45 X
= Penerapan Good Corporate Governance e
= Variabel Pengganggu Standart Error
3.10.3 Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara stastistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis
daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah Ho diterima. Dalam analisisnya ada beberapa
kriteria ketepatan, yaitu:
a. Uji Signifikasi Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H
: b1 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pa da α = 5
b. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas Penerapan Good Corporate Governance terhadap
Universitas Sumatera Utara
46 variabel terikat Kinerja Karyawan. Jika Koefisien Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y
dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel
terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV Persero Bahbutong
Perkebunan Bah Butong dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Handel Maskapai NV.NHM. Pabrik pertama didirikan pada tahun 1927 dan mulai
beroperasi sejak tahun 1931. Secara kelembagaan, tahun 1957 Pemerintah Indonesia melakukan pengambil alihan perusahaan yang dikelola bangsa asing,
termasuk perusahaan NHM, melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 229UM57, Tanggal 10 Agustus 1957 yang diperkuat dengan Undang-Undang
Nasionalisasi Nomor. 861958. Tahun 1961, PPN Baru dan Pusat Perkebunan Negara dilebur menjadi
Badan Pimpinan Umum PPN Daerah Sumatera Utara I-IX melalui U.U. Nomor. 141 Tahun 1961 Sumut III dan Jo PP Nomor 141 Tahun 1961. Tahun 1963
Perkebunan Teh Sumatera Utara dialihkan menjadi Perusahaan Aneka Tanaman IV ANTAN-IV melalaui PP Nomor. 27 Tahun 1963. Tahun 1968 terjadi
perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VIII PNP VIII melalui PP Nomor 141 Tahun 1968 Tanggal 13 April 1968.
Setelah mengalami beberapa kali pergantian nama perusahaan maka pada tahun 1974 nama perusahaan menjadi perusahaan negara PT. Perkebunan VIII
PTP VIII mengusahakan 6 Enam Unit Usaha Teh yaitu Unit Balimbingan, Marjandi, Bah Birung Ulu, Sidamanik, Bah Butong, Toba Sari dan Sibosur. Pada
tanggal 11 Maret 1996 terjadi restrukturisasi perusahaan perkebunan dimana perkebunan teh yang diusahakan PTP VIII masuk dalam lingkup PT.Perkebunan
Universitas Sumatera Utara
48 Nusantara IVPersero melalui akte pendirian PTPN IV Nomor 37 tanggal 11
Maret 1996 yang mengatur peleburan PTP VI, VII dan VIII menjadi PT.Perkebunan Nusantara IVPersero.
Didalam perjalanan waktu Unit Usaha Teh Marjandi, Balimbingan dan Bah Birung Ulu dikonversi dari tanaman Teh menjadi tanaman Kelapa Sawit.
Untuk Unit Usaha Sibosur manajemen PT. Perkebunan Nusantara IVPersero mengambil kebijakan bahwa unit Usaha Sibosur di Kerja Sama Operasi KSO
dengan Pusat Penelitian Teh dan Kina PPTK. Untuk Unit Usaha Sidamanik, Bah Butong dan Toba Sari manajemen PTPN
IV mempertahankan komoditas teh tetap diusahakan dan mulai januari 2012 produksi dari Unit Tobasari dan Sidamanik diolah di pabrik unit usaha Bah
Butong Kec. Sidamanik Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. Unit usaha Sidamanik, Bah Butong dan Tobasari merupakan 3 tiga unit usaha Teh di
bawah BUMN PT Perkebunan Nusantara IV Persero.
4.1.1 Job Description 1. Manajer Unit, wewenang:
a. Merumuskan serta menjelaskan sasaran Unit Kebun kepada semua bagian
untuk membuat program kerja melalui rapat kerja dengan mempedomani ketentuan-ketentuan yang berlaku
b. Bersama dengan Kepala-Kepala Dinas Menyusun RKAP dan RKO Kebun
c. Melaksanakan instruksi Direksi dengan membuat petunjuk pelaksanaan
demi kepastian terlaksananya instruksi
Universitas Sumatera Utara
49 d.
