Akibat Kartel Konsep Kartel Dan Pelarangannya

37 Dalam pasal diatas dapat dipahami bahwa pelarangan kartel di Indonesia sedikit berbeda dengan yang dilakukan dengan sebagaimana yang dianut oleh sebagian negara-negara Barat, Indonesia merumuskan pelarangan kartel dengan rumusan rule of reason yang mana dalam membuktikan kartel yang dilarang, harus diperiksa alasan-alasan para pelaku usaha apakah kartel yang dilakukan mereka dapat diterima reasonable restraint atau tidak. 39 Dalam Islam pada prinsipnya apabila kita melakukan mu’amalah selain objek mu’amalah yaitu barang danatau jasa yang harus diperhatikan kehalalannya, aspek mengenai metode ber- mu’amalah juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Ini didasari oleh ayat- ayat Al Qur‟an sebagai berikut; ۡعت ۡ ت أ ۡث ۡۡٱب سا ٱ ٰ ۡ أ ۡ اقي ف ا كۡأت ا حۡٱ ى إ ٓا ب ا ۡدت طٰ ۡٱب ۡيب ٰ ۡ أ ا ٓ كۡأت َ “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui 40 ” Selain ayat di atas Allah SWT juga berfirman; اك َٱ إ ۚۡ سف أ ا ٓ تۡقت َ ۚۡ ضا ت ع ً ٰجت ت أ َٓإ طٰ ۡٱب ۡيب ٰ ۡ أ ا ٓ كۡأت َ ا اء ي ٱا يأٰٓي ا يح ۡ ب “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka 39 Pedoman pasal 11, h. 24 40 Q.S. Al Baqarah, 188. 38 sama-suka di antara kamu. Danjanganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu 41 ” Makna dari lafazh طٰ ۡٱبmengisyaratkan kepada kita bahwa penguasaan atau perpindahan kekayaan tidak boleh dilakukan “…Secara zalim melalui dominasi, pencurian, kecurangan, riba, penimbunan, judi, suap, tindak perugian, penipuan, pencurangan, segala cara lain yang mengandung kezaliman atau penipuan, jual beli sesuatu yang tidak diperbolehkan, atau sewa-menyewa sesuatu yang tidak diperbolehkan.” 42 Kartel juga dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang terlarang atau haram dilakukan, ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah SAW yang berbunyi; تحيَ اق س هي ع ه ي ص ه س ع ه ع ه يض ه د ع ب ع ع ئطاخَا 43 “Dari Ma’mar bin Abdillah dari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:”Tidaklah seorang menimbun Ihtikar kecuali dia berdosa”. Ihtikar seringkali diterjemahkan sebagai monopoli danatau penimbunan, padahal sesungguhnya ihtikar tidak identik dengan itu. Dalam Islam seseorang boleh saja menjadi penjual satu-satunya dipasar demikian pula memiliki stock barang untuk keperluan persediaan. Yang dilarang adalah ihtikar, yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikti barang untuk harga yang 41 Q.S. An Nisa, 29. 42 Yusuf Al Qardhawi, Yusuf Al-Qardhawi, 7 Kaidah Utama Fikih Muamalat, Penerjemah Ferdian Hasmand, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2014.h. 85 43 Shahih Muslim Hadits Nomor 1605.