Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
5 Kesejahteraan Masyarakat yang Berkualitas, Menanggulangi
Kemiskinan dan Pengangguran”. Sasaran, strategi dan arah kebijakan berkaitan dengan misi kedua tersebut adalah sebagai berikut :
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
6
Tabel 6. 1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kedua :
Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkualitas, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran
No. Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
1. Menurunnya angka kemiskinan.
a. Pengurangan beban pengeluaran dan
meningkatkan pendapatan masyarakat miskin;
b. Peningkatan pendapatan masyarakat
sekitar destinasi pariwisata. a.
Mengurangi penduduk miskin diprioritaskan pada wilayah kabupatenkota dengan
persentase di atas rata-rata Jawa Tengah; b.
Optimalisasi pemasaran pariwisata, peningkatan peran serta masyarakat dan
pengembangan destinasi wisata. 2. Menurunnya
Pengangguran. a.
Peningkatan kapasitas dan keterampilan pencari kerja;
b. Perluasan dan pengembangan
kesempatan kerja; c.
Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
Memprioritaskan pendidikan kejuruan dan keterampilan SDM berbasis kompetensi.
3. Terjaminnya kedaulatan pangan melalui
ketersediaan produksi dan cadangan pangan,
keterjangkauan, konsumsi pangan dan
gizi serta keamanan pangan berbasis bahan
a. Peningkatan produksi dan
produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan;
b. Peningkatan akses masyarakat
terhadap pangan; c.
Peningkatan diversifikasi dan konsumsi melalui sumberdaya lokal;
d. Perlindungan petani dan lahan
a. Optimalisasi penerapan Sapta Usaha Tani
didukung pemanfaatan teknologi dan modernisasi alat mesin pertanian berwawasan
lingkungan;
b. Mengembangkan regulasi ketahanan pangan
kedaulatan pangan termasuk alih fungsi lahan pertanian yang didukung dengan reformasi
agraria;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
7
No. Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
baku, sumber daya dan kearifan lokal.
pertanian serta pengendalian alih fungsi lahan pertanian;
e. Peningkatan penerapan hasil penelitian
dan pengembangan iptek serta inovasi.
c. Meningkatkan ketersediaan, distribusi,
keterjangkauan, kualitas, keamanan pangan berbasis sumberdaya lokal dan penanganan
rawan pangan serta penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.
4. Terjaminnya ketersediaan energi
dengan potensi lokal. a.
Optimalisasi pemanfaatan potensi panas bumi, energi alternatif, dan
peningkatan jaringan listrik perdesaan; b.
Peningkatan budaya hemat energi. a.
Meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi dan energi alternatif dengan penggunaan
pilihan tekno-logi sederhana, tepat guna dan ramah lingkungan;
b. Meningkatkan pembangunan jaringan listrik
perdesaan; c.
Meningkatkan budaya hemat energi. 5. Meningkatnya jumlah
dan kualitas daya saing dan produktivitas
KUMKM. a.
Peningkatan fasilitasi pengembangan wirausaha baru;
b. Peningkatan produktivitas dan
kapasitas Koperasi dan UMKM; a.
Meningkatkan fasilitas akses modal kerja, pembimbingan teknis dan pendampingan
manajerial Koperasi dan UMKM berbasis sumber daya lokal;
b. Mengembangkan wirausaha baru diarahkan
pada usaha kreatif bernilai tambah tinggi. 6. Meningkatnya
kelembagaan ekonomi perdesaan.
Pengembangan kelembagaan ekonomi perdesaan.
Optimalisasi kelembagaan ekonomi perdesaan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
8
No. Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
7. Meningkatnya kualitas produk unggulan
orientasi ekspor dan pengendalian impor non
migas. a.
Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar, kemitraan kerjasama
usaha serta mengembangkan keunggulan lokal;
b. Peningkatan kualitas dan kuantitas
produk lokal yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.
a. Optimalisasi pengembangan akses dan
informasi pasar melalui perkuatan jejaring sentra dan klaster;
b. Peningkatan kualitas, keberagaman,
produktivitas, dan promosi serta mendorong penerapan standar mutu produk lokal;
c. Membangun kesadaran bersama untuk
mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.
8. Meningkatnya realisasi investasi.
Peningkatan iklim penanaman modal yang berdaya saing dengan berbasis
keunggulan daerah. Mendorong terciptanya iklim penanaman modal
yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan
global.
9. Meningkatnya keadilan gender dan
perlindungan anak. a.
Pengarusutamaan gender dan hak anak;
b. Penguatan perlindungan terhadap
perempuan dan anak; c.
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan kesetaraan
penyelenggaraan pendidikan; d.
Peningkatan kualitas dan ketrampilan masyarakat.
a. Mendorong percepatan implementasi PUG dan
PUHA; b.
Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak;
c. Meningkatkan kualitas pelayanan penanganan
kasus kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking;
d. Meningkatkan upaya pencegahan, penanganan
dan pengurangan risiko terjadinya kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran
10. Meningkatnya kualitas hidup serta
perlindungan terhadap perempuan dan anak
termasuk anak berkebutuhan khusus.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
9
No. Sasaran
Strategi Arah Kebijakan
terhadap perempuan dan anak; e.
Meningkatkan jangkauan layanan pendidikan dengan pendampingan BOS pada jenjang
pendidikan dasar dan pemberian Bantuan Siswa Miskin pada jenjang pendidikan
menengah;
f. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan
pendidik; g.
Meningkatkan ketrampilan dan kewirausahaan masyarakat.
11. Meningkatnya ketersediaan,
keterjangkauan dan kesetaraan
penyelenggaraan pendidikan.
12. Meningkatnya kualitas dan ketrampilan
masyarakat. 13. Meningkatnya upaya
pencegahan permasalahan sosial dan
aksesibilitas PMKS dalam memperoleh
pelayanan dan rehabilitasi yang
berperspektif HAM. Peningkatan perlindungan, pemberian
jaminan dan pemberdayaan PMKS. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana panti rehabilitasi sosial serta PSKS.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
10
Dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dikenal 11 program unggulan. Adapun Program Unggulan yang mendukung misi
kedua ini difokuskan pada :
1
Rakyat Sehat, melalui jaminan dasar kesehatan dengan mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah;
2
Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan dengan meningkatkan dan
memperluas jangkauan
penyelenggaraan pendidikan;
meningkatkan tunjangan guru honorer dan tenaga kependidikan tidak tetap;
3 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja, dengan meningkatkan
sumber daya pekerja; meningkatkan upah minimum buruh; memfasilitasi hunian yang layak untuk buruh; penyediaan modal
usaha rakyat; serta perluasan lapangan pekerjaan dengan mendorong penanaman modal;
4
Mewujudkan Desa Mandiri, dengan menggali dan mengembangkan sumber daya potensial kawasan perdesaan,
menyediakan modal usaha rakyat baik berupa modal kerja, bimbingan dan pendampingan untuk usaha mikro, kecil dan
menengah, penerbitan Kartu Petani dan Kartu Nelayan, mengembangkan jamaah produksi kelompok usaha produksi yang
pro poor bersifat kolektif berbasis masyarakat desa, yang beranggotakan 20 - 30 orang dengan 50 perempuan,
mempunyai bidang usaha pertanian dalam arti luas atau pengelolaan hasil pertanian serta mengembangkan lumbung
ganjaran gerakan membangun lumbung desa menuju kemandirian melalui kelompok tani yang berjumlah minimal 40 orang dengan luas
hamparan 10 hektar;
5
Meningkatkan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak dengan penerapan perencanaan pembangunan responsif gender dan anak.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
11
Selanjutnya mengenai berbagai program pembangunan yang dilaksanakan untuk mendukung misi kedua ini adalah:
1 Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM;
2 Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha;
3 Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UMKM;
4 Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya
Lokal; 5
Peningkatan Ekspor, Promosi dan Efisiensi Impor; 6
Peningkatan Logistik Daerah, Akses Pasar Dalam Negeri dan Pemberdayaan UDKM;
7 Pengembangan Industri Logam, Mesin, dan Tekstil;
8 Pengembangan Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan;
9 Pengembangan Industri Alat Transportasi, Elektronika dan Aneka;
10 Pengembangan Akses Permodalan dan Efektivitas Pembiayaan;
11 Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi;
12 Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
13 Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah;
14 Pengembangan Agribisnis;
15 Peningkatan Ketahanan Pangan;
16 Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan;
17 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan;
18 Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian;
19 Pengembangan Perikanan Tangkap;
20 Pengembangan Perikanan Budidaya;
21 Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan;
22 Pengembangan IPTEK dan Inovasi Daerah;
23 Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi;
24 Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas;
25 Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan
Anak;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
12
26 Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak;
27 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak;
28 Pelayanan Keluarga Berencana;
29 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
30 Peningkatan Kesempatan Kerja;
31 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan;
32 Peningkatan Partisipasi Masyarakat;
33 Penguatan Kelembagaan Masyarakat;
34 Pelayanan Kesehatan;
35 Kesehatan Lingkungan;
36 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit;
37 Sumber Daya Manusia Kesehatan;
38 Promosi dan Pemberdayaan;
39 Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan;
40 Farmasi dan Perbekalan Kesehatan;
41 Pendidikan Dasar;
42 Pendidikan Menengah;
43 Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal;
44 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
45 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
46 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
47 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS lainnya; 48
Peningkatan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda. Pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan evaluasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2018 sebagai landasan untuk melakukan perubahan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015. Momentum ini merupakan kesempatan untuk
mengintegrasikan perencanaan yang tertuang dalam dokumen SPKD
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
13
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 kedalam RPJMD. Beberapa aspek pada dokumen SPKD yang dimungkinkan untuk diintegrasikan
antara lain mencakup : 1 Isu strategis dan prioritas masalah; 2 Kebijakan umum dan program; serta 3 Target-target sektoral.