Mengendalikan pemakaian biaya dengan jalan membandingkan dengan biaya yang telah ditentukan di RKAP RKO
e. Melaksanakan pengawasan melekat dengan menilaihasil kerja setiap bagian
secara terus menerus dengan membandingkan hasil nyata terhadap norma kerja serta melakukan tindakan pemulihan untuk menhindari deviasi yang
melebihi batas toleransi f.
Menciptakan iklim kerja yang serasi dengan memperhatikan hubungan kedalam dan keluar, kehidupan social bawahan dan masyarakat sekitarnya
agar kegairahan kerja tetap terpelihara g.
Mengawasi pelaksanaan setiap kebijakan manajemen baik dari kantor pusat maupun dari unit.
2. Kepala Dinas Tanaman, wewenang :
a. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan tanaman supaya efektif dan efisien
sesuai dengan standar yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dan terus menerus
b. Mengawasi pelaksanaan panen sesuai criteria dan pusingan petik yang benar
c. Mengendalikan biaya operasional secara cermat dan terus menerussupaya
realisasi tidak melebihi RKAP dan RKO d.
Membina keterampilan para Asisten Afdeling melalui rapat dan diskusi serta bimbingan langsung dilapangan agar kemampuan mereka meningkat.
e. Membina kesadaran lingkungan pada masyarakat Afdeling
Universitas Sumatera Utara
50 f.
Membina dengan baik pengertian dari masyarakat sekitar kebun melalui hubungan informal agar pandangan masyarakat sesuai dengan tujuan
perusahaan.
3. Kepala Dinas Teknik, wewenang :
a. Mengawasi dan memastikan pengoprasian semua mesin dan peralatan sesuai
petunjuk pengoperasian yang benar b.
Membuat dan mengajukan program kerja, RKAP dan RKO c.
Menyiapkan rencana kegiatan rutin di bidang perawatan dan pemeliharaan prasarana jalan dan bangunan
d. Memantau adanya kerusakan alat transportasi serta mengkoordininasi
perbaikan segera mungkin e.
Memantau pengaturan penggunaan kendaraan untuk kelancaran operasional perusahaan
f. Menyiapkan rencana kegiatan rutin di bidang perawatan dan pemeliharaan
peralatan pabrik g.
Memantau pelaksanaan jadwal peralatan dan pemeliharaan mesin serta instalasi pabrik
h. Melaksanakan fungsi bengkel untuk perawatan dan pemeliharaan dan
pengadaan suku cadang mesin dan peralatan pabrik i.
Memantau adanya kerusakan mesin pabrik alat transportasi serta mengkoordinasi perbaikan segera mungkin
j. Meminimalkan breakdown mesin dan peralatan pabrik
k. Mengawasi pembuatan laporan harian pemeliharaan mesin-mesin
Universitas Sumatera Utara
51
4. Kepala Dinas Pengolahan, wewenang :
a. Mengkoordinir asisten pengolhan dalam pelaksanaan pengolahan
berpedoman pada taksasi penerimaan DTB seiap hari b.
Mengawasi dan mengontrol penyimpanan proses pengolahan mutu dan kehilangan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan
c. Mengevaluasi
hasil kerja
pengolahan setiap
hari dan
segera menginstruksikan tindakan koreksi kepada asisten pengolahan bila terjadi
penyimpangan proses pengolahan d.
Memberi bimbingan dan petunjuk tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Bersama-sama dengan asisten pengolahan membuat RKAP dan RKO dan
melakukan pengawasan efektifitas dan efisiensi biaya
5. Kepala Dinas Tata UsahaAsisten Tata Usaha, wewenang:
a. Melaksanakan dan mengawasi system Administrasi Keuangan dan Akutansi
sesuai Kode Rekening yang berlaku serta pengarsipan surat-surat secara terpusat
b. Menyelesaikan Laporan-Laporan Unit Kebun antara lain, Laporan
Keuangan Neraca Percobaan dan Laporan manajemen bulanan secara tepat waktu
c. Menyatukan Kompilasi RKAP tahunan dan RKO dari tiap-tiap bagian
berdasarkan petunjuk dan pedoman pembuatan RKAP dari kantor Direksi, sehingga tergambar rencana pekerjaan dan biaya serta harga pokoksecara
sistematis
Universitas Sumatera Utara
52 d.
Membantu mengawasi pengadaan dan persediaan material afdeling dan teknik
e. Berkoordinasi dengan Kepala-Kepala Dinas lainnya dalam pengontrolan
dan pengendalian biaya f.
