TINJAUAN KEBIJAKAN Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) 2015-2018

Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 5 Kesejahteraan Masyarakat yang Berkualitas, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran”. Sasaran, strategi dan arah kebijakan berkaitan dengan misi kedua tersebut adalah sebagai berikut : Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 6 Tabel 6. 1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kedua : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkualitas, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Menurunnya angka kemiskinan. a. Pengurangan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin; b. Peningkatan pendapatan masyarakat sekitar destinasi pariwisata. a. Mengurangi penduduk miskin diprioritaskan pada wilayah kabupatenkota dengan persentase di atas rata-rata Jawa Tengah; b. Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan destinasi wisata. 2. Menurunnya Pengangguran. a. Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja; b. Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja; c. Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja. Memprioritaskan pendidikan kejuruan dan keterampilan SDM berbasis kompetensi. 3. Terjaminnya kedaulatan pangan melalui ketersediaan produksi dan cadangan pangan, keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan; b. Peningkatan akses masyarakat terhadap pangan; c. Peningkatan diversifikasi dan konsumsi melalui sumberdaya lokal; d. Perlindungan petani dan lahan

a. Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani

didukung pemanfaatan teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian berwawasan lingkungan;

b. Mengembangkan regulasi ketahanan pangan

kedaulatan pangan termasuk alih fungsi lahan pertanian yang didukung dengan reformasi agraria; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 7 No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan baku, sumber daya dan kearifan lokal. pertanian serta pengendalian alih fungsi lahan pertanian; e. Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek serta inovasi.

c. Meningkatkan ketersediaan, distribusi,

keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis sumberdaya lokal dan penanganan rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat. 4. Terjaminnya ketersediaan energi dengan potensi lokal. a. Optimalisasi pemanfaatan potensi panas bumi, energi alternatif, dan peningkatan jaringan listrik perdesaan; b. Peningkatan budaya hemat energi. a. Meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi dan energi alternatif dengan penggunaan pilihan tekno-logi sederhana, tepat guna dan ramah lingkungan; b. Meningkatkan pembangunan jaringan listrik perdesaan; c. Meningkatkan budaya hemat energi. 5. Meningkatnya jumlah dan kualitas daya saing dan produktivitas KUMKM. a. Peningkatan fasilitasi pengembangan wirausaha baru; b. Peningkatan produktivitas dan kapasitas Koperasi dan UMKM; a. Meningkatkan fasilitas akses modal kerja, pembimbingan teknis dan pendampingan manajerial Koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal; b. Mengembangkan wirausaha baru diarahkan pada usaha kreatif bernilai tambah tinggi. 6. Meningkatnya kelembagaan ekonomi perdesaan. Pengembangan kelembagaan ekonomi perdesaan. Optimalisasi kelembagaan ekonomi perdesaan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 8 No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 7. Meningkatnya kualitas produk unggulan orientasi ekspor dan pengendalian impor non migas. a. Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar, kemitraan kerjasama usaha serta mengembangkan keunggulan lokal; b. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk lokal yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. a. Optimalisasi pengembangan akses dan informasi pasar melalui perkuatan jejaring sentra dan klaster; b. Peningkatan kualitas, keberagaman, produktivitas, dan promosi serta mendorong penerapan standar mutu produk lokal; c. Membangun kesadaran bersama untuk mengutamakan penggunaan produk dalam negeri. 8. Meningkatnya realisasi investasi. Peningkatan iklim penanaman modal yang berdaya saing dengan berbasis keunggulan daerah. Mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. 9. Meningkatnya keadilan gender dan perlindungan anak. a. Pengarusutamaan gender dan hak anak; b. Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak; c. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan; d. Peningkatan kualitas dan ketrampilan masyarakat. a. Mendorong percepatan implementasi PUG dan PUHA; b. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak; c. Meningkatkan kualitas pelayanan penanganan kasus kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking; d. Meningkatkan upaya pencegahan, penanganan dan pengurangan risiko terjadinya kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran 10. Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan terhadap perempuan dan anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 9 No. Sasaran Strategi Arah Kebijakan terhadap perempuan dan anak; e. Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dengan pendampingan BOS pada jenjang pendidikan dasar dan pemberian Bantuan Siswa Miskin pada jenjang pendidikan menengah; f. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pendidik; g. Meningkatkan ketrampilan dan kewirausahaan masyarakat. 11. Meningkatnya ketersediaan, keterjangkauan dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan. 12. Meningkatnya kualitas dan ketrampilan masyarakat. 13. Meningkatnya upaya pencegahan permasalahan sosial dan aksesibilitas PMKS dalam memperoleh pelayanan dan rehabilitasi yang berperspektif HAM. Peningkatan perlindungan, pemberian jaminan dan pemberdayaan PMKS. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana panti rehabilitasi sosial serta PSKS. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 10 Dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dikenal 11 program unggulan. Adapun Program Unggulan yang mendukung misi kedua ini difokuskan pada : 1 Rakyat Sehat, melalui jaminan dasar kesehatan dengan mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah; 2 Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan dengan meningkatkan dan memperluas jangkauan penyelenggaraan pendidikan; meningkatkan tunjangan guru honorer dan tenaga kependidikan tidak tetap; 3 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja, dengan meningkatkan sumber daya pekerja; meningkatkan upah minimum buruh; memfasilitasi hunian yang layak untuk buruh; penyediaan modal usaha rakyat; serta perluasan lapangan pekerjaan dengan mendorong penanaman modal; 4 Mewujudkan Desa Mandiri, dengan menggali dan mengembangkan sumber daya potensial kawasan perdesaan, menyediakan modal usaha rakyat baik berupa modal kerja, bimbingan dan pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan menengah, penerbitan Kartu Petani dan Kartu Nelayan, mengembangkan jamaah produksi kelompok usaha produksi yang pro poor bersifat kolektif berbasis masyarakat desa, yang beranggotakan 20 - 30 orang dengan 50 perempuan, mempunyai bidang usaha pertanian dalam arti luas atau pengelolaan hasil pertanian serta mengembangkan lumbung ganjaran gerakan membangun lumbung desa menuju kemandirian melalui kelompok tani yang berjumlah minimal 40 orang dengan luas hamparan 10 hektar; 5 Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak dengan penerapan perencanaan pembangunan responsif gender dan anak. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 11 Selanjutnya mengenai berbagai program pembangunan yang dilaksanakan untuk mendukung misi kedua ini adalah: 1 Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM; 2 Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha; 3 Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM; 4 Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal; 5 Peningkatan Ekspor, Promosi dan Efisiensi Impor; 6 Peningkatan Logistik Daerah, Akses Pasar Dalam Negeri dan Pemberdayaan UDKM; 7 Pengembangan Industri Logam, Mesin, dan Tekstil; 8 Pengembangan Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan; 9 Pengembangan Industri Alat Transportasi, Elektronika dan Aneka; 10 Pengembangan Akses Permodalan dan Efektivitas Pembiayaan; 11 Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi; 12 Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 13 Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah; 14 Pengembangan Agribisnis; 15 Peningkatan Ketahanan Pangan; 16 Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan; 17 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan; 18 Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian; 19 Pengembangan Perikanan Tangkap; 20 Pengembangan Perikanan Budidaya; 21 Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan; 22 Pengembangan IPTEK dan Inovasi Daerah; 23 Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi; 24 Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas; 25 Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 12 26 Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 27 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak; 28 Pelayanan Keluarga Berencana; 29 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 30 Peningkatan Kesempatan Kerja; 31 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 32 Peningkatan Partisipasi Masyarakat; 33 Penguatan Kelembagaan Masyarakat; 34 Pelayanan Kesehatan; 35 Kesehatan Lingkungan; 36 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit; 37 Sumber Daya Manusia Kesehatan; 38 Promosi dan Pemberdayaan; 39 Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan; 40 Farmasi dan Perbekalan Kesehatan; 41 Pendidikan Dasar; 42 Pendidikan Menengah; 43 Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal; 44 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 45 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 46 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; 47 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS lainnya; 48 Peningkatan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda. Pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2018 sebagai landasan untuk melakukan perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015. Momentum ini merupakan kesempatan untuk mengintegrasikan perencanaan yang tertuang dalam dokumen SPKD Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 13 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 kedalam RPJMD. Beberapa aspek pada dokumen SPKD yang dimungkinkan untuk diintegrasikan antara lain mencakup : 1 Isu strategis dan prioritas masalah; 2 Kebijakan umum dan program; serta 3 Target-target sektoral. 