3. Rencana Aksi Daerah RAD Percepatan Pencapaian Pembangunan Millenium Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015
Percepatan pencapaian target Tujuan Pembangunan Millenium MDGs merupakan amanah dari Inpres Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan
Pelaksanaan Pembangunan Nasional 2010 dan Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan. Pemerintah
memandang bahwa pencapaian tujuan MDGs sampai dengan tahun 2010 belum optimal. Beberapa capaian target MDGs stagnan, bahkan
menunjukkan kinerja menurun. Percepatan pencapaian MDGs di tingkat nasional tertuang dalam Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Millenium di Indonesia. Sementara itu di tingkat daerah provinsi dan kabupatenkota dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah
RAD Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium.
Millenium Development Goals MDGs terdiri dari delapan tujuan utama dengan indikator terukur secara kuantitatif serta waktu pencapaiannya.
Delapan tujuan utama tersebut salah satunya adalah
memberantas kemiskinan dan kelaparan yang merupakan tujuan 1.
Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
Ringkasan status pencapaian target MDGs untuk Tujuan ke-1 Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan, dapat dilihat pada tabel
berikut :
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
14
Tabel 6. 2 Status Capaian Tujuan ke-1 MDGs Jawa Tengah
Indikator Acuan
Dasar Saat
Ini Target
MDGs 2015
Status Sumber
Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan
tingkat pendapatan kurang dari USD 1 PPP per hari dalam kurun waktu 1990-2015
1.1 Tingkat
kemiskinan berdasarkan
garis kemiskinan
nasional 17,49
1990 16,56
2010 8,75
BPS, Susenas
1.2 Indeks
Kedalaman Kemiskinan
3,51 2005
2,49 2010
Berkurang BPS,
Susenas
Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda
1.4 Laju PDRB per
tenaga kerja 3,92
1990 2,25
2009 -
- Buku
PDRB Jawa
Tengah dan Jawa
Tengah Dalam
Angka
1.5 Rasio
kesempatan kerja terhadap
penduduk usia 15 tahun ke
70,07 1990
64,19 2009
Meningkat BPS,
Sakernas
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
15
Indikator Acuan
Dasar Saat
Ini Target
MDGs 2015
Status Sumber
atas
1.7 Proporsi tenaga
kerja yang berusaha
sendiri dan pekerja bebas
keluarga terhadap total
kesempatan kerja
69,77 1990
59,03 2009
Menurun
Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015
1.8 Prevalensi
balita dengan berat badan
rendah kekurangan gizi
16 2007
15,7 2010
14,05 BPS,
Susenas
1.8 a
Prevalensi balita gizi
buruk 4
2007 3,3
2010 2,15
Kemkes, Riskesda
s 1.8
b Prevalensi
balita gizi kurang
12 2007
12,4 2010
11,9
1.9 Proporsi
penduduk dengan asupan
kalori di bawah tingkat
konsumsi minimum:
BPS, Susenas
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
16
Indikator Acuan
Dasar Saat
Ini Target
MDGs 2015
Status Sumber
1.400 Kkalkapita
hari -
15,22 2009
8,50 2.000
Kkalkapita hari
- 66,89
2009 35,32
Keterangan : Sudah tercapai Akan tercapai Perlu perhatian khusus
Terkait dengan Target 1A : Menurunkan hingga setengahnya proporsi
penduduk dengan pendapatan kurang dari US 1,00 PPP per kapita per hari dalam kurun waktu 1990-2015, arah kebijakannya adalah:
1.
Mengurangi besarnya persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, melalui:
a. Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha.
Upaya perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui berbagai kebijakan yang diarahkan untuk menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan usaha.
b. Pengurangan Kesenjangan Antar Wilayah.
Pengurangan kesenjangan antar wilayah dilakukan melalui berbagai langkah yang diarahkan untuk mempercepat
pembangunan wilayah desa tertinggal, terpencil, perbatasan dan wilayah pasca bencana antara lain meliputi :
1 Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar di
wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
17
2 Peningkatan investasi dan pengembangan usaha di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana.
3 Revitalisasi kebijakan penataan ruang wilayah yang sesuai dengan peruntukannya dan berwawasan lingkungan secara
berkelanjutan.
4 Peningkatan kapasitas
kelembagaan pemerintah
dan masyarakat di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi
dan pasca bencana.
5 Peningkatan kerjasama pembangunan antar daerah dalam rangka pengembangan potensi daerah.
c. Pemenuhan Hak Dasar, antara lain meliputi :
1 Pemenuhan kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau serta meningkatkan gizi masyarakat .
2 Peningkatan pelayanan kesehatan bagi kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan.
3 Peningkatan pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal dan non formal.
4 Peningkatan penyediaan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan.
5 Penyediaan tempat tinggal atau perumahan yang layak dan permukiman yang sehat.
6 Peningkatan ketersediaan air bersih yang aman dan sanitasi dasar yang baik.
7 Peningkatan penjaminan dan perlindungan hak perorangan dan hak komunal atas tanah.
8 Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam.
9 Peningkatan perlindungan
dan ketenteraman
dalam masyarakat.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
18
10 Memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam keseluruhan proses pembangunan.
d. Percepatan Pembangunan Perdesaan, dilakukan dalam bentuk :
1 Revitalisasi pertanian dalam arti luas dalam bentuk reorientasi pengelolaan usaha tani, peningkatan akses petani dan nelayan
terhadap modal, sarana dan prasarana, teknologi dan pasar.
2 Peningkatan dan perbaikan infrastruktur perdesaan dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat miskin
dan menarik investor mengembangkan usaha di perdesaan.
3 Memperkuat kelembagaan
masyarakat dalam
rangka mengoptimalkan modal sosial social capital.
4 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat berperan aktif dalam pembangunan dan kelembagaan di
perdesaan.
5 Menciptakan iklim yang kondusif, agar kegiatan usaha dapat tumbuh berkembang dan mandiri di wilayah perdesaan.
6 Menjamin kestabilan ketersediaan pangan. 7 Menjamin kepastian harga komoditas pertanian dan
perlindungan pasar, agar menguntungkan bagi petani. 8 Menjamin terjadinya usaha yang adil bagi semua pelaku usaha
9 Meniadakan kegiatan monopoli dan monopsoni usaha di
perdesaan 10 Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di perdesaan
2. Menurunkan Indeks Kedalaman Kemiskinan.
Upaya menurunkan Indek Kedalaman Kemiskinan diarahkan untuk mengurangi kesenjangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin
terhadap garis kemiskinan, antara lain berupa:
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
19
a. Penajaman prioritas program dan sasaran untuk kelompok
masyarakat sangat miskin. b.
Peningkatan bantuan perlindungan sosial bagi kelompok miskin. c.
Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat miskin dan lembaga desakelurahan dalam melaksanakan pembangunan.
d. Peningkatan peran serta masyarakat miskin dalam perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan
di tingkat
desakelurahan. e.
Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem informasi yang menunjang pemberdayaan masyarakat.
f. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desakelurahan.
g. Peningkatan kemampuan manajemen keuangan desakelurahan.
h. Peningkatan jumlah anggaran bagi penduduk miskin yang
dikelola desakelurahan. i.
Peningkatan pengawasan pelaksanaan penggunaan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan agar lebih tepat sasaran.
Selanjutnya arah kebijakan berkenaan dengan Target 1B yaitu : Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang
layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda, adalah : 1.
Meningkatkan perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. Upaya peningkatan perluasan dan pengembangan kesempatan kerja
dilakukan antara lain melalui peningkatan kerjasama antar daerah dan antar negara dalam rangka penempatan tenaga kerja melalui
mekanisme AKL Antar Kerja Lokal, AKAD Antar Kerja Antar Daerah dan AKAN Antar Kerja Antar Negara maupun transmigrasi, disertai
peningkatan kualitas tenaga kerja dengan ketrampilan khusus terhadap tenaga kerja yang akan masuk dalam mekanisme dan
program kerja tersebut. Selain itu dikembangkan pula jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara
mandiri.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
20
2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
Upaya peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dilakukan diantaranya melalui revitalisasi Balai Latihan Kerja BLK, fasilitasi
Lembaga Pelatihan Kerja Swasta LPKS dan pemagangan di dalam dan luar negeri. Selain itu perlunya penyesuaian kurikulum pelatihan
dan keterampilan dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan perkembangan kebutuhan dan tuntutan perkembangan pasar kerja.
