Hasil Penelitian Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Realistik Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Wonosari 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

106

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Pelaksanaan Pra Siklus

Sebelum diadakan pelaksanaan siklus terlebih dahulu guru mengambil data awal untuk untuk melihat masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran. Dalam pengambilan data awal atau pra siklus ini pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode lama ceramah. Peroleh data dalam pembelajaran tersebut sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Belajar Sebelum Perbaikan No Keterangan Jumlah 1 Nilai rata-rata 60 2. Siswa yang tuntas belajar 9 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 22 4. Nilai terendah 30 5. Nilai tertinggi 80 6. Persentase ketuntasan belajar 29 Berdasar data nilai sebelum perbaikan maka diketahui bahwa nilai tuntas tingkat klasikal sebelum perbaikan pembelajaran hanya dicapai oleh 9 siswa atau 29 dan yangb belum tuntas 22 siswa atau 70.96 dari sejumlah 31 siswa, Sedangkan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah 30 dengan rata-rata nilai kelas 60. Hasil belajar tersebut menjadi perhatian serius bagi guru. 107 Sesuai dalam Pedoman PKM, peneliti memperoleh temuan-temuan sehubungan dengan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran yang dilakukan secara klasikal adalah: 1 keterampilan bertanya masih belum sepenuhnya merata yang dilakukan oleh guru, 2 dalam keterampilan memberi penguatan belum sepenuhnya dilakukan dengan baik 3 Guru menjelaskan materi terlau keras 4 motivasi bagi siswa masih sangat kurang 5 Guru menutup pelajaran tanpa membuat rangkuman terlebih dahulu 6 banyak siswa yang masih pasif dalam mengerjakan tugas 7 masih banyak siswa yang gaduh dan bermain-main 8 siswa masih kurang aktif menerima pelajaran dan sebagian siswa jenuh menerima pembelajaran 9 Pemusatan siswa dalam pembelajaran masih kurang 10 penekanan nteraksi pembelajaran masih sangat kurang 11 interaksi timbal balik masih belum tampak 12 interaksi masih dalam satu arah guru siswa 13 interaksi dengan lingkungan dan Ciri -ciri interaksi pembelajaran, Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum, Pengelolaan interaksi, Komponen-komponen interaksi, Interaksi didalam kelompok jigsaw, Prinsip-prinsip interaksi pembelajaran, Tahapan interaksi pembelajaran, Tingkah laku interaksi pembelajaran serta interaksi social masih belum sepenuhnya tampak dalam pebelajaran.

2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dalam siklus I dilaksanakan dengan dua petemuan, kedua pertemuan tersebut menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik. Pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan, 108 pelaksanaan, observasi, refleksi dan revisi.Adapun siklus I dapat dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut : a. Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut : 1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP materi Pemerintahan Desa 2 Menyiapkan media serta mempersiapkan siswa untuk membawa pembelajaran kedalam dunia nyata yaitu dengan cara membawa siswa untuk mengobservasi ke kantor kepala desa atau kantor kelurahan yang berhubungan dengan materi. 3 Menyusun dan menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi ini ada 2 macam, yaitu lembar keterampilan guru dan lembar interaksi pembelajaran. 4 Menyiapkan soal evaluasiatau untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mempelajari materi. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan di SDN Wonosari 03. Pelaksanaan meliputi pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan Idilaksanakan pada hari kamis tanggal 21 Juli 2011, dan pertemuan IIdilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2011dikelas IV semester I mata pelajaran PKn dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun pelaksanaan siklus I pertemuan I dan pertemuan II sama namun yang 109 membedakan adalah materi pembelajaran. Kegiatan siklus I dalah sebagai berikut : 1 Pra Pembelajaran a Mengkondisikan kesiapan belajar siswa . b Mengajak semua siswa berdo’a untuk mengawali pelajaran. c Presensi d Memotivasi siswa untuk berkooperatif 2 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan cara belajar dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw dilajutkan dengan memberi apersepsi yaitu dengan memberi pertanyaan ”siapa yang tahu nama kepala desa wonosari”, ”siapa yang pernah masuk ke kantor kepala desa atau kantor kelurahan”. 3 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menyampaikan materi ajar yang berhubungan dengan pembelajaran. Namun dalam pembelajaran ada beberapa siswa yang bercanda dengan teman lainnya. Melihat hal tersebut guru memberi teguran dan peringatan kepada siswa tersebut agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menarik perhatian siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang diajarkan, namun tidaksatupun siswa 110 yang ingin bertanya, hal itu mungkin dikarenakan siswa masih malu dan takut untuk bertanya. Melihat hal tersebut guru membuat permasalahan sedehana yang dapat menarik siswa untuk bertanyaSetelah kegiatan eksplorasi selesai kemudian guru menerapkan kegiatan elaborasi. Adapunlangkah-langkah elabolarasi dalam pembelajaran ini guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok asal atau kelompok awal,setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa yang diberi nomer misal A, B, C, D, E, dan F, didalam kelopok asal masing masing siswa diberi tugas yang berbeda-beda.Setelah terbentuk kelompok asal, dilanjutkan dengan pengelompokan kelompok ahli dengan cara masing-masing nomer yang sama atau tugas yang sama berkumpul atau berkelompok menjadi satu tempat, didalam kelompok ahli ini tugaskan kepada siswa untuk belajar bersama dan memahami serta dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari tugas yang telah dipahami dikelompok ahli kepada kelompok asal. Kemudian apabila tugas dari kelompok ahli sudah selesai dikerjakan, masing- masing dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal kelompok awal. Setelah kembali kekelompok asal siswa disuruh untuk bergantian menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompoh asal secara bergantian. Apabila masing-masing kelompok telah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan kemudian guru memberi klarifikasi dan penguatan. Selanjutnya 111 guru melaksanakan kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan ini Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan guru memberi penguatan. Setelah itu guru mengadakan pre tes untuk menentukan skor dasar setiap siswa, dalam mengerjakan pre tes banyak siswa yang bertanya dengan guru dan teman lainnya sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Setelah mengerjakan, hasil pre tes lalu dikumpulkan. Selama proses pembelajaran guru berkeliling kelas untuk mengontrol dan memonitoring proses belajar kelompok. Beberapa anggota kelompok masih ada yang ramai dan megerjakan sendiri- sendiri, melihat hal ini guru menjelaskan agar siswa bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok. Serta memberi motivasi bahwa belajar dengan cara berkelompok itu memudahkan kita untuk belajar. 4 Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan melontarkan beberapa perntanyaan dan member masalah-masalah yang bisa dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan guru memberikan tindak lanjut : guru menugaskan siswa untuk mencari tahu dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintahan DesaKelurahan di kehidupan kita. 112 c. Observasi 1 Observasi keterampilan Guru Pengamatan keterampilan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Hasil pengamatan keterampilan guru siklus I pertemuan I dan pertemuan II No Aspek Keterampilan Guru Hasil Yang Dicapai Pertemuan Ke I Pertemuan Ke II 1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2 3 2 Keterampilan bertanya 3 3 3 keterampilan memberi penguatan 2 2 4 Keterampilan menggunakan variasi 3 3 5 Katerampilan menjelaskan 2 2 6 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 2 2 7 Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 2 3 8 Keterampilan mengelola kelas 2 2 Jumlah 18 20 Presentase