3. Rencana Aksi Daerah RAD Percepatan Pencapaian Pembangunan Millenium Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015 Percepatan pencapaian target Tujuan Pembangunan Millenium MDGs merupakan amanah dari Inpres Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional 2010 dan Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan. Pemerintah memandang bahwa pencapaian tujuan MDGs sampai dengan tahun 2010 belum optimal. Beberapa capaian target MDGs stagnan, bahkan menunjukkan kinerja menurun. Percepatan pencapaian MDGs di tingkat nasional tertuang dalam Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium di Indonesia. Sementara itu di tingkat daerah provinsi dan kabupatenkota dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah RAD Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium. Millenium Development Goals MDGs terdiri dari delapan tujuan utama dengan indikator terukur secara kuantitatif serta waktu pencapaiannya. Delapan tujuan utama tersebut salah satunya adalah memberantas kemiskinan dan kelaparan yang merupakan tujuan 1. Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Ringkasan status pencapaian target MDGs untuk Tujuan ke-1 Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan, dapat dilihat pada tabel berikut : Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 14 Tabel 6. 2 Status Capaian Tujuan ke-1 MDGs Jawa Tengah Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 PPP per hari dalam kurun waktu 1990-2015 1.1 Tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional 17,49 1990 16,56 2010 8,75 BPS, Susenas 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan 3,51 2005 2,49 2010 Berkurang BPS, Susenas Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1.4 Laju PDRB per tenaga kerja 3,92 1990 2,25 2009 - - Buku PDRB Jawa Tengah dan Jawa Tengah Dalam Angka 1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke 70,07 1990 64,19 2009 Meningkat BPS, Sakernas Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 15 Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber atas 1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja 69,77 1990 59,03 2009 Menurun Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah kekurangan gizi 16 2007 15,7 2010 14,05 BPS, Susenas 1.8 a Prevalensi balita gizi buruk 4 2007 3,3 2010 2,15 Kemkes, Riskesda s 1.8 b Prevalensi balita gizi kurang 12 2007 12,4 2010 11,9 1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: BPS, Susenas Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 16 Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs 2015 Status Sumber 1.400 Kkalkapita hari - 15,22 2009 8,50 2.000 Kkalkapita hari - 66,89 2009 35,32 Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus Terkait dengan Target 1A : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US 1,00 PPP per kapita per hari dalam kurun waktu 1990-2015, arah kebijakannya adalah: 1. Mengurangi besarnya persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, melalui: a. Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha. Upaya perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui berbagai kebijakan yang diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan usaha. b. Pengurangan Kesenjangan Antar Wilayah. Pengurangan kesenjangan antar wilayah dilakukan melalui berbagai langkah yang diarahkan untuk mempercepat pembangunan wilayah desa tertinggal, terpencil, perbatasan dan wilayah pasca bencana antara lain meliputi : 1 Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 17 2 Peningkatan investasi dan pengembangan usaha di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana. 3 Revitalisasi kebijakan penataan ruang wilayah yang sesuai dengan peruntukannya dan berwawasan lingkungan secara berkelanjutan. 4 Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana. 5 Peningkatan kerjasama pembangunan antar daerah dalam rangka pengembangan potensi daerah. c. Pemenuhan Hak Dasar, antara lain meliputi : 1 Pemenuhan kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau serta meningkatkan gizi masyarakat . 2 Peningkatan pelayanan kesehatan bagi kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan. 3 Peningkatan pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal dan non formal. 4 Peningkatan penyediaan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. 5 Penyediaan tempat tinggal atau perumahan yang layak dan permukiman yang sehat. 6 Peningkatan ketersediaan air bersih yang aman dan sanitasi dasar yang baik. 7 Peningkatan penjaminan dan perlindungan hak perorangan dan hak komunal atas tanah. 8 Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam. 9 Peningkatan perlindungan dan ketenteraman dalam masyarakat. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 18 10 Memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam keseluruhan proses pembangunan. d. Percepatan Pembangunan Perdesaan, dilakukan dalam bentuk : 1 Revitalisasi pertanian dalam arti luas dalam bentuk reorientasi pengelolaan usaha tani, peningkatan akses petani dan nelayan terhadap modal, sarana dan prasarana, teknologi dan pasar. 2 Peningkatan dan perbaikan infrastruktur perdesaan dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat miskin dan menarik investor mengembangkan usaha di perdesaan. 3 Memperkuat kelembagaan masyarakat dalam rangka mengoptimalkan modal sosial social capital. 4 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat berperan aktif dalam pembangunan dan kelembagaan di perdesaan. 5 Menciptakan iklim yang kondusif, agar kegiatan usaha dapat tumbuh berkembang dan mandiri di wilayah perdesaan. 6 Menjamin kestabilan ketersediaan pangan. 7 Menjamin kepastian harga komoditas pertanian dan perlindungan pasar, agar menguntungkan bagi petani. 8 Menjamin terjadinya usaha yang adil bagi semua pelaku usaha 9 Meniadakan kegiatan monopoli dan monopsoni usaha di perdesaan 10 Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di perdesaan 2. Menurunkan Indeks Kedalaman Kemiskinan. Upaya menurunkan Indek Kedalaman Kemiskinan diarahkan untuk mengurangi kesenjangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, antara lain berupa: Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 19 a. Penajaman prioritas program dan sasaran untuk kelompok masyarakat sangat miskin. b. Peningkatan bantuan perlindungan sosial bagi kelompok miskin. c. Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat miskin dan lembaga desakelurahan dalam melaksanakan pembangunan. d. Peningkatan peran serta masyarakat miskin dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di tingkat desakelurahan. e. Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem informasi yang menunjang pemberdayaan masyarakat. f. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desakelurahan. g. Peningkatan kemampuan manajemen keuangan desakelurahan. h. Peningkatan jumlah anggaran bagi penduduk miskin yang dikelola desakelurahan. i. Peningkatan pengawasan pelaksanaan penggunaan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan agar lebih tepat sasaran. Selanjutnya arah kebijakan berkenaan dengan Target 1B yaitu : Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda, adalah : 1. Meningkatkan perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. Upaya peningkatan perluasan dan pengembangan kesempatan kerja dilakukan antara lain melalui peningkatan kerjasama antar daerah dan antar negara dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKL Antar Kerja Lokal, AKAD Antar Kerja Antar Daerah dan AKAN Antar Kerja Antar Negara maupun transmigrasi, disertai peningkatan kualitas tenaga kerja dengan ketrampilan khusus terhadap tenaga kerja yang akan masuk dalam mekanisme dan program kerja tersebut. Selain itu dikembangkan pula jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 20 2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Upaya peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dilakukan diantaranya melalui revitalisasi Balai Latihan Kerja BLK, fasilitasi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta LPKS dan pemagangan di dalam dan luar negeri. Selain itu perlunya penyesuaian kurikulum pelatihan dan keterampilan dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan perkembangan kebutuhan dan tuntutan perkembangan pasar kerja. 