3. Meningkatkan upaya perlindungan dan penegakan hukum.
Upaya perlindungan dan penegakan hukum diarahkan untuk menjamin kepastian hukum bagi pemenuhan hak-hak pekerja dan
peningkatan kesejahteraan pekerja dalam rangka mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, sehingga akan menjamin
keberlanjutan usaha dan terciptanya iklim yang kondusif bagi pengembangan usaha.
Adapun arah kebijakan berkaitan dengan Target 1C yaitu :Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan sampai
dengan tahun 2015 adalah:
1. Penurunan Prevalensi Balita dengan berat badan rendah dan prevalensi
gizi buruk, melalui: a.
Peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan.
1 Fasilitasi dan sosialisasi bagi kelompok miskin tentang Pola
Gizi Seimbang. 2
Peningkatan pelayanan bagi anak Balita dan ibu hamil untuk memperoleh asupan gizi seimbang.
3 Peningkatan intervensi pelayanan suplementasi gizi bagi anak
usia sekolah.
b. Mengembangkan bantuan khusus untuk penduduk miskin
kepada kabupatenkota.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
21
1 Peningkatan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan
anak balita. 2
Peningkatan penyediaan makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui.
3 Pengembangan program pemberian makanan tambahan di
taman kanak-kanak dan sekolah dasar. 4
Peningkatan program suplementasi zat gizi mikro tablet Fe dan Vitamin A yang ditujukan khususnya bagi anak balita
dan ibu hamil.
5 Peningkatan akses untuk mendapatkan layanan kesehatan
dasar, air minum yang layak dan fasilitas sanitasi bagi kelompok masyarakat miskin.
c. Meningkatkan sosialisasi dan fasilitasi tentang perilaku hidup
sehat. 1
Peningkatan promosi pemberian ASI eksklusif dan praktik pemberian makanan pada bayi.
2 Peningkatan investasi pada prasarana dasar kesehatan, air,
sanitasi terutama di daerah perdesaan dan perkampungan miskin di wilayah perkotaan.
d. Memperkuat pemberdayaan masyarakat dan merevitalisasi
Posyandu. 1
Memperkuat program pangan dan gizi masyarakat. 2
Merevitalisasi Posyandu
dengan mengutamakan
pemberdayaan masyarakat termasuk mengaktifkan kembali praktik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
3 Mengintergrasikan kegiatan pelayanan gizi pada Pendidikan
Anak Usia Dini PAUD.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
22
4 Mengembangkan
kegiatan gizi
masyarakat dengan
memberdayakan lembaga masyarakat setempat seperti kelompok pengajian dan organisasi perempuan lainnya.
2. Meningkatkan penduduk dengan tingkat konsumsi kalori sesuai angka
kecukupan sebesar 2.000 Kkal per kapita per hari, melalui: a.
Peningkatan ketahanan pangan pada tingkat KabupatenKota terutama untuk mengurangi disparitas ketahanan pangan antar
daerah.
1 Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.
2 Perbaikan sistem distribusi, akses dan sistem penanganan
masalah pangan. 3
Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal melalui perbaikan teknologi budidaya dan
teknologi pengolahan pangan.
4 Peningkatan sosialisasi dan pemahaman tentang Pola Gizi
Seimbang secara luas kepada masyarakat. b.
Memperkuat kelembagaan di tingkat KabupatenKota untuk merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi.
1 Menyelaraskan
dan mengkordinasikan
kegiatan penanggulangan kelaparan dan kekurangan gizi pada
berbagai sektor terkait.
2 Melakukan advokasi kepada para pemangku kepentingan
terutama pada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen dan alokasi sumberdaya dalam
menanggulangi kekurangan gizi.
3 Memperkuat sistem kewaspadaan pangan dan gizi termasuk
sistem kewaspadaan dini early warning system. 4
Mengintegrasikan dan menyelaraskan kegiatan perbaikan gizi dalam program penanggulangan kemiskinan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
23 4. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2011 – 2013 Dalam rangka mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan,
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Tahun 2011-2013.
Penyusunan SPKD berpedoman pada Perpres 15 tahun 2010, Inpres 1 tahun 2010 dan Inpres 3 tahun 2010 yang diselaraskan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-2013. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD pada
hakekatnya merupakan arah dan kebijakan yang akan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya penanggulangan
kemiskinan hingga tahun 2013. SPKD ini disusun berdasarkan deskripsi masalah dan analisa kondisi yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam SPKD tersebut telah dirumuskan visi penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah yaitu :
“Menurunnya Penduduk Miskin Guna Mendukung Tercapainya Masyarakat Jawa Tengah yang Semakin
Sejahtera”. Untuk mewujudkan visi penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah ditempuh melalui 5 misi yaitu: 1 Melakukan pemberdayaan
masyarakat miskin dan perempuan secara terprogram dan berkesinambungan; 2 Menciptakan perluasan kesempatan kerja dan
berusaha serta mengembangkan UMKM; 3 Meningkatkan akses pelayanan dasar dan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan
perempuan; 4 Mengembangkan sumber daya manusia yang produktif berbasis pada sektor pertanian dan perdesaan; dan 5 Membangun
komitmen dan kemitraan seluruh pihak dalam penanggulangan kemiskinan.
Beberapa isu dan permasalahan kemiskinan di Jawa Tengah sebagaimana tertuang dalam SPKD dimaksud adalah : 1 Tingginya laju
pertumbuhan penduduk dan banyaknya jumlah penduduk miskin; 2 Tingginya jumlah pengangguran; 3 Tingginya alih fungsi lahan pertanian
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
24
ke non pertanian; 4 Belum meratanya pelayanan kesehatan dasar; 5 belum berimbangnya kondisi layanan pendidikan dasar antar
kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah; 6 Bencana alam; 7 Masih rendahnya realisasi penanaman modal; 8 terbatasnya kesempatan kerja
dan berusaha serta rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan; 9 Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi; 10
Lemahnya partisipasi masyarakat miskin; 11 Besarnya tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup masyarakat miskin; 12 Masih
rendahnya akses usaha kecil dan mikro terhadap permodalan usaha dan pasar ekspor; 13 Belum optimalnya penyelenggaraan tata pemerintahan
yang amanah good governance; dan 14 Belum terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.
Strategi Utama dalam penanggulangan kemiskinan mencakup :1 Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin; 2 Peningkatan akses
pelayanan dasar; 3 Pembangunan yang inklusif; 4 Mensinergikan kebijakan dan pengelompokan program penanggulangan kemiskinan;
dan 5 Memperbaiki program perlindungan sosial. Strategi untuk mensinergikan kebijakan dan pengelompokan program penanggulangan
kemiskinan di bagi dalam 3 tiga kelompok, yaitu: 1 kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga; 2 kelompok program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; dan 3 kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil.
Adapun kebijakan yang dilakukan dalam rangka penanggulangan kemiskinan perlu dilaksanakan secara koordinatif, terpadu, terukur,
sinergis, berkesinambungan dan terencana yang dilandasi oleh kemitraan dan keterlibatan berbagai pihak dan dikelola sebagai suatu gerakan
bersama penanggulangan kemiskinan. Berbagai kebijakan yang diambil antara lain 1 Kebijakan ekonomi yang pro growth, pro job, pro poor, dan
pro environment; 2 Kebijakan perluasan kesempatan kerja dan berusaha;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
25
3 kebijakan pengurangan kesenjangan antar wilayah; 4 Kebijakan pemenuhan hak dasar; 5 Kebijakan percepatan pembangunan
Perdesaan; dan 6 Kebijakan percepatan pembangunan perkotaan. Penerapan kebijakan, strategi dan program dikaitkan dengan
permasalahan dan kemiskinan secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
26
Tabel 6. 3 Keterkaitan Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan Program Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
1. Masih Banyaknya Jumlah Penduduk
Miskin Kebijakan Ekonomi yang
Pro Growth, Pro Job, Pro Poor, dan Pro
Environment; Pembangunan yang
inklusif, melibatkan dan bermanfaat kepada
seluruh masyarakat terutama masyarakat
miskin; 1.
Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin;
2. Menyusun anggaran yang
berorientasi pada masyarakat miskin; 3.