56.25 62.5

Rata-rata 2.25

2.5 Kategori

Cukup Baik Tabel 5. Penilaian Keterampilan Guru Siklus I Skor Nilai 25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik 19,5 ≤ skor 25.75 Baik 113 13,25 ≤ skor 19,5 Cukup 8 ≤ skor 13,25 Kurang Tabel diatas menunjukan hasil keterampilan guru dalam pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama dan pertemuan ke dua menunjukkan : hasil keterampilan yang di capai pada pertemuan pertama adalah 18 dengan presentase 56.25 dan rata- rata nilai 2,25. Hasil analisis kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam kategori cukup. Artinya keterampilan guru siklus I pada pertemuan pertama masih belum sepenuhnya sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasil pertemuan kedua menunjukkan jumlah nilai adalah 20 dengan presentase 62,5 dan rata-rata nilai 2.5. Pada pertemuan kedua ini termasuk dalam kategori baik, akan tetapi keterampilan guru pada pertemuan kedua ini perlu diadakan perbaikan supaya pada siklus berikutnya mendapat hasil sesuai yang diharapkan. 2 Observasi interaksi pembelajaran Pengamatan interaksi pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini . Tabel 6. Hasil pengamatan interaksi pembelajaran siklus I Pertemuan I dan pertemuan II No Aspek penilaian Hasil yang dicapai Pertemuan I Pertemuan II 1 Pola interaksi pembelajaran 2 3 2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3 3 114 3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 3 3 4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 2 2 5 Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum 2 3 6 Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan 2 2 7 Pengelolaan interaksi 3 3 8 Komponen-komponen interaksi 2 2 9 Interaksi dalam kelompok jigsaw kelompok ahli 2 3 10 Interaksi dalam kelompok jigsaw kelompok asal 2 2 11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 3 3 12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 2 3 13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran pemecahan masalah 2 2 14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri 1 2 15 Tahapan interaksi sebelumpembelajaran 3 3 16 Tingkah laku interaksi 3 3 17 Interaksi sosial 2 3 Jumlah 39 45 Presentase 65 75 Rata-rata 2.2

