Perbuatan Melawan Hukum Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum Dalam Pembuatan Akta PPAT Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 94/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Pst)

B. Perbuatan Melawan Hukum

Perbuatan melawan hukum yang dimaksud di sini adalah perbuatan melawan hukum dalam bidang keperdataan karena n itu mengakibatkan kegoncangan dalam neraca keseimbangan dari m masyarakat dilanggar langsung. 102 103 hukum apabila perbuatan itu tidak tertulis, yang harus untuk tindakan perbuatan melawan hukum pidana yang biasa disebut dengan perbuatan pidana ataupun perbuatan melawan hukum oleh penguasa negara mempunyai arti dan pengaturan yang berbeda sama sekali. Menurut Wirjono Prodjodikoro yang menggunakan istilah perbuatan melawan hukum berpendapat bahwa perbuata asyarakat dan kegoncangan ini tidak hanya terdapat apabila peraturan-peraturan hukum dalam masyarakat dilanggar langsung, melainkan juga apabila peraturan-peraturan kesusilaan, keagamaan dan sopan santun dalam Sedangkan menurut Molengraaf, seseorang akan melakukan perbuatan melawan hukum bilamana ia bertindak secara lain dari pada yang diharuskan dalam pergaulan masyarakat mengenai seseorang atau benda lain. Dengan kata lain, dinamakan perbuatan melawan bertentangan dengan hukum pada umumnya. Hukum bukan saja berupa ketentuan- ketentuan undang-undang, tetapi juga aturan-aturan hukum 102 Wirjono Prodjodikoro, Perbuatan Melanggar Hukum Dipandang dari Sudut Hukum Perdata, Bandung: Mandar Maju, 2000, halaman 7. 103 M.A. Moegni Djojodirdjo, Perbuatan Melawan Hukum, Jakarta : Pradnya Paramita, 1982, halaman 24. Universitas Sumatera Utara dita kar antara lain : 1. Ker KUHPerdata ditentukan pula bahwa setiap orang tidak saja bertanggung jawab terhada a terhadap gungnya, atau si pelaku. ti dalam ati dalam hidup bermasyarakat. Kerugian yang ditimbulkan itu harus disebabkan ena perbuatan yang melawan hukum itu ugian-kerugian dan perbuatan itu harus ada hubungannya yang langsung. 2. Kerugian itu disebabkan karena kesalahan pembuat. Yang dimaksud dengan kesalahan disini adalah apabila pada pelaku ada kesengajaan atau kealpaan kelalaian. Perbuatan melawan hukum tidak hanya terdiri atas satu perbuatan, tetapi juga dalam tidak berbuat sesuatu. Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata p kerugian yang disebabkan karena perbuatannya sendiri, tetapi jug kerugian yang ditimbulkan karena perbuatan orang-orang yang ditang karena barang-barang yang berada dibawah pengawasannya. Hal tersebut diatur dalam Pasal 1367 ayat 1 KUHPerdata. Ada beberapa hal substansi dari perbuatan melawan hukum yaitu : 1. Bertentangan dengan kewajiban hukum 2. Melanggar hak subyektif orang lain, atau melanggar kaidah tata susila goede zeden. 3. Bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-ha pergaulan hidup masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dengan turut memperhatikan dasar pertimbangan tersebut diatas, unsur-unsur yang 1. Adanya tindakan yang melawan hukum. dilakukannya pada saat proses peralihan hak atas tanah balik nama ke atas nama yang ditunjuk oleh tuan Syukri. Sedangkan pada saat pembuatan akte jual beli di mita, SH, nyonya Ellisa sendiri yang menentukan harga jual tanah d telah disepakati oleh kedua belah pihak. terdapat dalam muatan pasal 1365 KUHPerdata itu sendiri yang merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam halnya perbuatan melawan hukum, yaitu : 2. Ada kesalahan para pihak yang melakukan. 