Mempermudah berdirinya perusahaanpabrik yang bisa
memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat miskin;
4. Membuka akses kepada masyarakat
miskin untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
keterbatasan yang dimilikinya;
5. Menciptakan inovasi baru dalam
bidang peternakan, perikanan, dan pertanian yang bisa dijalankan oleh
masyarakat miskin dengan teknologi dan keterampilan yang sederhana;
6. Peningkatan akses permodalan bagi
masyarakat miskinpenganggur.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
27
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
2. Masih Tingginya Angka Pengangguran
Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja dan
Berusaha; 1.
Mensinergikan Kebijakan dan
Pengelompokan Program
Penanggulangan Kemiskinan;
2. Meningkatkan
kerjasama dengan pihak-pihak terkait
dalam penyerapan tenaga kerja, baik
regional, nasional maupun internasional;
3. Meningkatkan
koordinasi dan kerjasama dalam
penyelenggaraan bursa kerja dan optimalisasi
sistem informasi bursa kerja yang mudah
diakses oleh 1.
Peningkatan akses kesempatan kerja dan berusaha;
2. Peningkatan akses kepada
masyarakat miskin untuk mendapatkan pekerjaan
sesuai dengan keterbatasan yang
dimilikinya; 3.
Pengembangan kapasitas kewirausahaan dan pelatihan
manajemen bagi masyarakat miskin; 4.
Peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat miskinpenganggur;
5. Penciptaan inovasi baru dalam bidang
peternakan, perikanan, dan pertanian yang bisa dijalankan oleh
masyarakat miskin dengan teknologi dan keterampilan yang sederhana;
6. Peningkatan akses sumberdaya
produktif masyarakat miskinpenganggur;
7. Peningkatan kapasitas ketrampilan
kerja masyarakat
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
28
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
masyarakat; 4.
Meningkatkan pengawasan dan
perlindungan tenaga kerja sesuai norma
hukum yang berlaku, serta meningkatkan
peran lembaga ketenagakerjaan;
5. Mempermudah
berdirinya perusahaanpabrik
yang bisa memberikan lapangan pekerjaan
kepada masyarakat miskin;
6. Membuka akses kepada
masyarakat miskin untuk mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan keterbatasan
miskinpenganggur; 8.
Peningkatan akses permodalan bagi masyarakat miskinpenganggur;
9. Peningkatan kondusifitas daerah
untuk menarik para investor menanamkan modalnya di jawa
tengah.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
29
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
yang dimilikinya; 7.
Mengembangkan kapasitas
kewirausahaan dan pelatihan manajemen
bagi masyarakat miskin;
8. Meningkatkan akses
sumberdaya produktif masyarakat miskin
penganggur;
9. Meningkatkan
kapasitas ketrampilan kerja masyarakat
miskin penganggur;
10. Meningkatan akses
permodalan bagi masyarakat
miskinpenganggur;
11. Meningkatan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
30
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
kondusifitas daerah untuk menarik para
investor menanamkan modalnya di Jawa
Tengah;
2. Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian ke
Non Pertanian, Tambak ke Industri
Kebijakan perlindungan terhadap lahan
pertanian dan perikanan produktif.
1. Meningkatkan nilai
hasil keuntungan usaha pertanian,
perikanan.
2. Regulasi alih fungsi
lahan pertanian; 3.
Optimalisasi pengawasan alih fungsi
lahan pertanian;
4. Peningkatan
kesejahteraan masyarakat miskin
melalui pemanfatan lahan tidur;
5. Diversifikasi hasil
1. Kepastian harga dan kepastian dibeli;
2. Pengaturan usaha yang adil;
3. Perlindungan lahan pertanian produktif
dan lahan konservasi; 4.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan alih fungsi lahan
pertanian;
5. Sosialisasi regulasi alih fungsi lahan,
tata guna lahan, rtrw kepada semua pihak;
6. Penindakan tegas pelanggar aturan tata
guna lahan; 7.
Optimalisasi pemanfaatan lahan tidur; 8.
Pengolahan makanan berbahan dasar
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
31
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
pertanian untuk menggairahkan
produktivitas pertanian; ikan;
9. Diversifikasi hasil pertanian;
10. Perbaikan sarana prasarana perikanan
air payautambak; 11.
Program gemar makan ikan; 12.
Pembangunan pasar ikan modern dengan tetap menjaga kearifan lokal
yang ada; 4. Rendahnya Akses
Masyarakat Miskin Untuk Mendapatkan
Layanan Dasar Bidang Kesehatan,
Pendidikan, Akses Usaha, Permodalan,
Air Bersih, Sanitasi Dan Perumahan.
Pemenuhan 10 hak dasar;
1.
Memperbaiki pemenuhan hak atas
kesehatan;
2.
Memperbaiki pemenuhan hak atas
air bersih dan sanitasi yang baik;
3.
Memperbaiki pemenuhan hak atas
perumahan;
4.
Membuka akses 1.
Peningkatan fasilitasi pemenuhan 10 hak dasar;
2. Optimalisasi peran posyandu;
3. Peningkatan partisipasi masyarakat
dalam penyediaan pelayanan kesehatan;
4. Penyediaan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat miskin tanpa
diskriminasi;
5. Peningkatan pengetahuan masyarakat
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
32
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
kepada masyarakat miskin untuk
mendapatkan air bersih dengan
mudah dan harga murah;
5.
Membangun kesadaran
masyarakat untuk memelihara
kelestarian alam yang memberikan
ketersedian air bersih yang
berlimpah dengan menumbuhkan
kearifan lokal yang ada;
6.
Menjaga agar tidak terjadi perusakan
alam dalam bentuk miskin tentang kesehatan terutama
ibu, bayi dan balita;
6. Peningkatan akses kepada
masyarakat miskin untuk mendapatkan air bersih dengan
mudah dan harga murah;
7. Peningkatan kesadaran masyarakat
untuk memelihara kelestarian alam yang memberikan ketersedian air
bersih yang berlimpah dengan menumbuhkan kearifan lokal yang
ada;
8. Peningkatan penjagaan agar tidak
terjadi perusakan alam dalam bentuk apapun yang akan
berdampak pada kerawanan air bersih;
9. Membangun kepedulian pihak
swasta untuk melaksanakan kelestarian alam dan penyediaan air
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
33
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
apapun yang akan berdampak pada
kerawanan air bersih;
7.
Membuka akses masyarakat miskin
untuk mendapatkan kemudahan dalam
kredit rumah dengan bunga rendah;
8.
Membangun kesadaran
masyarakat miskin terhadap rumah
yang sehat;
9.
Mendorong pemerintah
kabupatenkota untuk
melaksanakan program
bersih melalui csr; 10.
Sosialisasi pentingnya air bersih dan sanitasi yang sehat dalam kehidupan
manusia dan cara pemeliharaannya;
11. Peningkatan akses masyarakat
miskin untuk mendapatkan kemudahan dalam kredit rumah
dengan bunga lunak;
12. Membangun kesadaran masyarakat
miskin terhadap rumah yang sehat; 13.
Mendorong pemerintah kabupatenkota untuk
melaksanakan program pemugaranperbaikan rumah tidak
layak huni;
14. Peningkatan kepedulian pihak
swasta untuk melaksanakan program pemugaranperbaikan
rumah tidak layak huni;
15. Peningkatan kepedulian dan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
34
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
pemugaranperbaika n;
10.
Membangun kepedulian pihak
swasta untuk melaksanakan
program pemugaranperbaika
n rumah tidak layak;
11.
Membangun kepedulian dan
kebersamaan masyarakat dalam
perbaikan rumah tidak layak huni;
kebersamaan masyarakat untuk ikut berkontribusi terhadap perbaikan
rumah tidak layak huni;
5. Terbatasnya Akses dan Rendahnya
Mutu Layanan Pendidikan
Kebijakan Peningkatan Mutu Layanan
Pendidikan;
1.
Mengembangkan sarana dan prasarana
pendidikan;
2.
Menampung atau memfasilitasi anak-
1. Peningkatan akses pendidikan dan
pelayanan pendidikan; 2.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sesuai dengan
standar nasional pendidikan;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
35
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
anak miskin untuk bersekolah;
3.
Penyadaran kepada masyarakat tentang
pentingnya pendidikan;
4.
Meningkatan kualitas tenaga pendidik dan
proses belajar mengajar yang
profesional;
5.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan;
6.
Mengembalikan lembaga pendidikan
kepada jatidirinya 3.
Pengembangan peralatan kesehatan sekolah;
4. Pengembangan perpustakaan
sekolah; 5.
Pengembangan peralatan ilmu pengetahuan laboratorium
komputer, laboratorium biologi,laboratorium fisika dll;
6. Pengembalian lembaga pendidikan
kepada jatidirinya mencerdaskan masyarakat termasuk masyarakat
yang kurang mampu;
7. Program beasiswa, sarana prasarana
pendidikan bagi masyarakat miskin yang dilaksanakan oleh swasta
melalui program CSR;
8. Pelaksanaan kegiatan belajar melalui
program Kejar Paket A, Paket B, dan Paket C;
9. Fasilitasi pembinaan siswa melalui
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
36
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
mencerdaskan masyarakat termasuk
masyarakat yang miskin;
7.
