terdapat 3 item yang tergolong sukar yaitu item 15, 20, dan 26. Hasil perhitungan terdapat pada lampiran 14.
4. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berintelegensi tinggi dengan siswa yang kurang
pandai berinteligensi rendah. Rumus mencari daya beda :
= ㅳ
=
Keterangan: D
= daya beda soal J
= jumlah peserta tes JA
= banyaknya peserta kelompok atas JB
= banyaknya peserta kelompok bawah BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
P
A
=
A A
J B
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar P
B
=
B B
J B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya beda yaitu:
D = 0,00 ― 0,20 = jelek poor D = 0,20 ― 0,40 = cukup satisfactory
D = 0,40 ― 0,70 = baik good D = 0,70 ― 1,00 = baik sekali excellent
D = negatif = semuanya tidak baik, semua butir soal yang
mempunyai nilainya negatif sebaiknya dibuang saja. Arikunto, 2013 : 232
Hasil perhitungan daya beda soal pada lampiran 13, dari 40 item terdapat 6 item yang tergolong jelek yaitu item 5, 8, 19, 24, 27, dan 38. Terdapat 29
item yang tergolong cukup yaitu item 3, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 39, dan 40. Terdapat 3 item tergolong baik yaitu item nomor 1, 2, dan 9, serta 2 soal
yang tergolong baik sekali yaitu nomor 17 dan 36. Perhitungan daya beda soal terdapat pada lampiran 13.
H. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok yang dijadikan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Liliefors. Rumusnya yaitu :
=
Keterangan : Lo
= harga mutlak terbesar F Zi = peluang angka baku
S Zi = proporsi angka baku Sudjana, 2009: 466 – 467
Kriteria pengujiannya adalah jika L
hitung
L
tabel
dengan taraf signifikansi 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula
sebaliknya Sudjana, 2009: 466. Untuk pengujian normalitas, peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah uji dengan menggunakan rumus uji F. Adapun rumusnya Sugiyono, 2012 : 276 adalah :
= Varian terbesar
Varian terkecil Hal ini berlaku ketentuan bahwa bila harga F
hitung
≤ F
tabel
maka data sampel akan homogen, dan apabila F
hitung
F
tabel
data tidak homogen, dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n
1
– 1 ; n
2
– 1. Untuk pengujian homogenitas, peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS.
I. Teknik Analisis Data
A. T-Test Dua Sampel Independen
Berdasarkan penelitian ini pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen digunakan rumus t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang
dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen yakni rumus separated varian dan polled varian.
separated varian
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2 1
1 1
1 1
n n
n n
S n
S n
X X
t polled varian
Keterangan :
1
X = rata-rata hasil belajar ekonomi siswa kelas eksperimen Think Pair and Share
2
X = rata-rata hasil belajar ekonomi siswa kelas kontrol Problem Based Learning
2 2
2 1
2 1
2 1
n S
n S
X X
t