Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan pengetahuan tentang serat makanan dengan konsumsi serat
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan tentang serat makanan dengan konsumsi serat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan
2010?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang serat makanan dengan konsumsi serat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Angkatan 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan tentang serat makanan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsumsi serat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk memahami pentingnya peranan serat bagi kesehatan tubuh.
3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris dari penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Namun sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
indera penglihatan visual dan pendengaran audio. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka overt
behaviour. Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng Notoadmojo, 2007.
Proses adopsi perilaku, menurut Notoadmojo 2007 yang mengutip pendapat Rogers 1974, sebelum seseorang mengadopsi perilaku, di dalam diri
orang tersebut terjadi suatu proses yang berurutan, yakni : 1. Awareness kesadaran; dimana seseorang menyadari adanya stimulus.
2. Interest tertarik; dimana seseorang mulai tertarik pada stimulus. 3. Evaluation menimbang-nimbang; dimana individu menimbang-nimbang
tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya dan pada proses ini, seseorang sudah memiliki sikap yang lebih baik lagi.
4. Trial mencoba; dimana seseorang sudah mulai mencoba perilaku baru. 5. Adoption; dimana individu telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan,
sikap, dan kesadarannya terhadap stimulus. Lebih lanjut Rogers 1974 dalam Notoadmojo 2007 juga mengemukakan
bahwa adopsi perilaku tidak selalu melewati 5 proses di atas sehingga umumnya perilaku baru tersebut tidak langgeng. Sebaliknya, perilaku yang melalui 5 proses
tersebut akan bersifat langgeng. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat
yang berbeda-beda. Notoatmodjo 2007 membagi pengetahuan dalam enam tingkatan, yaitu :
1. Tahu know
Universitas Sumatera Utara