Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

32 Selanjutnya, Firdaus 2012: 38 menjelaskan bahwa otak kanan berfungsi dalam perkembangan kecerdasan emosional emotional quotient. Salah satu wujudnya adalah sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan orang lain, mengintepretasikan perumpamaan atau perbandingan imagery, serta pengendalian emosi. Kecerdasan emosional membuat seseorang mampu mengelola emosinya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah otak, faktor internal yang meliputi segi jasmani dan segi psikologis, serta faktor eksternal yang meliputi stimulus dan lingkungan.

D. Penelitian yang Relevan

1. Wahyu Hidayati 2011 dalam penelitian Pengaruh Penyesuaian Sosial Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Sekolah Dasar Negeri Kelas Atas di Desa Wirogaten Kecamatan Mirit Kabupaten Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan emosional siswa SD. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hakim 2013 pada siswa SMA Negeri di Surakarta Tahun Ajaran 20122013 diperoleh kesimpulan bahwa kecerdasan emosional mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menegaskan bahwa pengembangan kecerdasan emosional sangat penting dalam pembelajaran salah satunya melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan emosional dan prestasi belajar. 33

E. Kerangka Pikir

Gambar 1. Kerangka Pikir Keterangan : X = Keterampilan Mengajar melalui Metode Ceramah Y 1 = Prestasi Akademik Y 2 = Kecerdasan Emosional Mengajar merupakan tugas guru dalam proses pembelajaran. Seringkali orang menganggap bahwa mengajar merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, padahal dalam mengajar, dibutuhkan banyak keterampilan yang harus dimiliki oleh guru. Keterampilan-keterampilan tersebut yaitu keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan menutup pelajaran, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan bertanya, keterampilan melakukan variasi stimulus, keterampilan melakukan demonstrasi,dan keterampilan menggunakan papan tulis Rasto, 2015. Keterampilan mengajar yang dimiliki guru ini diaplikasikan ke dalam metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan X Y 1 Y 2 34 rencana yang disusun secara nyata untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal Majid, 2016. Salah satu metode pembelajaran yang sering mendominasi adalah metode ceramah. Metode ceramah merupakan cara menyajikan pelajaran yang dilakukan secara langsung melalui lisan Sanjaya, 2012:47. Dengan metode ini, guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi, karena tidak memerlukan persiapan yang rumit dalam pelaksanaannya, serta bisa digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak. Dengan menggunakan metode ceramah, maka dapat diketahui sejauh mana keterampilan guru dalam mengajar. Dalam pembelajaran di sekolah, guru memiliki peran yang sangat penting, baik sebagai pendidik, pengajar, maupun pembimbing. Guru diharapkan mampu mendidik, mengajar, dan membimbing siswa dalam segala hal. Dalam kenyataannya, pendidikan saat ini masih lebih mengembangkan kemampuan siswa dalam mencapai prestasi akademik yang tinggi dan menekankan aspek kognitifnya saja. Padahal setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada hakikatnya, kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan dalam bidang akademik, namun pengendalian diri serta hubungan yang baik dengan orang lain juga ikut andil dalam kesuksesan seseorang. Kemampuan untuk mengelola emosi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain disebut kecerdasan emosional. Banyak orang memiliki prestasi akademik baik, namun kecerdasan emosionalnya kurang cenderung gagal, sebaliknya orang yang 35 memiliki prestasi akademik kurang, namun kecerdasan emosionalnya baik, akan lebih berhasil dan sukses. Apabila keterampilan mengajar guru baik, maka anggapan negatif mengenai metode ceramah akan hilang. Karena guru mampu membuat siswa paham akan informasi yang disampaikan melalui keterampilan menjelaskan, guru mampu membuat siswa memiliki penalaran yang baik melalui keterampilan bertanya, dan keterampilan-keterampilan lain yang semuanya itu bisa diaplikasikan melalui metode ceramah. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah konsentrasi siswa Basri, 2012. Apabila siswa mampu berkonsentrasi dengan baik, siswa akan mampu memahami informasi yang disampaikan guru dengan baik, sehingga prestasi akademik juga akan meningkat. Selain itu salah satu kelebihan metode ceramah adalah guru dapat menekankan pokok-pokok materi yang ingin ditekankan, sehingga siswa dapat terfokus pada materi tersebut Majid, 2016. Keterampilan mengajar melalui metode ceramah memiliki pengaruh signifikan terhadap kecedasan emosional siswa karena guru bertanggungjawab untuk membimbing kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan emosional siswa dipengaruhi oleh cara guru mendidik dan mengajar di sekolah. Semakin sering guru berceramah dengan menyelipkan nasehat-nasehat untuk siswa, maka kecerdasan emosional akan semakin meningkat. Hal ini juga didukung penjelasan Goleman 2007 bahwa pelajaran-pelajaran emosi yang diperoleh dari sekolah 36 akan membentuk sirkuit-sirkuit emosi yang membuat seseorang cakap atau tidak dalam hal kecerdasan emosional. Guru memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Salah satu keterampilan mengajar adalah keterampilan memberikan penguatan. Penguatan dipandang sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan perilaku sosial siswa dalam kelas dan prestasi akademik siswa Rasto, 2015. Keterampilan guru dalam melakukan komunikasi yang baik dengan siswa akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa keterampilan mengajar melalui metode ceramah memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi akademik dan kecerdasan emosional siswa.

F. Hipotesis