22
c. Kompetensi Pegawai atau karyawan harus memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan. d. Kesopanan
Pegawai atau karyawan harus bersikap ramah, penuh hormat dan penuh perhatian.
e. Kredibilitas Instansi dan pegawai harus bisa di percaya dan memahami keinginan
utama yang diharapkan jamaah. f.
Reabilitas Pelayanan harus dilaksanakan dengan konsisten dan cermat.
g. Cepat Tanggap Pegawai harus memberikan tanggapan dengan cepat dan kreatif atas
permintaan dan masalah jamaah. h. Kepastian
Pelayanan harus bebas dari bahaya, resiko, atau hal-hal yang meragukan.
i. Hal-hal yang berwujud
Hal-hal yang berwujud pada sebuah pelayanan harus dengan tepat memproyeksikan mutu pelayanan yang akan diberikan.
j. Memahami atau Mengenali Masyarakat
Pegawai harus memahami kebutuhan masyarakat atau jamaah dengan memberikan perhatian secara individu.
23
B. Jamaah Haji 1. Pengertian Jamaah Haji
Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya “kompak” atau “bersama-sama”, ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang
dikerjakan secara bersama-sama dibawah pimpinan seorang imam. Jama’ah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap,
pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama. Islam menganjurkan umat Islam menggalang kekompakan dan kebersamaan,
yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim, yang berpegang pada norma-norma Islam, menegakkan prinsip “ta’awun”
tolong-menolong dan kerja sama untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya tujuan yang sama.
22
Secara substansial haji merupakan bagian dari ritual keagamaan kaum Muslim yang bersifat personal. Meskipun demikian, sepanjang
sejarahnya pelaksanaan ibadah haji selalu mendapatkan perhatian negara.
23
Dalam buku Fiqih Empat Mazhab bagian ibadat puasa, zakat, haji, kurban, Abdurrahman al-Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan “Haji” secara bahasa menuju kemuliaan, sedangkan pengertian haji secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan cara tertentu pula.
24
22
Prof. Dr. H. Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta, Djembatan, 1992, h. 486-487
23
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, Jakarta : FDK Press, 2008, hal. 45
24
Abdurrahman al-Zaziri, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat Puasa, Zakat, Haji, Kurban, Jakarta : Darul Ulum Press, 1996, cet. Ke-1, h. 177
24
Sebagai salah satu rukun Islam, ibadah haji diwajibkan satu kali sepanjang hidup setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
utamanya yaitu memiliki kemampuan ekonomi maupun fisik. Faktor- faktor lain yang berhubungan dengan syarat tersebut adalah keamanan,
transportasi, dan akomodasi selama pelaksanaan haji. Seorang muslim yang melakukan ibadah haji akan melaksanakan rangkaian ritual mulai
dari memakai ihram, thawaf, wukuf dan sebagainya, berikut larangan- larangan yang berkaitan dengan ibadah.
25
Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia beraganma Islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah
haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
26
2. Klasifikasi Jamaah Haji
Adapun ruang lingkup jamaah haji adalah sebagai berikut : a. Jamaah haji mandiri adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan
mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan alatobat dan orang lain.
b. Jamaah haji observasi adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat dan atau obat.
25
Abdul Halim, Ensiklopedi Haji dan Umroh, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h. 84
26
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji, Pusat Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan RI : 2010, h.9
25
c. Jamaah haji pengawasan adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat dan
atau obat dan orang lain. d. Jamaah haji tunda adalah jamaah haji yang kondisi kesehatannya tidak
memenuhi syarat untuk mengikuti perjalanan ibadah haji. e. Jamaah haji resiko tinggi adalah jamaah haji dengan kondisi kesehatan
yang secara epidemiologi beresiko sakit dan atau mati selama perjalanan ibadah haji, meliputi:
1 Jamaah haji lanjut usia 2 Jamaah haji penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh
terbawa keluar dari Indonesia berdasarkan peratutan kesehatan yang berlaku.
3 Jamaah haji wanita hamil 4 Jamaah haji dengan ketidakmampuan tertentu terkait penyakit
kronis dan atau penyakit tertentu lainnya.
27
3. Makna Istitha’ah Pada Aspek Kesehatan
Istitha’ah secara etimologi berarti kemampuan dan kesanggupan melakukan sesuatu. Istitha’ah dalam pengertian kebahasaan berasal dari
akar kata tâ’a, yaitu tau’an, berarti taat patuh dan tunduk. Istithâ’ah berarti keadaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang diperintahkan
syara’ sesuai dengan kondisinya. Semakin besar kemmapuan seseorang semakin besar tuntutan untuk mengerjakan suatu perbuatan. Kajian tentang
27
Ibid, h.9-10