Pendamping a. Dukungan a.

kekurangberfungsian kelembagaan dan modal sosial yang ada, dan kekurangmampuan pelaku usaha sektor informal dalam mengakses pasar dan keterbatasan modal. Penganalisaan terhadap faktor pendukung dan penghambat dijelaskan melalui analisis objek, analisis kegiatan, dan analisis sumber informasi. Penganalisaan terhadap faktor pendukung dapat diketahui pada tabel berikut : Tabel 6 Penganalisaan Faktor Pendukung Dalam Pemberdayaan Usaha Sektor Informal No. Faktor Pendukung Analisis Kegiatan Analisis Sumber Informasi 1 2 3 4 1. Ketersediaan program-program penanggulangan kemiskinan yang berorientasi pada pemberdayaan usaha sektor informal Pelaku usaha sektor informal sebaiknya berinisiatif mengakses program yang dapat dimanfatkan dalam pemberdayaan usaha sektor informal. Sumber informasi yang perlu diakses oleh pelaku usaha sektor informal antara lain : a. Surat Kabar, Majalah, Internet Multimedia b. Pihak pemerintah kota, LSM, Perbankan, Lembaga Keuangan Mikro, pihak swasta, dan perguruan tinggi 2. ketersediaan peluang mengakses pinjaman dari lembaga keuangan mikro Pelaku usaha sektor informal dilatih untuk membuat proposal dan dapat mengajukan permohonan dengan syarat dan akses yang mudah Sumber informasi yang perlu dihubungi dan diakses : Perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro 3. adanya peluang pelatihan kewirausahaan Pelaku usaha sektor informal melakukan pemilahan terhadap berbagai pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan usaha dan siapa saja yang potensial untuk diberi pelatihan. Sumber informasi yang perlu dihubungi dan diakses : Pemerintah Kota, KADIN, dan LSM 4. keinginan kuat pelaku usaha sektor informal untuk mendapatkan taraf pendapatan dan kesejahteraan yang lebih baik Pelaku usaha sektor informal sebaiknya berinisiatif mengakses berbagai program pemberdayaan usaha sektor informal Sumber informasi yang perlu dihubungi dan diakses : Pemerintah Kota, Perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro Tabel 7 Penganalisaan Faktor Penghambat Dalam Pemberdayaan Usaha Sektor Informal No. Faktor Penghambat Analisis Kegiatan Analisis Sumber Informasi 1 2 3 4 1. Ketidakjelasan mekanisme penyampaian informasi tepat sasaran mengenai program pengembangan masyarakat kepada pelaku usaha sektor informal Pemerintah Kelurahan dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Kelurahan sebaiknya melakukan sinergi kegiatan. Sumber informasi yang perlu diakses oleh pelaku usaha informal antara lain : Pemerintah Kelurahan, LPM Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT. 2. ketidakmampuan pelaku usaha sektor informal dalam mengorganisir dirinya Pelaku usaha sektor informal sebaiknya melakukan pembentukan jaringan informasi antar pelaku usaha sektor informal di Kelurahan Campaka Sumber informasi yang perlu dihubungi dan diakses : pemerintah kota, LPM Kelurahan, LSM, pihak swasta 3. Kekurangberfungsian kelembagaan dan modal sosial yang ada LPM Kelurahan sebaiknya menata kembali agenda kerja dan struktur kepengurusan Sumber informasi yang perlu dihubungi dan diakses : Pemerintah Kelurahan Campaka, Tokoh Masyarakat, Ketua RW dan Ketua RT

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Penjaja Makanan Keliling di RW 10 Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Propinsi Jawa Barat

0 9 10

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Penguatan Kelembagaan Kredit Mikro di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat

0 7 125

Pengembangan kapasitas kelembagaan koperasi penyandang tuna netra: studi kasus di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cicendo Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

0 11 190

Pemberdayaan usaha sektor informal di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

0 10 318

Pemberdayaan kelompok pengrajin boneka: studi kasus di Kelurahan Bojongmenteng Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat

0 16 312

Diaspora Madura: Analisis Modal Sosial Dalam Usaha Sektor Informal Oleh Migran Madura di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat

0 4 172

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Penguatan Kelembagaan Kredit Mikro di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat

0 3 115

ANALISIS SOSIO – EKONOMI TERHADAP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN : KASUS PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KOTA SOLO, JAWA TENGAH

0 2 22

TINGKAT KEKUMUHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG.

21 76 42

BAB I PENDAHULUAN - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG RASKIN DI KELURAHAN MALEBER KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG (Studi Kasus di RW: 006 Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung) IMPLEMENTATION OF POLICY ABOUT RASKIN IN THE KELURAHAN MALEBER OF KECAMATAN

1 2 66