SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. SERIKAT PUTRA PERKEBUNAN LUBUK RAJA
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mngetahui bagaimana penerapan sistema akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan merupakan sistem rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan. Hipotesis terhadap masalah yang dirumuskan adalah : pertama, Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai, jika formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan dipenuhi. Kedua, Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja tidak memadai, jika formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan tidak dipenuhi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, dimana data dikumpulkan, disusun, dianalisis sehingga memberi keterangan bagi pemecahan masalah yang dihadapi dan metode analisis komparatif, dimana adanya perbandingan antara teori dengan praktek. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai. Adapun saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan perusahaan dimasa yang akan datang khususnya dibidang sistem penggajian dan pengupahan ini adalah : Dalam sistem akuntansi penggajiannya Hendaknya dibedakan BKM (buku kegiatan mandor) untuk karyawan SKU–B (Syarat kerja umum bulanan) dan untuk karyawan SKU–H (Syarat kerja harian) karena perhitungan gaji karyawan SKU-B dan SKU-H berbeda. Hal tersebut akan mempersulit Asisten divisi untuk menghitung gaji karyawan baik itu karyawan SKU-B maupun karyawan SKU-H dalam daftar gaji per Gang dan rekapitulasi per Gang untuk divisi yang dipimpinnya, hal ini akan membuat lebih efektif dan efisiennya sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja.
(2)
1
I.A. Latar Belakang Penelitian
Pembayaran kepada karyawan atas jasa yang diberikannya dalam perusahaan manufaktur biasanya dibagi menjadi dua golongan yaitu gaji dan upah. Gaji umum nya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umum nya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umum nya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Pada umumnya masih banyak perusahaan yang masih kecil, dimana pemilik langsung yang menjadi pimpinan sekaligus berfungsi untuk menjalankan dan mengawasi perusahaan dengan dibantu oleh beberapa karyawan saja. Hal penggajian dan pengupahan terhadap karyawan yang masih relatif sedikit masih cenderung dilakukan sendiri oleh pemilik perusahaan tersebut, tanpa adanya bendaharawan gaji dan upah. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka jumlah karyawan pun semakin meningkat dan masalah akan semakin bertambah, dan ini berarti pimpinan dalam banyak hal tidak dapat melakukan pengolahan sendiri secara langsung terhadap operasi perusahaan, khususnya dalam hal penggajian dan pengupahan terhadap pegawai/karyawan yang semakin banyak. Pengaruh dan perkembangan inilah cenderung mendesak pimpinan untuk melakukan pendelegasian tugas kepada bawahan. Dalam hal ini, pimpinan juga ikut bertanggungjawab dalam melakukan distribusi gaji dan upah terhadap
(3)
pegawai/karyawan. Oleh sebab itu, maka pimpinan membutuhkan suatu sisterm akuntansi penggajian dan pengupahan yang lebih baik, cepat dan tepat. Tentu nya pimpinan harus membentuk suatu bagian gaji dan upah pada perusahaan tersebut, melalui adanya bendaharawan gaji dan upah.
Pimpinan harus membentuk suatu bagian gaji dan upah pada perusahaan, melalui adanya bendaharawan gaji dan upah. Salah satu unsur biaya dalam perusahaan adalah biaya gaji dan upah. Bagi beberapa perusahaan biaya ini merupakan salah satu unsur biaya yang besar. Biaya gaji dan upah timbul sebagai akibat dari penggunaan tenaga kerja oleh perusahaan. Mereka bekerja sesuai keahlian dan pendidikan mereka masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban memberikan imbalan yang sesuai dengan prestasi kerjanya yaitu berupa uang. Distribusi gaji dan upah akan berbeda bagi setiap pegawai/karyawan.
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit. Perusahaan ini memerlukan karyawan yang cukup banyak dan sistem penggajian pada perusahaan ini juga bervariasi. Seperti ada nya gajian kecil yang diterima karyawan untuk 15 hari bekerja dan gajian besar untuk 30 hari bekerja dan. Masalah gaji dan upah yang bervariasi ini tentu nya akan mengakibatkan masalah yang cukup sulit dan merepotkan dalam bidang pendistribusiannya. Berdasarakan hal tersebut diatas maka penulis memilih judul
skripsi ini:“Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada PT. Serikat
(4)
I.B. Perumusan Masalah
Sumadi Suryabrata mengemukakan bahwa:
Masalah atau permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara
das sollen dan das sein; ada perbedaan antara apa yang seharusnya
dan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan, dan yang sejenis dengan itu.
Berdasarkan dari penelitian pendahuluan, bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja adalah “Apakah Sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai”?
I.C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan di PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memenuhi atau tidak formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan.
2. Untuk memahami sampai sejauh mana sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan di PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja.
I.D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan secara nyata dibandingkan dengan teori yang diperoleh dalam perkuliahan.
(5)
2. Untuk memberikan saran-saran kepada perusahaan dalam melaksanakan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang lebih baik, sehingga diperoleh efisiensi dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.
(6)
BAB II
URAIAN TEORITIS
II.A. Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi II.A.1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang
lain nya, yang berfungsi secara bersama–sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Penggajian dan pengupahan adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat meyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain.