Mengembalikan keberadaan Komite
Sekolah yang berperan sesuai
tupoksinya menjadi wakil walimurid
untuk mendapatkan hak dan kewajibannya
dengan benar, bukan sebagai alat legitimasi
pihak sekolah;
8.
Mengoptimalkan Kelompok Belajar
Usaha KBU;
9.
Peningkatan pelaksanaan kegiatan
belajar melalui penguatan bantuan biaya
operasional sekolah;
10. Pemberian bantuan operasional
kepada sekolah dasar; 11.
Penyuluhan dan pendampingan masyarakat tentang pentingnya
pendidikan dalam merubah nasibnya;
12. Peningkatan kesadaran masyarakat
untuk menyekolahkan anak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
13. Pengembalian keberadaan komite
sekolah yang berperan sesuai tupoksinya menjadi wakil walimurid
untuk mendapatkan hak dan kewajibanya dengan benar, bukan
sebagai alat legitimasi pihak sekolah;
14. Perekrutan tenaga pendidik yang
sesuai dengan kebutuhan dan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
37
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
Program Kejar PAKET A, PAKET B, dan
PAKET C;
10.
Penguatan pembinaan potensisiswa
pendidikan dasar; berkualitas;
15. Pemenuhan rasio guru dengan jumlah
siswa yang harus dipenuhi; 16.
Penguatan pembinaan potensi siswa pendidikan dasar;
17. Fasilitasi kabupatenkota untuk
mengoptimalkan kelompok belajar usaha kbu;
18. Fasilitasi kabupatenkota untuk
mengoptimalkan kelompok belajar masyarakat kbm;
6. Bencana Alam Optimalisasi penanganan
bencana alam secara sistemik;
1. Identifikasi potensi
wilayah rawan bencana;
2. Optimalisasi
manajemen penanggulangan
bencana;
3. Meningkatan
partisipasi aktif 1.
Peningkatan penanganan bencana dari aspek pencegahan,
penyelamatan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi;
2. Pemetaan daerah rawan bencana
alam; 3.
Pengembangan penggunaan alat pendeteksi dini bencana alam;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
38
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
masyarakat dalam penanggulangan
bencana alam;
4. Mengembangkan
penggunaan alat pendeteksi dini
bencana alam;
5. Memetakan daerah
rawan bencana alam; 6.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk tidak bermukim di
daerah rawan bencana;
7. Meningkatkan sistem
koordinasi penanggulangan
bencana alam;
8. Meningkatkan
4. Peningkatan sistem koordinasi
penanggulangan bencana alam; 5.
Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan
bencana alam;
6. Peningkatan sarana dan prasarana
dalam penanggulangan bencana alam;
7. Peningkatan penanganan bencana
dari aspek pencegahan, penyelamatan tanggap darurat dan
rehabilitasi;
8. Peningkatan keterampilan
menghadapi bencana alam; 9.
Penyadaran untuk tidak bermukim di daerah rawan bencana;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
39
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
kemampuan petugas penanggulangan
bencana alam;
7. Masih Rendahnya Realisasi Penanaman
Modal Peningkatan Penanaman
Modal di Daerah. 1.
Meningkatkan promosi potensi
daerah;
2. Menyempurnakan
sistem pelayanan perijinan;
3. Meningkatkan
kerjasama dengan pihak ketiga;
4. Memberikan insentif
bagi yang mau menanamkan
modalnya di Jawa Tengah
5. Peniadaaan pungutan
liar 6.
Peningkatan 1.
Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga;
2. Peningkatan jaringan ekonomi lokal,
regional dan internasional; 3.
Peningkatan promosi potensi daerah; 4.
Penyempurnaan sistem pelayanan perijinan usaha;
5. Peningkatan peran lembaga-lembaga
ekonomi di daerah; 6.
Menjaga keamanan dan kenyamanan berusaha;
7. Penerapan teknologi yang
meningkatkan produktivitas dan efisiensi berusaha.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
40
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
produktivitas dan efisiensi berusaha
7. Menjaga keamanan
dan kenyamanan berusaha;
8. Meningkatkan
ketrampilan tenaga kerja;
8. Terbatasnya Kesempatan Kerja
dan Berusaha, Lemahnya
Perlindungan Terhadap Asset
Usaha, dan Perbedaan Upah
Serta Lemahnya Perlindungan Kerja
Terutama Bagi Pekerja Anak dan
Pekerja Perempuan 1.
Peningkatan dan perluasan lapangan
pekerjaan di berbagai sektor;
2. Peningkatan
kompetensi dan produktivitas tenaga
kerja sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja;
3. Penegakan hukum
untuk perlindungan 1.
Meningkatkan kerjasama dengan
pihak terkait swasta dan institusi terkait
dalam penyerapan tenaga kerja, baik
regional, nasional maupun
internasional;
2. Optimalisasi peran
lembaga pendidikan ketrampilan dalam
meningkatkan 1.
Peningkatan kesempatan kerja; 2.
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
3. Perlindungan dan pengembangan
lembaga ketenagakerjaan; 4.
Peningkatan wirausaha baru; 5.
Peningkatan skala usaha wirausaha yang sudah berjalan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
41
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
Seperti Buruh Migran Perempuan
dan Pembantu Rumah Tangga.
tenaga kerja; 4.
Peningkatan kesejahteraan
tenaga kerja;
5. Memantapkan
hubungan industrial yang harmonis;
kualitas tenaga kerja; 3.
Meningkatkan koordinasi dan
kerjasama dalam penyelenggaraan
bursa kerja dan optimalisasi sistem
informasi bursa kerja yang mudah di akses
oleh masyarakat;
4. Meningkatkan
pengawasan dan perlindungan tenaga
kerja sesuai norma hukum yang berlaku,
serta meningkatkan peran lembaga
ketenagakerjaan;
9. Terbatasnya Akses Terhadap Air Bersih,
Layanan Perumahan 1.
Pemenuhan kebutuhan rumah
bagi masyarakat 1. Mengoptimalkan
peran stakeholders dalam hal ini
1. Pembangunan perumahan;
2. Pemberdayaan komunitas
perumahan;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
42
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
dan Sanitasi pedesaan dan
perkotaan serta Masyarakat
Berpenghasilan Rendah MBR;
2. Pemanfaatan lahan
perumahan dengan efesien dan efektif
melalui pembangun rumah secara
vertikal;
3. Peningkatan
partisipasi masyarakat melalui
pengembangan kearifan lokal dan
memperhatikan lembaga yang telah
ada; pengembang dan
masyarakat dalam pembangunan rumah
dan penyediaan sanitasi yang layak;
2. Memanfaatkan potensi lembaga
pembiayaan keuangan lokal dalam
pembiayaan perumahan bagi
masyarakat pedesaan dan MBR;
3. Pemberdayaan komunitas
perumahan melalui peningkat intensitas
komunikasi dan informasi dan
mengembangkan model subsidi silang;
3. Reboisasi pada daerah-daerah
tangkapan air.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
43
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
10. Lemahnya Partisipasi Masyarakat dalam
program kemiskinan 1. Peningkatan
fasilitasi pengembangan
masyarakat dan lembaga desa dalam
melaksanakan pembangunan;
2. Peningkatan peran serta masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan desa;
3. Peningkatan fungsi kelembagaan dan
sistem informasi masyarakat
penunjang pemberdayaan
masyarakat; 1. Mengoptimalkan
sumberdaya aparat desa dalam
memberikan fasilitasi kepada masyarakat;
2. Meningkatkan SDM masyarakat desa
dalam pembangunan;
3. Mengembangkan teknologi tepat guna
dengan memanfaatkan
potensi dan kearifan desa;
4. Mengoptimalkan kelembagaan ekonomi
desa dalam memperbaiki kondisi
sosial dan ekonomi masyarakat;
1. Fasilitasi pengembangan masyarakat; 2. Program peduli sesama;
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengatasi kemiskinan
diwilayahnya masing-masing;
4. Penguatan kelembagaan masyarakat; 5. Peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah desa.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
44
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
4. Peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah desa;
5. Peningkatan kemampuan
manajemen keuangan desa;
5. Meningkatkan dan fasilitasi Bintek dan
Diklat Pemerintah Desa;
11. BesarnyaTanggungan Keluarga dan
Tekanan Hidup Masyarakat Miskin
1. Peningkatan kualitas pelayanan Keluarga
Berencana untuk masyarakat dan
mendorong masyarakat untuk
mengendalikan kelahiran;
2. Peningkatan Kesehatan
Reproduksi Remaja KRR;
1. Meningkatkan
kemampuan petugas lapangan PLKB serta
mengkampanyekan Program Dua Anak
Lebih Baik;
2. Meningkatkan
kapasitas pemahaman tentang reproduksi
sehat remaja dengan melakukan advokasi
untuk mendorong 1. Pelayanan keluarga berencana;
2. Kesehatan reproduksi remaja; 3. Pengembangan model operasional
bkb-posyandu; 4. Pembinaan peran serta masyarakat
dalam pelayanan kb mandiri; 5. Promosi kesehatan ibu, bayi dan
anak melalui kelompok bina keluarga dan bina balita.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
45
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
3. Pengembangan model operasional
BKB-Posyandu- PAUD;
4. Penguatan Kelompok Bina Keluarga, Bina
Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia;
5. Peningkatan peran serta masyarakat
dan pengembangan informasi KB dan KS
serta meningkatkan peserta KB Mandiri;
partisipasi masyarakat dalam
reproduksi sehat;
3. Meningkatkan
cakupan pelayanan kontrasepsi dan KB
bagi keluarga miskin;
12. Masih Rendahnya Akses Usaha Kecil
dan Mikro Terhadap Permodalan Usaha
dan Pasar Ekspor 1. Penguatan
kelembagaan ekonomi masyarakat
perdesaan dan perkotaan dalam
sistem basis 1. Penguatan kapasitas
kelembagaan ekonomi masyarakat perdesaan
dan perkotaan dalam sistem agrobisnis
maupun perdagangan 1. Penguatan kapasitas kelembagaan
Koperasi dan UMKM; 2. Peningkatan budaya bisnis pada
Koperasi, UMKM, Gapoktan dan Poktan.
3. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
46
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
agrobisnis KUD, KOPTAN, KSP dan
USP;
2. Pengembangan jaringan usaha dan
perluasan akses dan pangsa pasar
koperasi dan UMKM baik di dalam negeri
maupun luar negeri;
3. Perluasan akses Koperasi dan UMKM
terhadap lembaga pembiayaan dan
penguatan kelembagaan
keuangan yang memiliki dan
dikelola masyarakat KSP, USP dan KJKS
; dan jasa;
2. Membangun dan mengembangkan
sistem jaringan distribusi dan
networking ekonomi koperasi dan UMKM;
3. Menumbuhkembangka n lembaga keuangan
alternatif KSPUSP- Koperasi dan
KJKSUJKS Koperasi dan lembaga
pendukung lainnya bagi pengembangan
Koperasi dan UMKM;
4. Meningkatkan daya saing sektor UMKM
melalui peningkatan produktivitas dan
kualitas produk yang melalui Penguatan dan
pengembangan diversifikasi usaha dan sistem distribusijaringan usaha
serta peningkatan daya saing;
4. Penguatan dan pengembangan permodalan dan jaringan kemitraan
usaha KSPUSP-Koperasi;
5. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui peningkatan produktifitas
pemasaran dan jaringan usaha;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
47
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
4. Peningkatan pertumbuhan dan
memberdayakan UMKM melalui
berbagai insentif di bidang perijinan,
pemberian fasilitas pemasaran, melalui
berbagai pameran produk-produk
UMKM, serta penguatan sarana
dan prasarana pendukung kegiatan
usaha UMKM;
5. Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia Koperasi dan UMKM melalui
pendidikan untuk menghasilkan SDM
berbasis unggulan daerah, berdaya saing
global dan berorientasi ekspor serta perbaikan
manajemen pemasaran kearah pembentukan
produk bermerek branded product;
5. Mewujudkan SDM Koperasi dan UMKM
yang profesional melalui kerjasama
dengan lembaga- lembaga pelatihan dan
sertifikasi profesi dalam rangka peningkatan
SDM secara periodik dan berkelanjutan,
serta perluasan sertifikasi kompetensi
SDM koperasi dan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
48
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
yang memiliki kompetensi dan
daya saing yang tinggi;
UMKM;
13. Belum Optimalnya Penyelenggaraan
Tata Kepemerintahan Yang Bersih Good
Governance 1. Peningkatan disiplin
aparatur pemerintahan;
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik
melalui transparansi,
partisipasi dan akuntabiltas tata
kepemerintahan;
3. Peningkatan kompetensi aparatur
pemerintahan dalam pelayanan publik;
4. Peningkatan penguasaan
1. Meningkatkan evaluasi kinerja
internal aparatur pemerintahan;
2. Meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dengan pendidikan dan
pelatihan terkait dengan pelayanan
prima, perencanaan anggaran dan evaluasi
program, perencanaan program;
3. Meningkatkan kemampuan
penguasaan teknologi 1. Peningkatan kualitas pelayanan
publik; 2. Pengembangan databased
management system yang terkoneksi; 3. Peningkatan sistem teknologi dan
informasi pelayanan publik yang real time dan on line;
4. Efektivitas penganggaran berbasis kemiskinan dan pengangguran.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
49
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
teknologi dan informasi aparatur
pemerintahan;
5. Peningkatan efektivitas
penggunaan anggaran
penanggulangan kemiskinan;
informasi melalui pendidikan dan
pelatihan;
14. BelumTerwujudnya Kesetaraan dan
Keadilan Gender 1. Penguatan
kelembagaan pengarusutamaan
gender melalui pemahaman dan
komitmen, kerangka kebijakan, struktur
dan mekanisme kelembagaan, data
informasi dan penelitian,
keterampilan 1. Mengintegrasikan
kebijakan dan program peningkatan
kualitas perempuan dan anak dalam
dokumen perencanaan daerah
RPJPD, RPJMD dan RKPD;
2. Meningkatkan pemahaman SKPD
dalam 1. Keserasian kebijakan peningkatan
kualitas anak dan perempuan; 2. Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender; 3. Peningkatan kualitas hidup
perempuan dan anak; 4. Peningkatan peran serta anak dan
kesetaraan gender dalam pembangunan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
50
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
perencanaan, manajemen,
mekanisme partisipasi, serta
sumberdaya;
2. Peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan;
3. Peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan; pengarusutamaan
gender, mewujudkan struktur dan
mekanisme kelembagaan yang
responsif gender, mewujudkan data dan
informasi untuk penguatan
pengarusutamaan gender;
3. Meningkatkan keterampilan
perencanaan dan manajemen bagi
SKPD tentang pengarusutamaan
gender dan mewujudkan
mekanisme partisipasi serta pengolahan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
51
No. Permasalahan
Kebijakan Strategi
Program
sumberdaya yang mendukung peran
perempuan dalam pembangunan;
4. Meningkatkan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan melalui
peningkatan kualitas pendidikan,
kesehatan, partisipasi politik dan
terbukanya akses sumberdaya dan
ekonomi;
5. Meningkatkan partisipasi perempuan
dalam pembangunan;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
52 5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJMN Tahun 2015 –
2019 Memperhatikan karakateristik dan kebutuhan masyarakat kurang mampu,
tingginya tingkat ketimpangan dan tren penurunan tingkat kemiskinan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, maka target penurunan angka
kemiskinan nasional pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 7 - 8. Adapun arah kebijakan, strategi dan sasaran penanggulangan kemiskinan
dirumuskan sebagai berikut :
a. Arah Kebijakan
1 Mengembangkan sistem perlindungan sosial yang komprehensif.
2 Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu.
3 Mengembangkan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat
miskin melalui penyaluran tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan.
b. Strategi
1 Mengarahkan kebijakan fiskal yang mendukung penghidupan
masyarakat kurang mampu terutama pengeluaran publik yang bersifat bantuan sosial yang bersasaran.
2 Sinkronisasi kerangka regulasi dan kebijakan pemerintah terutama
kerangka regulasi dan kebijakan sektor pertanian, perdagangan luar negeri, aturan logistik komoditas pangan, dan aturan monopoli.
3 Meningkatkan perlindungan, produktivitas dan pemenuhan hak
dasar bagi penduduk kurang mampu 4
Memperluas dan meningkatkan pelayanan dasar untuk masyarakat kurang mampu
5 Meningkatkan penghidupan masyarakat kurang mampu
6 Kebijakan tenaga kerja yang kondusif dan perluasan kesempatan
kerja bagi masyarakat kurang mampu dengan meningkatkan iklim investasi yang bersifat padat pekerja.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
53
7 Meningkatkan akses masyarakat kurang mampu terhadap informasi
lapangan pekerjaan, peningkatan pelatihan, dan penyaluran tenaga kerja
8 Menguatkan konektivitas lokasi pedesaan dengan pembangunan
infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi di perdesaan yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi produksi usaha mikro dan kecil
kepada pusat ekonomi terdekat.