Menyusun dan membahas RKAP bidang yang brkaitan dengan Administrasi dan kesejahteraan karyawan serta tugas-tugas umum lainnya, meliputi:
1. Rencana tenaga kerja
2. Administrasi personalia
3. Asuransi tenaga kerja
4. Dana pensiun
g. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan:
1. Ketenaga kerjaan
2. Hukum
3. Pertanahan
4. Pengurusan izin-izin lainnya
h. Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah dan masyarakat
disekitar kebun i.
Menyusun laporan yang berkaitan dengan ketenaga-kerjaan, hokum dan masalah-masalah umum lainnya
6. Asisten Afdeling, wewenang:
a. Memimpin, mengendalikan secara langsung seluruh kegiatan operasonal
afdeling setiap hari meliputi pembibitan, tanaman ulang, pemeliharaan tanaman, pemupukan dan panen petik
Universitas Sumatera Utara
53 b.
Membuat Rencana Kerja Harian, Rencana Kerja Bulanan dan mengefektifkan penggunaan tenaga kerja yang tersedia
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh penggunaan
biaya operasional d.
Menggali segala potensi tanaman yang ada untuk mencapai produkifitas yang optimal
e. Berkonsultasi dengan Kepala Dinas Tanaman dan Manajer Unit untuk
mengatasi masalah-masalah yang muncul di afdeling
7. Asisten Pengolahan, wewenang:
a. Menyiapkan rencana dan melaksanakan seluruh kegiatan operasional rutin
di bidang pengolahan b.
Mengontrol dan meminimalkan losses di pengolahan c.
Mengawasi dan mengontrol proses pengolahan d.
Meminimalkan jam stagnasi pabrik e.
Melaksanakan pengendalian biaya atas penggunaan tenaga kerja
8. Mandor Besar Pengolahan, wewenang:
a. Mengawasi proses pengolahan sesuai SPO
b. Mengawasi pekerjaan mandor pengolahan
c. Mengawasi pembersihan instalasi pabrik dan lingkungan pabrik
d. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja di setiap stasiun
9. Kerani Produksi, wewenang:
a. Mengawasi pekerjaan kerani pengolahan
b. Membuat laporan harian pengolahan
Universitas Sumatera Utara
54 c.
Membuat laporan bulanan pengolahan d.
Membuat RKAP dan RKO e.
Mengarsip data-data pengolahan f.
Membuat data-data yang diperlukan di pengolahan
10. Kerani Upah, wewenang:
a. Membuat ikhtisar laporan pekerjaan harian-PB 10
b. Membuat daftar lembur-AU 20
c. Membayar upah karyawan
d. Membagi catu beras karyawan
11. Kerani Timbang Daun Basah, wewenang:
a. Melakukan penimbangan daun basah yang dating dari Afdeling
b. Mengerjakan formulir ISO PB 60
12. Mandor Daun Basah, wewenang:
a. Mengatur tenaga kerja di stasiun daun basah
b. Mengawasi proses penerimaan dau basah sesuai denga SPO dan instruksi
kerja c.
Mengisi data pekejaan dalam formulir ISO d.
Mengisi buku mandor-PB 73
13. Kerani Analisa, wewenang:
a. Menganalisa mutu daun the basah
b. Membuataporan hasil analisa mutu daun basah
14. Mandor Pelayuan, wewenang:
a. Mengatur tenaga keja di stasiun playuan
Universitas Sumatera Utara
55 b.
Mengawasi proses pelayuan sesuai SPO dan instruksi kerja c.
Mengisi data pekerjaan dalam formulir ISO d.
Mengisi buku mandor-PB 73
15. Kerani Timbang Pucuk Layu, wewenang:
a. Melakukan penimbangan pucuk layu
b. Mengerjakan formulir ISO PB 61
16. Mandor Penggulungan, wewenang:
a. Mengatur tenaga kerja di stasiun penggulungan
b. Mengawasi proses penggulungan dan proses oksidasi enzymatic sesuai SPO
dan instruksi kerja c.
Mengisi data pekerjaan dalam formulir ISO d.