James A.Hall mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah
sebagai berikut:“Sistemadalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang
sama”.1
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengidentifikasian dan penyajian data keuangan dasar
yang terjadi akibat dari kegiatan operasi suatu organisasi, dengan cara – cara
1 James A. Hall, Accounting Information Systems, 4th Edition, Sistem Informasi
Akuntansi, Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Buku Satu, Edisi Keempat:
Salemba empat, Jakarta, 2007, Hal.6.
(7)
tertentu. Untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki garis dan staff personel, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang melibatkan pendanaan, penginvestasian, dan pengambilan keputusan operasional. Pemakai eksternal meliputi pemegang saham, kreditur, karyawan, analisis keuangan dan agen pemerintah.
Menurut Zaki Baridwan, Akuntansi adalah:
Suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Keputusan ekonomi dalam memilih alternatif–alternatif dari suatu keadaan.2
Sistem akuntansi penunjang utama manajemen dalam melaksanakan bisnis perusahaan. Sistem akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat.
Sistem akuntansi merupakan susunan formulir–formulir, catatan- catatan,
Prosedur–prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dalam
suatu badan usaha dengan tujuan menghasilkan informasi–informasi keuangan
yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya untuk pihak- pihak lain yang berkepentingan. Dalam hal ini sistem akuntansi mengolah informasi akuntansi, yang dimulai dari merekam data dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi perusahaan, kemudian data keuangan diproses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai dengan informasi disajikan dalam laporan keuangan
2Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama: BPFE,
(8)
Mulyadi mengemukakan bahwa :
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir atau dokumen, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.3
Dari defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan.
Adapun unsur dari sistem akuntansi adalah formulir, cacatan, peralatan yang digunakan untuk mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen. Formulir sangat penting dalam menjalankan suatu organisasi, karena hampir semua peristiwa dalam perusahaan terjadi berdasarkan formulir dan formulir merupakan alat yang digunakan untuk merekam data transaksi bisnis perusahaan. Oleh karena itu dokumentasi yang memadai atas semua transaksi bisnis adalah kunci akuntabilitas. Dokumentasi juga memungkinkan para manajer memverifikasi bahwa tanggungjawab yang telah dilakukan dengan benar. Karena setiap transaksi terjadi melalui otorisasi dari pejabat yang berwenang. Pelaksanaan wewenang dipertanggungjawabkan dalam bentuk tertulis menggunakan formulir dan setiap orang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi membubuhkan tanda tangan atau paraf sebagai bukti pertanggungjawaban atas pelaksanaan transaksi. Dengan demikian formulir digunakan dalam organisasi untuk menetapkan tanggungjawab timbulnya transaksi. Langkah berikutnya dalam proses pengolahan informasi keuangan
3Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Keempat: Salemba Empat, Jakarta,
(9)
adalah mencatat data tersebut dalam catatan akuntansi yang permanen, dalam
catatan akuntansi transaksi–transaksi digolongkan sesuai dengan klasifikasi yang
akan dituju dalam rekening–rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Jurnal
merupakan catatan transaksi keuangan permanen yang pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan, di dalam jurnal transaksi diringkas untuk penyajian informasi dalam laporan keuangan.
II.A.2. Tujuan Sistem Akuntansi
Mulyadi mengatakan tujuan umum pengembangan sistem akuntansi sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki pengecekan perbaikan intern yaitu memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan organisasi. 3. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan dalam catatan akuntansi.4
Hal ini berarti akuntan harus memahami bagaimana transaksi diawali, data yang diperoleh dapat dibaca oleh mesin, file komputer diakses dan diperbaharui, data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi dan informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan external. Akuntan juga harus memahami catatan akuntansi, prosedur, dokumen pendukung dan laporan keuangan.
Peranan sistem akuntansi adalah untuk membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan, meyediakan data akuntansi yang diperlukan tepat pada
(10)
waktunya, mempermudah dan memperlancar kegiatan perusahaan, dan mengurangi pemborosan serta menekan biaya. Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan Informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini. Perusahaan biasanya memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap mengenai sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem akuntansi pokok. Adakalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur pengembangan sistem akuntansi untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada sehingga dapat menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.
Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, diperlukan pengembangan sistem akuntansi dalam pengendalian internal hal ini dirancang untuk memberikan jaminan tercapainya realibitas pelaporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya. Hal ini memungkinkan perusahaan mengurangi biaya dengan menghapus
(11)
menganalisis kebutuhan persediaan, menyiapkan permintaan dan pesanan pembelian dan mengirimkan pesanan pembelian ke pemasok. Oleh karena itu dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan.
II.B. Pengertian Gaji dan Upah
Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan tenaga kerja. Sumbangan yang diberikan oleh tenaga kerja
kepada perusahaan dimulai dari menyusun dan merencanakan kegiatan
perusahaan, melakukan pengawasan sampai pada tercapainya tujuan. Sumbangan tersebut dapat berupa tenaga kerja, pikiran, pengalaman, dan keahliaan. Sebagai imbalan dari apa yang mereka sumbagka memulai pekerjaan aka memperoleh balas jasa berupa lazimnya disebut gaji dan upah.
