ditutupi oleh Exhibition Hall yang nantinya akan dilapisi vertical garden pada dindingnya.
Kondisi hijau seperti itu jelas jarang sekali kita jumpai di tengah padatnya Kota Jakarta ini, sehingga semua pemandangan hijau yang terdapat di Ancol
Ecopark bisa dikatakan sebagai Good view yang akan menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.
4. 11 Sosial dan Ekonomi
Kondisi saat ini memperlihatkan bahwa kawasan di sekitar lokasi Taman Impian Jaya Ancol telah berkembang menjadi sebuah kawasan yang lebih maju
dan padat. Kepadatan ini dapat dilihat dari jumlah pemukiman, pusat perbelanjaan dan kawasan perdagangan yang semakin berkembang di sekitar kawasan Taman
Impian Jaya Ancol. Sebagian besar tenaga kerja di Taman Impian Jaya Ancol merupakan penduduk sekitar lokasi yang merupakan warga Kelurahan Ancol.
Terserapnya tenaga kerja lokal yang berasal dari penduduk sekitar lokasi kegiatan kawasan Taman Impian Jaya Ancol merupakan tujuan dan tuntutan diawal
pembangunan kawasan ini. Setidaknya 20 dari tenaga kerja di Kawasan Taman Impian Jaya Ancol merupakan penduduk lokal yang tinggal di sekitar kawasan
tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat dari keberadaan Taman Impian Jaya Ancol bagi warga sekitarnya.
Keberadaan Taman Impian Jaya Ancol ditujukan untuk segala lapisan masyarakat dengan berbagai tingkatan umur. Berbagai area yang ada di Taman
Impian Jaya Ancol ditujukan untuk dapat mengakomodir segala tujuan wisata bagi setiap pengunjung. Berdasarkan data bulan Mei 2011, harga tiket masuk
Taman Impian Jaya Ancol adalah Rp. 15.000 per orang, Rp. 15.000 per mobil serta Rp. 10.000 untuk motor.
Ancol Ecopark nantinya pun ditujukan untuk berbagai lapisan masyarakat yang ingin lebih mengenal lingkungan alam. Pihak Pembangunan Jaya Ancol
menargetkan bahwa pengunjung yang akan datang ke Ancol Ecopark dapat mencapai 15 juta orang pada tahun pertama pembukaannya, dengan puncak
kunjungan pada musim liburan sekolah.
BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL
ECOPARK
5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark
Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal, pihak
PT.Pembangunan Jaya Ancol dibantu oleh pihak konsultan lanskap PT.AECOM yang berasal dari Singapura. Konsultan lanskap sendiri adalah pengembang
swasta yang memiliki tanggung jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota Gold, 1980. Perencana kota dan arsitek lanskap
berperan penting dalam kegiatan preservasi, perencanaan ruang terbuka, pembangunan fasilitas rekreasi, dan program sosial sebagai pelayanan kebutuhan
rekreasi bagi manusia. Penciptaan konsep pada Ancol Ecopark ini bertujuan untuk menambah pengalaman rekreasi yang baru bagi para pengunjungnya. Gambar
desain lanskap per area dari PT.AECOM dapat dilihat pada lampiran, untuk desain lanskap keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 5, sedangkan desain
lanskap Area Eco Art pada Lampiran 6, desain lanskap Area Eco Care pada Lampiran 7, desain lanskap Area Eco Nature pada Lampiran 8, dan desain
lanskap Area Eco Energy pada Lampiran 9. Dari konsep dan pengembangan desain yang diberikan oleh PT.AECOM pihak Departemen Perencanaan Rekreasi
dan Resort, Taman Impian Jaya Ancol pun melakukan beberapa penyesuaian desain dengan beberapa alasan sehingga akhirnya dihasilkan sebuah rencana
lanskap akhir berupa gambar final yang nantinya digunakan sebagai panduan dalam proses pembangunannya.
Tujuan dari konsep rencana ini adalah untuk memberikan inovasi baru bagi Taman Impian Jaya Ancol agar dapat terus menjadi kawasan tujuan rekreasi
utama di Indonesia dan mencapai keberhasilan dari segi desain kawasan dan keunggulan komersial. Penciptaan konsep Ancol Ecopark ini mengambil referensi
dari beberapa kawasan rekreasi di dunia salah satunya adalah Sentosa Island dan Jurong Bird Park di Singapura. Desain penanaman lanskap Ancol Ecopark dapat
dilihat pada Lampiran 10. Konsep awal pembuatan Ancol Ecopark ini dilakukan oleh pihak konsultan lanskap PT.AECOM dengan mengacu pada tujuan dari