3. Ada kerugian yang diderita. Misalnya terdapat adanya tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh Haji Dana Sasmita, SH selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang mana akibat kelalaian yang nyonya Ellisa, mengakibatkan timbulnya kerugian yang diderita bagi pihak lain yaitu tuan Syukri. Padahal sudah jelas, dalam akta kuasa menjual yang dibuat antara tuan syukri beserta istrinya dengan nyonya Ellisa tersebut disebutkan bahwa harga untuk penjualan rumah Sertipikat HGB No. 2774 itu harus melalui property consultant hadapan Haji Dana Sas an bangunannya berdasarkan dari Nilai Jual Obyek Pajak. Sehingga terbit akte jual beli, berdasarkan akte jual beli oleh nyonya Ellisa telah dibalik nama yang semula atas nama tuan Syukri menjadi atas nama nyonya Ellisa Hal ini jelas telah bertentangan dengan isi dari perjanjian semula yang Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, konsekuensi yang timbul terhadap seseorang melakukan buatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian moril dan materil pada ng lain, mewajibka per ora n pembuat yang bersalah untuk mengganti kerugian. Hal tersebut diatur dalam 1. Ganti rugi umum, yaitu ganti rugi yang berlaku untuk semua kasus karena 1. Ada komponen dari ganti rugi meliputi biaya, rugi dan bunga. Biaya adalah n uang yang dikeluarkan oleh korban yang Pasal 1365, sebagai berikut : ”Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian pada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Ganti rugi yang dikenal dalam hukum perdata ada 2 dua macam, yaitu : 104 perbuatan melawan hukum berupa biaya, rugi dan bunga. Ganti rugi secara umum diatur dalam Pasal 1243 sampai Pasal 1252 KUHPerdata. 2. Ganti rugi khusus yang hanya dapat timbul dari perikatan-perikatan tertentu. Terdapat beberapa syarat agar suatu perbuatan dapat dimintakan ganti rugi, yaitu : 105 segala sesuatu yang dapat dinilai denga dirugikan. Rugi adalah keadaan berkurangnya nilai suatu kekayaan. Bunga yang lingkupnya meliputi keuntungan yang semestinya didapat oleh korban namun 104 Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2002, halaman 134. 105 Ibid, halaman 139. Universitas Sumatera Utara karena adanya suatu perbuatan yang termasuk perbuatan melawan hukum maka tidak didapat. 2. Saat dimulainya perhitungan dari ganti rugi yang mulai dihitung sejak dinyatakan wan n tersebut harus diharapkan terjadi oleh pelaku atau diduga akan terjadi. aksud dengan perbuatan enimbulkan kerugian bagi orang lain. Dalam elawan hukum, yaitu sebagai 106 aupun 107 prestasi atau sejak yang berkewajiban melewati tenggang waktu menunaikan. 3. Bukan karena alasan overmacht. 4. Saat benar-benar terjadi kerugian yang dialami korban karena ada perbuatan orang lain terhadapnya. 5. Kerugia Menurut Pasal 1365 KUHPerdata, maka yang dim melanggar hukum adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang yang karena salahnya telah m ilmu hukum dikenal 3 tiga kategori dari perbuatan m berikut: 1. Perbuatan melawan hukum karena kesengajaan. 2. Perbuatan melawan hukum tanpa kesalahan tanpa unsur kesengajaan m kelalaian. 3. Perbuatan melawan hukum karena kelalaian. Maka model tanggung jawab hukum adalah sebagai berikut : 106 Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002, halaman 3. 107 Ibid, halaman 3. Universitas Sumatera Utara 1. Tan a undang-undang atau tiap perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum yang tidak bertentangan dengan undang-undang sekalipun perbuatan tersebut adalah ber diw keputusan Hoge Raad tanggal 31 Januari 1919 dalam perkara Lindebaum lawan Cohen. e daad diartikan suatu perbuatan atau kealpaan, yang atau bertentangan dengan hak orang lain, atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku atau bertentangan, baik dengan kes ggung jawab dengan unsur kesalahan kesengajaan dan kelalaian sebagaimana terdapat dalam Pasal 1365 KUHPerdata. 2. Tanggung jawab dengan unsur kesalahan khususnya kelalaian sebagaimana terdapat dalam Pasal 1366 KUHPerdata. 3. Tanggung jawab mutlak tanpa kesalahan sebagaimana terdapat dalam Pasal 1367 KUHPerdata. Istilah perbuatan melawan hukum onrechtmatig daad sebelum tahun 1919 oleh Hoge Raad diartikan secara sempit, yakni tiap perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain yang timbul karen nya sendiri yang timbul karena undang- undang. Menurut ajaran yang sempit sama sekali tidak dapat dijadikan alasan untuk menuntut ganti kerugian karena suatu perbuatan melawan hukum, suatu perbuatan tentangan dengan hal-hal yang diwajibkan oleh moral atau hal-hal yang ajibkan dalam pergaulan masyarakat. Pengertian perbuatan melawan hukum menjadi lebih luas dengan adanya Hoge Raad telah memberikan pertimbangan antara lain sebagai berikut : ”bahwa dengan perbuatan melawan hukum onrechmatig usilaan, pergaulan hidup terhadap orang lain atau benda, sedang barang siapa Universitas Sumatera Utara karena salahnya sebagai akibat dari perbuatannya itu telah mendatangkan kerugian pada orang lain, berkewajiban membayar ganti kerugian.” 