2.6 Kriteria

Cukup Baik 115 Tabel 7. Penilaian interaksi pembelajaran siklus I Skor Nilai 55,75 ≤ skor ≤ 68 Sangat Baik 42,5 ≤ skor 55,75 Baik 29,25 ≤ skor 42,5 Cukup 17 ≤ skor 29,25 Kurang Selama kegiatan interaksi pembelajaran pada mata pelajaran PKn berlangsung interaksi pembelajaran diamati oleh teman sejawat dengan menggunakan instrument. Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan interaksi dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan I. hasil pengamatan menunjukan bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan I dengan jumlah nilai 39 dengan presentase 65 dan rata-rata nilai 2,2. Dari pertemuan I tersebut belum sepenuhnya mendapat kriteria sesuai yang diharapkan dengan kriteria cukup. Selanjutnya dari tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan interaksi dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan II mendapat kriteria baik. Dengan nilai yang dicapai yaitu 45 dengan presentase 75 dan rata-rata nilainya yaitu 2.6. 3 Hasil Belajar Berdasarkan data hasil penelitian siklus I pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mengenai hasil belajar PKn materi Pemerintahan Desa dengan menggunakan pendekatan kooperatif 116 tipe jigsaw berbasis realistik diperoleh data hasil belajar sebagai berikut : Tabel 8. Analisis Hasil Belajar Siklus I pertemuan I dan pertemuan II Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif Kualifikasi P I P II P I P II 80 2 2 6.45 6.45 Tuntas 75 3 4 9.67 12.90 Tuntas 70 4 4 12.90 12.90 Tuntas 65 6 6 19.35 19.35 Tuntas 60 12 12 38.70 38.70 Belum Tuntas 55 4 3 12.90 9.67 Belum Tuntas Jumlah 31 100 Tabel 9. Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 65 Tuntas 65 Tidak tuntas 117 Gambar 2 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I Gambar 3 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I Menurut data tabel diatas menunjukan bahwa dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada pertemuan pertama sebanyak 48.38atau 15 siswa, sedangkan 51.61 atau 16 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 4 siswa. Dan hasil pertemuan kedua yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 51.61 atau 16 siswa, sedangkan 48.38 atau 15 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 80 sebanyak 2 siswa 51.61 48.38 Hasil belajar siklus I pertemuan I Tidak t unt as Tunt as 51.61 48.38 Hasil belajar siklus I pertemuan II Tunt as Tidak t unt as 118 dan nilai terendah 55 sebanyak 3 siswa.Dengan demikian pada siklus 1 pertemuan kedua mengalami peningkatan walaupun belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pebaikan pada pelaksanaan tindakan disiklus II. Tuntas Tidak tuntas 51.61 51.61 48.38 4 8.38 Pertemuan I pertemuan II Gambar 4 Diagram batang hasil belajar Siklus I pertemuan I dan II d. Refleksi Refleksi tindakan pada siklus I ini lebih difokuskan pada masalah yang muncul selama tindakan. Berdasarkan deskripsi data siklus I pertemuan pertama dan kedua, maka dalam pembelajaran ditemukan permasalahan sebagai berikut : 1 Guru perlu mengkaji dan memahami serta mengembangkan lagi keterampilan yang akan diterapkan pada proses pembelajaran seperti Hasil belajar siklus I pertemuan I dan II 45.5 40.5 35.5 60.5 55.5 50.5 119 pengelolaan kelas menyampaikan materi dengan mengaitkannya kedalam dunia nyata. 2 Siswa perlu termotivasi dalam belajar sehingga siswa mampu memaparkan pendapatnya dan dapat tercipta interaksi pembelajaran dengan baik 3 Guru perlu memperhatikan lagi tahapan, komponen, serta prinsip prinsip pemecahan masalah dan prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri atau proses interaksi 4 Perhatian dan bimbingan guru masih kurang merata, sehingga masih ada kelompok yang menunggu bimbingan guru. 5 Penguatan guru terhadap kelompok jigsaw masih kurang, sehingga masih ada kelompok yang bermain-main dengan teman lainnya. 6 Hasil tes tertulis dari evaluasi siklus I pertemuan kedua terdapat51.61 atau 16 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan48.38 atau 15 siswa belum mengalami ketuntasan. Nilai tertinggi 80 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 4 siswa. Sehingga ketuntasan belum sesuai dengan kriteria yang diharapkan. e. Revisi Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus I, ada beberapa hal yang harus lebih ditingkatkan lagi oleh peneliti untuk melaksanakan siklus II yaitu: 1 Guru harus lebih tegas terhadap siswa. 120 2 Guru perlu mengkaji dan memahami serta mengembangkan lagi keterampilan yang akan diterapkan pada proses pembelajaran seperti pengelolaan kelas menyampaikan materi dengan mengaitkannya kedalam dunia nyata sehingga keterampilan guru dalam mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. 3 Guru harus lebih memotivasi dan membangkitkan semangat serta keberanian siswa untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya sehingga siswa mampu memaparkan pendapatnya dan dapat tercipta interaksi pembelajaran dengan baik 4 Guru perlu memperhatikan dan meningkatkan lagi tahapan atau proses interaksi yang akan terlaksana sehingga interaksi pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 5 Guru perlu memperhatikan lagi dalam Perhatian dan bimbingan kepada kelompok sehingga pada kegiatan belajar didalam kelompok jigsaw dapat berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan yang diharapkan 6 Hasil tes menunjukkan siswa belum mengalami ketuntasan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan, maka dari itu guru perlu meningkatkan lagi hasil belajar siswa ke siklus berikutnya sehingga hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan yang diinginkan. 121