Gaji dan upah pada dasarnya sama-sama merupakan imbalan jasa dalam bentuk uang yang dibayarkan atas prestasi kerja kepada perusahaan. Didalam pengertiannya, gaji dan upah adlah berbeda. Gaji adalah imbalan yang diterima oleh pimpinan staff, pegawai tetap atas prestasi yang diberikannya kepada perusahaan sedangkan upah adalah imbalan yang diterima pegawai atau buruh tidak tetap atas prestasi kerja yang diberikan kepada perusahaan.
Pengertian penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan untuk suatu periode tertentu. Gaji biasanya
dibayarkan untuk pembayaran jasa manajemen, administrasi atau jasa –jasa yang
(12)
Besarnya gaji yang diterima berdasarkan gaji tetap bulanan yang diberikan kepada karyawan tetap atau karyawan yang sedang terikat berdasarkan perjanjian dengan perusahaan.
Menurut Mulyadi : Gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa
yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer5. Imbalan terhadap karyawan pelaksana baik yang terdidik maupun tidak terdidik biasanya disebut upah (wages) dan tarif upah didasarkan atas jam kerja, mingguan atau borongan. Berdasarkan upah yang diterima oleh karyawan biasanya berdasarkan hasil yang dikerjakan.
Ricky W. Griffen dan Ronald J. Ebert mengatakan bahwa Upah adalah
Kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan berdasar jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja6
Dalam praktek istilah gaji dan upah sering dipakai secara bergantian. Gaji atau upah pokok seorang karyawan sering ditambah dengan komisi, bonus, pembagian laba, tunjangan kesejahteraan. Bentuk gaji yang dibayarkan biasanya tidak dipengaruhi sistem penggajian yang telah disepakati oleh majikan maupun karyawan, walaupun pembayaran berupa uang tunai, namun dapat saja berupa
surat–surat berharga, wesel, pemondokan dan barang atau jasa lainnya.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerjanya kuat, umumnya diperuntukkan bagi pegawai manajerial dan masa kerjanya lebih panjang. Dalam hal ini gaji dibayarkan secara teratur dalam periode bulanan dan
5Mulyadi, Op.Cit., hal.373
6Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Business, 7thEdition, Bisnis, Penerjemah:
(13)
cenderung tetap jumlahnya berdasarkan ketentuan yang berlaku diperusahaan. Sedangkan upah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang ikatan kerjanya kurang kuat (karyawan pelaksana) berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap minggu berdasarkan produktivitas atau jam kerja karyawan.
Setelah kita mengetahui pengertian dari sistem akuntansi serta pengertian gaji dan upah dari uraian yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan dalam bidang penggajian dan pengupahan karyawan.
II.C. Formulir dan Catatan Akuntansi yang digunakan II.C.1. Formulir atau dokumen
Sistem akuntansi penggajian dalam kesehariannya memerlukan beberapa dokumen yang menjadi alat dalam proses sistem itu sendiri. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah:
1. Kartu waktu 2. Daftar gaji 3. Slip Gaji
4. Daftar transfer7
Dokumen-dokumen tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Ad.1. Kartu waktu
Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir dikantor dan jam brapa pulang dari kantor. Bagi karyawanyang
7Anastasia Diana dan Lilis setiawati, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama: Andi,
(14)
digaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan. Karyawan yang sering terlambat dapat terdeteksi dari kartu waktu. Desain kartu waktu yang dipakai oleh karyawan mingguan.
Ad.2. Daftar gaji
Daftar gaji memuat gaji seluruh karyawan. Daftar gaji ini bergunan untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal 21. Selain itu, daftar gaji berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan.
Ad.3. Slip gaji
Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji.
Ad.4. Daftar transfer
Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah kepada bank untuk mentransfer sejumlah uang kepada setiap karyawan yang akan menerima gaji.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan adalah:
1. Kartu waktu 2. Slip upah
3. Bukti penerimaan upah 4. Daftar upah
5. Dokumen lain untuk merekam kinerja karyawan8 Dokumen-dokumen tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Ad.1. Kartu waktu
(15)
Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, yaitu jam berapa mereka hadir dan jam berapa mereka pulang. jika upah didasarkan pada hari kerja, maka kartu waktu ini berguna untuk menghitung upah yang akan diterima karyawan.
A.2. Slip upah
Slip upah memuat rincian komponen upah. Slip upah diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji, misalnya ada karyawan yang sudah menikah, tetapi belum mendapat tunjangan nikah, maka karyawan yang bersangkutan dapat memberikan informasi kepada bagian personalia.
Ad.3. Bukti penerimaan upah
Dokumen ini berfungsi sebagai bukti penyerahan upah kepada karyawan yang bersangkutan. Daftar upah tidak dapat difungsikan sebagai bukti penyerahan upah karena dalam daftar upah tertera upah semua karyawan. Bukan hal yang baik, jika seorang karyawan tahu upah karyawan yang lain.
Ad.4. Daftar upah
Daftar upah memuat upah seluruh karyawan. Daftar upah ini berguna untuk mengetahui upah setiap karyawan, termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal 21. Selain itu, daftar upah juga berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah karyawan.
(16)
Dokumen yang digunakan untuk merekam kinerja karyawan upah tergantung karyawan tersebut diupah atas dasar apa.