108 Dengan meninjau perumusan luas dari onrechmatige daad, maka yang termasuk perbuatan melawan hukum adalah setiap tindakan : 1. Ber dengan kesusilaan baik. 4. Bertentangan dengan keharusan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain atau benda. Tanggung jawab atas perbuatan melawan hukum dapat disengaja dan tidak disengaja atau karena lalai. Hal tersebut diatur dalam Pasal 1366 KUHPerdata, sebaga ”Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya.” a bagi penegak hukum dalam menjalankan fungsinya sebagai aparatur negara. Yang dimaksudkan disini adalah norma-norma atau kaidah-kaidah yang wajib tentangan dengan hak orang lain. 2. Bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri. 3. Bertentangan i berikut : Menciptakan dan menerapkan hukum, PPAT haruslah senantiasa berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Nilai-nilai ini merupakan sumber dari norm 108 M.A. Moegni Djojodirdjo, Perbuatan Melawan Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita, 1982, halaman 25-26. Universitas Sumatera Utara ditaati oleh para penegak hukum atau pemelihara hukum, norma-norma tersebut perlu dita . tohamidjojo, ada empat norma yang penting dalam penegakan hukum yai 3. Kepatutan ini perlu a dalam pergaulan hidup manusia dalam masyarakat. 4. Kej Pem perbuatan-perbuatan yang curang dalam mengurus perkara. Ada kalanya seorang PPAT dalam menjalankan tugas dan kewajibannya hukum pidana tersebut meliputi masalah tindak pidana perbuatan jahat, kesalahan dan pidana serta korban. ati terutama dalam menegakkan hukum, menyusun serta memelihara hukum Menurut O. No tu : 109 1. Kemanusiaan. Norma kemanusiaan menuntut supaya dalam penegakan hukum, manusia senantiasa diperlakukan sebagai manusia, sebab ia memiliki keluhuran pribadi. 2. Keadilan. Keadilan adalah kehendak yang kekal untuk memberikan kepada orang lain apa saja yang menjadi haknya. Kepatutan. Kepatutan adalah hal yang wajib dipelihara dalam pemberlakuan undang-undang dengan maksud untuk menghilangkan ketajamannya. diperhatikan terutam ujuran. eliharaan hukum atau penegak hukum harus bersikap jujur dalam mengurus atau menangani hukum, serta dalam melayani justitiable yang berupaya untuk mencari hukum dan keadilan. Atau dengan kata lain, setiap yurist diharapkan sedapat mungkin memelihara kejujuran dalam dirinya dan menjauhkan diri dari sebagai pejabat umum selain dikenai dengan sanksi administrasi, juga dapat dikenai sanksi pidana. Berbicara tentang hukum pidana tidak akan terlepas dari masalah pokok yang menjadi titik perhatiannya, masalah pokok dalam 109 E. Sumaryono, Etika Profesi Hukum Norma-norma Bagi Penegak Hukum, Yogyakarta: Kanisius, 1995, halaman 115. Universitas Sumatera Utara Hukum pidana adalah keseluruhan aturan-aturan ketentuan hukum mengenai n aturan pidananya 110 . Yang menjadi 1. Perumusan perbuatan yang dilarang kriminalisasi. 2. Pertanggung jawaban pidana kesalahan. 3. Sanksi yang diancam, baik pidana maupun tindakan. dibedakan atas unsur subjektif dan lekat pada diri si pelaku, alamnya adalah segala sesuatu yang terkandung didalam hatinya. Unsur eliputi : 1. esengajaan atau ketidak sengajaan dolus atau culpa. 2. aksud dalam Pasal 53 ayat 1 3. Macam-macam maksud atau oogmerk seperti misalnya yang terdapat dalam Pasal 340 tif dari tindak pidana meliputi : 113 perbuatan-perbuatan yang dapat di hukum da masalah pokok dalam hukum pidana adalah 111 : Adapun yang menjadi unsur tindak pidana unsur objektif. Unsur Subjektif adalah unsur-unsur yang me termasuk did subjektif dari tindak pidana m 112 K Maksud pada suatu percobaan seperti yang dim KUHP. tindak pidana pencurian. 