3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1. Perencanaan Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II ini masih tetap akan melaksanakan tindakan utama seperti disiklus I, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik. Pada siklus II ini ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. adapun perbaikannya adalah sebagai berikut : 1 Perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran siklus II Meliputi : a Guru harus lebih tegas terhadap siswa. b Guru perlu memperhatikan lagi tahapan atau proses interaksi yang akan terlaksana sehingga interaksi pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru meningkatkan pengkondidsian kelas, sehingga interaksi pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diingingkan. c Guru masih jarang memberikan rangsangan agar siswa mau aktif berfikir, dan bertanya.Rangsangan-rangsangan itu dapat dilakukan guru sesering mungkin dengan kata-kata yang halus, memberikan pertanyaan, merayu dan wajah berseri d Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswa baik dalam berdiskusi dengan anggota kelompoknya maupun 122 dalam mempresentasikan hasil dan memberikan motivasi pada siswa agar tidak takut bertanya dan mengeluarkan pendapat 2 Menyusun kembali RPP dengan materiPemerintahan Desa 3 Mempersiapkan kembali sumber dan media pembelajaran 4 Menyiapkan alat evaluasi 5 Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan interaksi dalam pembelajaran pada siklus II. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan di SDN Wonosari 03 dengan dua pertemuan. Pelaksanaan siklus II pertemuan pertamapada hari rabu tanggal 11 Agustus 2011, dan pelaksanaan pertemuan kedua pada hari rabu tanggal 18 Agustus kelas IV semester I mata pelajaran PKn dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun kegiatanPertemuan pertama dan kedua hampir sama hanya saja yang membedakan adalah materi pembelajaran. Kegiatan siklus II dalah sebagai berikut : 1 Pra Pembelajaran Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan kesiapan belajar siswa,kemudian Salam dan berdoa, Menumbuhkan motifasi dan Presensisiswa. 2 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini Guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam pembelajaran selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Gurumenegaskan kembali cara belajar dengan 123 pendekatan jigsaw berbasis realistikdan guru memberikan apersepsi : “diantara kalian siapa yang mempunyai ayah atau sanak keluarga yang bekerja di kantor kelurahankantor Kepala Desa ? dan dimanakah jika kita mau membuat KTP ?” 3 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Adapun langkah-langkah eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dapat dijelaskan sebagai berikut : langkah-langkah eksplorasi : Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan dan siswa benar-benar siap menerima dan memperhatikan penjelasan materi dari guru dengan mempertimbangkan kecepatan intonasi suara dan ketepatan waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya guru menarik pertanyaan kepada siswa dan memberi rangsangan kepada siswa untuk bertanya. Selanjutnya kegiatan elaborasi. Langkah- langkah elaborasi adalah sebagai berikut : Guru membagisiswa dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal ata kelompok awal yang beranggotakan 4-6siswa. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya A,B,C,D,E dan F. Selanjutnya guru membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda, selanjutnya guru menyuruh dan membimbing siswa, Masing-masingsiswa nomor yang sama berkumpul menjadi satukelompok ahliatau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu kelompok. 124 Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya, guru menugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami serta dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau tugas yang telah dipahami dari dikelompok ahli kepada kelompok asal. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli guru menugaskan masing- masing siswa kembali ke kelompok asal atau kelompok awal. Selanjutnya setelah kembali kekelompok asal guru memberikan kesempatan secara bergantiankepada masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok awal kelompok asal, apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan guru memberikan klarifilkasi.Yang terahir yaitu Konfirmasi. Langkah-langkah konfirmasi ini yaitu guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Dalam kegiatan ini perntanyaan dari siswa meningkat dan setelah itu guru memberi penguatan berupa kata-kata “pintar, bagus dan dengan acungan jempol tangan”.Kegiatan yang terahir yaitu guru mengadakan pre tes untuk menentukan skor atau nilai pada setiap individu siswa dalam siklus II ini, dalam mengerjakan pre tes masih ada sebagian siswa yang tengok kanan kiri mencontek dan bertanya dengan teman lainnya sehingga suasana kelas menjadi ramai. selanjutnya Setelah mengerjakan tugas, hasil pre tes lalu dikumpulkan. 125 Selama proses pembelajaran tidak lupa guru berkeliling kelas untuk mengontrol dan memonitoring serta memberi arahandalam proses belajar kelompok. Dalam siklus II ini ada beberapa anggota kelompok yang ramai dan megerjakan sendiri-sendiri, melihat hal ini guru menjelaskan agar siswa mau bersosialisasi bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok sehingga pekerjaan menjadi mudah dikerjakan dan memudahkan kita untuk belajar. 4 Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan melontarkan beberapa perntanyaan dan memberi masalah-masalah yang bisa dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan guru memberikan tindak lanjut : guru menugaskan siswa untuk mencari tahu dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintahan Desa Kecamatan di kehidupan kita. c. Observasi Data observasi penelitian ini berasal dari hasil pengamatan observer pengamat yaitu pengamatan keterampilan guru dalam mengajar dan pengamatan terhadap interaksi dalam pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dengan instrumen. Data lain berasal dari catatan lapangan dari pembelajaran yang diamati oleh guru maupun observer. 126 1 Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi dan setelah dilakukan analisis pada siklus II maka diperoleh data sebagai berikut pada pertemuan I dan II : Tabel 10. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II No Aspek Keterampilan Guru Hasil Yang Dicapai Pertemuan I Pertemuan II 1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 3 4 2 Keterampilan bertanya 3 3 3 keterampilan memberi penguatan 3 3 4 Keterampilan menggunakan variasi 3 4 5 Katerampilan menjelaskan 3 3 6 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 3 3 7 Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 3 3 8 Keterampilan mengelola kelas 2 3 Jumlah 23 26 Presentase

