2. Pelatihan Manajemen dan Teknik Pemasaran
Metode pelatihan yang digunakan dengan penyuluhan langsung kepada pengrajin, dimana prosesnya hanya berupa teori saja. Pelatihan
manajemen dan teknik pemasaran tersebut dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngawi yang bekerjasama
dengan Dinas Koperasi Kabupaten Ngawi. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Ngawi bersamaan waktunya dalam 3 hari tersebut di atas dengan pelatihan teknologi produksi. Dan juga tempat pelaksanaannya sama di
balai desa Prandon Ngawi. Peserta yang dilibatkan juga sama dengan pelatihan teknologi produksi.
Kesimpulan yang dapat diberikan, pelatihan manajemen dan teknik pemasaran ini bermanfaat bagi proses pemasaran produk keripik tempe
para pengrajin. Tapi sayangnya, antusias para pengrajin kurang maksimal dalam memberikan respon terhadap pelatihan yang
diberikan. Sehingga hasil yang dicapai juga tidak sesuai harapan.
3. Pelatihan di Bidang Pendanaan Kredit Bank
Dalam pelatihan pendanaan kredit bank ini tidak seperti kedua pelatihan di atas, yang melakukan penyuluhan langsung kepada
pengrajin. Dalam bidang ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngawi hanya melakukan kerjasama dengan bank daerah,
yang kemudian disosialisasikan kembali kepada para pengrajin. Dengan kesimpulannya yaitu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Ngawi khususnya sub bagian permodalan sebagai fasilitator untuk bidang pendanaan yang diperlukan oleh para
pengrajin. Sehingga para pengrajin dapat memajukan usahanya sehubungan dengan adanya kerjasama di bidang pendanaan kredit
bank tersebut.
4. Pelatihan Manajemen Mutu
Pelatihan manajemen mutu yang dilakukan menggunakan metode pelatihan kegiatan seminar dalam sehari yang diselenggarakan
bertempat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngawi pada tanggal 25 Mei 2008 dengan mengundang sekitar 25 orang
pengrajin keripik tempe. Dimana proses yang dilakukan hanya berupa teori saja. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Ngawi yang melakukan kerjasama dengan pihak Dinas Koperasi Kabupaten Ngawi.
Sehingga dapat dijadikan kesimpulan, pelatihan manajemen mutu yang dilaksanakan oleh Dinas Perndustrian dan Perdagangan Kabupaten
Ngawi yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi Kabupaten Ngawi sangat berperan dalam berkembangnya proses usaha kerajinan keripik
tempe di Prandon. Karena melalui pelatihan tersebut dapat meningkatkan kualitas maupun mutu dari produk yang dihasilkan para
pengrajin. Yang nantinya dapat bersaing dengan daerah lain, dan terutama bisa menjadi ciri khas produksi keripik tempe dari Prandon
Ngawi.
Bapak Kemis, salah satu pengrajin keripik tempe mengatakan bahwa : “Kelompok pengrajin disini sering diundang Deperindag untuk
mengikuti pelatihan – pelatihan mas, kegiatan itu sangat memberi manfaat bagi kami sebagai pengrajin dalam meningkatkan kualitas
kerajinan keripik tempe”.
Wawancara, tanggal 03 Nopember 2009 Hal ini senada dengan pernyataan dari Drs. Joko Riyadi, salah satu
pegawai dari bidang Perindustrian : “Secara garis besarnya Deperindag mempunyai tugas dan fungsi yang
didalamnya akan mengkoordinasi maupun memfasilitasi usaha – usaha yang dilakukan oleh para pengrajin. Nah, untuk menunjang itu semua
Deperindag mengadakan kegiatan – kegiatan seperti pelatihan maupun penyuluhan, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil
produksi itu sendiri”.
Wawancara, tanggal 04 Nopember 2009 Dari sumber yang ada di lapangan tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngawi pernah melaksanakan kegiatan – kegiatan pelatihan yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan keripik tempe di Prandon Ngawi, adapun program pelatihan tersebut dilaksanakan secara terstruktur
dengan menggelar acara pelatihan maupun non struktur dengan melaksanakan penyuluhan langsung kepada para pengrajin di Prandon.
4.2.2. Program Pelatihan Pengrajin Keripik Tempe Yang Dilaksanakan Oleh