Mengisi buku mandor-PB 73
17. Mandor Pengeringan, wewenang:
a. Mengatur tenaga kerja di stasiun pengeringan
b. Mengawasi proses pengeringan sesuai SPO dan instruksi kerja
c. Mengisi data pekerjaan dalam formulir ISO
d. Mengisi buku mandor-PB 73
18. Kerani Timbang Teh Kering, wewenang:
a. Melakukan penimbangan teh kering
b. Mengerjakan formulir ISO PB 62
19. Mandor Sortasi, wewenang:
a. Mengatur tenaga kerja di stasiun sortasi
b. Mengawasi proses sortasi sesuai SPO dan instruksi kerja
Universitas Sumatera Utara
56 c.
Mengisi buku mandor-PB 73
20. Kerani Timbang Teh Jadi, wewenang:
a. Melakukan penimbangan teh jadi
b. Mengerjakan formulir ISO PB 63
c. Mengisi laporan persediaan teh jadi
d. Membuat rencana pengepakan setiap hari
21. Mandor Pengepakan, wewenang:
a. Mengatur tenaga kerja di stasiun pengepakan
b. Mengawasi proses pengepakan sesuai SPO dan instruksi kerja
c. Membuat laporan pengepakan
d. Mengisi buku mandor-PB 73
22. Tester, wewenang:
a. Melakukan analisa teh kering, analisa teh jadi dan analisa hasil
pengepakan sesuai SPO dan instruksi kerja b.
Mengisi data pekerjaan dalam formulir ISO
23. Kerani Chop Sample, wewenang:
a. Membuat chop sample dan administrasinya
b. Membuat rekaman chop sample
4.1.2 Visi Misi Perusahaan VISI :
Menjadi Perusahaan unggul dalam Usaha Agroindustri yang Terintegrasi
Universitas Sumatera Utara
57
MISI :
1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan
berdaya saing tinggi. 2.
Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, the, dan karet.
3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru,
pendukung agroindustri dan pendayagunaan asset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji Proven dan berwawasan
lingkungan.
4.1.3 Logo Perusahaan
Sumber: PT Perkebunan Nusantara IV Persero
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
Universitas Sumatera Utara
58
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 91 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Presentase
Laki-Laki 76
84 Perempuan
15 16
T O T A L 91
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki - Laki dengan presentase sebesar 84, dan Perempuan sebesar 16.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Presentase
21 – 30 Tahun
19 21
31 – 40 Tahun
36 39
41 – 50 Tahun
21 23
51 15
17
T O T A L 91
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 31- 40 Tahun dengan presentase sebesar 39, 41 - 50 Tahun dengan presentase
sebesar 23, 21 - 30 Tahun dengan presentase sebesar 21, dan 51 Tahun sebesar 17.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah
Presentase
1 – 5 Tahun
18 20
6 – 10 Tahun
35 38
11 Tahun 38
42
T O T A L 91
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
59 Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lama
bekerja 11 Tahun dengan presentase sebesar 42, 6 - 10 Tahun dengan persentase sebesar 38, dan 1 - 5 Tahun dengan persentase sebesar 20.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
Presentase
D-III 12
13 S-1
66 73
S-2 13
14
T O T A L 91
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah S-1 dengan presentase sebesar 73, S-2 dengan persentase
sebesar 14, dan D-III dengan persentase sebesar 13.
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Good Corporate Governance, dan Kinerja Karyawan
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penerapan Good
Corporate Governance X No. Item
STS TS
KS S
SS T O T A L
f f
f f
f f
1 10
11 66
72,5 15
16,5 91
100 2
3 3,3
19 20,9
54 59,3
15 16,5
91 100
3 5
5,5 36
39,6 50
54,9 91
100 4
2 2,2
9 9,9
46 50,5
34 37,4
91 100
5 4
4,4 7
7,7 47
51,6 33
36,3 91
100 6
8 8,8
6 6,6
40 44
37 40,7
91 100
7 12
13,2 5
5,5 38
41,8 36
39,6 91
100 8
7 7,7
11 12,1
42 46,2
31 34,1
91 100
9 17
18,7 16
17,6 44
48,4 14
15,4 91
100 10
17 18,7
10 11
47 51,6
17 18,7
91 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
60 Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
1. Pada pernyataan pertama, dari 91 responden, sebanyak 16,5 responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pengambilan keputusan oleh manajemen dilakukan secara terbuka, 72,5,8 menyatakan setuju, 11 menyatakan
kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan keputusan
yang dilakukan perusahaan bersifat terbuka. 2.
