Foreign currency risk continued Risiko harga komoditas Commodity price risk

language. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Three-Month Ended March 31, 2013 and 2012 Expressed in rupiah, unless otherwise stated 58

32. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES continued a. Risiko mata uang asing lanjutan

a. Foreign currency risk continued

Pada tanggal 31 Maret 2013, jika nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang melemahmenguat sebanyak 10 dengan semua variable lain dianggap konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 akan lebih rendahtinggi sebesar Rp517,794,902, terutama sebagai akibat kerugiankeuntungan translasi utang lain-lain. As at March 31, 2013, had the exchange rate of the rupiah against the Japanese yen depreciatedappreciated by 10 with all other variables held constant, income before income tax for the three-month ended March 31, 2013 would have been Rp517,794,902 lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange lossesgains on the translation of other payables. b. Risiko harga komoditas b. Commodity price risk Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti tepung terigu dan coklat. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar. The Company’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of major raw materials, such as wheat flour and chocolate. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market. Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan tepung terigu dan coklat secara optimal untuk menjamin kelanjutan produksi. Selain itu, Perusahaan juga dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya. The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in commodity prices by maintaining the optimum inventory level of wheat flour and chocolate to ensure continuous production. In addition, the Company may seek to mitigate its risks by passing on the price increases to its customers. c. Risiko kredit c. Credit risk