari suatu merek maka produk tersebut akan mempunyai citra yang sesuai, biasanya pengalaman itu akan
memudahkan untuk mempercepat dalam membuat keputusan pembelian. Hal ini juga dapat diartikan bahwa jika produk itu dinilai bagus, maka citra merek
dari produk tersebut adalah positif dan memiliki nilai value yang tinggi.
Merek yang paling menonjol dalam pikiran akan menjadi merek dalam rangkaian pertimbangan konsumen yang memiliki kemungkinan lebih tinggi
untuk dibeli. Selain itu, merek yang menonjol juga akan lebih besar aksesnya untuk serangkaian pertimbangan. Dengan demikian, lebih besar kemungkinan
untuk diingat dan dalam waktu yang sama mengurangi ”tempat” yang tersedia untuk merek pesaing.
Beberapa penelitian tentang merek telah banyak dilakukan. Brand equity
ekuitas merek merupakan tema yang banyak diangkat dalam penelitian tersebut. Untuk menimbulkan merek yang menonjol dan citra yang positif
maka perlu diperhatikan mengenai ekuitas merek. Pelanggan akan memiliki perasaan, respon dan reaksi positif terhadap merek bila mereka memiliki
penilaian positif terhadap merek, salah satu bagian dari penilaian terhadap merek diantaranya meliputi brand image.
Selain brand image, perceived quality adalah tahapan yang akan dilihat konsumen setelah melihat citra dari suatu brand, tahap ini dapat
dianggap sebagai persepsi konsumen terhadap berbagai macam karakteristik keseluruhan dari kualitas dan keunggulan suatu produk. Persepsi kualitas ini
berpengaruh terhadap alasan untuk membedakan atau memposisikan merek sebagai karakteristik penting dari merek. Seperti motivasi dari individu itu
sendiri, persepsinya, pembelajarannya dan keyakinanya pada suatu merek untuk membelinya. Persepsi konsumen ini dianggap akan mempengaruhi
minat seseorang untuk keputusan membeli sebuah produk, apabila konsumen memberi nilai positif terhadap keseluruhan kualitas dari suatu produk maka
dapat dipastikan ia menyukai produk tersebut dan kemungkinannya untuk membeli sangat tinggi, dan begitu juga jika sebaliknya.
Salah satu teknologi yang sangat dibutuhkan di era informasi pada saat ini adalah notebook. Notebook adalah salah satu produk yang saat ini sudah
menjadi kebutuhan rumah tangga. Memiliki notebook adalah sebuah kebutuhan yang pokok, terutama bagi seorang karyawan, pengusaha dan
mahasiswa yang sering membutuhkan notebook untuk mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya. Notebook tidak hanya digunakan
untuk pekerjaan kantoran saja, tetapi sudah banyak digunakan oleh semua kalangan. Alasan banyak kalangan memilih notebook adalah karena lebih
praktis untuk dibawa kemana saja karena bentuknya ringan dibanding dekstop PC. Notebook juga hemat energi karena menggunakan baterai sehingga tidak
harus tergantung terus menerus terhadap listrik seperti dekstop PC. Selain itu saat ini penampilan luar dari notebook juga beraneka ragam sehingga
konsumen pasti akan lebih tertarik membeli notebook dibandingkan dengan desktop
PC. Saat ini juga tidak bisa dipungkiri bahwa membawa notebook akan meningkatkan prestise seseorang. Di pasaran, sangat banyak tersedia
pilihan merek notebook. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang karena adanya berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh
merek-merek tersebut. Seseorang yang ingin membeli notebook, akan terlebih dahulu mencari
informasi tentang produk yang akan dibelinya. Hal ini karena notebook adalah salah satu barang yang membutuhkan keterlibatan tinggi dalam proses
pembeliannya karena kompleksnya karakteristik dari notebook itu sendiri. Dalam prosesnya, untuk mempermudah proses pemilihan, orang cenderung
memilih sesuatu dengan membandingkan mereknya terlebih dahulu. Hal ini karena merek dirasa dapat mewakili sebagian pertanyaan mengenai
produknya. Notebook yang memiliki citra merek brand image yang bagus akan lebih menonjol untuk dipilih konsumen dibanding brand lainnya, dan
setelah itu barulah konsumen akan menilai atribut lainnya seperti kualitas produknya dengan mengevaluasi informasi-informasi yang telah diperolehnya.
Saat ini banyak orang cenderung memilih notebook merek terkenal yang dimiliki oleh brand perusahaan asing. Tetapi tidak dipungkiri juga,
bahwa ada banyak orang yang mau menggunakan brand notebook ”lokal” yang beredar di pasaran. Hal ini dikarenakan brands ”lokal” tersebut juga
mempunyai keunggulan lain, terutama dalam hal harga yang murah. Terbukti saat notebook merek ”lokal” dapat menawarkan produk dengan keunggulan
yang menyerupai merek-merek dari pesaingnya, tetapi dapat dibeli oleh konsumen dengan berbagai macam nominal harga yang lebih terjangkau, serta
dengan kualitas dan spesifikasi yang hampir sama dengan brand lainnya. Walaupun ada wacana publik yang pernah mengatakan bahwa merek-
merek ”lokal” terkenal tidak awet, tetapi pada kenyataannya banyak konsumen yang masih dapat menggunakannya dalam beberapa periode yang
cukup lama dibandingkan masa garansi yang diberikan notebook lokal tersebut. Hal ini berarti bahwa sebenarnya merek-merek ”lokal” tersebut tidak
lokal tidak kalah kualitasnya jika dibandingkan merek-merek lainnya. Berarti merek ”lokal” juga mempunyai kualitas produk yang juga tidak kalah bagus.
Sebenarnya, brands ”lokal” sendiri juga banyak yang tidak terlalu dikenal, padahal merek itu sudah ada dan masih memproduksi notebook
dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek-merek lainnya. Contohnya untuk produk notebook Advan, orang cenderung mengenalnya sebagai produk
untuk home PC Processor Computer rumah saja. Ketika Advan mengeluarkan notebook, keunggulannya juga tidak akan kalah dengan
notebook-notebook merk lokal lainnya karena karakteristik produknya juga
tidak berbeda dengan kualitas PC yang diproduksi. Sedangkan Zyrex, sejak pertama berdiri sudah launching dengan produk notebook dan brand’nya
tersebut diharapkan dapat terus dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu merek notebook ”lokal” yang dapat diperhitungkan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Brand Image dan Perceived Quality pada
Minat Beli Konsumen Studi Perbandingan Notebook Merek Zyrex dan Advan di DIY”
B. Rumusan Masalah