9 Advokasi kepada penduduk kurang mampu tentang peningkatan
kualitas pendidikan dan kesehatan anak yang akhirnya dapat mengontrol pertumbuhan penduduk terutama penduduk kurang
mampu dan rentan.
c. Sasaran
1 Meningkatnya investasi padat pekerja sehingga memperluas
kesempatan pekerjaan yang layak bagi masyarakat yang kurang mampu decent job;
2 Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil untuk mengembangkan
keterampilan, pendampingan, modal usaha, dan pengembangan teknologi;
3 Terbentuknya kemitraan pemerintah, pemerintah daerah dan
swastaBUMNBUMD dalam pengembangan kapasitas dan keterampilan masyarakat dalam rangka peningkatan penghidupan
masyarakat;
4 Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi
yang berkualitas; 5
Meningkatnya penjangkauan pelayanan dasar mencakup identitas hukum, sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur
dasar, dan sarana ekonomi yang inklusif bagi masyarakat kurang mampu termasuk penyandang disabilitas dan lansia;
6 Meningkatnya perlindungan sosial, produktivitas dan pemenuhan
hak dasar bagi penduduk kurang mampu.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
54
Selanjutnya berdasarkan RPJMN Tahun 2015 – 2019, dalam Buku III tentang Agenda Pembangunan Wilayah khususnya berkenaan dengan
capaian kinerja penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran di wilayah Provinsi Jawa – Bali, dinyatakan bahwa Pemerintah Provinsi di
Wilayah Jawa-Bali telah cukup berhasil dalam menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun 2009 hingga 2014 Maret dan sudah berada
di bawah angka kemiskinan nasional sebesar 14,15 2009 dan 11,25 Maret 2014, kecuali di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta dan
Provinsi Jawa Timur yang masih berada di atas angka kemiskinan nasional. Demikian halnya dengan pencapaian tingkat pengangguran
terbuka TPT. Pemerintah Provinsi di Wilayah Jawa-Bali juga telah berhasil menurunkan TPT dan sudah berada di bawah TPT nasional sebesar 7,87
2009 dan 5,70 Feb, 2014, kecuali di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten yang masih berada di atas TPT Nasional.
Adapun sasaran target penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran Wilayah Jawa – Bali sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 6. 4 Sasaran Tingkat Kemiskinan Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi
Tahun 2015-2019
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
55
Tabel 6. 5 Sasaran Tingkat Pengangguran Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi
Tahun 2015-2019
Lebih lanjut berkenaan dengan arah kebijakan dan strategi pengembangan wilayah Jawa – Bali terkait dengan pengembangan desa dan kawasan
perdesaan khususnya berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa termasuk permukiman
transmigrasi, telah dirumuskan sebagai berikut :
a. Meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dan rentan dalam
pengembangan usaha dengan memperhatikan karakteristik dan potensi desa;
b. Mengembangkan dan menata pasar-pasar desa;
c. Memfasilitasi pengelolaan BUMDesa;
d. Mendukung terwujudnya desa mandiri benih dengan meningkatkan
ketersediaan dan kualitas sarana prasarana produksi benih, pupuk, armada perikanan, alat tangkap, bahan bakar, sistem informasi
nelayan, pasca panen sistem logistik, pengolahan produk pertanian dan perikanan skala rumah tangga desa;
e. Memberikan dukungan bagi masyarakat miskin dan rentan melalui
penyediaan lapangan usaha, dana bergulir, dan jaminan sosial; f.
Meningkatkan keberdayaan petani dan nelayan dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bio-energi, biofloc;
g. Memberikan jaminan terhadap pasokan energi bagi kegiatan ekonomi
nelayan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
56 B. PEMETAAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pemerintah di berbagai tingkatan pusat, provinsi dan kabupatenkota telah menetapkan kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan yang terdiri dari 4 empat kelompok program atau kluster, yaitu :
1. Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin;
2. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam
pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat;
3. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; dan
4. Program-program lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak
langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin.
Berbagai program dalam rangka penanggulangan kemiskinan dimaksud dilaksanakan dalam berbagai bentuk sebagai berikut :
1. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM.
BLSM merupakan salah satu bentuk kompensasi kepada rumah tangga miskin dan rentan akibat kenaikan harga BBM pada tahun 2013. BLSM
bukanlah merupakan program jangka panjang untuk mengurangi kemiskinan, melainkan merupakan jalan keluar jangka pendek guna
menghindarkan penurunan daya beli masyarakat yang berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan, pengurangan konsumsi makanan
yang bergizi, penjualan aset rumah tangga, meningkatnya jumlah pekerja anak dan kegiatan lain yang bersifat merugikan.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
57
BLSM dilaksanakan sejak tahun 2013 dengan mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai BLT pada tahun 2005 dan
2008.
2. Bantuan Operasional Sekolah BOS
Program Bantuan Operasional Sekolah BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan
menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. Progam ini bertujuan mengurangi beban masyarakat terhadap
pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar sembilan tahun yang bermutu.
3. Bantuan Siswa Miskin BSM
Program BSM merupakan bantuan tunai yang diberikan secara langsung kepada anak-anak usia sekolahsiswa dari jenjang pendidikan dasar ke
menengah atas. Sekolah yang disasar melalui program ini adalah sekolah yang bernaung di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kementerian Agama, yaitu Sekolah Dasar SDMI; Sekolah Menengah Pertama SMPMTs; dan Sekolah Menengah Atas SMAMA.
Program BSM dimulai sejak tahun 2008 secara umum bertujuan untuk : 1 Menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk terus
bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses ke pelayanan pendidikan yang lebih baik; 2 Mengurangi angka putus sekolah dan
menarik anak usia sekolah dari rumah tangga miskin dan rentan untuk kembali bersekolah; serta mendukung penuntasan program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Wajar Dikdas Sembilan Tahun bahkan hingga tingkat Perguruan Tinggi.
Pelaksanaan program BSM adalah untuk melengkapi program Bantuan Operasional Sekolah BOS yang dirancang untuk meringankan beban
siswapeserta didik dari kewajiban untuk membayar biaya operasional sekolah seperti SPP.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
58
4. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas.
Program Jamkesmas diiniasi oleh Pemerintah sejak tahun 2005 dengan misi meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat.
Program ini dilaksanakan dalam bentuk penyediaan jaminan atas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis dan pembiayaannya sepenuhnya
bersumber dari dana APBN dengan sasaran utama terbatas pada masyarakat miskin dan rentan.
5. Program Beras Miskin Raskin.
Program Raskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam bentuk
beras bersubsidi. Pada awalnya program dilaksanakan dalam bentuk Operasi Pasar Khusus OPK sebagai bagian dari program Jaring Pengaman
Sosial JPS yang diluncurkan sejak tahun 1998. Program Raskin selain sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan
pangan di tingkat Rumah Tangga Sasaran RTS dan mekanisme perlindungan sosial, program ini juga bertujuan untuk : 1 Stabilisasi harga
di pasar; 2 Pengendalian inflasi melalui intervensi pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi dan menjaga stok pangan nasional; 3
Peningkatan akses pangan baik secara fisik beras tersedia di titik distribusi maupun ekonomi harga jual terjangkau kepada RTS; 4 Menyediakan pasar
bagi hasil usaha tani padi; dan 5 membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
6. Program Keluarga Harapan PKH
Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan tunai bersyarat bagi rumah tanggakeluarga sangat miskin, yaitu persyaratan untuk
memenuhi kewajiban di bidang pendidikan dan kesehatan. PKH bertujuan mengurangi kemiskinan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam
jangka pendek dilakukan melalui pemberian bantuan tunai yang dibayarkan empat kali setahun. Pengurangan kemiskinan jangka panjang untuk
mewujudkan investasi di bidang kesehatan dan pendidikan anak sehingga
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
59
mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang.
PKH diujicobakan pada tahun 2007 dan pada tahun 2011 PKH menjadi sebuah program nasional.
7. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM
Dalam rangka kesinambungan dan penajaman prioritas pembangunan nasional sebagaimana termuat dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional melalui 3 tiga fokus utama program penanggulangan kemiskinan, yaitu : 1 Berbasiskan
keluarga; 2 Berbasis pemberdayaan masyarakat; dan 3 berbasis pada pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
Adapun kebijakan program yang masuk dalam kelompok pemberdayaan masyarakat antara lain
berupa : a.