II.D.2. Catatan Akuntansi
Selain dokumen-dokumen perusahaan juga harus menggunakan catatan akuntansi untuk mencatat setiap transaksi/perkiraan sehubungan dengan penggajian dan pengupahan. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan :
1. Jurnal umum 2. Kartu harga pokok 3. Kartu biaya
4. Kartu penghasilan karyawan9
Catatan-catatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Jurnal umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan.
2. Kartu harga pokok produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
3. Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.
4. Kartu penghasilan karyawan
(17)
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang diterima setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.
II.E. Prosedur Penggajian dan Pengupahan
Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Prosedur dapat dilakukan oleh manusia sepenuhnya, oleh komputer sepenuhnya atau gabungan dari keduanya. Biasanya suatu prosedur meliputi lebih dari satu tugas utama. Siklus pemrosesan data secara lengkap dari suatu perusahaan terdiri dari beragam prosedur yang masing-masing berbeda dari yang lainnya dalam hal jumlah dan urutan langkah.
Menurut Mulyadi Sistem akuntansi penggajian terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir 2. Prosedur pembuatan daftar gaji 3. Prosedur distribusi biaya gaji
4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 5. Prosedur pembayaran gaji.10
Prosedur–prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ad.1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
Prosedur pencatatan waktu hadir biasanya dilakukan oleh bagian pencatat waktu dengan tujuan memperoleh catatan kehadiran karyawan, menetapkan
(18)
besarnya gaji dan upah beserta uang lembur yang harus diterima oleh karyawan lembur berdasarkan banyaknya jam kerja.
Pencatatan waktu hadir bisa menggunakan daftar hadir biasa yang ditandatangani oleh setiap karyawan padaa waktu masuk dan pulang atau menggunakan kartu jam hadir yang dicap secara otomatis. Pada daftar kartu hadir dicatat waktu masuk dan waktu keluar karyawan baik pada jam kerja biasa maupun jam kerja lembur. Dari daftar ini ditentukan apakah seorang karyawan akan menerima gaji penuh atau harus dipotong berdasarkan atas absensi uang lembur. Pencatatan waktu kerja dilakukan dengan menggunakan daftar hadir dan waktu kerja. Kartu kerja mencatat jumlah jam kerja karyawan untuk seluruh jam kerja karyawan setiap hari. Catatan ini berfungsi sebagai alat untuk mengawasi catatan hadir yang dapat digunakan sebagai daftar penentuan insentif.
Ad.2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam prosedur ini bagian pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan jabatan, pemberhentian
karyawan, penurunan jabatan, data – data jam kerja dan jam masuk serta daftar
gaji bulan sebelumnya.
Ad.3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Setelah jam hadir dan jam kerja karyawan dicatat, maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya gaji dan upah setiap karyawan. Jika gaji dan upah melebihi penghasilan tidak kena pajak maka petugas pembuatan daftar
(19)
potongan lainnya seperti jamsostek, dana pensiun, iuran organisasi dan lain–lain akan dicantumkan daftar gaji dan upah.
Ad.4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Berdasarkan daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji, Fungsi akuntansi membuat dokumen bukti kas keluar sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah.
Ad.5. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan terlalu banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master).
Menurut Mulyadi sistem akuntansi pengupahan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir 2. Prosedur pencatatan waktu kerja 3. Prosedur pembuatan daftar upah 4. Prosedur distribusi biaya upah
5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 6. Prosedur pembayaran upah.11
Prosedur–prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ad.1. Prosedur pencatatan waktu hadir
(20)
Prosedur pencatatan waktu hadir bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan . Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan kartu hadir, sehingga dapat diketahui apakah karyawan bekerja di perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur, pada umumnya hal ini dengan mengisi daftar hadir karyawan dengan menandatangani setiap hadir atau pulang diisi atau secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu. Hal ini dilakukan untuk menentukan upah karyawan.
Ad.2. Prosedur pencatatan waktu kerja
Prosedur pencatatan waktu kerja diperlukan untuk mengetahui distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Dalam hal ini waktu kerja dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
Ad.3. Prosedur pembuatan daftar upah
Dalam prosedur pembuatan daftar upah, fungsi pembuat daftar upah membuat daftar upah berupa surat keputusan mengenai karyawan. Daftar upah sebagai dasar pembuatan daftar upah.
Ad.4. Prosedur distribusi biaya upah
Posedur distribusi biaya upah dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
Ad.5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Berdasarkan daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji, Fungsi akuntansi
(21)
membuat dokumen bukti kas keluar sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah.
Ad.6. Prosedur pembayaran upah
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan terlalu banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master).