71.8 81.2

Rata-rata 2.8

3.2 Kategori

Baik Baik Tabel 11. Penilaian Keterampilan Guru Siklus II Skor Nilai 25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik 19,5 ≤ skor 25.75 Baik 127 13,25 ≤ skor 19,5 Cukup 8 ≤ skor 13,25 Kurang Tabel diatas menunjukan hasil keterampilan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik pada siklus II pertemuan pertama berjumlah 23dengan presentase 71.8 dan rata-rata nilai 2.8. Hasil analisis kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam kategori baik. Namu pada pertemuan pertama tersebut perlu diperbaiki lagi supaya mendapat hasil yang lebih baik lagi. Hasil pertemuan kedua menunjukkan jumlah nilai adalah 26 dengan presentase 81.2 dan rata-rata nilai 3.2 Pada pertemuan kedua ini termasuk dalam kategori baik, akan tetapi keterampilan guru pada pertemuan kedua ini perlu ditingkatkan lagi supaya pada siklus berikutnya mendapat hasil yang lebih baik lagi. 2 Observasi interaksi pembelajaran Berdasarkan hasil observasi dan setelah dilakukan analisis di siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua maka diperoleh data dalam interaksi pembelajaran sebagai berikut : Tabel 12. Hasil pengamatan interaksi pembelajaran siklus II Pertemuam pertama dan pertemuan kedua No Aspek penilaian Hasil yang dicapai Peretmuan I Pertemuan II 1 Pola interaksi pembelajaran 3 3 128 2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3 3 3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 3 4 4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 3 3 5 Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum 3 3 6 Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan 2 3 7 Pengelolaan interaksi 3 3 8 Komponen-komponen interaksi 2 2 9 Interaksi dalam kelompok jigsaw kelompok ahli 3 3 10 Interaksi dalam kelompok jigsaw kelompok asal 3 3 11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 4 4 12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3 3 13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran pemecahan masalah 2 3 14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri 2 2 15 Tahapan interaksi sebelumpembelajaran 3 4 16 Tingkah laku interaksi 3 3 17 Interaksi sosial 3 3 Jumlah 48 52 Presentase 80 86 Rata-rata 2.8 3 Kriteria Baik Baik 129 Tabel 13. Penilaian interaksi pembelajaran siklus II Skor Nilai 55,75 ≤ skor ≤ 68 Sangat Baik 42,5 ≤ skor 55,75 Baik 29,25 ≤ skor 42,5 Cukup 17 ≤ skor 29,25 Kurang Selama kegiatan interaksi pembelajaran pada mata pelajaran PKn berlangsung pada siklus II, interaksi pembelajaran diamati oleh teman sejawat dengan menggunakan instrument pengamatan. Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan interaksi dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama. hasil pengamatan menunjukan bahwa hasil yang dicapai pada pertemuan I dengan jumlah nilai 48 dengan presentase 80 dan rata-rata nilai 2,8 hasil menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama menunjukkan kriteria baik. Selanjutnya dari tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan interaksi dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua mendapat kriteria baik. Dengan nilai yang dicapai yaitu 52 dengan presentase 86 dan rata-rata nilainya yaitu 3. 3 Hasil Belajar Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar PKn pada pertemuan pertama dan pertemuan keduadengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik diperoleh data hasil belajar sebagai berikut : 130 Tabel 14. Analisis Hasil Belajar Siklus Ii Pertemuan Pertama Dan Pertemuan Kedua Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif Kualifikasi P I P II P I P II 100 - 1 3.22 Tuntas 90 4 4 12.90 12.90 Tuntas 85 5 - 16.12 - Tuntas 80 6 10 19.35 32.25 Tuntas 70 4 5 12.90 16.12 Tuntas 60 11 11 35.48 35.48 Belum Tuntas 55 1 - 3.22 - Belum Tuntas Jumlah 31 100 Tabel 15. Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 65 Tuntas 65 Tidak tuntas Tunt as 61,29 Tidak t unt as 38.70 Hasil belajar siswa pertemuan I 131 Gambar 5. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II Gambar 6. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II Menurut data tabel diatas menunjukan bahwa dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada pertemuan pertama sebanyak 61.29atau 19 siswa, sedangkan 30.70 atau 12 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 90 sebanyak 4 siswa dan nilai terendah 55berjumlah 1 siswa. Dan hasil pertemuan kedua yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 64.51 atau 20 siswa, sedangkan 35,48 atau 11 siswa belum tuntas dalam belajar. Nilai tertinggi yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 100 berjumlah1 siswa dan nilai terendah 60 sebanyak 11 siswa.Dengan demikian pada siklus II pertemuan kedua hasil belajar siswa masih belum sepenuhnya mencapai indikator yang diharapkan, manundari tabel diatas pengambilan data lewat tes tertulis dan tes proses, sudah Tunt as 64,51 Tidak t unt as 35,48 hasil belajar pertemuan II 132 menunjukkan adanya peningkatan dari hasil belajar siswa kelas IV pada siklus II pertemuan kedua . Namun pertemuan kedua belum mencapai indicator. Oleh karena itu untuk mencapai indikator yang diharapkan perlu diadakan pebaikan pada pelaksanaan tindakan disiklus III. Gambar 7. Diagram Batang Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama Dan Pertemuan Kedua d. Refleksi Refleksi pada siklus II ini lebih difokuskan pada masalah yang muncul selama tindakan. Berdasarkan deskripsi data siklus II maka ditemukan hasil refleksi sebagai berikut : 1 Kemampuan guru dalam memberi penguatan kepada kelompok jigsaw masih kurang sehingga kegiatan pembelajaran masih belum optimal. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Pert em uan I Pert em uan2 pertemuan I dan pertemuan II t unt as t idak t unt as 133 2 Kemampuanguru dalam pengelolaan interaksi masih kurang sehingga kegiatan dalam interaksi pembelajaran masih belum optimal. 3 Guru dalam mengelola prinsip interaksi prinsip pemecahan masalah serta prinsip mencari, menemukan dan mengembagkan sendiri masih kurang sehingga dalam proses interaksi pembelajaran masih belum sepenuhnya berjalan sesuai hasil yang diinginkan 4 Dalam bekerja dengan kelompok masih ada siswa yang hanya mau bekerja sama dengan teman tertentu saja tidak dengan semua anggota kelompok dan masih ada siswa yang bercanda dengan teman lainnya. 5 Dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada siklus II pertemuan kedua sebanyak 64,51 atau 20 siswa, sedangkan 35,48 atau 11 siswa masih belum tuntas dalam belajar dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Dengan demikian pada siklus II hasil belajar siswa belum sepenuhnya mencapai indikator yang diharapkan. e. Revisi Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus II ini, ada beberapa hal yang harus lebih ditingkatkan lagi oleh peneliti untuk melaksanakan siklus III yaitu: 134 1 Guru harus meningkatkan lagi dalam memberi penguatan kepada kelompok jigsaw sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal 2 Guru harus meningkatkan kemampuan dalam mengelola komponen- komponen interaksi sehingga proses interaksi pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. 3 Guru lebih mengembangkan lagi prinsip interaksi prinsip pemecahan masalah serta prinsip mencari, menemukan dan mengembagkan sendiri sehingga dalam proses interaksi belajar mengajar sepenuhnya dapat berjalan sesuai hasil yang diinginkan 4 Guru harus memberikan motivasi dan arahan kepada siswa agar dapat bekerja dengan semua anggota kelompok baik dalam kelompok ahli dan kelompok asal. 5 Guru perlu meningkatkan dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik sehinga hasil belajar siswadapat mencapai ketuntasan yang diharapkan.

4. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III

a. Perencanaan Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus III ini masih tetap akan melaksanakan tindakan utama seperti disiklus I dan siklus II, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik. Pada siklus III ini ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk 135 memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan II. adapun perbaikannya adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran siklus III Meliputi : a Guru harus meningkatkan lagi dalam memberi penguatan kepada kelompok jigsaw sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal b Guru harus meningkatkan kemampuan dalam mengelola komponen-komponen interaksi sehingga proses interaksi pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. c Guru lebih mengembangkan lagi prinsip interaksi prinsip pemecahan masalah serta prinsip mencari, menemukan dan mengembagkan sendiri sehingga dalam proses interaksi belajar mengajar sepenuhnya dapat berjalan sesuai hasil yang diinginkan d Guru harus memberikan motivasi dan arahan kepada siswa agar dapat bekerja dengan semua anggota kelompok baik dalam kelompok ahli dan kelompok asal. e Guru perlu meningkatkan dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik sehinga hasil belajar siswa dapat mencapai ketuntasan yang diharapkan. 2. Menyusun kembali RPP dengan materiPemerintahan 3. Mempersiapkan kembali sumber dan media pembelajaran 136 4. Menyiapkan alat evaluasi 5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan interaksi dalam pembelajaran pada siklus III. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus III ini dilaksanakan di SDN Wonosari 03 pada hari kamis 08 September 2011 kelas IV semester I mata pelajaran PKn dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun kegiatan siklus III dalah sebagai berikut : 1 Pra Pembelajaran Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan ruangan alat dan sumber belajar dengan baik, mengkondisikan kesiapan belajar siswa, kemudian Salam dan berdoa, Menumbuhkan motifasi dan Presensi siswa. 2 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menegaskan kembali cara belajar dengan pendekatan jigsaw berbasis realistikdan guru memberikan apersepsi : “siapa yang pernah masuk ke kantor kecamatan, pemerintahan kecamatan lebih tinggi dari pada pemerintahan…….?”. 3 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Adapun langkah-langkah eksplorasi, elaborasi dan 137 konfirmasi dapat dijelaskan sebagai berikut : langkah-langkah eksplorasi : Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan dan siswa benar-benar siap menerima dan memperhatikan penjelasan materi dari guru dengan mempertimbangkan kecepatan intonasi suara dan ketepatan waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya guru menarik pertanyaan kepada siswa dan memberi rangsangan kepada siswa untuk bertanya. Selanjutnya kegiatan elaborasi. Langkah- langkah elaborasi adalah sebagai berikut : Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal ata kelompok awal yang beranggotakan 4-6siswa. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya A,B,C,D,E dan F. Selanjutnya guru membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda, selanjutnya guru menyuruh dan membimbing siswa, Masing-masing siswa nomor yang sama berkumpul menjadi 1 kelompok ahliatau siswa yang memiliki tugas yang sama berkumpul menjadi satu kelompok. Dalam kelompok ahli ini, tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi tim ahli sesuai dengan wacana atau tugas yang menjadi tanggungjawabnya, guru menugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami serta dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana atau tugas yang telah dipahami dari dikelompok ahli kepada kelompok asal. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli guru menugaskan masing-masing siswa 138 kembali ke kelompok asal atau kelompok awal. Selanjutnya setelah kembali kekelompok asal guru memberikan kesempatan secara bergantiankepada masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi dari tugas kelompok ahli ke kelompok awal kelompok asal, apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan guru memberikan klarifilkasi. Yang terahir yaitu Konfirmasi. Langkah-langkah konfirmasi ini yaitu guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Dalam kegiatan ini perntanyaan dari siswa meningkat dan setelah itu guru memberi penguatan berupa kata-kata “pintar, bagus dan dengan acungan jempol tangan”.Kegiatan yang terahir yaitu guru mengadakan pre tes untuk menentukan skor atau nilai pada setiap individu siswa dalam siklus III ini, dalam mengerjakan pre tes masih ada sebagian siswa yang bertanya dengan teman lainnya sehingga suasana kelas menjadi ramai. selanjutnya Setelah mengerjakan tugas, hasil pre tes lalu dikumpulkan. Selama proses pembelajaran tidak lupa guru berkeliling kelas untuk mengontrol dan memonitoring serta memberi arahan dan motivasi dalam proses belajar kelompok. Dalam siklus III ini ada beberapa anggota kelompok yang ramai dan megerjakan sendiri- sendiri, melihat hal ini guru menjelaskan agar siswa mau bersosialisasi bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok sehingga pekerjaan menjadi mudah dikerjakan dan memudahkan kita untuk belajar. 