11
E-learning yang digunakan dalam dunia pendidikan juga tidak
terlepas dari berbagai kekurangan dalam pelaksaannya, antara lain: 1.
Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya nilai dalam proses belajar dan mengajar. 2.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
3. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal. 5.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. 6.
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer yang dimiliki siswa
maupun guru.
2. Model pembelajaran TGT Team Game Tournament
TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penghargaan Slavin 2008. Aktivitas
belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar, serta menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar.
Motivasi siswa dalam belajar memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa. Prinsip-prinsip pergerakan motivasi belajar
sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip belajar itu sendiri untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal Hamalik, 2008. Penelitian yang
12
dilakukan Uguroglu dan Walberg 1979, diacu dalam Anni 2006 yang menganalisis 232 korelasi tentang motivasi dengan belajar akademik dengan
ukuran sampel terkombinasi sebanyak 637.000 siswa kelas 1 sampai kelas 12 menemukan bahwa 98 terdapat korelasi positif antara motivasi dan prestasi
akademik. TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan
dibentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari 4-5 siswa dalam setiap kelompoknya dengan pembagian tugas sesuai dengan aturan
yang ditetapkan sebelumnya Slavin 2008. Di dalam kelompok-kelompok kecil tersebut siswa diberi permainan yang berupa pertanyaan-pertanyaan
yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Setiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab
pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa dari semua tingkat untuk menyumbangkan skor kelompoknya bila
mereka berusaha dengan maksimal. Turnamen ini dapat berperan untuk mengulang materi pelajaran.
Slavin 2008 mengemukakan bahwa ada 5 komponen utama dalam TGT: 1.
Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau
dengan ceramah dan diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi
yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan
menentukan skor kelompok. 2.
Kelompok
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan
ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan
anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
13
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa secara kelompok dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
4. Turnamen
Turnamen adalah struktur dimana game berlangsung. Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa siswa kedalam beberapa
meja turnamen. Tiga siswa berprestasi tinggi dikelompokkan pada meja turnamen 1, tiga siswa selanjutnya pada meja turnamen 2, dan seterusnya.
Para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan yang homogen, dengan masing-masing meja turnamen tiga peserta.
Kompetisi yang sama ini memungkinkan siswa dari semua tingkatan pada hasil belajar memberi kontribusi pada skor timnya secara
maksimal jika mereka melakukannya secara maksimal.. 5.
Penghargaan kelompok Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang.
Kelompok yang menang merupakan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi dan akan mendapatkan pengharagaan.
Secara umum skema dari model pembelajaran TGT untuk turnamen adalah tampak seperti gambar berikut:
14
Gambar 1: Penempatan pada meja turnamen Slavin 2008 Keterangan gambar:
A1, B1, C1 : siswa berkemampuan tinggi
A2,3 B2,3 C2,3 : siswa berkemampuan sedang
A4, B4, C4 : siswa berkemampuan rendah
3. Aplikasi pembuat website e-learning