Kehidupan Keagamaan dan Kemasyarakatan

976. Selebihnya berprofesi sebagai dokter, supir, montir, penjahit, dan lain-lain. 3 Kondisi perekonomian yang ada membawa tarekat Tijaniyah ikut serta dalam pembangunan ekonomi baik dalam segi pembangunan fisik maupun kualitas sumberdaya manusia khususnya dalam bidang moral keagamaan. Tarekat Tijaniyah tidak lagi hanya sebagai ajaran mistis, namun sudah melembaga yang memberi warna kehidupan masyarakat. Dengan dukungan masyarakat sekitar, tarekat Tijaniyah mempunyai pengaruh yang baik dalam kehidupan sosial maupun keagamaan.

C. Kehidupan Keagamaan dan Kemasyarakatan

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai sifat ketergantungan pada manusia lainnya dan lingkungannya, baik biotik maupun abiotik, material maupun immaterial yang mengitarinya. Manusia juga secara alamiah mempunyai sifat saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh siklus kehidupan mereka sendiri. Masyarakat sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu- individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur, sehingga dari mereka diharapkan adanya pembagian tugas, struktur, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka. 4 Aktifitas sosial sebagai masyarakat memiliki identitas dan karakteristik masing-masing yang dibentuk oleh lingkungannya melalui simbol-simbol dan sosialisasi. Sehingga, pengambilan peranan seseorang, kelompok atau lembaga 3 Daftar Isian Tingkat Perkembangan Kelurahan, Badan Perkembangan Masyarakat Provinsi Banten 2010, h. 17. 4 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan Jakarta: Kencana, 2007, h. 23. akan memberikan ciri khas yang nyata dalam masyarakat. Peranan ini selalu terkait dengan sistem, adat-istiadat, ritus dan hukum bersifat khas. Perbedaan suku, etnis, agama dan bangsa tertentu juga mempengaruhi pembentukan identitas sosial. Masyarakat Cempaka Putih merupakan kelompok sosial yang bersifat heterogen sekaligus berperan secara langsung dalam siklus kehidupan, baik dalam pendidikan, budaya, politik, dan ekonomi. Dalam konteks ini, manusia yang secara fitri merupakan makhluk rasional dan makhluk spiritual juga membutuhkan agama sebagai kebutuhan dasar, disamping kebutuhan lain yang bersifat fisikal- kuantitatif dan rasional-saintifik. Agama yang difahami secara utuh oleh umat manusia diharapkan dapat menghadirkan kemanfaatan bagi penyempurnaan kehidupan dan eksistensi mereka. Proses internalisasi dalam konteks Desa Cempaka Putih, dilakukan melalui pendidikan secara formal, seperti di sekolah-sekolan dan pendidikan informal, seperti pengajian yang diselenggarakan oleh berbagai Majlis Ta’lim di wilayah Desa Cempaka Putih. Pondok Pesantren al-Umm juga berperan positif dalam masyarakat, baik dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan. Tarekat Tijaniyah sebagai bagian dari Pondok Pesantren al-Umm secara tidak langsung mempengaruhi sistem kehidupan masyarakat Desa Cempaka Putih. Kehidupan masyarakat dan kehidupan tarekat tidak bisa terlepas dari figur seorang pemimpin. K.H. Misbahul Anam sebagai tokoh masyarakat Desa Cempaka Putih memposisikan dirinya sebagai pimpinan Pondok Pesantren al- Umm sekaligus pimpinan tarekat Tijaniyah mampu dalam pengambilan keputusan untuk kemaslahatan umat dan memberikan dampak yang cukup luas bagi perkembangan masyarakat. Figur kyai juga mampu menciptakan simbol-simbol budaya baru yang fungsional dan operasional dalam masyarakat. Indikasi kian berkembangnya kegiatan keagamaan karena adanya tarekat Tijaniyah di Pondok Pesantren al-Umm adalah dengan berkembangnya kelompok-kelompok pengajian. Selain itu terbukti dengan dibangunnya Masjid Bait al-Rahman yang terletak di gang Jamlang yang merupakan bukti nyata dari meningkatnya kesadaran keagamaan masyarakat Desa Cempaka Putih, padahal masjid itu awalnya hanya musallah kecil tempat K.H. Misbahul Anam mengajar. Selain itu juga telah lahir organisasi seperti Front Pembela Islam FPI dari pesantren yang berhaluan tarekat ini. FPI yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1998 dibentuk dengan dasar kian maraknya ketidakadilan hukum serta kian banyaknya penindasan terhadap rakyat kecil dan bebasnya praktik prostitusi dan kemaksiatan. Ide dan format gagasan itu berawal dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan K.H. Misbahul Anam dan Habib Rizieq Shihab yang kemudian keduanya terpilih menjadi ketua dan sekjen. 5 Deskripsi di atas menunjukan bahwa K.H. Misbahul Anam dan kehidupan tarekat Tijaniyah bukanlah suatu ajaran yang bersifat statis, anti sosial dan anti masyarakat. Tetapi tarekat Tijaniyah dapat menyeimbangkan diri dengan perubahan zaman dan selalu melakukan upaya perbaikan-perbaikan dalam kehidupan masyarakat. 5 Wawancara dengan Pimpinan Pondok Pesantren al-Umm, Tangerang, 12 Mei 2011. Lihat juga M. S yahril Azhari, “Tarekat Tijaniyah di Pondok Pesantren al-Umm dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Masyarakat di Cempaka Putih,” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Hegeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2001, h. 53.

D. Keadaan Ekonomi di Cempaka Putih

Dokumen yang terkait

Model dakwah jamaah Tabligh di Pondok Pesantren Sunanul Husna al-Jaiyah dalam pengembangan dakwah Islamiyah di Pondok Ranji Ciputat

2 42 85

Studi komperasi manajemen Majelis Taklim Al-Muhajirin, Baiturrahim dan Darul Arqam Di Kelurahan Cempaka Putih Ciputat

1 34 103

Perbandinagn Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Modern Dengan pndok Pesantren Salaf Dalam Persepsi Ssntri: studi kasus pondok pesantren daarul ahsan dan pondok pesantren Al-Musayyadah

1 14 91

Metode Dakwah Ustadz Ahmad Jazuli Di Yayasan Pondok Pesantren Yatim Al-Hanif Ciputat Tangerang Selatan

3 63 95

METODE ZIKIR TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH PONDOK PESANTREN AL-MANSHUR KLATEN Metode Zikir Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Pondok Pesantren Al-Manshur Klaten.

1 7 11

PENDAHULUAN Metode Zikir Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Pondok Pesantren Al-Manshur Klaten.

1 11 16

METODE ZIKIR TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH PONDOK PESANTREN AL-MANSHUR KLATEN Metode Zikir Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Pondok Pesantren Al-Manshur Klaten.

2 5 10

MODEL INTERNALISASI NILAI DZIKIR PADA IKHWAN THARIQAT TIJANIYAH :Studi pada Ikhwan Thariqat Tijaniyah di Pondok Pesantren Darussalam Jati Barang Brebes Jawa Tengah.

0 3 63

PERANAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA (Studi kasus di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta).

5 22 16

MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI MULTI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMIYAH, PONDOK PESANTREN AL-ISTIQAMAH,DAN PONDOK PESANTREN AL-FURQAN) Tesis

0 0 14