1.2.1 Perspektif sosiologi dalam teori fungsionalisme
Pandangan fungsionalis diperkenalkan oleh Durkheim, untuk membolehkan kita melihat apa yang ada pada masyarakat beserta masalah sosialnya. Perkataan fungsionalisme berasal
daripada perkataan inggeris iaitu Funcition yang bermakna fungsi. Maka perspektif fungsionalisme berhubung dengan fungsi. Perubahan sosial secara cepat seperti industrialisasi
atau revolusi politik dapat mengubah nilai dan norma yang ada serta juga struktur sosial pada masyarakat, pada masa itu terjadinya ketidakadaan norma atau apa yang disebut dengan
anomie sebagai dari hasil perubahan sosial secara masif tersebut. Dari hal tersebut adanya masalah sosial yang muncul diantara masyarakat, namun masalah sosial tersebut tidak dapat
diselesaikan dengan hanya mengubah perilaku dari individu tersebut tetapi juga harus mengubah semua struktur dan juga nilai norma yang ada pada masyarakat.
Selain itu dapat dilihat teori Fungsionalisme dalam konsep sosiologi melihat struktur pada pandangan makro, yang lebih fokus bagaimana masyarakat terbentuk dan juga
menjaga tindakan sosial yang ada. Masalah sosial tidak dilihat apakah baik atau buruk, tetapi lebih kepada bagaimana masalah tersebut dapat mempengaruhi masyarkat dan juga
fungsinya. Mengikut perspektif teori fungsionalisme masyarakat akan sentiasa bergerak kearah ekuilibrium atau keseimbangan.
Menurut Robert K. Merton melihat dan menilai masalah sosial tersebut melalui fungsi nyata dan tidak nyata Sharifah Alwiyah Alsagoff 1992 dimana fungsi nyata
ialah fungsi jelas dan sememangnya dirancang manakala fungsi tidak nyata adalah tidak mudah dikenal atau tidak dirancangkan. Contohnya fungsi nyata sekolah ialah mengajar
kebolehan menulis,membaca dan mengira dan kemahiran lain yang diperlukan dalam masyarakat. Namun begitu sekolah mempunyai fungsi tidak nyata contohnya ialah ketika
murid berada disekolah tidak digunakan dengan sempurna seperti mereka tidak berkeliaran diluar kelas. Seorang ahli sosiologi yang menggunakan atau berpandukan perspektif
fungsionalisme perlu memikirkan akibat-akibat sesuatu yang dikaji samada memberi kesan positif atau negatif terhadap pekara yang dikaji.
1.2.2 Perspektif sosiologi dalam teori konflik