3. Pencegahan Infeksi
Tindakan Pencegahan Infeksi PI tidak terpisah dari komponen – komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. PI adalah bagian yang
esensial dari semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran bayi, saat
memberikan asuhan selama kunjungan antenatal atau pascapersalinan bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. Tujuan tindakan - tindakan PI dalam pelayanan
asuhan kesehatan adalah meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menurunkan risiko penularan penyakit yang mengancam jiwa
seperti Hepatitis dan HIVAIDS.
4. Pencatatan Rekam Medik Asuhan Persalinan
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan
asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Jika asuhan tidak dicatat, dapat dianggap bahwa hal tersebut tidak dilakukan. Mengkaji ulang catatan
memungkinkan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam merumuskan suatu diagnosis dan membuat rencana asuhan atau
perawatan bagi ibu atau bayinya.
5. Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas persalinan. Dilakukan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana
pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara
horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama Depkes RI, 2004. Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau
fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan
normal namun sekitar 10-15 diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.
Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal
dan tepat waktu jika penyulit terjadi menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan.
2.4. Kualitas Pelayanan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau rangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal – hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan
konsumenpelanggan Gronroos, 1990. Sedangkan Kualitas didefenisikan sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatakan pula
sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk atau jasa yang berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan kebutuhan tertentu, Russell dan Taylor
2000 dalam Wibowo 2007. Maka kualitas pelayanan dapat disimpulkan seberapa besar kemampuan pelayanan yang diberikan dapat memecahkan permasalahan
pemakai jasa serta memuaskan kebutuhan tertentu si pemakai jasa tersebut.
Mengukur kualitas Pelayanan sama dengan mengukur kinerja pelayanan itu, dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran kinerja pelayanan, ada
sepuluh indikator kinerja pelayanan, yaitu : Zeithaml, Parasuraman dan Berry, 1990 1.
Ketampakan fisik Tangibles, artinya petampakan fisik bisa dari gedung, peralatan, penampilan pegawai, dan fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki oleh
providers. 2.
Reliabilitas Reliability, kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.
3. Responsivitas Responsiveness, kerelaan untuk menolong customers dan
menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas. 4.
Kompetensi. 5.
Kesopanan. 6.
Kredibilitas. 7.
Keamanan Safety, merupakan jaminan keselamatan bahwa pelanggan tidak menjadi sakit atau tidak aman dengan pelayanan tersebut.
8. Akses Accessibility, menunjukkan seberapa mudah pelanggan mendapatkan
pelayanan tersebut. 9.
Komunikasi 10.
Pengertian Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata
penduduk dan penyelenggaranya disesuaikan dengan kode etik serta standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan Soepardan, 2006.
2.5. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Pelayanan
Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, termasuk diantaranya kemampuan seseorang untuk
mentransfer dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam situasi yang baru dan meningkatkan manfaat yang disepakati Wibowo, 2007.
Kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing – masing tingkatan,
mengidentifikasi karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individu yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif
sehingga mencapai standar kualitas profesional dalam bekerja, dan mencakup semua aspek catatan manajemen kinerja, keterampilan dan pengetahuan tertentu, sikap,
komunikasi, aplikasi dan pengembangan Wibowo, 2007. Dengan demikian, seorang bidan pemberi pelayanan kesehatan ibu yang ungul
adalah bidan yang menunjukkan kompetensi pada skala tingkat lebih tinggi, dengan frekuensi lebih tinggi, dan dengan hasil lebih baik daripada bidan pelaksana biasa
atau rata – rata.