PNPM Perkotaan PNPM Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan P2KP merupakan upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi
kemiskinan di perkotaan secara mandiri. Program ini bertujuan : Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal
kemanusiaan, prinsip-prinsip kemasyarakatan dan berorientasi pembangunan berkelanjutan yang aspiratif, representatif, mengakar,
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu memperkuat mampu memperkuat aspirasi suara masyarakat miskin
dalam proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi masyarakat dalam penyelesaian permasalahan yang ada
di wilayahnya;
Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan kepelayanan sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan modal, termasuk
membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut
terhadap lembaga masyarakat;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
60
Mengedepankan peran Pemerinatah Kota Kabupaten agar mereka makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui
pengokohan Komite Penanggulangan Kemiskinan KPK di wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta kelompok peduli
setempat.
b. PNPM Perdesaan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun
daerah.PNPM Perdesaan
dilaksanakan merupakan
keberlanjutan dari Program Pengembangan Kecamatan PPK yang telah dilaksanakan sejak tahun 1998.
c. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah PISEW
PISEW adalah program yang dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan
tingkat
pengangguran terbuka.Adapun
tujuannya adalah
untukmempercepat pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah,
pengentasan kemiskinan daerah perdesaan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan local governance dan penguatan institusi di perdesaan.
d. Progam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus P2DTK
Program P2DTK adalah penanggulangan kemiskinan dengan sasaran daerah tertinggal dan daerah khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah
dengan difasilitasi oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggaluntuk meningkatkan kapasitas sosial-
ekonomi daerah melalui pendekatan pemberdayaan dan keswadayaan masyarakat. Prorgam ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah
dalam mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sosial ekonomi di daerah- daerah tertinggal dan khusus.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
61
e. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP
PUAP merupakan program Kementerian Pertanian bagi petani di perdesaan dengan tujuan: a Mengurangi kemiskinan dan pengangguran
melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah; b Meningkatkan kemampuan
pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani; c Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi
perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis; dan d. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau
mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.
f. Program Nasional Pembedayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan
Perikanan PNPM Mandiri-KP PNPM Mandiri-KP adalah salah satu program penanggulangan
kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir atau masyarakat nelayan pada sektor kelautan dan perikanan.
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat yang mencari nafkah di
bidang kelautan dan perikanan warga yang tinggal di wilayah pesisir atau di luar pesisir yang memiliki kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
g. PNPM Mandiri Pariwisata
PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di
sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki potensi
pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek Daerah Tujuan Wisata ODTW, maupun fasilitas pendukung pariwisata.
Tujuan dari program ini adalah untuk : 1
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif
perpajakan bagi investor.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
62
2 Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap
provinsi one province one primary tourism destination bersama-sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
3 Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing- masing
destinasi pariwisata. 4
Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya seperti jaringan jalan, listrik,
telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan.
5 Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata
dalam membangun produk pariwisata daya tarik dan sarana pariwisata.
6 Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan
ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar.
7 Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: a
terbangunnya komitmen nasional agar sektor-sektor di bidang keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait
lainnya dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; b
harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat, daerah dan antara pusat dan daerah; c menformulasi,
menerapkan, dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan.
h. Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas PLPBK.
PLPBK merupakan kelanjutan dari transformasi sosial dari Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP. Beberapa prinsip dasar
yang digunakan di P2KP seperti demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan desentralisasi, diterapkan pula dalam pelaksanaan
PLPBK. Pembangunan manusia menjadi fokus utama dalam penanggulangan kemiskinan yang dicerminkan melalui pembangunan
bidang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan SEL. Intervensi kegiatan PLPBK
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
63
difokuskan pada kegiatan penataan lingkungan permukiman miskin di perkotaan melalui pendekatan Tridaya secara komprehensif dan terpadu.
Lingkungan permukiman tersebut ditata kembali menjadi lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat dalam rangka mendukung
upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat miskin. Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan infrastruktur yang mendukung
pembangunan SEL menjadi media belajar bersama antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok pedulipemangku kepentingan
dalam memperkuat kemandirian pengelolaan lingkungan permukiman ditingkat kelurahan.
8. Kredit Usaha Rakyat KUR
KUR merupakan program yang memuat skema kreditpembiayaan modal kerja dan atau investasi khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi UMKMK di bidang usaha produktif dan layak feasible, namun mempunyai keterbatasan dalam pemenuhan persyaratan
yang ditetapkan Perbankan belum bankable. Tujuan program KUR adalah untuk mengakselerasi pengembangan kegiatan
perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan
program KUR adalah sebagai berikut:
a.
Mempercepat pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi UMKMK
b.
Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkanUMKM Koperasi kepada Lembaga Keuangan.
c.
Sebagai upaya penanggulanganpengentasan kemiskinandan perluasan kesempatan kerja.
C. TINJAUAN KELEMBAGAAN
1. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah perlu dilakukan koordinasi antar lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
64
secara terpadu dan berkesinambungan yang diperankan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK. Di Provinsi Jawa Tengah
keberadaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD, terakhir dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor
414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010. Pembentukan TKPKD tersebut berdasarkan Perpres Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan dan Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang TKPK Provinsi dan KabupatenKota.S
2. Tugas dan Fungsi TKPKD Provinsi Jawa Tengah:
a. Melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di provinsi, dengan
fungsi : pengoordinasian penyusunan SPKD Provinsi sebagai dasar
penyusunan RPJMD Provinsi di bidang penanggulangan kemiskinan; pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang
penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana
strategis SKPD; pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang
penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan RKPD;
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana kerja
SKPD; dan
pengevaluasian pelaksanaan perumusan dokumen rencana pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan
b. Mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di provinsi,
dengan fungsi : pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah;
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
65
pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program penanggulangan kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi
pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan penanggulangan kemiskinan;
pengendalian penanganan
pengaduan masyarakat
bidang penanggulangan kemiskinan; dan
penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan kemiskinan kepada Gubernur dan Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
3. Pendukung Tim Koordinasi
Guna membantu kelancaran tugas Tim Koordinasi dibentuk : a.
Sekretariat Tim yang bertugas memberikan dukungan administrasi. b.
Tim Kelompok Kerja Pokja terdiri dari 3 tiga kelompok yaitu : Pokja Pendataan dan Sistem Informasi, bertugas melaksanakan
pengelolaan dana dan sistem informasi. Pokja Pengembangan Kemitraan, bertugas mengembangkan
kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan. Pokja Pengaduan Masyarakat, bertugas melaksanakan penanganan
pengaduan masyarakat.
c. Tim Koordinator Program Pokgram terdiri dari :
Pokgram Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga; Pokgram Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat; Pokgram Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil; Pokgram Perluasan Kesempatan Kerja, Pemberdayaan Tenaga Kerja
dan Perlindungan Sosial.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Masing-masing Pokgram bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
sesuai pembidangannya.
Struktur organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010 sebagaimana bagan di bawah ini.
Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah
4. Kinerja TKPKD Provinsi Jawa Tengah
Semenjak dibentuk TKPKD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan tugas utamanya berkenaan dengan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, namun demikian pelaksanaan tugas tersebut dirasakan belum optimal. Kondisi dan permasalahan
berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang mengkait pula keberadaan TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan memerlukan perhatian untuk
penanganan ke depan antara lain :
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
masing Pokgram bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
sesuai pembidangannya.
Struktur organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Keputusan Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010
sebagaimana bagan di bawah ini.
Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah
Kinerja TKPKD Provinsi Jawa Tengah Semenjak dibentuk TKPKD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan tugas
berkenaan dengan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, namun demikian pelaksanaan
tugas tersebut dirasakan belum optimal. Kondisi dan permasalahan berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang mengkait pula
beradaan TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan memerlukan perhatian untuk penanganan ke depan antara lain :
VI-
66
masing Pokgram bertugas mengkoordinasikan kebijakan dan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
Struktur organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Keputusan Jawa Tengah Nomor 414.21312010, tanggal 31 Agustus 2010
Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah
Semenjak dibentuk TKPKD Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan tugas berkenaan dengan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, namun demikian pelaksanaan tugas tersebut dirasakan belum optimal. Kondisi dan permasalahan
berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang mengkait pula
beradaan TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan memerlukan perhatian untuk
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018
VI-
67
a. Belum adanya komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dan Pemerintah KabupatenKota di Jawa Tengah dalam mewujudkan database warga miskin yang dimutakhirkan, terarah,
terpadu sesuai kondisi, profil, potensi dan kebutuhan keluarga miskin.
b. Belum terbangunnya kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dengan Pemerintah KabupatenKota dalam mewujudkan database warga miskin yang dimutakhirkan, terarah dan terpadu dalam
rangka penyusunan strategi dan percepatan program penanggulangan kemiskinan.
c. Belum terbangun koordinasi teknis TKPKD Provinsi Jawa Tengah dan
KabupatenKota di Jawa Tengah dalam pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan serta pengembangan database sistem informasi
kemiskinan yang dimutakhirkan, terpadu dan terkoneksi dengan SKPD.
d. Belum terbangun kesepakatan antar masing-masing SKPD Provinsi
dalam menentukan kriteria kemiskinan yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program penanggulangan kemiskinan dalam APBD.
e. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum memiliki sistem informasi
terpadu yang memadai untuk mengelola informasi anggaran dan realisasi keuangan seluruh program penanggulangan kemiskinan.
f. Belum optimalnya kinerja TKPKD Provinsi Jawa Tengah dalam
mengembangkan data dan informasi kemiskinan. g.
Penetapan alokasi anggaran belum sepenuhnya memperhatikan kebutuhan pemenuhan target penurunan angka kemiskinan.
h. Program dan kegiatan yang dikoordinasikan TKPKD Provinsi Jawa
Tengah belum sepenuhnya didesain untuk penanggulangan kemiskinan.