3. Meningkatkan upaya perlindungan dan penegakan hukum. Upaya perlindungan dan penegakan hukum diarahkan untuk menjamin kepastian hukum bagi pemenuhan hak-hak pekerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja dalam rangka mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, sehingga akan menjamin keberlanjutan usaha dan terciptanya iklim yang kondusif bagi pengembangan usaha. Adapun arah kebijakan berkaitan dengan Target 1C yaitu :Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan sampai dengan tahun 2015 adalah: 1. Penurunan Prevalensi Balita dengan berat badan rendah dan prevalensi gizi buruk, melalui: a. Peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan. 1 Fasilitasi dan sosialisasi bagi kelompok miskin tentang Pola Gizi Seimbang. 2 Peningkatan pelayanan bagi anak Balita dan ibu hamil untuk memperoleh asupan gizi seimbang. 3 Peningkatan intervensi pelayanan suplementasi gizi bagi anak usia sekolah. b. Mengembangkan bantuan khusus untuk penduduk miskin kepada kabupatenkota. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 21 1 Peningkatan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan anak balita. 2 Peningkatan penyediaan makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui. 3 Pengembangan program pemberian makanan tambahan di taman kanak-kanak dan sekolah dasar. 4 Peningkatan program suplementasi zat gizi mikro tablet Fe dan Vitamin A yang ditujukan khususnya bagi anak balita dan ibu hamil. 5 Peningkatan akses untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar, air minum yang layak dan fasilitas sanitasi bagi kelompok masyarakat miskin. c. Meningkatkan sosialisasi dan fasilitasi tentang perilaku hidup sehat. 1 Peningkatan promosi pemberian ASI eksklusif dan praktik pemberian makanan pada bayi. 2 Peningkatan investasi pada prasarana dasar kesehatan, air, sanitasi terutama di daerah perdesaan dan perkampungan miskin di wilayah perkotaan. d. Memperkuat pemberdayaan masyarakat dan merevitalisasi Posyandu. 1 Memperkuat program pangan dan gizi masyarakat. 2 Merevitalisasi Posyandu dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat termasuk mengaktifkan kembali praktik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. 3 Mengintergrasikan kegiatan pelayanan gizi pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 22 4 Mengembangkan kegiatan gizi masyarakat dengan memberdayakan lembaga masyarakat setempat seperti kelompok pengajian dan organisasi perempuan lainnya. 2. Meningkatkan penduduk dengan tingkat konsumsi kalori sesuai angka kecukupan sebesar 2.000 Kkal per kapita per hari, melalui: a. Peningkatan ketahanan pangan pada tingkat KabupatenKota terutama untuk mengurangi disparitas ketahanan pangan antar daerah. 1 Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. 2 Perbaikan sistem distribusi, akses dan sistem penanganan masalah pangan. 3 Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal melalui perbaikan teknologi budidaya dan teknologi pengolahan pangan. 4 Peningkatan sosialisasi dan pemahaman tentang Pola Gizi Seimbang secara luas kepada masyarakat. b. Memperkuat kelembagaan di tingkat KabupatenKota untuk merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi. 1 Menyelaraskan dan mengkordinasikan kegiatan penanggulangan kelaparan dan kekurangan gizi pada berbagai sektor terkait. 2 Melakukan advokasi kepada para pemangku kepentingan terutama pada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen dan alokasi sumberdaya dalam menanggulangi kekurangan gizi. 3 Memperkuat sistem kewaspadaan pangan dan gizi termasuk sistem kewaspadaan dini early warning system. 4 Mengintegrasikan dan menyelaraskan kegiatan perbaikan gizi dalam program penanggulangan kemiskinan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 23 4. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 Dalam rangka mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Tahun 2011-2013. Penyusunan SPKD berpedoman pada Perpres 15 tahun 2010, Inpres 1 tahun 2010 dan Inpres 3 tahun 2010 yang diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD pada hakekatnya merupakan arah dan kebijakan yang akan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya penanggulangan kemiskinan hingga tahun 2013. SPKD ini disusun berdasarkan deskripsi masalah dan analisa kondisi yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Dalam SPKD tersebut telah dirumuskan visi penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah yaitu : “Menurunnya Penduduk Miskin Guna Mendukung Tercapainya Masyarakat Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera”. Untuk mewujudkan visi penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah ditempuh melalui 5 misi yaitu: 1 Melakukan pemberdayaan masyarakat miskin dan perempuan secara terprogram dan berkesinambungan; 2 Menciptakan perluasan kesempatan kerja dan berusaha serta mengembangkan UMKM; 3 Meningkatkan akses pelayanan dasar dan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan perempuan; 4 Mengembangkan sumber daya manusia yang produktif berbasis pada sektor pertanian dan perdesaan; dan 5 Membangun komitmen dan kemitraan seluruh pihak dalam penanggulangan kemiskinan. Beberapa isu dan permasalahan kemiskinan di Jawa Tengah sebagaimana tertuang dalam SPKD dimaksud adalah : 1 Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan banyaknya jumlah penduduk miskin; 2 Tingginya jumlah pengangguran; 3 Tingginya alih fungsi lahan pertanian Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 24 ke non pertanian; 4 Belum meratanya pelayanan kesehatan dasar; 5 belum berimbangnya kondisi layanan pendidikan dasar antar kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah; 6 Bencana alam; 7 Masih rendahnya realisasi penanaman modal; 8 terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha serta rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan; 9 Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi; 10 Lemahnya partisipasi masyarakat miskin; 11 Besarnya tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup masyarakat miskin; 12 Masih rendahnya akses usaha kecil dan mikro terhadap permodalan usaha dan pasar ekspor; 13 Belum optimalnya penyelenggaraan tata pemerintahan yang amanah good governance; dan 14 Belum terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. Strategi Utama dalam penanggulangan kemiskinan mencakup :1 Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin; 2 Peningkatan akses pelayanan dasar; 3 Pembangunan yang inklusif; 4 Mensinergikan kebijakan dan pengelompokan program penanggulangan kemiskinan; dan 5 Memperbaiki program perlindungan sosial. Strategi untuk mensinergikan kebijakan dan pengelompokan program penanggulangan kemiskinan di bagi dalam 3 tiga kelompok, yaitu: 1 kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga; 2 kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; dan 3 kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. Adapun kebijakan yang dilakukan dalam rangka penanggulangan kemiskinan perlu dilaksanakan secara koordinatif, terpadu, terukur, sinergis, berkesinambungan dan terencana yang dilandasi oleh kemitraan dan keterlibatan berbagai pihak dan dikelola sebagai suatu gerakan bersama penanggulangan kemiskinan. Berbagai kebijakan yang diambil antara lain 1 Kebijakan ekonomi yang pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment; 2 Kebijakan perluasan kesempatan kerja dan berusaha; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 25 3 kebijakan pengurangan kesenjangan antar wilayah; 4 Kebijakan pemenuhan hak dasar; 5 Kebijakan percepatan pembangunan Perdesaan; dan 6 Kebijakan percepatan pembangunan perkotaan. Penerapan kebijakan, strategi dan program dikaitkan dengan permasalahan dan kemiskinan secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 26 Tabel 6. 3 Keterkaitan Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan Program Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program 1. Masih Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin Kebijakan Ekonomi yang Pro Growth, Pro Job, Pro Poor, dan Pro Environment; Pembangunan yang inklusif, melibatkan dan bermanfaat kepada seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin; 1. Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin; 2. Menyusun anggaran yang berorientasi pada masyarakat miskin; 3. Mempermudah berdirinya perusahaanpabrik yang bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat miskin; 4. Membuka akses kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterbatasan yang dimilikinya; 5. Menciptakan inovasi baru dalam bidang peternakan, perikanan, dan pertanian yang bisa dijalankan oleh masyarakat miskin dengan teknologi dan keterampilan yang sederhana; 6. Peningkatan akses permodalan bagi masyarakat miskinpenganggur. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 27 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program 2. Masih Tingginya Angka Pengangguran Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha; 1. Mensinergikan Kebijakan dan Pengelompokan Program Penanggulangan Kemiskinan; 2. Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam penyerapan tenaga kerja, baik regional, nasional maupun internasional; 3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan bursa kerja dan optimalisasi sistem informasi bursa kerja yang mudah diakses oleh 1. Peningkatan akses kesempatan kerja dan berusaha; 2. Peningkatan akses kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterbatasan yang dimilikinya; 3. Pengembangan kapasitas kewirausahaan dan pelatihan manajemen bagi masyarakat miskin; 4. Peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat miskinpenganggur; 5. Penciptaan inovasi baru dalam bidang peternakan, perikanan, dan pertanian yang bisa dijalankan oleh masyarakat miskin dengan teknologi dan keterampilan yang sederhana; 6. Peningkatan akses sumberdaya produktif masyarakat miskinpenganggur; 7. Peningkatan kapasitas ketrampilan kerja masyarakat Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 28 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program masyarakat; 4. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja sesuai norma hukum yang berlaku, serta meningkatkan peran lembaga ketenagakerjaan; 5. Mempermudah berdirinya perusahaanpabrik yang bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat miskin; 6. Membuka akses kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterbatasan miskinpenganggur; 8. Peningkatan akses permodalan bagi masyarakat miskinpenganggur; 9. Peningkatan kondusifitas daerah untuk menarik para investor menanamkan modalnya di jawa tengah. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 29 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program yang dimilikinya; 7. Mengembangkan kapasitas kewirausahaan dan pelatihan manajemen bagi masyarakat miskin; 8. Meningkatkan akses sumberdaya produktif masyarakat miskin penganggur; 9. Meningkatkan kapasitas ketrampilan kerja masyarakat miskin penganggur; 10. Meningkatan akses permodalan bagi masyarakat miskinpenganggur; 11. Meningkatan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 30 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program kondusifitas daerah untuk menarik para investor menanamkan modalnya di Jawa Tengah; 2. Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian, Tambak ke Industri Kebijakan perlindungan terhadap lahan pertanian dan perikanan produktif. 1. Meningkatkan nilai hasil keuntungan usaha pertanian, perikanan. 2. Regulasi alih fungsi lahan pertanian; 3. Optimalisasi pengawasan alih fungsi lahan pertanian; 4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pemanfatan lahan tidur; 5. Diversifikasi hasil 1. Kepastian harga dan kepastian dibeli; 2. Pengaturan usaha yang adil; 3. Perlindungan lahan pertanian produktif dan lahan konservasi; 4. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan alih fungsi lahan pertanian; 5. Sosialisasi regulasi alih fungsi lahan, tata guna lahan, rtrw kepada semua pihak; 6. Penindakan tegas pelanggar aturan tata guna lahan; 7. Optimalisasi pemanfaatan lahan tidur; 8. Pengolahan makanan berbahan dasar Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 31 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program pertanian untuk menggairahkan produktivitas pertanian; ikan; 9. Diversifikasi hasil pertanian; 10. Perbaikan sarana prasarana perikanan air payautambak; 11. Program gemar makan ikan; 12. Pembangunan pasar ikan modern dengan tetap menjaga kearifan lokal yang ada; 4. Rendahnya Akses Masyarakat Miskin Untuk Mendapatkan Layanan Dasar Bidang Kesehatan, Pendidikan, Akses Usaha, Permodalan, Air Bersih, Sanitasi Dan Perumahan. Pemenuhan 10 hak dasar; 1. Memperbaiki pemenuhan hak atas kesehatan; 2. Memperbaiki pemenuhan hak atas air bersih dan sanitasi yang baik; 3. Memperbaiki pemenuhan hak atas perumahan; 4. Membuka akses 1. Peningkatan fasilitasi pemenuhan 10 hak dasar; 2. Optimalisasi peran posyandu; 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyediaan pelayanan kesehatan; 4. Penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat miskin tanpa diskriminasi; 5. Peningkatan pengetahuan masyarakat Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 32 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan air bersih dengan mudah dan harga murah; 5. Membangun kesadaran masyarakat untuk memelihara kelestarian alam yang memberikan ketersedian air bersih yang berlimpah dengan menumbuhkan kearifan lokal yang ada; 6. Menjaga agar tidak terjadi perusakan alam dalam bentuk miskin tentang kesehatan terutama ibu, bayi dan balita; 6. Peningkatan akses kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan air bersih dengan mudah dan harga murah; 7. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memelihara kelestarian alam yang memberikan ketersedian air bersih yang berlimpah dengan menumbuhkan kearifan lokal yang ada; 8. Peningkatan penjagaan agar tidak terjadi perusakan alam dalam bentuk apapun yang akan berdampak pada kerawanan air bersih; 9. Membangun kepedulian pihak swasta untuk melaksanakan kelestarian alam dan penyediaan air Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 33 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program apapun yang akan berdampak pada kerawanan air bersih; 7. Membuka akses masyarakat miskin untuk mendapatkan kemudahan dalam kredit rumah dengan bunga rendah; 8. Membangun kesadaran masyarakat miskin terhadap rumah yang sehat; 9. Mendorong pemerintah kabupatenkota untuk melaksanakan program bersih melalui csr; 10. Sosialisasi pentingnya air bersih dan sanitasi yang sehat dalam kehidupan manusia dan cara pemeliharaannya; 11. Peningkatan akses masyarakat miskin untuk mendapatkan kemudahan dalam kredit rumah dengan bunga lunak; 12. Membangun kesadaran masyarakat miskin terhadap rumah yang sehat; 13. Mendorong pemerintah kabupatenkota untuk melaksanakan program pemugaranperbaikan rumah tidak layak huni; 14. Peningkatan kepedulian pihak swasta untuk melaksanakan program pemugaranperbaikan rumah tidak layak huni; 15. Peningkatan kepedulian dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 34 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program pemugaranperbaika n; 10. Membangun kepedulian pihak swasta untuk melaksanakan program pemugaranperbaika n rumah tidak layak; 11. Membangun kepedulian dan kebersamaan masyarakat dalam perbaikan rumah tidak layak huni; kebersamaan masyarakat untuk ikut berkontribusi terhadap perbaikan rumah tidak layak huni; 5. Terbatasnya Akses dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan Kebijakan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan; 1. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan; 2. Menampung atau memfasilitasi anak- 1. Peningkatan akses pendidikan dan pelayanan pendidikan; 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional pendidikan; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 35 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program anak miskin untuk bersekolah; 3. Penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan; 4. Meningkatan kualitas tenaga pendidik dan proses belajar mengajar yang profesional; 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan; 6. Mengembalikan lembaga pendidikan kepada jatidirinya 3. Pengembangan peralatan kesehatan sekolah; 4. Pengembangan perpustakaan sekolah; 5. Pengembangan peralatan ilmu pengetahuan laboratorium komputer, laboratorium biologi,laboratorium fisika dll; 6. Pengembalian lembaga pendidikan kepada jatidirinya mencerdaskan masyarakat termasuk masyarakat yang kurang mampu; 7. Program beasiswa, sarana prasarana pendidikan bagi masyarakat miskin yang dilaksanakan oleh swasta melalui program CSR; 8. Pelaksanaan kegiatan belajar melalui program Kejar Paket A, Paket B, dan Paket C; 9. Fasilitasi pembinaan siswa melalui Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 36 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program mencerdaskan masyarakat termasuk masyarakat yang miskin; 7. Mengembalikan keberadaan Komite Sekolah yang berperan sesuai tupoksinya menjadi wakil walimurid untuk mendapatkan hak dan kewajibannya dengan benar, bukan sebagai alat legitimasi pihak sekolah; 8. Mengoptimalkan Kelompok Belajar Usaha KBU; 9. Peningkatan pelaksanaan kegiatan belajar melalui penguatan bantuan biaya operasional sekolah; 10. Pemberian bantuan operasional kepada sekolah dasar; 11. Penyuluhan dan pendampingan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dalam merubah nasibnya; 12. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 13. Pengembalian keberadaan komite sekolah yang berperan sesuai tupoksinya menjadi wakil walimurid untuk mendapatkan hak dan kewajibanya dengan benar, bukan sebagai alat legitimasi pihak sekolah; 14. Perekrutan tenaga pendidik yang sesuai dengan kebutuhan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 37 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program Program Kejar PAKET A, PAKET B, dan PAKET C; 10. Penguatan pembinaan potensisiswa pendidikan dasar; berkualitas; 15. Pemenuhan rasio guru dengan jumlah siswa yang harus dipenuhi; 16. Penguatan pembinaan potensi siswa pendidikan dasar; 17. Fasilitasi kabupatenkota untuk mengoptimalkan kelompok belajar usaha kbu; 18. Fasilitasi kabupatenkota untuk mengoptimalkan kelompok belajar masyarakat kbm; 6. Bencana Alam Optimalisasi penanganan bencana alam secara sistemik; 1. Identifikasi potensi wilayah rawan bencana; 2. Optimalisasi manajemen penanggulangan bencana; 3. Meningkatan partisipasi aktif 1. Peningkatan penanganan bencana dari aspek pencegahan, penyelamatan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi; 2. Pemetaan daerah rawan bencana alam; 3. Pengembangan penggunaan alat pendeteksi dini bencana alam; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 38 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program masyarakat dalam penanggulangan bencana alam; 4. Mengembangkan penggunaan alat pendeteksi dini bencana alam; 5. Memetakan daerah rawan bencana alam; 6. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak bermukim di daerah rawan bencana; 7. Meningkatkan sistem koordinasi penanggulangan bencana alam; 8. Meningkatkan 4. Peningkatan sistem koordinasi penanggulangan bencana alam; 5. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan bencana alam; 6. Peningkatan sarana dan prasarana dalam penanggulangan bencana alam; 7. Peningkatan penanganan bencana dari aspek pencegahan, penyelamatan tanggap darurat dan rehabilitasi; 8. Peningkatan keterampilan menghadapi bencana alam; 9. Penyadaran untuk tidak bermukim di daerah rawan bencana; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 39 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program kemampuan petugas penanggulangan bencana alam; 7. Masih Rendahnya Realisasi Penanaman Modal Peningkatan Penanaman Modal di Daerah. 1. Meningkatkan promosi potensi daerah; 2. Menyempurnakan sistem pelayanan perijinan; 3. Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga; 4. Memberikan insentif bagi yang mau menanamkan modalnya di Jawa Tengah 5. Peniadaaan pungutan liar 6. Peningkatan 1. Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga; 2. Peningkatan jaringan ekonomi lokal, regional dan internasional; 3. Peningkatan promosi potensi daerah; 4. Penyempurnaan sistem pelayanan perijinan usaha; 5. Peningkatan peran lembaga-lembaga ekonomi di daerah; 6. Menjaga keamanan dan kenyamanan berusaha; 7. Penerapan teknologi yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi berusaha. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 40 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program produktivitas dan efisiensi berusaha 7. Menjaga keamanan dan kenyamanan berusaha; 8. Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja; 8. Terbatasnya Kesempatan Kerja dan Berusaha, Lemahnya Perlindungan Terhadap Asset Usaha, dan Perbedaan Upah Serta Lemahnya Perlindungan Kerja Terutama Bagi Pekerja Anak dan Pekerja Perempuan 1. Peningkatan dan perluasan lapangan pekerjaan di berbagai sektor; 2. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; 3. Penegakan hukum untuk perlindungan 1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait swasta dan institusi terkait dalam penyerapan tenaga kerja, baik regional, nasional maupun internasional; 2. Optimalisasi peran lembaga pendidikan ketrampilan dalam meningkatkan 1. Peningkatan kesempatan kerja; 2. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; 3. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan; 4. Peningkatan wirausaha baru; 5. Peningkatan skala usaha wirausaha yang sudah berjalan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 41 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program Seperti Buruh Migran Perempuan dan Pembantu Rumah Tangga. tenaga kerja; 4. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja; 5. Memantapkan hubungan industrial yang harmonis; kualitas tenaga kerja; 3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan bursa kerja dan optimalisasi sistem informasi bursa kerja yang mudah di akses oleh masyarakat; 4. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja sesuai norma hukum yang berlaku, serta meningkatkan peran lembaga ketenagakerjaan; 9. Terbatasnya Akses Terhadap Air Bersih, Layanan Perumahan 1. Pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat 1. Mengoptimalkan peran stakeholders dalam hal ini 1. Pembangunan perumahan; 2. Pemberdayaan komunitas perumahan; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 42 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program dan Sanitasi pedesaan dan perkotaan serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR; 2. Pemanfaatan lahan perumahan dengan efesien dan efektif melalui pembangun rumah secara vertikal; 3. Peningkatan partisipasi masyarakat melalui pengembangan kearifan lokal dan memperhatikan lembaga yang telah ada; pengembang dan masyarakat dalam pembangunan rumah dan penyediaan sanitasi yang layak; 2. Memanfaatkan potensi lembaga pembiayaan keuangan lokal dalam pembiayaan perumahan bagi masyarakat pedesaan dan MBR; 3. Pemberdayaan komunitas perumahan melalui peningkat intensitas komunikasi dan informasi dan mengembangkan model subsidi silang; 3. Reboisasi pada daerah-daerah tangkapan air. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 43 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program 10. Lemahnya Partisipasi Masyarakat dalam program kemiskinan 1. Peningkatan fasilitasi pengembangan masyarakat dan lembaga desa dalam melaksanakan pembangunan; 2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan desa; 3. Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem informasi masyarakat penunjang pemberdayaan masyarakat; 1. Mengoptimalkan sumberdaya aparat desa dalam memberikan fasilitasi kepada masyarakat; 2. Meningkatkan SDM masyarakat desa dalam pembangunan; 3. Mengembangkan teknologi tepat guna dengan memanfaatkan potensi dan kearifan desa; 4. Mengoptimalkan kelembagaan ekonomi desa dalam memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat; 1. Fasilitasi pengembangan masyarakat; 2. Program peduli sesama; 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengatasi kemiskinan diwilayahnya masing-masing; 4. Penguatan kelembagaan masyarakat; 5. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 44 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program 4. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa; 5. Peningkatan kemampuan manajemen keuangan desa; 5. Meningkatkan dan fasilitasi Bintek dan Diklat Pemerintah Desa; 11. BesarnyaTanggungan Keluarga dan Tekanan Hidup Masyarakat Miskin 1. Peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana untuk masyarakat dan mendorong masyarakat untuk mengendalikan kelahiran; 2. Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja KRR; 1. Meningkatkan kemampuan petugas lapangan PLKB serta mengkampanyekan Program Dua Anak Lebih Baik; 2. Meningkatkan kapasitas pemahaman tentang reproduksi sehat remaja dengan melakukan advokasi untuk mendorong 1. Pelayanan keluarga berencana; 2. Kesehatan reproduksi remaja; 3. Pengembangan model operasional bkb-posyandu; 4. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan kb mandiri; 5. Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok bina keluarga dan bina balita. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 45 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program 3. Pengembangan model operasional BKB-Posyandu- PAUD; 4. Penguatan Kelompok Bina Keluarga, Bina Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia; 5. Peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan informasi KB dan KS serta meningkatkan peserta KB Mandiri; partisipasi masyarakat dalam reproduksi sehat; 3. Meningkatkan cakupan pelayanan kontrasepsi dan KB bagi keluarga miskin; 12. Masih Rendahnya Akses Usaha Kecil dan Mikro Terhadap Permodalan Usaha dan Pasar Ekspor 1. Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat perdesaan dan perkotaan dalam sistem basis 1. Penguatan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat perdesaan dan perkotaan dalam sistem agrobisnis maupun perdagangan 1. Penguatan kapasitas kelembagaan Koperasi dan UMKM; 2. Peningkatan budaya bisnis pada Koperasi, UMKM, Gapoktan dan Poktan. 3. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 46 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program agrobisnis KUD, KOPTAN, KSP dan USP; 2. Pengembangan jaringan usaha dan perluasan akses dan pangsa pasar koperasi dan UMKM baik di dalam negeri maupun luar negeri; 3. Perluasan akses Koperasi dan UMKM terhadap lembaga pembiayaan dan penguatan kelembagaan keuangan yang memiliki dan dikelola masyarakat KSP, USP dan KJKS ; dan jasa; 2. Membangun dan mengembangkan sistem jaringan distribusi dan networking ekonomi koperasi dan UMKM; 3. Menumbuhkembangka n lembaga keuangan alternatif KSPUSP- Koperasi dan KJKSUJKS Koperasi dan lembaga pendukung lainnya bagi pengembangan Koperasi dan UMKM; 4. Meningkatkan daya saing sektor UMKM melalui peningkatan produktivitas dan kualitas produk yang melalui Penguatan dan pengembangan diversifikasi usaha dan sistem distribusijaringan usaha serta peningkatan daya saing; 4. Penguatan dan pengembangan permodalan dan jaringan kemitraan usaha KSPUSP-Koperasi; 5. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui peningkatan produktifitas pemasaran dan jaringan usaha; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 47 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program 4. Peningkatan pertumbuhan dan memberdayakan UMKM melalui berbagai insentif di bidang perijinan, pemberian fasilitas pemasaran, melalui berbagai pameran produk-produk UMKM, serta penguatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan usaha UMKM; 5. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia Koperasi dan UMKM melalui pendidikan untuk menghasilkan SDM berbasis unggulan daerah, berdaya saing global dan berorientasi ekspor serta perbaikan manajemen pemasaran kearah pembentukan produk bermerek branded product; 5. Mewujudkan SDM Koperasi dan UMKM yang profesional melalui kerjasama dengan lembaga- lembaga pelatihan dan sertifikasi profesi dalam rangka peningkatan SDM secara periodik dan berkelanjutan, serta perluasan sertifikasi kompetensi SDM koperasi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 48 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program yang memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi; UMKM; 13. Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan Yang Bersih Good Governance 1. Peningkatan disiplin aparatur pemerintahan; 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui transparansi, partisipasi dan akuntabiltas tata kepemerintahan; 3. Peningkatan kompetensi aparatur pemerintahan dalam pelayanan publik; 4. Peningkatan penguasaan 1. Meningkatkan evaluasi kinerja internal aparatur pemerintahan; 2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan pendidikan dan pelatihan terkait dengan pelayanan prima, perencanaan anggaran dan evaluasi program, perencanaan program; 3. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi 1. Peningkatan kualitas pelayanan publik; 2. Pengembangan databased management system yang terkoneksi; 3. Peningkatan sistem teknologi dan informasi pelayanan publik yang real time dan on line; 4. Efektivitas penganggaran berbasis kemiskinan dan pengangguran. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 49 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program teknologi dan informasi aparatur pemerintahan; 5. Peningkatan efektivitas penggunaan anggaran penanggulangan kemiskinan; informasi melalui pendidikan dan pelatihan; 14. BelumTerwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender 1. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender melalui pemahaman dan komitmen, kerangka kebijakan, struktur dan mekanisme kelembagaan, data informasi dan penelitian, keterampilan 1. Mengintegrasikan kebijakan dan program peningkatan kualitas perempuan dan anak dalam dokumen perencanaan daerah RPJPD, RPJMD dan RKPD; 2. Meningkatkan pemahaman SKPD dalam 1. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan; 2. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender; 3. Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak; 4. Peningkatan peran serta anak dan kesetaraan gender dalam pembangunan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 50 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program perencanaan, manajemen, mekanisme partisipasi, serta sumberdaya; 2. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; 3. Peningkatan peran perempuan dalam pembangunan; pengarusutamaan gender, mewujudkan struktur dan mekanisme kelembagaan yang responsif gender, mewujudkan data dan informasi untuk penguatan pengarusutamaan gender; 3. Meningkatkan keterampilan perencanaan dan manajemen bagi SKPD tentang pengarusutamaan gender dan mewujudkan mekanisme partisipasi serta pengolahan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 51 No. Permasalahan Kebijakan Strategi Program sumberdaya yang mendukung peran perempuan dalam pembangunan; 4. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan perempuan melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, partisipasi politik dan terbukanya akses sumberdaya dan ekonomi; 5. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 52 5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJMN Tahun 2015 – 2019 Memperhatikan karakateristik dan kebutuhan masyarakat kurang mampu, tingginya tingkat ketimpangan dan tren penurunan tingkat kemiskinan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, maka target penurunan angka kemiskinan nasional pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 7 - 8. Adapun arah kebijakan, strategi dan sasaran penanggulangan kemiskinan dirumuskan sebagai berikut : a. Arah Kebijakan 1 Mengembangkan sistem perlindungan sosial yang komprehensif. 2 Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu. 3 Mengembangkan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin melalui penyaluran tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan. b. Strategi 1 Mengarahkan kebijakan fiskal yang mendukung penghidupan masyarakat kurang mampu terutama pengeluaran publik yang bersifat bantuan sosial yang bersasaran. 2 Sinkronisasi kerangka regulasi dan kebijakan pemerintah terutama kerangka regulasi dan kebijakan sektor pertanian, perdagangan luar negeri, aturan logistik komoditas pangan, dan aturan monopoli. 3 Meningkatkan perlindungan, produktivitas dan pemenuhan hak dasar bagi penduduk kurang mampu 4 Memperluas dan meningkatkan pelayanan dasar untuk masyarakat kurang mampu 5 Meningkatkan penghidupan masyarakat kurang mampu 6 Kebijakan tenaga kerja yang kondusif dan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat kurang mampu dengan meningkatkan iklim investasi yang bersifat padat pekerja. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 53 7 Meningkatkan akses masyarakat kurang mampu terhadap informasi lapangan pekerjaan, peningkatan pelatihan, dan penyaluran tenaga kerja 8 Menguatkan konektivitas lokasi pedesaan dengan pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi di perdesaan yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi produksi usaha mikro dan kecil kepada pusat ekonomi terdekat. 9 Advokasi kepada penduduk kurang mampu tentang peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak yang akhirnya dapat mengontrol pertumbuhan penduduk terutama penduduk kurang mampu dan rentan. c. Sasaran 1 Meningkatnya investasi padat pekerja sehingga memperluas kesempatan pekerjaan yang layak bagi masyarakat yang kurang mampu decent job; 2 Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil untuk mengembangkan keterampilan, pendampingan, modal usaha, dan pengembangan teknologi; 3 Terbentuknya kemitraan pemerintah, pemerintah daerah dan swastaBUMNBUMD dalam pengembangan kapasitas dan keterampilan masyarakat dalam rangka peningkatan penghidupan masyarakat; 4 Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang berkualitas; 5 Meningkatnya penjangkauan pelayanan dasar mencakup identitas hukum, sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan sarana ekonomi yang inklusif bagi masyarakat kurang mampu termasuk penyandang disabilitas dan lansia; 6 Meningkatnya perlindungan sosial, produktivitas dan pemenuhan hak dasar bagi penduduk kurang mampu. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 54 Selanjutnya berdasarkan RPJMN Tahun 2015 – 2019, dalam Buku III tentang Agenda Pembangunan Wilayah khususnya berkenaan dengan capaian kinerja penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran di wilayah Provinsi Jawa – Bali, dinyatakan bahwa Pemerintah Provinsi di Wilayah Jawa-Bali telah cukup berhasil dalam menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun 2009 hingga 2014 Maret dan sudah berada di bawah angka kemiskinan nasional sebesar 14,15 2009 dan 11,25 Maret 2014, kecuali di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur yang masih berada di atas angka kemiskinan nasional. Demikian halnya dengan pencapaian tingkat pengangguran terbuka TPT. Pemerintah Provinsi di Wilayah Jawa-Bali juga telah berhasil menurunkan TPT dan sudah berada di bawah TPT nasional sebesar 7,87 2009 dan 5,70 Feb, 2014, kecuali di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten yang masih berada di atas TPT Nasional. Adapun sasaran target penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran Wilayah Jawa – Bali sebagaimana terlihat dalam tabel berikut. Tabel 6. 4 Sasaran Tingkat Kemiskinan Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi Tahun 2015-2019 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 55 Tabel 6. 5 Sasaran Tingkat Pengangguran Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi Tahun 2015-2019 Lebih lanjut berkenaan dengan arah kebijakan dan strategi pengembangan wilayah Jawa – Bali terkait dengan pengembangan desa dan kawasan perdesaan khususnya berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa termasuk permukiman transmigrasi, telah dirumuskan sebagai berikut : a. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dan rentan dalam pengembangan usaha dengan memperhatikan karakteristik dan potensi desa; b. Mengembangkan dan menata pasar-pasar desa; c. Memfasilitasi pengelolaan BUMDesa; d. Mendukung terwujudnya desa mandiri benih dengan meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana produksi benih, pupuk, armada perikanan, alat tangkap, bahan bakar, sistem informasi nelayan, pasca panen sistem logistik, pengolahan produk pertanian dan perikanan skala rumah tangga desa; e. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui penyediaan lapangan usaha, dana bergulir, dan jaminan sosial; f. Meningkatkan keberdayaan petani dan nelayan dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bio-energi, biofloc; g. Memberikan jaminan terhadap pasokan energi bagi kegiatan ekonomi nelayan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 56 B. PEMETAAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pemerintah di berbagai tingkatan pusat, provinsi dan kabupatenkota telah menetapkan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang terdiri dari 4 empat kelompok program atau kluster, yaitu : 1. Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin; 2. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat; 3. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; dan 4. Program-program lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin. Berbagai program dalam rangka penanggulangan kemiskinan dimaksud dilaksanakan dalam berbagai bentuk sebagai berikut : 1. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM. BLSM merupakan salah satu bentuk kompensasi kepada rumah tangga miskin dan rentan akibat kenaikan harga BBM pada tahun 2013. BLSM bukanlah merupakan program jangka panjang untuk mengurangi kemiskinan, melainkan merupakan jalan keluar jangka pendek guna menghindarkan penurunan daya beli masyarakat yang berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan, pengurangan konsumsi makanan yang bergizi, penjualan aset rumah tangga, meningkatnya jumlah pekerja anak dan kegiatan lain yang bersifat merugikan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 57 BLSM dilaksanakan sejak tahun 2013 dengan mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai BLT pada tahun 2005 dan 2008. 2. Bantuan Operasional Sekolah BOS Program Bantuan Operasional Sekolah BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. Progam ini bertujuan mengurangi beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar sembilan tahun yang bermutu. 3. Bantuan Siswa Miskin BSM Program BSM merupakan bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolahsiswa dari jenjang pendidikan dasar ke menengah atas. Sekolah yang disasar melalui program ini adalah sekolah yang bernaung di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama, yaitu Sekolah Dasar SDMI; Sekolah Menengah Pertama SMPMTs; dan Sekolah Menengah Atas SMAMA. Program BSM dimulai sejak tahun 2008 secara umum bertujuan untuk : 1 Menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk terus bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses ke pelayanan pendidikan yang lebih baik; 2 Mengurangi angka putus sekolah dan menarik anak usia sekolah dari rumah tangga miskin dan rentan untuk kembali bersekolah; serta mendukung penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Wajar Dikdas Sembilan Tahun bahkan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Pelaksanaan program BSM adalah untuk melengkapi program Bantuan Operasional Sekolah BOS yang dirancang untuk meringankan beban siswapeserta didik dari kewajiban untuk membayar biaya operasional sekolah seperti SPP. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 58 4. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas. Program Jamkesmas diiniasi oleh Pemerintah sejak tahun 2005 dengan misi meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam bentuk penyediaan jaminan atas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis dan pembiayaannya sepenuhnya bersumber dari dana APBN dengan sasaran utama terbatas pada masyarakat miskin dan rentan. 5. Program Beras Miskin Raskin. Program Raskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras bersubsidi. Pada awalnya program dilaksanakan dalam bentuk Operasi Pasar Khusus OPK sebagai bagian dari program Jaring Pengaman Sosial JPS yang diluncurkan sejak tahun 1998. Program Raskin selain sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat Rumah Tangga Sasaran RTS dan mekanisme perlindungan sosial, program ini juga bertujuan untuk : 1 Stabilisasi harga di pasar; 2 Pengendalian inflasi melalui intervensi pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi dan menjaga stok pangan nasional; 3 Peningkatan akses pangan baik secara fisik beras tersedia di titik distribusi maupun ekonomi harga jual terjangkau kepada RTS; 4 Menyediakan pasar bagi hasil usaha tani padi; dan 5 membantu pertumbuhan ekonomi daerah. 6. Program Keluarga Harapan PKH Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan tunai bersyarat bagi rumah tanggakeluarga sangat miskin, yaitu persyaratan untuk memenuhi kewajiban di bidang pendidikan dan kesehatan. PKH bertujuan mengurangi kemiskinan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek dilakukan melalui pemberian bantuan tunai yang dibayarkan empat kali setahun. Pengurangan kemiskinan jangka panjang untuk mewujudkan investasi di bidang kesehatan dan pendidikan anak sehingga Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 59 mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang. PKH diujicobakan pada tahun 2007 dan pada tahun 2011 PKH menjadi sebuah program nasional. 7. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Dalam rangka kesinambungan dan penajaman prioritas pembangunan nasional sebagaimana termuat dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional melalui 3 tiga fokus utama program penanggulangan kemiskinan, yaitu : 1 Berbasiskan keluarga; 2 Berbasis pemberdayaan masyarakat; dan 3 berbasis pada pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Adapun kebijakan program yang masuk dalam kelompok pemberdayaan masyarakat antara lain berupa : a. PNPM Perkotaan PNPM Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP merupakan upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan secara mandiri. Program ini bertujuan :  Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal kemanusiaan, prinsip-prinsip kemasyarakatan dan berorientasi pembangunan berkelanjutan yang aspiratif, representatif, mengakar, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu memperkuat mampu memperkuat aspirasi suara masyarakat miskin dalam proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi masyarakat dalam penyelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya;  Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan kepelayanan sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan modal, termasuk membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut terhadap lembaga masyarakat; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 60  Mengedepankan peran Pemerinatah Kota Kabupaten agar mereka makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui pengokohan Komite Penanggulangan Kemiskinan KPK di wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta kelompok peduli setempat. b. PNPM Perdesaan Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun daerah.PNPM Perdesaan dilaksanakan merupakan keberlanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan PPK yang telah dilaksanakan sejak tahun 1998. c. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah PISEW PISEW adalah program yang dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan tingkat pengangguran terbuka.Adapun tujuannya adalah untukmempercepat pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan kemiskinan daerah perdesaan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan local governance dan penguatan institusi di perdesaan. d. Progam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus P2DTK Program P2DTK adalah penanggulangan kemiskinan dengan sasaran daerah tertinggal dan daerah khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan difasilitasi oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggaluntuk meningkatkan kapasitas sosial- ekonomi daerah melalui pendekatan pemberdayaan dan keswadayaan masyarakat. Prorgam ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sosial ekonomi di daerah- daerah tertinggal dan khusus. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 61 e. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP PUAP merupakan program Kementerian Pertanian bagi petani di perdesaan dengan tujuan: a Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah; b Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani; c Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis; dan d. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan. f. Program Nasional Pembedayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan PNPM Mandiri-KP PNPM Mandiri-KP adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir atau masyarakat nelayan pada sektor kelautan dan perikanan. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat yang mencari nafkah di bidang kelautan dan perikanan warga yang tinggal di wilayah pesisir atau di luar pesisir yang memiliki kegiatan di bidang kelautan dan perikanan. g. PNPM Mandiri Pariwisata PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki potensi pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek Daerah Tujuan Wisata ODTW, maupun fasilitas pendukung pariwisata. Tujuan dari program ini adalah untuk : 1 Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif perpajakan bagi investor. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 62 2 Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap provinsi one province one primary tourism destination bersama-sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. 3 Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing- masing destinasi pariwisata. 