2.6. Landasan Teori
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor: 101 Tahun 2000, tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil PNS, menjelaskan konsep kompetensi,
adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas. Dengan melihat batasan tersebut, maka kompetensi bidan adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang bidan berupa pengetahuan, ketrampilan
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas bidan secara profesional. Sulistiyani dan Rosidah 2003 mengemukakan konsep pengetahuan lebih
berorientasi pada intelejensi, daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan adalah merupakan
akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah,
daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu
melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif. Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai
bidang tertentu yang bersifat kekaryaan, berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang bersifat teknis yang
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif
Sulistiyani dan Rosidah 2003. Perilaku yang dimaksud dalam hal ini adalah perilaku kerja bukan perilaku
umum dan seseorang dapat memiliki dan memeragakan perilaku tersebut pada saat melaksanakan pekerjaannya. Untuk mampu memeragakan perilaku produktif di
tempat kerja, seseorang harus memiliki kemampuan teknis melaksanakan pekerjaannya, sebagai contoh berorientasi pada pencapaian hasil adalah sebuah
kompetensi perilaku Hutapea P dan Thoha N, 2008.
2.7. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori di atas maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.7. Kerangka Konsep Penelitian
Kompetensi Bidan: 1.
Pengetahuan 2.
Ketrampilan 3.
Perilaku Pelaksanaan Pelayanan
Persalinan Normal Ibu : 1.
Membuat Keputusan Klinik
2. Asuhan Sayang Ibu
Sayang Bayi 3.
Pencegahanan Infeksi 4.
Pencatatan Rekam Medik Asuhan
Persalinan
5. Rujukan yang optimal
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabel bebas
independent variabel berupa kompetensi bidan pengetahuan, keterampilan dan perilaku terhadap variabel terikat dependent variabel berupa pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu melalui pengujian hipotesa.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan
terhitung mulai bulan Juli 2009 sampai Januari 2010.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di desa yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil di wilayah kerja puskesmas sekabupaten Gayo Lues,
yang sekaligus menjadi sampel penelitian Total Sampling berjumlah 56 bidan.
3.4. Metode Pengumpulan data 3.4.1. Data Primer
Data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan responden, yang berpedoman pada kuesioner penelitian.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan deskriptif di lokasi penelitian, data mengenai Bidan dan data lain yang diperoleh dari catatan atau dokumen di Dinas Kesehatan dan
seluruh puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues yang mendukung penelitian ini.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabillitas
Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas instrumen diperlukan
untuk mendapatkan instrumen sebagai alat ukur penelitian yang dapat mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 20 orang bidan desa di kabupaten Aceh Tenggara, yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel
penelitian. Pada uji validitas suatu instrumen dilakukan dengan mengukur korelasi antara
variabel dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment corelation coefident r, dengan ketentuan : a Bila
hitung
r
tabel
r
maka dinyatakan tidak valid. Dengan rumus :
[ ]
{
[ ]
}
2 1
2 2
2 2
. .
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
= y
y N
x x
N y
x xy
N r
dimana : x = Skor tiap – tiap variabel y = Skor total tiap responden
N = Jumlah responden
Pengujian reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dalam arti lain
akan terdapat antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti Arikunto, 2002.
Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode
Cronbach’s alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan : a jika nilai
alpha
r
tabel
r
maka dinyatakan reliabel dan b jika nilai
alpha
r
tabel
r
maka dinyatakan tidak reliabel Arikunto, 2002. Dengan rumus:
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
=
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ
b
k k
r
dimana :
11
r
= Reliabilitas instrumen k = Banyaknya bulir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2 b
σ
= Jumlah varians bulir
2 1
σ
= Varians total
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan Bidan di Desa
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan bidan di desa terhadap 20 orang bidan di kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan hasil yang valid dan
reliabel. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini yang menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,843 dan r-Hitung r-Tabel.
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan Bidan di Desa
Item r-Tabel
r-Hitung Cronbach’s
Alpha Validitas dan Reliabilitas
A1 A2
A3 A4
A5 A6
A7 A8
A9
A10 A11
A12 A13
A14 A15
A16 A17
A18 A19
A20 A21
A22 A23
A24 A25
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444 0,444
0,444
0.801 0.800
0.775 0.807
0.797 0.800
0.771 0.767
0.783 0.801
0.793 0.781
0.780 0.797
0.778 0.788
0.766 0.801
0.763 0.768
0.813 0.782
0.760
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 0,843
0,843 Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan Bidan di Desa