II.E. Laporan gaji dan upah
Laporan merupakan sarana interaksi yang penting antara suatu sistem informasi dengan pemakai informasi dari sistem tersebut. Penyusunan laporan gaji dan upah merupakan kebutuhan informasi berbagai jajaran organisasi sebagai perbandingan realisasi kinerja dengan yang ditargetkan. Sistem informasi akuntansi diwajibkan menyusun berbagai laporan untuk kepentingan internal, yakni Laporan penilaian efisiensi dan produktifitas karyawan, Laporan dan analisis tingkat kemangkiran dan keterlambatan kerja karyawan, Analisis upah tak langsung menurut biaya, Analisis realisasi biaya gaji dan upah dibandingkan dengan standar atas produk yang dihasilkan, Analisis biaya lembur per
departemen, Analisis biaya untuk tunjangan – tunjangan, Laporan biaya komisi
penjualan, Berbagai laporan yang bermanfaat bagi perencanaan tenaga kerja, misalnya jumlah karyawan, jumlah jam kerja yang dilalui, tarif gaji dan upah
(22)
rata–rata, tingkat kemangkiran dan keterlambatan kerja, tingkat perputaran karyawan, ratarata dan total tunjangan karyawan.
Laporan gaji dan upah merupakan alat vital bagi bagian keuangan sebagai
pertanggungjawaban tugas–tugasnya kepada atasan, agar atasan dapat mengetahui
pekerjaan penggajian dan pengupahan karyawan terlaksana dengan baik. Sistem informasi mengubah data menjadi informasi. Dalam hal ini laporan keuangan dibuat berdasarkan formulir atau dokumen dan catatan akuntansi.
Dokumen merupakan alat perekam data transaksi yang pertama, setelah suatu transaksi direkam dalam formulir kemudian dilakukan pencatatan akuntansi dalam catatan akuntansi yang kemudian akan diringkas dalam laporan.
II.F. Pengendalian Intern Gaji dan Upah
Untuk mengetahui penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaan dilakukan pengendalian. Salah satu cara pengendalian adalah sistem pengendalian intern, tujuan sistem ini adalah untuk mengamankan harta benda organisasi serta memperoleh data akuntansi yang tepat dan dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong akan kepatuhan terhadap kebijaksanaan pimpinan.
Pengendalian internal melibatkan penataan tanggungjawab dalam organisasi. Setiap orang mesti bertanggungjawab untuk setiap tugas atau pekerjaan tertentu12. Untuk mendapatkan pengendalian yang baik hendaknya
struktur organisasi memisahkan secara tegas antara fungsi operasional dan fungsi penyimpanan dan pencatatan. Pemisahan fungsi ini diharapkan dapat mencegah
timbulnya kecurangan–kecurangan dalam perusahaan. Selain itu dengan adanya
12George H. Bodnar and William S. Hopwood, Accounting information system, 9th
Edition, Sistem informasi akuntansi, Penerjemah: Julianto Agung dan Lilis setiawati, Edisi
(23)
pemisahan fungsi yang jelas dalam suatu perusahaan akan diperoleh berbagai manfaat seperti:
1. Mencegah penugasan yang terlalu berat kepada para pegawai.
2. Adanya spesialisasi dalam pekerjaan, sehingga produktifitas dan mutu pekerjaan dari tiap bagian meningkat.
3. Adanya saling uji antara para pegawai atau bagian sehingga kebenaran transaksi akan lebih terjamin.
Sampai sejauh mana pemisahan fungsi ini dapat dilaksanakan, biasanya tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan. Misalnya besar kecilnya perusahaan, tersedianya tenaga pelaksana, masalah biaya dan sejauh mana manfaat yang diperoleh dari pemisahaan fungsi apabila dibandingkan dengan biaya yang digunakan, dibawah ini unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan :
A. Organsasi
1. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah terpisah dari fungsi keuangan. 2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. B. Sistem Otorisasi
1. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama.
2. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan.
(24)
3. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
4. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
5. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
6. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia
7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
C. Prosedur pencatatan
1 Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
daftar gaji dan upah karyawan.
2 Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi. D. Praktik yang sehat
1. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
3 Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu harus diawasi
oleh fungsi pencatat waktu.
4 Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
(25)
5 Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.
6 Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji
dan upah. E. Pegawai yang Cakap
Sistem pengendalian intern yang berfungsi dengan baik tidak saja ditentukan oleh rencana organisasi yang efektif, sehingga pemberian wewenang
dan prosedur pembukuan yang memadai, praktek–praktek yang sehat, dipengaruhi
oleh kecakapan pegawai serta kejujurannya untuk melaksanakan prosedur yang telah ditentukan secara efisien dan ekonomis.
Untuk mendapatkan pegawai yang bermutu, langkah–langkah harus
dimulai dari penerimaan pegawai baru. Bila ada pegawai baru hendaknya diadakan seleksi, pemberian latihan kepada pegawai yang diterima. Hal ini perlu dilakukan agar pegawai dapat selalu mengikuti perkembangan perusahaan
II.G. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang berupa pendapat atau kesimpulan yang bersifat sementara atas suatu masalah yang akan dibahas dimana kebenaran dari jawaban tersebut masih perlu diuji dengan data yang mempunya hubungan atau dengan melihat fakta yang terjadi di lapangan.
Elvis F. Purba dan Parulian Simanjuntak mengemukakan bahwa
“Hipotesis berarti sebuah kesimpulan yang masih harus dibuktikan keandaannya (Validitasnya). Dengan kata lain, hipotesis merupakan suatu
(26)
jawaban yang masih bersifat sementara (Tentantif) terhadap permasalahan penelitian”13
Berdasarkan permasalahan yang timbul seperti yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut :
1. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai, jika formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan dipenuhi.
2. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja tidak memadai, jika formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan tidak dipenuhi.
13 Elvis F. Purba dan Parulian Simanjuntak, Metode penelitian, Edisi kedua, Cetakan
(27)
BAB III
METODE PENELITIAN
III.A. Desain Penelitian
Desain dari penelitian adalah Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian14. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu yang dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Dengan demikian penelitian ini akan meneliti sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja.
III.B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit murni berlokasi di desa Sialang Godang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja merupakan anak perusahaan dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang berkedudukan di Jakarta Jl. Jendral Sudirman Kav.76-78 Sudirman Plaza, Lt 11 & 12.
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 1988 dengan wilayah kerja meliputi total areal seluas 6.824 ha yang dilengkapi dengan 1 unit pabrik kelapa sawit yaitu PKS Lubuk Raja dengan
14 Moh.Nazir, Metode penelitian, Cetakan kelima: Ghalia indonesia, Jakarta, 2003,
Hal.84
(28)
jumlah tenaga kerja lebih kurang 1.200 orang yang berasal dari masyarakat sekitar perusahaan dan beberapa propinsi di sumatera dan jawa.
III.C. Data Penelitian
Ada dua macam data yang digunakan pada saat penelitian lapangan, yaitu sebagai berikut:
1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau pihak pertama15. Adapun data primer dan informasi yang dibutuhkan diperoleh dengan cara :
a. Cara interview, yaitu melakukan wawancara dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang
berkepentingan di PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja berkaitan dengan masalah yang dibahas.
b. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja yang berkaitan dengan penulisan ini.
2. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara16.data yang telah diolah dan disusun oleh karyawan perusahaan tersebut. data ini dilakukan dengan cara Dokumentasi. Dokementasi dilakukan dengan cara mengambil dan
mengumpulkan data yang sudah diolah sebelumnya oleh bagian
15Arfan Ikhsan dan Imam Ghozali, Metode penelitian, Cetakan pertama: Madju, Medan,
2006, Hal.103
(29)
administrasi perusahaan sehingga langsung diperoleh dari sumbernya antara lain: Daftar Gaji, Rekapitulasi Gaji.
III.D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan jembatan yang menghubungkan peneliti dengan fenomena sosial yang ditelitinya17. Untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang dibuat terhadap masalah maka diperlukan data yang akurat dan relevan. Untuk mendapatkan data-data tersebut maka penulis menggunakan metode penelitian dan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method)
Penelitian ini berdasarkan kepustakaan dimana data dan informasi yang dibutuhkan diperoleh dengan cara membaca buku ilmiah dan tulisan lain yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
2. Metode Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan langsung terhadap objek yang dipilih atau diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian lapangan dilakukan langsung terhadap objek penelitian yaitu PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja.
III.E. Metode Analisis
Analisis dapat diartikan sebagai suatu rangkaian hasil pemikiran untuk menelaah lebih lanjut. Metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :
17Sujoko Efferin, Stefanus Hadi dan yuliawati, Metode penelitian akuntansi, Edisi
(30)
1. Metode Deskriptif
Metode Deskriptif dilakukan dengan memaparkan masalah yang terjadi, kemudian mengumpulkan, menyusun, menganalisis dan menginterprestasikan data secara objektif sehingga dapat dilihat kaitan antara variabel yang ada. 2. Metode Komparatif
Metode Komperatif dilakukan dengan membuat perbandingan antara teori dengan praktek, kemudian dilanjutkan saran-saran yang dapat membantu kearah lebih lanjut.
(31)
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1. Sejarah singkat perusahaan
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit murni berlokasi di desa Sialang Godang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. Perusahaan mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 1988 dengan wilayah kerja meliputi total areal seluas 6.824 dengan jumlah tenaga kerja kurang lebih 1.300 orang yang berasal dari masyarakat sekitar perusahaan dan beberapa propinsi di sumatera dan jawa. Dampak positif yang timbul dengan adanya
perusahaan ini terhadap desa–desa yang ada disekitar perusahaan adalah:
1. Pengembangan peluang sektor ekonomi dan pengembangan sumber daya masyarakat.
2. Meningkatnya aksebilitas bagi penduduk sekitar dan antar wilayah dengan adanya pembangunan jalan.
3. Adanya penyerapan tenaga kerja baik lokal maupun pendatang yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan daerah baik secara ekonomi maupun sosial budaya.
4. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dengan terbukanya peluang ekonomi baik yang bekerja langsung sebagai tenaga kerja/karyawan maupun yang berusaha dibidang perdagangan.
5. Memberikan pendapatan berupa retribusi dan pajak kepada pemerintah. Disamping hal tersebut diatas PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja mempunyai program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk masyarakat yang tinggal disekitar areal perusahaan. Program CSR di PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja telah dilakukan sampai sekarang secara berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan antara lain berupa pendidikan, bantuan fisik (rumah ibadah, jalan dll), Sarana dan prasarana fisik pendidikan dan keagamaan. Program CSR ini diharapkan dapat memberikan citra positif bagi perusahaan.
(32)
IV.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan merupakan gambaran sistematis tentang
bagian–bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungannya dalam organisasi.