4. Merencanakan terlebih dahulu, seperti misalnya yang terdapat dalam KUHP. Sedangkan unsur objektifnya adalah unsur-unsur yang ada hubungannya dengan keadaan-keadaan yaitu didalam keadaan-keadaan mana tindakan-tindakan dari si pelaku itu harus dilakukan. Unsur objek 110 Martin Prodjohamidjojo, Memahami Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Jakar Pradnya Paramita, halaman 5. ta: PT. 111 Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Semarang: UNDIP, 1995, halaman 50. 112 A. Fuad Usfa dan Tongat, Pengantar Hukum Pidana, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004, halaman 33. 113 Ibid, halaman 33. Universitas Sumatera Utara 1. Sifat melanggar melawan hukum. 2. Kualitas dari si pelaku, misalnya keadaan sebagai seorang pegawai negeri dalam Pasal 415 KUHP. 3. Kasualitas, yaitu hubungan antara sesuatu tindakan sebagai penyebab dengan ken Didalam hukum pidana, untuk menentukan seseorang telah melakukan tindak arus memenuhi unsur-unsur perbuatan pidana yaitu 114 : 1. Per a. . uskan dalam peraturan pidana telah dilakukan yang dilarang adalah perbuatannya atau kelakuannya. b. 2. Sifa a. bersifat melawan hukum pabila perbuatan memenuhi semua unsur yang terdapat didalam rumusan idana yang tidak memenuhi salah atu unsur delik dalam rumusan Undang-undang tidak dapat dikatakan bersifat melawan hukum. b. Sifat melawan hukum materil. kejahatan menurut yataan sebagai akibat. pidana terlebih dahulu h umusan delik tersebut harus terpenuhi unsur-unsur : Delik formil Delik formil kalau perbuatan sebagai yang dirum Delik materiil. Mengenai unsur delik materil yang dilarang oleh undang-undang ialah akibatnya. t melawan hukum dapat dibedakan juga kedalam : 115 Sifat melawan hukum formil. Suatu perbuatan hanya dapat dipandang sebagai a delik dalam Undang-undang. Perbuatan p s 114 D. Schafmeister, N. Kijzer, E.PH. Sitorus, Editor J.E.Sahetapy, Hukum Pidana, Yogyakarta : Liberty, 1995, halaman 27. 115 Ibid, halaman 70. Universitas Sumatera Utara Suatu perbuatan bersifat melwan hukum atau tidak, ukurannya bukan hanya 3. Sifat Tercela itu merupakan syarat umum untuk dapat dipidananya perbuatan, sekalipun tidak kan unsur di luar undang- undang, jadi yang tidak tertulis. 116 dana tersebut diatas, barulah dapat elanggar hukum dan dapat dipidana. Jadi dapat di an pertanahan, pelanggaran dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : didasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum yang tertulis saja, tetapi juga harus ditinjau menurut asas-asas umum dari hukum yang tidak tertulis, seperti nilai-nilai dalam masyarakat hukum masyarakat. Suatu perbuatan yang memenuhi semua unsur delik yang tertulis dan juga bersifat melawan hukum, namun tidak dapat dipidana kalau tidak dapat dicela pelakunya. Misalnya kalau dia berada dalam kesesatan yang dapat dimaafkan ingat putusan terkenal tahun 1916 tentang Air dan Susu.Sifat melawan hukum dan sifat tercela disebut dalam rumusan delik. Inilah yang yang dinama Dengan terpenuhinya semua unsur perbuatan pi dikatakan seorang PPAT itu telah m katakan, selain dapat dikenakan sanksi administrasi, PPAT juga dapat dikenakan pidana sesuai deng sanksi an perbuatan yang diakibatkan karena kesengajaan atau kel a alai nnya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Berdasarkan ketentu yang menjadi dasar pemberhentian PPAT 116 D. Schaffmeister, N. Keijzer, E. PH. Sutorius, Op. cit, halaman 27. Universitas Sumatera Utara 1. Pelanggaran ringan antara lain : a. Memungut uang jasa melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan. anan mengenai akta yang dibuatnya. buatan akta sebagai permufakatan jahat yang mengakibatkan g mengakibatkan tau di dalam daerah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal pihak yang berwenang melakukan perbuatan hukum ang-undangan tidak hadir dihadapannya. h. Pembuatan akta mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah melakukan perbuatan hukum yang dibuktikan dengan akta. hadapan para pihak maupun pihak yang

C. Akibat Hukum Terhadap Akta yang Dibuat Dihadapan Pejabat Pembuat