Pada pernyataan kedua, dari 91 responden, sebanyak 16,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Tujuan perusahaan ditetapkan dengan jelas,
59,3 menyatakan setuju, 20,9 menyatakan kurang setuju, 3,3 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan memberikan tujuan yang jelas kepada seluruh karyawan dalam bekerja.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 91 responden, sebanyak 54,9 responden
menyatakan sangat setuju bahwa Hak-hak pemegang saham telah terpenuhi, 39,6 menyatakan setuju, 5,5 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan
tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan hak-hak pemegang saham telah
terpenuhi berupa, laporan keuangan perusahaan, dan dividen. 4.
Pada pernyataan keempat, dari 91 responden, sebanyak 37,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pemegang saham mendapatkan pembagian
laba perusahaan berupa dividen, 50,5 menyatakan setuju, 9,9 menyatakan kurang setuju, 2,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
61 sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan
telah membagikan laba bagi pemegang saham. 5.
Pada pernyataan kelima, dari 91 responden, sebanyak 36,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa Komisaris dan direksi bertindak berdasarkan
informasi yang lengkap, 51,6 menyatakan setuju, 7,7 menyatakan kurang setuju, 4,4 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan komisaris dan direksi membutuhkan informasi yang lengkap, karena keputusan yang diambil
komisaris dan direksi bersifat jangka panjang. 6.
Pada pernyataan keenam, dari 91 responden, sebanyak 40,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Komisaris dan direksi memerlakukan semua
pemegang saham secara layak, 44 menyatakan setuju, 6,6 menyatakan kurang setuju, 8,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan seluruh pemegang saham merupakan pemilik perusahaan yang harus diperlakukan
secara adil. 7.
Pada pernyataan ketujuh, dari 91 responden, sebanyak 39,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Perusahaan membayar pajak tepat waktu,
41,8 menyatakan setuju, 5,5 menyatakan kurang setuju, 13,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan membayar pajak merupakan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi.
Universitas Sumatera Utara
62 8.
Pada pernyataan kedelapan, dari 91 responden, sebanyak 34,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Perusahaan memperhatikan lingkungan
sekitar sebagai wujud tanggung jawab sosial, 46,2 menyatakan setuju, 12,1 menyatakan kurang setuju, 7,7 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar perusahaan merupakan tanggung jawab
bersama khususnya perusahaan. 9.
Pada pernyataan kesembilan, dari 91 responden, sebanyak 15,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pengelolaan perusahaan bebas dari pengaruh
pihak lain, 48,4 menyatakan setuju, 17,6 menyatakan kurang setuju, 18,7 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan telah berkomitmen dengan penerapan gcg agar independent dan tidak terpengaruhi oleh pihak lain.
10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 91 responden, sebanyak 18,7 responden
menyatakan sangat setuju bahwa Kegiatan perusahaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, 51,6 menyatakan setuju, 11
menyatakan kurang setuju, 18,7 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
dikarenakan perusaahan patuh terhadap perundang-undangan dan dapat diberi teguran yang tegas jika melanggar perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan Y
No. Item STS
TS KS
S SS
T O T A L f
f f
f f
f
1 8
8,8 13
14,3 66
72,5 4
4,4 91
100 2
1 1,1
2 2,2
16 17,6
63 69,2
9 9,9
91 100
3 1
1,1 11
12,1 19
20,9 51
56 9
9,9 91
100 4
1 1,1
4 4,4
18 19,8
50 54,9
18 19,8
91 100
5 2
2,2 16
17,6 43
47,3 30
33 91
100 6
1 1,1
11 12,1
47 51,6
32 35,2
91 100
7 2
2,2 6
6,6 50
54,9 33
36,3 91
100 8
1 1,1
6 6,6
54 59,3
30 33
91 100
9 7
7,7 58
63,7 26
28,6 91
100 10
2 2,2
62 68,1
27 29,7
91 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1.
Pada pernyataan pertama, dari 91 responden, sebanyak 4,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu melaksanakan pekerjaan dengan
tepat, 72,5 menyatakan setuju, 14,3 menyatakan kurang setuju, 8,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan selalu memerhatikan kinerja karyawannya, dan bekerja secara tepat merupakan hal
yang selalu ditanamkan kepada seluruh karyawan. 2.