Pada hakekatnya gambaran ini menyatakan jumlah kegiatan,hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi untuk mengorganisir organisasi tersebut.
Dalam menjalankan kegiatan suatu organisasi dibutuhkan suatu struktur organisasi yang baik agar kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan fungsinya masing–masing. Suatu organisasi dapat dikatakan baik,
apabila organisasi tersebut memperlihatkan arus pekerjaan yang terorganisasi serta pengendalian yang mantap dan terlaksana dengan baik. Dengan adanya struktur organisasi yang terorganisasi serta terkoordinir dengan sempurna, maka kegiatan dalam organisasi akan berjalan dengan benar dan akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Adapun stuktur organisasi PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja tertera pada gambar berikut:
(33)
Gambar 4.1
Struktur organisasi
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
KARYAWAN
Sumber: PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
Secara garis besar, tugas dan tanggungjawab tiap-tiap bagian unit
organisasi pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja, adalah sebagai berikut:
A. Estate Manager
Tugas dan tanggungjawab manajer antara lain : 1. Mengusulkan peremajaan tanaman (sawit).
2. Mengusulkan pemesanan dan menerima kecambah kelapa sawit 3. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan pembibitan sawit.
Estate Manager (Partogi Siagian) Askep Rayon-3 (Ismail) Askep Rayon-1 (Tri Martono) Askep Rayon-2 (Rizaldi putra) Kasie Administrasi Ast. Div 1 Ast. Div 2 Ast. Div 3 Ast. Div 4 Ast. Div 6 Ast. Div 5 Ast. Div 7 Ast. Div 8 Ast. Div 9
(34)
4. Melaksanakan pemupukan dengan prinsip 4T (tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, tepat sasaran).
5. Melaksanakan dan memonitoring penyerahan dan pengiriman produksi sawit.
6. Melaksanakan pengendalian mutu produksi.
7. Membangun dan memelihara sarana dan prasarana infrastruktur. 8. Pemeriksaan alat pupuk dan bahan kimia tanaman.
9. Membuat program penaburan dan pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit.
10. Menyerahkan TBS kepada pihak PKS.
11. Menandatangani permintaan dan melaporkan tanggungjawab penggunaan uang kerja PDO (Permintaan Dana Operasional).
12. Memonitoring pengadaan kebutuhan barang dan jasa sesuai dengan kewenangannya.
13. Menyetujui dan menandatangani daftar payroll gajian besar dan kecil
B. Askep Rayon
Tugas dan tanggungjawab Askep Rayon : 1. Memonitoring kegiatan atau pekerjaan divisi.
2. Mewakili manajer dalam mengkoordinir asisten–asisten.
3. Mengetahui dan menandatangani pendistribusian gaji.
4. Menerima perintah langsung dari manajer untuk diteruskan ke asisten divisi yang dipimpinnya.
5. Mewakili Estate manajer jika ada pertemuan dinas dengan pihak external yang tidak bisa dihadiri langsung oleh Estate manajer.
C. Asisten Divisi
Tugas dan tanggungjawab Asisten Divisi : 1. Memonitoring kegiatan atau pekerjaan Gang
2. Membuat daftar gaji Gang periode gajian kecil dan gajian besar 3. Membuat rekapitulasi gaji Gang periode gajian besar dan kecil
(35)
4. Membuat daftar upah biaya kontanan
5. bertanggungjawab dalam pendistribusian gaji dan upah kepada karyawan
C. Kasie Administrasi
Tugas dan tanggungjawab kasie administrasi:
1. Mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan dalam lingkungan kebun untuk mendapatkan data yang benar dan akurat sehingga menghasilkan laporan dan informasi yang tepat waktu, relevan.
2. Memeriksa jurnal memorial, kas dan bank atas transaksi biaya yang terjadi.
3. Memeriksa dan menandatangani laporan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
4. Memeriksa dan memaraf data bahan rapat Estate Manager.
5. Bertanggung jawab dalam mengelola dan mengendalikan biaya umum yang terkait dengan administrasi.
D. Mandor
Tugas dan Tanggungjawab Mandor :
1. Mencatat kehadiran karyawan dalam Buku Kegiatan Mandor ( BKM ). 2. Membuat tagihan Supplier.
3. Merekapitulasi biaya CSR.
IV.3. Formulir atau dokumen yang digunakan
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja menggunakan beberapaformulir atau dokumen sebagai alat untuk proses sistem ini. Formulir yang digunakan oleh perusahaan untuk Sistem akuntansi penggajian adalah :
1. BKM (Buku Kegiatan Mandor)
BKM ini dilakukan oleh fungsi mandor untuk mencatat kehadiran karyawanSetiap harinya. BKM ini ditandatangani karyawan pada saat waktu masuk dan pulang, pada BKM ini meliputi kehadiran karyawan, jam kerja lembur dan premi untuk hari tersebut BKM ini dibuat rangkap 2 oleh masing-masing mandor 1 untuk asisten divisi, 1 lagi untuk operator komputer.
