f. Family Gathering Party acara berkumpul semua karyawan dan keluarga
setiap satu tahun sekali.
2.4. Proses Produksi
2.4.1. Bahan Baku, Bahan Penolong, dan Bahan Tambahan 2.4.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase komposisi terbesar yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan
baku untuk pembuatan Glyserin dan sabun ini antara lain : 1.
PKO Palm Kernel Oil Minyak Inti Sawit
2.4.1.2. Bahan Tambahan
Bahan Tambahan adalah bahan yang digunakan dalam membantu kelancaran proses produksi dan bahan ini termasuk bagian dari produk. Adapun
bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Parfum Fungsi
: Sebagai pemberi aroma pada sabun 2.
Pewarna Fungsi
: Sebagai pembentuk warna pada sabun 3.
Vaselin petroleum Fungsi
: Sebagai pelembab pada sabun 4.
TCC Three Chloro Carbon dan Irgasan Fungsi
: Sebagai anti bakteri pada sabun kesehatan
Universitas Sumatera Utara
5. RBDPS Refined Bleaching Deodorized Palm Stearin
6. RBDPO Refined Bleaching Deodorized Palm Olein
7. Caustic soda
8. Sodium Hidrosulfit
9. Fatty Acid CNO
2.4.1.3 Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai
pelengkap produk. Adapun yang menjadi bahan tambahan antara lain : 1.
Water H
2
O Fungsi
: Sebagai kebutuhan proses untuk pengenceran 2.
Glyserin CH
2
OHCHOHCH
2
OH Fungsi
: Sebagai pelembab moisturizer 3.
Ethylenediaminetetraacetic CH
3
COO
2
NH
2
CH
2
CH
2
NH
2
CH
3
COO
2
Fungsi : Sebagai zat antioksidan untuk memperlambat teroksidasinya produk.
4. Natrium Klorida NaCl
Fungsi : Sebagai bahan pembentuk kristal sabun.
5. Natrium Hidroksida NaOH
Fungsi : Sebagai reaktan untuk pembentukan sodium palmitat sabun
6. Karung 25 kg
7. Plastik Pembungkus 85 gr
Universitas Sumatera Utara
8. Master Karton
9. Isolatip
Besarnya kebutuhan masing-masing bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong dalam kondisi proses produksi yang berjalan normal disesuaikan
dengan jenis dan banyaknya pesanan.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi sabun mandi pada PT. Adimulia Sarimas Industri Medan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Proses Saponifikasi proses penyabunan
Seluruh bahan baku dicampur dengan natrium hidroksida, H
2
O, dan NaCl dalam boiling tank. Yang kemudian diaduk dengan menggunakan mesin mixer
hingga merata, setelah pengadukan dilakukan pemanasan dengan menggunakan suhu sekitar 85
C guna menghilangkan gumpalan. Pada keadaan ini dicampurkan caustic soda, air, sodium hidrosulfit, dan EDTA untuk diaduk
kembali secara merata hingga terbentuk sabun yang masih dalam bentuk Neat Soap.
2. Proses dalam Crutcher
Crutcer diisi dengan neat soap untuk dicampurkan dengan fatty acid atau CNO guna mengurangi kadar soda dalam sabun. Setelah pengadukan neat soap
dialirkan ke soap feed tank dengan menggunakan pompa. 3.
Proses Dryer
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses ini neat soap dari soap feed tank ditransfer ke dalam Vapour Liquid Separator VLS melalui dua buah heat exchanger, guna mengurangi
kadar air. Neat soap dari proses dryer dipadatkan pada plodder dan kemudian dipotong-potong dengan mesin chiller guna membentuk menjadi soap noodle.
4. Proses dalam Finishing Line
Dalam proses ini soap noodle dicampur dengan aditive, parfum, pewarna, dan anti bakteri TCC dan Irgasan. Pencampuran bahan-bahan tersebut dilakukan
dalam mixer agar diaduk menjadi adonan, kemudian masuk pada mesin Rollmill untuk digiling dan dipadatkan pada mesin Plooder. Hasil yang keluar
dari mesin Plooder sudah menjadi sabun batangan, yang kemudian akan dipotong pada mesin Cutting lalu dicetak dengan mesin Stamping.
5. Proses dalam Finishing Good
Sabun yang sudah terbentuk yang keluar dari mesin stamping diantar dengan menggunakan conveyor ke mesin wrapping untuk dikemasdibungkus dalam
plastik
2.4.3 Mesin dan Peralatan