Pada pernyataan kedua, dari 91 responden, sebanyak 9,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu Mengerjakan pekerjaan sesuai
dengan target yang diberikan perusahaan, 69,2 menyatakan setuju, 17,6 menyatakan kurang setuju, 2,2 menyatakan tidak setuju, dan 1,1 responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan setiap karyawan memiliki target yang diberikan perusahaan, dan
perusahaan selalu memerhatikan hasil dari taget yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
64 3.
Pada pernyataan ketiga, dari 91 responden, sebanyak 9,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu memahami prosedur pelaksanaan
pekerjaan, 56 menyatakan setuju, 20,9 menyatakan kurang setuju, 12,1 menyatakan tidak setuju, dan 1,1 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan penyampaian prosedur kerja yang diberikan perusahaan cukup jelas dan dapat dipahami karyawan.
4. Pada pernyataan keempat, dari 91 responden, sebanyak 19,8 responden
menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu memahami pekerjaan yang diberikan, 54,9 menyatakan setuju, 19,8 menyatakan kurang setuju, 4,4
menyatakan tidak setuju, dan 1,1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan pemberian pekerjaan selalu
berdasarkan pelatihan yang diberikan perusahaan kepada masing-masing karyawan.
5. Pada pernyataan kelima, dari 91 responden, sebanyak 33 responden
menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu mampu memberikan solusi, 47,3 menyatakan setuju, 17,6 menyatakan kurang setuju, 2,2 menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan atasan yang selalu minta solusi dari bawahan
dalam pengambilan keputusan perusahaan. 6.
Pada pernyataan keenam, dari 91 responden, sebanyak 35,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu, 51,6 menyatakan setuju, 12,1 menyatakan kurang setuju, 1,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
65 dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan pelatihan yang diberikan
perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat baik, dan tepat waktu merupakan hal yang sangat dituntut perusahaan terhadap seluruh karyawannya
dalam bekerja. 7.
Pada pernyataan ketujuh, dari 91 responden, sebanyak 36,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu mampu menerima instruksi kerja
yang diberikan, 54,9 menyatakan setuju, 6,6 menyatakan kurang setuju, 2,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan instruksi pekerjaan yang diberikan perusaahan sangat baik, dan pemahaman karyawan sangat baik
dalam menerima instruksi yang diberikan. 8.
Pada pernyataan kedelapan, dari 91 responden, sebanyak 33 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu dapat menyesuaikan dengan situasi
kerja yang ada, 59,3 menyatakan setuju, 6,6 menyatakan kurang setuju, 1,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan karyawan yang memiliki sifat profesional dalam bekerja.
9. Pada pernyataan kesembilan, dari 91 responden, sebanyak 28,6 responden
menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu mematuhi keputusan yang diputuskan atasan, 63,7 menyatakan setuju, 7,7 menyatakan kurang setuju,
0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan keputusan yang
Universitas Sumatera Utara
66 dilakukan telah sesuai prosedur perusahaan, dan atasan selalu meminta
informasi yang lengkap serta selalu meminta pendapat kepada karyawan. 10.
Pada pernyataan kesepuluh, dari 91 responden, sebanyak 29,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa BapakIbu datang tepat waktu, 68,1
menyatakan setuju, 2,2 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan selalu memberikan sangsi kepada karyawan yang datang terlambat, dan tepat waktu merupakan hal yang wajib
dipatuhi seluruh karyawan.
4.3 Analisis Linier Sederhana
Analisis linier sederhana dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Penerapan Good
Corporate Governance X terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan Y.
Tabel 4.7
Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Penerapan_Goo
d_Corporate_Go vernance
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 Variabel Enteredremoved
b
menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 4.8 Analisis Linier Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 24.749
4.187 5.911
.000 Penerapan_Good_Corporate
_Governance .386
.103 .368
3.739 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber:Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah:
Y = 24,749 + 0,386 X
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta a = 24,749, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel
Penerapan Good Corporate Governance X = 0, maka Kinerja Karyawan = 24,749.
b. Koefisien X b = 0,386, ini berarti bahwa variabel penerapan good corporate