139 4 Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan melontarkan beberapa perntanyaan dan memberi masalah-masalah yang bisa dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan guru memberikan tindak lanjut : guru menugaskan siswa untuk mencari tahu dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintahan Desa Kecamatan di kehidupan kita. c. Observasi Data observasi penelitian ini berasal dari hasil pengamatan observer pengamat yaitu pengamatan keterampilan guru dalam mengajar dan pengamatan terhadap interaksi dalam pembelajaran dengan instrumen. Data lain berasal dari catatan lapangan dari pembelajaran yang diamati oleh guru maupun observer. 1 Observasi Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi dan setelah dilakukan analisis pada siklus III maka diperoleh data sebagai beriksut : Tabel 16. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III No Aspek Keterampilan Guru Hasil Yang Dicapai 1 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 4 2 Keterampilan bertanya 3 3 keterampilan memberi penguatan 4 4 Keterampilan menggunakan variasi 4 140 5 Katerampilan menjelaskan 3 6 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 4 7 Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 3 8 Keterampilan mengelola kelas 3 Jumlah 28 Presentase 87.5 Rata-rata 3.5 Kategori Sangat baik Tabel 17. Penilaian Keterampilan Guru Siklus III Skor Nilai 25.75 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik 19,5 ≤ skor 25.75 Baik 13,25 ≤ skor 19,5 Cukup 8 ≤ skor 13,25 Kurang Tabel diatas menunjukan hasil keterampilan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik pada siklus III berjumlah 28 dengan presentase 87 dan rata- rata nilai 3.5. Hasil analisis kualitatif diatas tentang keterampilan guru tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Namu pada siklus III ini perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi supaya keterampilan guru dapat meningkat lebih baik lagi. 2 Observasi interaksi pembelajaran 141 Berdasarkan hasil observasi interaksi pembelajaran dan setelah dilakukan analisis di siklus III inimaka diperoleh data dalam interaksi pembelajaran sebagai berikut : Tabel 18. Hasil pengamatan interaksi pembelajaran siklus III No Aspek Penilaian Hasil Yang Dicapai 1 Pola interaksi pembelajaran 4 2 Ciri-ciri interaksi pembelajaran 3 3 Interaksi pembelajaran dari faktor guru 4 4 Interaksi pembelajaran dari faktor siswa 3 5 Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum 3 6 Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan 3 7 Pengelolaan interaksi 3 8 Komponen-komponen interaksi 3 9 Interaksi dalam kelompok jigsaw kelompok ahli 3 10 Interaksi dalam kelompok jigsaw kelompok asal 3 11 Peran guru dalam interaksi pembelajaran 4 12 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran 3 13 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran pemecahan masalah 3 14 Prinsip-prisip interaksi pembelajaran prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri 3 15 Tahapan interaksi sebelumpembelajaran 4 16 Tingkah laku interaksi 3 17 Interaksi sosial 3 142 Jumlah 55 Presentase 91.6 Rata-rata 3,2 Kriteria Sangat baik Tabel 19. Penilaian interaksi pembelajaran siklus III Skor Nilai 55,75 ≤ skor ≤ 68 Sangat Baik 42,5 ≤ skor 55,75 Baik 29,25 ≤ skor 42,5 Cukup 17 ≤ skor 29,25 Kurang Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan interaksi dalam pembelajaran pada siklus III. Hasil pengamatan menunjukan bahwa hasil yang dicapai pada pola interaksi pembelajaranmendapat kriteria baik dengan nilai 3. Ciri-ciri interaksi pembelajaran mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya interaksi pembelajaran dari faktor guru mendapat kriteria sangat baik dengan nilai 4. Interaksi pembelajaran dari faktor siswa mendapat kriteria 3. Interaksi pembelajaran dari faktor kurikulum mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Interaksi pembelajaran dari faktor lingkungan mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya yaitu pengelolaan interaksi pembelajaran. Pengelolaan interaksi pembelajaran ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Komponen-kompnen interaksi pembelajaran ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya interaksi pembelajaran didalam kelompok jigsawkelompok ahli. 143 Interaksi dalam kelompok ahli ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Interaksi pembelajaran dalam kelompok jigsaw kelompok asal. Interaksi pembelajaran dalam kelompok asal ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Komponen selanjutnya yaitu peran guru dalam interaksi pembelajaran. Peran guru dalam interaksi pembelajaran ini mendapat kriteria sangat baik dengan nilai 4. Selanjutnya prinsip- prinsip interaksi pembelajaran. Prinsip interaksi pembelajaran ini mendapat kriteria sangat baik dengan nilai 4. Selanjutnya adalah prinsip interaksi pembelajaran pemecahan masalah. Prinsip pemecahan masalah ini mendapat baik cukup dengan nilai 3. Selanjutnya prinsip interaksi pembelajaran prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan sendiri, dalam prinsip ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Selanjutnya tahapan interaksi pembelajaran tahapan sebelum pengajaran. Dalam tahapan ini mendapat criteria sangat baik dengan nilai 4. Dalam tingkah laku interaksi pembelajaran ini mendapat ktiteria baik dengan nilai 3. Yang terhir yaitu keterampilan interaksi sosial. Dalam interaksi sosial ini mendapat kriteria baik dengan nilai 3. Dari data diatas