Eigenvalue Nilai Eigen Factor loadings Faktor Muatan Factor loading plot Plot Faktor Muatan Factor matrix Faktor Matriks Kaiser - Meyer - Olkin KMO measure of sampling adequency Percentage of variance Persentase Varians

| | = determinan matriks korelasi

b. Correlation matrix Matriks Korelasi

Matriks korelasi adalah matriks yang menunjukkan korelasi sederhana r antara seluruh kemungkinan pasangan variabel yang dilibatkan dalam analisis. Nilai atau angka pada diagonal utama semuanya sama yaitu 1. Jadi kalau ada 3 atau 4 variabel, bentuk matriks korelasi menjadi : n = 3 → [ ] n = 4 →[ ]

c. Communality Komunalitas

Komunalitas adalah jumlah varian yang dikontribusi dari sebuah variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. Ini juga merupakan proporsi dari varians yang diterangkan oleh komponen faktor. dimana : h i = communality variabel ke-i ; i = 1,2,3,...,m. = nilai factor loading

d. Eigenvalue Nilai Eigen

Universitas Sumatera Utara Nilai eigen merupakan jumlah varians yang dijelaskan oleh setiap faktor-faktor yang mempunyai nilai eigenvalue 1, maka faktor tersebut akan dimasukkan ke dalam model. Definisi:  Jika A adalah sebuah matriks n x n, maka sebuah vector tak nol x pada disebut vektor eigen eigenvector dari A  jika Ax adalah sebuah kelipatan skalar dari x; jelasnya, Ax =  Untuk skalar sebarang , skalar disebut nilai eigen eigenvalue dari A, dan x disebut sebagai vektor eigen dari A yang terkait dengan . Anton Howard, 2000.

e. Factor loadings Faktor Muatan

Faktor muatan adalah korelasi sederhana antara variabel dengan faktor.

f. Factor loading plot Plot Faktor Muatan

Plot faktor muatan adalah suatu plot dari variabel asli dengan menggunakan factor loading sebagai koordinat.

g. Factor matrix Faktor Matriks

Matriks faktor mengandung factor loading dari seluruh variabel dalam seluruh faktor yang dikembangkan. Universitas Sumatera Utara

h. Kaiser - Meyer - Olkin KMO measure of sampling adequency

Kaiser – Meyer – Olkin KMO merupakan suatu indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nilai yang tinggi antara 0,5 – 1,0 mengidentifikasi analisis faktor tepat. Apabila dibawah 0,5 menunjukkan bahwa analisis faktor tidak tepat untuk diaplikasikan. ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : = koefisien korelasi sederhana antara variabel ke-i dan ke-k = koefisien korelasi parsial antara variabel ke-i dan ke-k Measure of Sampling Adequacy MSA yaitu suatu indeks perbandingan antara koefisien korelasi parsial untuk setiap variabel. MSA digunakan untuk mengukur kecukupan sampel.

i. Percentage of variance Persentase Varians

Persentase varians adalah persentase total varians yang disumbangkan oleh setiap faktor.

j. Residuals

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Sriwedari Di Stasiun Solo Balapan Jurusan Solo-Yogyakarta (Studi Kasus pada Penumpang Kereta

1 34 14

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS LAYANAN JASA KERETA API Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Kualitas Layanan Jasa Kereta Api Eksekutif Argo Lawu.

0 5 17

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Bandara Internasional Kuala Namu

0 0 10

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Bandara Internasional Kuala Namu

0 9 8

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Bandara Internasional Kuala Namu

0 2 13

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Bandara Internasional Kuala Namu

0 0 1

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Bandara Internasional Kuala Namu

0 0 29

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 1 9

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 1

Aspek-Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Kereta Api Dari Medan Ke Bandara Internasional Kuala Namu (Studi Pada PT.Railink Medan)

0 0 11