10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Keselamatan Kerja
2.1.1.1 Pengertian Keselamatan Kerja
Megginson dan Mangkunegara 2004:61, keselamatan kerja didefinisikan sebagai berikut “Keselamatan Kerja menunjukkan kondisi yang aman atau
selamat dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat kerja”.
Malthis dan Jackson 2002. Keselamatan kerja adalah membuat kondisi kerja yang aman dengan dilengkapi alat-alat pengaman, penerangan yang baik, menjaga
lantai dan tangga bebas dari air, minyak, nyamuk dan memelihara fasilitas air yang baik. Keselamatan kerja menunjuk pada perlindungan kesejahteraan fisik
dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait dengan pekerjaan.
2.1.1.2 Tujuan Keselamatan Kerja
Menurut Suma’mur 2007:2 tujuan dari keselamatan kerja adalah : 1.
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitasnya. 2.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. 3.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Secara umum, setiap pekerja konstruksi harus mematuhi dan menggunakan
peralatan perlindungan dalam bekerja sesuai dengan peraturan keselamatan dan
Universitas Sumatera Utara
11 kesehatan kerja. Menurut Ervianto 2005 : 196 yang berkewajiban menambah
klausal tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam setiap kontrak kerja yang dibuatnya. Untuk itu perlu dipertimbangkan dan mengimplementasikan program
keselamatan kerja diantaranya sebagai berikut : 1.
Komitmen pimpinan perusahaan untuk mengembangkan program yang mudah dilaksanakan.
2. Kebijakan pimpinan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Ketentuan penciptaan lingkungan kerja yang menjamin terciptanya
keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. 4.
Ketentuan pengawasan selam proyek berlangsung. 5.
Pendelegasian wewenang yang cukup selama proyek berlangsung. 6.
Ketentuan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan. 7.
Melakukan penelusuran penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. 8.
Mengukur kinerja program keselamatan dan kesehatan kerja. 9.
Pendokumentasian yang memadai dan pencatatan kecelakaan kerja secara kontiniu.
Semua hal-hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan guna untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat
mempengaruhi kinerja para pekerjanya. Kesuksesan keselamatan kerja konstruksi tak lepas dari peran berbagai pihak
yang terlibat, berinteraksi dan kerja sama. Masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab bersama yang saling mendukung untuk keberhasilan pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
12 proyek konstruksi yang ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja.
2.1.1.3 Penyebab Keselamatan Kerja