dapat diketahui hasil pengamatan siklus III dengan jumlah nilai 55 dengan presentase 91,6 dan rata-rata nilai 3,2 dengan kriteria sangat baik. Dari data hasil siklus III telah menunjukkan peningkatan dalam interaksi pembelajaran dengan baik, untuk itu hasil tersebut perlu dipertahan kan dan sebisa mungkin 144 dikembangkan lagi agar interaksi pembelajaran dapat meningkat lebih baik lagi. 3 Hasil Belajar Berdasarkan data hasil penelitian siklus III mengenai hasil belajar PKn dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe jigsaw berbasis realistik diperoleh data hasil belajar sebagai berikut : Tabel 20. Analisis Hasil Belajar Siklus III Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif Kualifikasi 100 5 16.12 Tuntas 90 5 16.12 Tuntas 85 3 9.67 Tuntas 80 8 25,80 Tuntas 70 6 19.35 Tuntas 60 4 12.90 Belum Tuntas Jumlah 31 100 Tabel 21. Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 65 Tuntas 65 Tidak tuntas 145 Gambar 8. Diagram. Hasil Belajar Siswa Siklus III Menurut data tabel diatas menunjukan bahwa dari 31 siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 87,09 atau 27 siswa, sedangkan 12,90 atau 4 siswa belum mengalami ketuntasan dalam belajar. Nilai tertinggi pada siklus III ini adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 22 dari siklus sebelumnya. Dengan demikian pada siklus III hasil belajar siswa sudah mencapai indikator yang diharapkan. d. Refleksi Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III secara keseluruhan sudah baik dan mencapai kriteria yang diinginkan. Adapun refleksi pada siklus III sebagai berikut 1 Hasil keterampilan guru pada siklus III adalah 28 presentase 87.5 dengan kriteria penilaian sangat baik sehingga telah memenuhi indikator keberhasilan keterampilan guru yaitu sekurang-kurangnya baik. 87,09 12.90 Hasil Belajar Siklus III Tunt as 146 2 Jumlah dari interaksi pembelajaran pada siklus III ini adalah 55 presentase 95 dengan kriteria sangat baik sehingga sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan yaitu interaksipembelajaran meningkat dengan kriteria sekurang- kurangnya baik. 3 Data yang diperoleh menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III adalah 87.09 atau 27 siswa sudah mengalami ketuntasan, sedangkan 12.90 atau 4 siswa masih belum mengalami ketuntasan dalam belajar. 4 Berikut ini adalah paparanhasil keterampilan guru, interaksi pembelajaran dan hasil belajardari pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III. Gambar 9. Diagram Batang Keterampilan GuruDan Interaksi Pembelajaran Siklus I, siklus II dan siklus III 10 20 30 40 50 60 siklus I siklus II siklus III ket eram pilan guru int eraksi pem belajaran 147 Diagram batang diatas menunjukan perolehan nilai keterampilan guru dan interaksi pembelajaran pada siklus I, siklus II dan siklus III. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 20, siklus II memperoleh skor 26 dan pada siklus III memperoleh skor 28. Interksi pembelajaranpada siklus I memperoleh nilai 45, siklus II memperoleh skor 53 dan pada siklus III memperoleh skor 55. Dengan demikian keterampilan guru dan interaksi pembelajaran dari siklus I, II ke siklus III mengalami peningkatan. 5 Persentase ketuntasan klasikal siswa dari siklus I, siklus II dan siklus III adalah sebagai berikut : Gambar 10. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa Diagram batang diatas menunjukkan persentase ketuntasan klasikal belajar siswa terjadi peningkatan dari siklus I sebesar siklus I siklus II siklus III hasil belajar sisw a siklus I, II dan III 51.61 64.51 87.09 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 hasil belajar siswa siklus I, II dan III 148 51.61, siklus II sebesar 64.51, dan pada siklus III meningkat menjadi 87.09. e. Revisi Berdasarkan refleksi pada siklus III maka guru harus dapat meningkatkan keterampilan dalam mengajar sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Selain itu guru harus mendukung terciptanya interaksi pembelajaran agar dapat menunjang hasil belajar siswa dan guru dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan siswa tidak merasa bosan atau jenuh. Dari hasil penelitian siklus III, hasil menunjukkan sudah mencapai indikator yang diharapkan, maka penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhenti pada siklus III.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbasis Problem Posing Pada Siswa Kelas IV SDN Miroto 02 Semarang

0 5 398

PENINGKATANKUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 01 BATANG

0 6 174

Peningkatan Keterampilan Membaca Aksara Jawa melalui Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together siswa kelas IV SDN 03 Sengon Kabupaten Batang

0 29 332

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Kalisidi 02 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

0 0 1

Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 1 Karangmulyo Kacamatan Pegandon Kebupaten Kendal.

0 1 221

Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Kooperatif Tipe Number Heads Together Berbasis CD Pembelajaran Siswa Kelas IV SD N Wonosari 03 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KONTEKSTUAL BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT) PADA SISWA KELAS IV SDN JLAMPRANG KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG.

0 0 2

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN Wonosari 03 Kabupaten Batang.

0 2 186