4 Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan. 5 Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata daya tarik dan sarana pariwisata. 6 Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar. 7 Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: a terbangunnya komitmen nasional agar sektor-sektor di bidang keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; b harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat, daerah dan antara pusat dan daerah; c menformulasi, menerapkan, dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan. h. Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas PLPBK. PLPBK merupakan kelanjutan dari transformasi sosial dari Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP. Beberapa prinsip dasar yang digunakan di P2KP seperti demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan desentralisasi, diterapkan pula dalam pelaksanaan PLPBK. Pembangunan manusia menjadi fokus utama dalam penanggulangan kemiskinan yang dicerminkan melalui pembangunan bidang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan SEL. Intervensi kegiatan PLPBK Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 63 difokuskan pada kegiatan penataan lingkungan permukiman miskin di perkotaan melalui pendekatan Tridaya secara komprehensif dan terpadu. Lingkungan permukiman tersebut ditata kembali menjadi lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat dalam rangka mendukung upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat miskin. Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan infrastruktur yang mendukung pembangunan SEL menjadi media belajar bersama antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok pedulipemangku kepentingan dalam memperkuat kemandirian pengelolaan lingkungan permukiman ditingkat kelurahan. 8. Kredit Usaha Rakyat KUR KUR merupakan program yang memuat skema kreditpembiayaan modal kerja dan atau investasi khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi UMKMK di bidang usaha produktif dan layak feasible, namun mempunyai keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan yang ditetapkan Perbankan belum bankable. Tujuan program KUR adalah untuk mengakselerasi pengembangan kegiatan perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan program KUR adalah sebagai berikut: a. Mempercepat pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi UMKMK b. Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkanUMKM Koperasi kepada Lembaga Keuangan. c. Sebagai upaya penanggulanganpengentasan kemiskinandan perluasan kesempatan kerja.

C. TINJAUAN KELEMBAGAAN

1. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah perlu dilakukan koordinasi antar lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 64 secara terpadu dan berkesinambungan yang diperankan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK. Di Provinsi Jawa Tengah keberadaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD, terakhir dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010. Pembentukan TKPKD tersebut berdasarkan Perpres Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang TKPK Provinsi dan KabupatenKota.S 2. Tugas dan Fungsi TKPKD Provinsi Jawa Tengah: a. Melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di provinsi, dengan fungsi :  pengoordinasian penyusunan SPKD Provinsi sebagai dasar penyusunan RPJMD Provinsi di bidang penanggulangan kemiskinan;  pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang  penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana strategis SKPD;  pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan RKPD;  pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana kerja SKPD; dan  pengevaluasian pelaksanaan perumusan dokumen rencana pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan b. Mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di provinsi, dengan fungsi :  pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah; Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 65  pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program penanggulangan kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;  penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;  pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan penanggulangan kemiskinan;  pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang penanggulangan kemiskinan; dan  penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan kemiskinan kepada Gubernur dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 3. Pendukung Tim Koordinasi Guna membantu kelancaran tugas Tim Koordinasi dibentuk : a. Sekretariat Tim yang bertugas memberikan dukungan administrasi. b. Tim Kelompok Kerja Pokja terdiri dari 3 tiga kelompok yaitu :  Pokja Pendataan dan Sistem Informasi, bertugas melaksanakan pengelolaan dana dan sistem informasi.  Pokja Pengembangan Kemitraan, bertugas mengembangkan kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan.  Pokja Pengaduan Masyarakat, bertugas melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat. c. Tim Koordinator Program Pokgram terdiri dari :  Pokgram Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga;  Pokgram Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat;  Pokgram Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil;  Pokgram Perluasan Kesempatan Kerja, Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015  Masing-masing Pokgram bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sesuai pembidangannya. Struktur organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010 sebagaimana bagan di bawah ini. Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah 4. Kinerja TKPKD Provinsi Jawa Tengah Semenjak dibentuk TKPKD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan tugas utamanya berkenaan dengan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, namun demikian pelaksanaan tugas tersebut dirasakan belum optimal. Kondisi dan permasalahan berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang mengkait pula keberadaan TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan memerlukan perhatian untuk penanganan ke depan antara lain : Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 masing Pokgram bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sesuai pembidangannya. Struktur organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Keputusan Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010 sebagaimana bagan di bawah ini. Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah Kinerja TKPKD Provinsi Jawa Tengah Semenjak dibentuk TKPKD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan tugas berkenaan dengan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, namun demikian pelaksanaan tugas tersebut dirasakan belum optimal. Kondisi dan permasalahan berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang mengkait pula beradaan TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan memerlukan perhatian untuk penanganan ke depan antara lain : VI- 66 masing Pokgram bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan Struktur organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Keputusan Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010 Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah Semenjak dibentuk TKPKD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan tugas berkenaan dengan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, namun demikian pelaksanaan tugas tersebut dirasakan belum optimal. Kondisi dan permasalahan berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang mengkait pula beradaan TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan memerlukan perhatian untuk Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 VI- 67 a. Belum adanya komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah KabupatenKota di Jawa Tengah dalam mewujudkan database warga miskin yang dimutakhirkan, terarah, terpadu sesuai kondisi, profil, potensi dan kebutuhan keluarga miskin. b. Belum terbangunnya kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah KabupatenKota dalam mewujudkan database warga miskin yang dimutakhirkan, terarah dan terpadu dalam rangka penyusunan strategi dan percepatan program penanggulangan kemiskinan. c. Belum terbangun koordinasi teknis TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan KabupatenKota di Jawa Tengah dalam pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan serta pengembangan database sistem informasi kemiskinan yang dimutakhirkan, terpadu dan terkoneksi dengan SKPD. d. Belum terbangun kesepakatan antar masing-masing SKPD Provinsi dalam menentukan kriteria kemiskinan yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program penanggulangan kemiskinan dalam APBD. e. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum memiliki sistem informasi terpadu yang memadai untuk mengelola informasi anggaran dan realisasi keuangan seluruh program penanggulangan kemiskinan. f. Belum optimalnya kinerja TKPKD Provinsi Jawa Tengah dalam mengembangkan data dan informasi kemiskinan. g. Penetapan alokasi anggaran belum sepenuhnya memperhatikan kebutuhan pemenuhan target penurunan angka kemiskinan. h. Program dan kegiatan yang dikoordinasikan TKPKD Provinsi Jawa Tengah belum sepenuhnya didesain untuk penanggulangan kemiskinan.