Intensi Membeli Pengaruh Kecerdasan Emosional Konsumen Terhadap Intensi Membeli Produk Online di Kalangan Masyarakat Kota Medan

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Intensi Membeli

1. Definisi Intensi

Mowen dan Minor 1998 mendefinisikan intensi sebagai sebuah ekspektasi untuk berperilaku dengan sebuah cara untuk mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa. Schiffman dan Kanuk 2004 mengatakan bahwa intensi adalah hal yang berkaitan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau berperilaku tertentu. Intensi dapat dijelaskan melalui teori perilaku terencana yang merupakan yang merupakan pengembangan teori tindakan beralasan. Intensi merefleksikan kesediaan individu untuk mencoba melakukan suatu perilaku tertentu Ajzen, 2005. Ajzen dalam Teo Lee, 2010, menyatakan intensi yaitu indikasi seberapa kuat keyakinan seseorang akan mencoba suatu perilaku, dan seberapa besar usaha yang akan digunakan untuk melakukan sebuah perilaku. Intensi memiliki korelasi yang tinggi dengan perilaku, dan karena itu dapat digunakan meramalkan perilaku. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, maka intensi adalah suatu kemungkinan individu untuk Universitas Sumatera Utara 11 melakukan suatu perilaku tertentu, baik itu dalam memperoleh dan menggunakan mengkonsumsi produk atau jasa.

2. Definisi Intensi Membeli

Intensi pembelian adalah suatu kemungkinan individu untuk membeli suatu produk. Intensi pembelian sebagai tahapan terakhir dimana seorang individu memiliki kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan pembelian terjadi Mowen dan Minor, 1998. Intensi membeli merupakan intensi perilaku yang berkaitan dengan keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu guna memiliki, membuang, dan menggunakan produk Mowen dan Minor, 1998. Intensi pembelian sebagai hasil proses asosiasi konsumen dengan lingkungannya Kottler, 1999. Peter dan Olson 2010, intensi pembelian merupakan suatu rangkaian aktivitas yang melibatkan perhatian individu sebelum sampai padakeputusan membeli. Sebagai tahapan terakhir dalam proses pembelian konsumen, intensi pembelian muncul dari adanya kebutuhan akan suatu produk need arrousal, yang dilanjutkan dengan proses informasi oleh konsumen consumer information processing selanjutnya mengevaluasi produk tersebut. Universitas Sumatera Utara 12 Hasil evaluasi inilah yang akhirnya memunculkan niat atau intensi membeli Assael, 2001. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, maka intensi membeli adalah kecenderungan prilaku individu dalam membeli suatu produk barang dan atau jasa berdasarkan suatu keputusan pembelian.

3. Aspek-aspek Intensi Membeli

Aspek intensi membeli merupakan gabungan dari aspek intensi dari Ajzen dan Fishben 1998 yang dihubungan dengan prilaku membeli konsumen: 1. Perilaku action, yaitu perilaku spesifik yang nantinya akan diwujudkan. Dalam konteks membeli,perilaku spesifik yang akan diwujudkan yaitu bentuk-bentuk perilaku yang mengarah ke arah perilaku membeliyaitu sering membeli produk online. 2. Sasaran target, yaitu objek yang menjadi sasaran perilaku. Objek yang menjadi sasaran dari perilaku spesifik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu orang tertentuobjek tertentu particular object, sekelompok orangsekelompok objek a class of object, dan orang atau objek pada umumnya any object. Dalam konteks perilaku membeli objek yang menjadi sasaran yaitu Universitas Sumatera Utara 13 interaksi dengan kepuasan pribadi, toko online yang bisa dipercaya, serta lingkungan sosial konsumen. 3. Situasi situation, yaitu situasi yang mendukung untuk dilakukannya suatu perilaku bagaimana dan dimana perilaku itu akan diwujudkan. Situasi dapat pula diartikan sebagai lokasi terjadinya perilaku. Dalam konteks perilaku membelisituasi yang menyebabkan prilaku membeli terjadiyaitu kemudahan berbelanja online , keamanan bertransaksi dan pelayanan yang baik. 4. Waktu time, yaitu waktu terjadinya perilaku yang meliputi waktu tertentu, dalam satu periode atau tidak terbatas dalam satu periode.Misalnya waktu yang spesifik hari tertentu, tanggal tertentu, jam tertentu, periode tertentu bulan tertentu, dan waktu yang tidak terbatas waktu yang akan datang. Dalam konteks perilaku membelimisalnya dapat melakukan transaksi kapan saja.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi membeli

Menurut Fishbein dalam Engel, Blackwell, Minniard, 1995, sikap dan norma masyarakat tidak secara langsung mempengaruhi tingkah laku, melainkan menentukan intensi terlebih dahulu yang akhirnya akan merubah menjadi suatu perilaku membeli. Selanjutnya, menurut Kotler 1998 bahwa Universitas Sumatera Utara 14 intensi membeli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan membeli sehingga faktor- faktor yang mempengaruhi intensi membeli kurang lebih sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli. Ada lima faktor yang memegang peranan penting dalam mempengaruhi intensi membeli yaitu: 1. Motivasi Proses dorongan atau pengejaran kepuasan kebutuhan yang menyebabkan perilaku.

2. Persepsi

Proses individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi dari panca indera untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Persepsi juga merupakan interpretasi dari sensasi dan proses pemilihan informasi akan hal-hal tertentu yang berarti bagi konsumen.

3. Belajar

Proses belajar menjadi suatu perubahan yang terjadi dalam proses pemikiran seseorang yang disebabkan oleh pengetahuan yang diterima. Belajar memegang peranan penting,terutama bagi mereka yang baru pertama kali membeli suatu barang. Universitas Sumatera Utara 15

4. Kepercayaan

Suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Kepercayaan itu mungkin didasarkan akan pengetahuan, pendapat, dan keyakinan nyata. Keyakinan ini membentuk citra terhadap merek dan produk dan ini menyebabkan seseorang akan bertindak sesuai dengan kepercayaannya.

5. Sikap

Sudut pandang seseorang terhadap sesuatu. Para produsen pada umumnya berusaha memahami sikap pelanggan potensial mereka dan berfungsi atas dasar tersebut akan lebih efisien bagi mereka untuk menggunakan sikap pelanggan sebagai landasan bergerak daripada berusaha mengubahnya karena sikap cenderung menetap dan sulit untuk diubah. Dari Uraian diatas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi intensi membeli. Dalam penelitian ini, faktor yang secara langsung berhubungan dengan kecerdasan emosional adalah persepsi. Persepsi merupakan salah satu faktor psikologis konsumen yang dapat mempengaruhi perilaku sebagai proses individu tersebut memilih, mengatur, menafsirkan informasi yang Universitas Sumatera Utara 16 dia terima dari lingkungannya Sheth, Jagdish dan Mittal, 2004. Pada faktor persepsi, konsumen akan berfikir mengelola informasi yang umumnya melibatkan emosional seperti rasa senang, sedih dan sebagainya yang mereka rasakan akan mempengaruhi perilaku, kebiasaan membeli, dan sebagainya sebagai dasar yang menghasilkan keputusan membeli yang secara tidak langsung Schiffman dan Kanuk, 2004. Dengan demikian hal ini memiliki pengaruh secara tidak langsung bahwa persepsi pada konsumen akan melibatkan proses pengelolaan informasi emosional yang berujung pada sebuah keputusan yang disebut sebagai kecerdasan emosional konsumen.

B. Kecerdasan Emosional