Analisis bahan hukum Metode penulisan

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT

USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG A. Hukum Perlindungan Konsumen Setiap manusia pada dasarnya membutuhkan barang danatau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam dan dapat dibedakan atas berbagai macam kebutuhan. Jika dilihat dari tingkatannya, maka kebutuhan konsumen dapat terbagi menjadi tiga yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, kebutuhan manusia juga dapat dibagi menjadi kebutuhan jasmani dan rohani. Dengan adanya bermacam-macam dan berbagai jenis kebutuhan tersebut maka setiap manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik berupa barang maupun jasa. Berbagai kebutuhan tersebut ditawarkan oleh pelaku usaha sehingga tercipta hubungan timbal balik antara konsumen dan pelaku usaha serta saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Aneka ragam barang danatau jasa yang ditawarkan oleh para pelaku usaha kepada konsumen sebagai sebuah hubungan timbal balik. 1 Terdapat saling ketergantungan dan membutuhkan antara konsumen dan pelaku usaha, sehingga sudah seharusnya kedudukan konsumen dan pelaku usaha berada pada posisi yang seimbang. Konsumen seringkali berada 1 Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989h. 43 16 pada posisi yang seimbang. Namun dalam kenyataannya, kedudukan konsumen dan pelaku usaha tidaklah seimbang. Konsumen seringkali berada pada posisi atau kedudukan yang lemah bila dibandingkan dengan kedudukan pelaku usaha. 2 Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa kedudukan konsumen berada pada posisi yang lebih lemah bila dibandingkan dengan kedudukan pelaku usaha. Ketidakseimbangan kedudukan antara konsumen dan pelaku usaha inilah yang menyebabkan pentingnya suatu perlindungan konsumen ditegakkan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga konsumen berada pada posisi yang seimbang dengan kedudukan pelaku usaha.

B. Sejarah perkembangan Hukum Perlindungan Konsumen

Sejarah historis perlindungan konsumen diawali dengan adanya gerakan-gerakan konsumen pada diakhir abad ke-19 yaitu saat terbentuknya liga konsumen untuk pertama kalinya di New York pada tahun 1891. 3 Dalam perkembangannya gerakan konsumen yang bangkit, tidak hanya dinegara maju saja tetapi juga menyebar sampai ke negara dunia ketiga. Organisasi- organisasi konsumen bersama Lembaga Swadaya Masyarakat LSM juga 2 Zumrotin K Susilo, Penyambung Lidah Konsumen Jakarta, Puspa Suara, 1996h. 11-14 3 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003h. 12