Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

20 Ema Nurliany, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN SIFAT SIFAT CAHAYA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER NHT BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA LEARNING OBSTACLE KELAS V SEMESTER 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Agar proses penelitian dapat berjalan dengan mudah dan terarah maka dibutuhkan suatu metode penelitian yang sesuai dengan desain riset yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian PTK yang mengimplementasikan metode penelitian Didactical Design Research DDR. “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktif pendidikan dan praktik sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktik mereka dan terhadap situasi tempat praktik-praktik terseb ut dilakukan” Carr dan Kemmis, dalam buku Kunandar 2013. hlm. 43. Menurut Kunandar 2013, hlm. 44 ada tiga prinsip dalam penelitian tindakan kelas yaitu: 1. Adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau kegiatan. 2. Adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut. 3. Adanya tindakan tretment untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. “Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan nyata guru dalam kegiatan pembagian profesinya.” Kunandar 2013:45 Jadi Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang menitik beratkan pada proses penelitian guru terhadap peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas dengan cara melakukan kegiatan perencanaan, melaksanakan hasil perencanaan, dan merefleksi hasil tindakan. Ema Nurliany, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN SIFAT SIFAT CAHAYA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER NHT BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA LEARNING OBSTACLE KELAS V SEMESTER 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode penelitian Didactical Design Research DDR menurut Suryadi 2010, hlm.12 metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menitik beratkan pada proses pengembangan situasi didaktis, analisis situasi belajar yang terjadi sebagai respon atas situasi didaktis, yang dikembangkan serat keputusan-keputusan yang diambil guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu Suryadi dalam buku Suryadi Suratno, 2014, hlm. 134 mengemukakan pula bahwa “Proses berpikir guru dalam konteks pengajaran dan pembelajaran yang berkembang di Eropa Sejak tahun 2007 dirumuskan sebuah kerangka berfikir reflektif. Kerangka tersebut meliputi tiga hal, yakni berfikir sebelum, pada saat dan setelah pengajaran dan pembelajaran ”. Ketiga proses berpikir tersebut mencerminkan kerangka pengembangan kurikulum pada level implementasi praktis enacted curriculum di kelas pembelajaran dan disebut sebagai penelitian Didactical Design Reaserch DDR. Melalui kegiatan Lesson Study para guru dibimbing untuk terus meningkatkan kapasitasnya sebagai pendidik profesional. Siklus Plan-Do-See menyediakan aktivitas berpikir guru yang alamiah sejalan dengan aktivitas rutin sehari-hari. Namun demikian, potensi tersebut dirasakan belum terwujud secara optimal Suratno, 2012. Hubungan guru, siswa dan materi tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajran maka Hubungan Guru-Siswa-Materi digambarkan oleh Kansanen dalam Suryadi 2013. Hlm. 9 sebagai sebuah Segitiga Didaktik yang menggambarkan hubungan didaktis HD antara siswa dan materi, serta hubungan pedagogis HP antara guru dan siswa. Ilustrasi segitiga didaktik dari Kansanen tersebut belum memuat hubungan guru-materi dalam konteks pembelajaran. Dalam pandangan penulis, hubungan didaktis dan pedagogis tidak bisa dipandang secara parsial melainkan perlu dipahami secara utuh karena pada kenyataannya kedua hubungan tersebut dapat terjadi secara bersamaan. Dengan demikian, seorang guru pada saat merancang sebuah situasi didaktis, sekaligus juga perlu memikirkan prediksi respons siswa atas situasi tersebut serta antisipasinya sehingga tercipta situasi didaktis baru. Antisipasi tersebut tidak hanya menyangkut hubungan siswa-materi, akan tetapi juga hubungan guru-siswa baik secara individu maupun kelompok atau kelas. Atas dasar hal tersebut, maka pada segitiga didaktis Kansanen perlu ditambahkan suatu hubungan antisipatif guru-materi yang selanjutnya bisa disebut sebagai Antisipasi Didaktis dan Pedagogis ADP Gambar 3.1 Segitiga Didaktis yang Dimodifikasi Dari gambar segitiga didaktis diatas dapat diartikan bahwa hubungan antara guru, materi dan siswa memiliki keterkaitan. Didactical Design Research DDR. Penelitian Disain Didaktis pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu: 1. analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Disain Didaktis Hipotetis termasuk ADP, 2. analisis metapedadidaktik, dan 3. analisis retrosfektif yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Dari ketiga tahapan ini akan diperoleh Disain Didaktis Empirik yang tidak tertutup kemungkinan untuk terus disempurnakan melalui tiga tahapan DDR tersebut. Ema Nurliany, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN SIFAT SIFAT CAHAYA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER NHT BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA LEARNING OBSTACLE KELAS V SEMESTER 2 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi Penelitian Tindakan Kelas meiliki kesamaan komponen dalam prosedur penelitian metode DDR yaitu adanya perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Number Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Ajar Sistem reproduksi (Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

0 3 14

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BANJIR BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARING OBSTACLE) SD KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research di kelas V SD neg

0 0 35

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas V SDN Tak

0 4 44

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING CYCLE PADA MATERI GERAK BENDA KELAS 3 SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Pada Siswa Kelas III Se

0 7 40

DESAIN PEMBELAJARAN MAGNET MELALUI ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD:Suatu PTK Menerapkan DDR).

1 6 50

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN

0 1 45

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA KONSEP GAYA MAGNET di KELAS IV SEKOLAH DASAR: Suatu Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research (DDR) di

3 3 52

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang.

0 2 39