Pengambilan Keputusan Konsumen Y Tabel 4.11 Metode Analisis Regresi Berganda

menyatakan Sangat Setuju sebanyak 71 responden 75,53, Setuju sebanyak 17 responden 18,09, dan Kurang Setuju sebanyak 6 responden 6,38. r Pada pertanyaan 18, Tata ruang The Queen’s Beauty Centre Medan dinamis dan modern, menunjukkan bahwa jawaban responden yang menyatakan Sangat Setuju sebanyak 74 responden 78,72, Setuju sebanyak 17 responden 18,09, dan Kurang Setuju sebanyak 3 responden 3,19.

6. Pengambilan Keputusan Konsumen Y Tabel 4.11

Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengambilan Keputusan Konsumen No Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Total 19 73 77,66 14 14,89 7 7,45 - - - - 94 100 20 83 88,3 8 8,51 3 3,19 - - - - 94 100 21 73 77,66 15 15,96 6 6,38 - - - - 94 100 Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Hasil jawaban responden mengenai variabel Pengambilan Keputusan Konsumen pada Tabel 4.11 yaitu : s Pada pertanyaan 19, Anda selalu memutuskan untuk mengunjungi The Queen’s Beauty Centre ketika membutuhkan jasa kecantikan, menunjukkan bahwa jawaban responden yang menyatakan Sangat Setuju sebanyak 73 responden 77,66, Setuju sebanyak 14 responden 14,89, dan Kurang Setuju sebanyak 7 responden 7,45. t Pada pertanyaan 20, Anda selalu memilih The Queen’s Beauty Centre dalam melakukan perawatan dibandingkan tempat kecantikan lainnya, menunjukkan bahwa jawaban responden yang menyatakan Sangat Setuju sebanyak 83 responden 88,3, Setuju sebanyak 8 responden 8,51, dan Kurang Setuju sebanyak 3 responden 3,19. Universitas Sumatera Utara u Pada pertanyaan 21, Anda selalu menggunakan kembali The Queen’s Beauty Centre untuk jasa kecantikan, menunjukkan bahwa jawaban responden yang menyatakan Sangat Setuju sebanyak 73 responden 77,66, Setuju sebanyak 15 responden 15,96, dan Kurang Setuju sebanyak 6 responden 6,38.

2. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan model analisis yang digunakan peneliti dalam menguji hipotesis dengan regresi berganda. Peneliti melakukan uji F terhadap variabel independen kualitas layanan reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible terhadap variabel dependen pengambilan keputusan konsumen untuk melihat keabsahan persamaan regresi yang dibuat, pembuatan regresi dilandasi oleh asumsi yang tidak boleh dilanggar. Residual merupakan komponen penting untuk menentukanmengevaluasi keabsahan suatu model, baik untuk melihat pelanggaran terhadap asumsi maupun untuk melihat penyimpangan nilai prediksi terhadap nilai sesungguhnya, seperti mendeteksi nilai-nilai ekstrim atau outlier. Outlier adalah nilai yang terpisah dari kumpulan observasi yang dapat bernilai sangat besar atau sangat kecil. Mengingat pendugaan koefisien regresi dan berbagai perhitungan lain yang menyangkut regresi, seperti koefisien determinasi atau uji hipotesis sangat banyak memanfaatkan nilai rata-rata maka nilai ekstrim akan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan model. Dalam regresi outlier harus diperhatikan dengan cermat jika ingin persamaan regresi yang dibuat akurat. Deteksi outlier dapat dilakukan dengan membuat plot antara residual standar dan nilai prediksi. Ketika model diolah ternyata didapatkan outlier pada Tabel 4.12 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Casewise Diagnostics a Outlier Case Number Std. Residual P.Keputusan Konsumen 46 -3.186 15.00 76 3.856 13.00 a Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Outlier muncul pada observasi akan mengganggu estimasi koefisien regresi yang akan berakibat tidak tepatnya model yang dibuat. Observasi ini tidak disertakan dalam model yang akan dibentuk sehingga model akan diestimasi berdasarkan 96 observasi. Observasi No. 46 dan No. 76 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali. Dengan didapatkannya regresi baru tanpa adanya outlier maka dapat dibuat perbandingan beberapa gangguan yang diakibatkan oleh outlier tersebut, antara lain: a. Koefisien determinasi persamaan regresi yang masih mempunyai outlier dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier. Ketika data masih lengkap R squarenya adalah 0,967 adjusted R squarenya adalah 0,965. Dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .983a .967 .965 .26604 a Predictors: Constant, Tangible, Assurance, Empathy, Responsiveness, Reliability b Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Setelah observasi No 46 dan No 76 dikeluarkan R squarenya adalah 0,977 dan adjusted R squarenya adalah 0,976 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Model Summary b1 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .988a .977 .976 .22218 a Predictors: Constant, Tangible, Assurance, Responsiveness, Empathy, Reliability b Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 b. Korelasi yang terjadi antara observasi dalam satu variabel autokorelasi dari persamaan regresi yang masih mempunyai outlier lebih tinggi dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier. Ketika data masih lengkap Durbin-Watson DW sebesar 1,917. Dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Durbin-Watson Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1.732a a Predictors: Constant, Tangible, Assurance, Empathy, Responsiveness, Reliability b Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Setelah observasi No 46 dan No 76 dikeluarkan DW sebesar 1,732a dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Durbin-Watson Model Summary b1 Model Durbin-Watson 1 1.768a a Predictors: Constant, Tangible, Assurance, Responsiveness, Empathy, Reliability b Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan 2 dua cara yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Analisis Grafik Menurut Sarwono 2005 dasar pengambilan keputusan untuk Uji normalitas sebagai berikut : a Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas b Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.1 Grafik Normal P Plot 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 E xpect ed C um P rob Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.1 Grafik P-P Plot Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik P-P Plot menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Nugroho 2005:112 dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5. Tabel 4.17 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test P.Keputusan Konsumen N 94 Normal Parametersa,b Mean 14.2660 Std. Deviation 1.42312 Most Extreme Differences Absolute .420 Positive .303 Negative -.420 Kolmogorov-Smirnov Z 4.076 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Tabel 4.17 menunjukkan nilai signifikan Kolmogorv-Smirnov sebesar 0,000 dimana nilai signifikan tersebut 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residua l berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Menurut Universitas Sumatera Utara Nugroho 2005:58 untuk menguji apakah variabel terkena multikol atau tidak maka nilai nilai Variance Inflation Factor VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Tabel 4.18 Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Reliability .056 17.782 Responsiveness .090 11.128 Assurance .088 11.425 Empathy .081 12.409 Tangible .049 20.238 a Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Tabel 4.18 menunjukkan nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10 sebagai berikut : Nilai Tolerance Reliability 0,056 0,1 dan nilai VIF 17.782 10 terkena multikol Nilai Tolerance Responsiveness 0, 090 0,1 dan nilai VIF 11.128 10 terkena multikol Nilai Tolerance Assurance 0,088 0,1 dan nilai VIF 11.425 10 terkena multikol Nilai Tolerance Empathy 0,081 0,1 dan nilai VIF 12.409 10 terkena multikol Nilai Tolerance Tangible 0, 049 0,1 dan nilai VIF 20.238 10 terkena multikol.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Universitas Sumatera Utara 1. Melihat Grafik Menurut Nugroho 2005:59 dasar analisis untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a Jika ada pola tertentu , seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.2 -4 -3 -2 -1 1 Regression Standardized Predicted Value 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 P.K eput usan K onsumen Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Scatterplot Gambar 4.2 Scatterplot Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Gambar 4.2 Scatterplot menunjukkan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, yang menandakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Glejser Pada pengujian ini variabel terikatnya adalah ABSUT, dimana jika nilai signifikan 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.19 Uji Glejser Coefficients a -.602 .357 -1.686 .095 .331 .070 .369 4.699 .000 .334 .073 .300 4.573 .000 .239 .043 .334 5.509 .000 -.660 .055 -.721 -11.909 .000 .430 .054 .652 7.949 .000 Constant Reliability Responsiveness Assurance Empathy Tangible Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen a. Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Tabel 4.19 menunjukkan nilai signifikan Reliability 0,000, Responsiveness 0,000, Assurance 0,000, Empathy 0,000, Tangible 0,000 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu du DW 4-du. Tresnati, 2007:64. Tabel 4.20 Autokorelasi Model Summary b .988 a .977 .976 .22218 1.768 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Tangible, Assurance, Responsiveness, Empathy, Reliability a. Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen b. Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 diperoleh DW hitung 1,768 dengan menggunakan nilai signifikansi α = 5 jumlah sampel n 94 dan jumlah variabel independent K = 5 maka dari tabel Durbin-Watson diperoleh dl = 1,47 dan du = 1,67. Karena du DW 4-du 1,67 1,768 4-1,67 jadi diperoleh nilai 1,67 1,768 2,33 dengan demikian maka tidak terdapat masalah autokorelasi.

3. Metode Analisis Regresi Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel kualitas layanan reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terhadap variabel pengambilan keputusan konsumen. Tabel 4.21 Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 Constant -.895 .302 Reliability .425 .062 Responsiveness .339 .061 Assurance .177 .040 Empathy -.745 .053 Tangible .483 .049 a Dependent Variable: P.Keputusan Konsumen Sumber: Hasil olahan SPSS 12.00 for windows, 2010 Persamaan regresi linear berganda adalah : Y = a + b1X 1 + b2X 2 + b3X 3 + b4X 4 + b5X 5 + e Y = -0,895 + 0,425 X 1 + 0,339 X 2 + 0,177 X 3 – 0,745 X 4 + 0,483 X 5 Di mana : a. Konstanta sebesar -0,895 mempunyai arti jika ada atau terjadi reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles, maka pengambilan keputusan konsumen akan sebesar -0,895. Universitas Sumatera Utara b. Koefisien regresi reliability sebesar 0,425 mempunyai arti bahwa setiap terjadi penambahan reliability sebesar 0,425 maka pengambilan keputusan konsumen akan meningkat sebesar 1 kali. c. Koefisien regresi responsiveness sebesar 0,339 mempunyai arti bahwa setiap penambahan responsiveness sebesar 0,339 maka pengambilan keputusan konsumen akan meningkat sebesar 1 kali. d. Koefisien regresi assurance sebesar 0,177 mempunyai arti bahwa setiap penambahan assurance sebasar 0,177 maka pengambilan keputusan konsumen akan meningkat sebesar 1 kali. e. Koefisien regresi empathy sebesar -0,745 mempunyai arti bahwa setiap pengurangan empathy sebesar -0,745 maka pengambilan keputusan konsumen akan meningkat sebesar 1 kali. f. Koefisien regresi tangibles sebesar 0,483 mempunyai arti bahwa setiap penambahan tangibles sebesar 0,483 maka pengambilan keputusan konsumen akan meningkat sebesar 1 kali. Ada tiga 3 jenis kriteria ketepatan dalam analisis regresi berganda yaitu :

1. Pengujian Determinansi R²