(36)
2. Daftar Gaji
Daftar gaji dibuat oleh fungsi Asisten Divisi. Berdasarkan BKM yang diberikan oleh mandor setiap harinya maka setelah 15 hari Asisten divisi membuat Daftar gaji Gang untuk periode gajian kecil. Dan Setelah memasuki periode gajian besar berdasarkan BKM yang diberikan mandor setiap harinya maka Asisten divisi membuat daftar gaji Gang untuk gajian besar. Dibawah ini Daftar gaji Gang periode gajian kecil dan gajian besar untuk bulan desember tahun 2012 (terlampir)
Dari tabel diatas diatas dapat dilihat Daftar gaji gang gajian kecil ini meliputi NIK (Nomor Identifikasi Karyawan), nama karyawan, premi, iuran SPSI, Cash advance dan total yang dibayar perusahaan untuk Gang pada periode gajian kecil tersebut dan Daftar gaji gajian besar ini meliputi NIK, nama karyawan, Golongan, Keluarga(anak dan istri), Gaji pokok, lembur, premi, catu beras, Gaji kotor, Jamsostek perusahaan, iuran SPSI, koperasi, Total gaji yang dibayar perusahaan pada periode gajian besar. setelah itu fungsi Asisten divisi memberikan daftar gaji Gang periode gajian kecil dan gajian besar tersebut kepada Fungsi kasie administrasi.
3. Rekapitulasi Gaji
Rekapitulasi gaji per Gang dilakukan oleh fungsi Asisten Divisi. Berdasarkan Daftar gaji per Gang untuk gajian kecil dan gajian besar maka fungsi Asisten Divisi membuat Rekapitulasi gaji per Gang untuk periode gajian kecil dan gajian besar Rekapitulasi gaji per Gang ini meliputi nama, jumlah karyawan, mandor, Cash advance, iuran SPSI, premi dan total yang dibayar perusahaan dan asisten masing-masing divisi memberikan Rekapitulasi gaji per Gang tersebut kepada fungsi kasie administrasi. Berdasarkan Rekapitulasi gaji per Gang ini, Fungsi kasie Administrasi membuat Rekapitulasi gaji per Divisi untuk gajian kecil dan besar. Rekapitulasi gaji per divisi untuk gajian kecil meliputi divisi, premi, Asisten divisi, cash advance, iuran SPSI dan total yang dibayar, sedangkan untuk
(37)
rekapitulasi gaji per divisi untuk gajian besar fungsi kasie administrasi sudah membedakan karyawan SKU-H dan SKU-B, dibawah ini tabel rekapitulasinya:
4. Bukti pengeluaran kas (Cash disbursemant voucher)
Berdasarkan Daftar gaji per Gang untuk gajian kecil dan rekapitilasi gaji per Gang untuk gajian kecil yang diterima fungsi kasie administrasi dari masing-masing asisten divisi maka fungsi kasie administrasi membuat rekapitulasi gaji per divisi sebagai dasar penerimaan kas yang akan diterima dari pusat dan memberinya ke fungsi operator untuk dikirimkan ke pusat sebagai laporan PDO (permintaan dana operasional). sebelum dikirimkan, fungsi operator komputer membandingkan dengan Daftar gaji Gang, rekapitulasi per Gang dan rekapitulasi per divisi yang dibuatnya berdasarkan BKM yang diberikan oleh mandor,
Laporan PDO ini diketahu oleh fungsi kasie administrasi dan disetuji oleh Estate manager.
5. Amplop Gaji
Penggolongan karyawan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja digolongkan atas 2 yaitu: Karyawan Staff dan non staff dan Karyawan non staff dibedakan menjadi 2 yaitu: karyawan SKU-B (syarat kerja umum bulanan) dan karyawan SKU-H (syarat kerja umum harian). Perusahaan membayar gaji kepada karyawan staff melalui rekening pribadi masing-masing staff. dan perusahaan membayar gaji karyawan non staff dalam amplop gaji karyawan. Dihalaman muka amplop gaji setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja juga menggunakan beberapa formulir dalam sistem pengupahannya, tetapi formulirnya tidak selengkap sistem penggajian karena secara umum pengupahan jarang terjadi pada perusahaan ini dan prosedurnya tidak serumit sistem penggajian karena perusahaan ini mengakui pengupahan hanya pada transaksi biaya kontanan dan upah borongan. Perusahaan memerlukan jasa karyawan kontanan apabila terjadinya suatu kegiatan yang memerlukan jasa lebih dari produktifitas karyawan yang ada dalam perusahaan
(38)
tersebut yakni banyaknya TBS (Tandan buah sawit) yang sudah dapat dipotong. umumnya karyawan upahan berasal dari masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan tersebut dan dari karyawan yang bekerja sebagai pemanen di
perusahaan cabang. Formulir yang digunakan oleh perusahaan untuk Sistem
akuntansi pengupahan pada transaksi biaya Kontanan adalah : 1. Daftar upah kontanan angkut TBS
Dokumen ini dibuat oleh Mandoryang meliputi nama mandor, Gang, blok, Tahun tanam sawit yang dipotong, upah karyawan per kg sawit yang dipotongnya, jumlah karyawan upahan, biaya makan untuk hari tersebut dan total yang dibayar perusahaan kepada karyawan upahan untuk hari tersebut. Dokumen ini dibuat oleh fungsi mandor sebanyak 2 rangkap, yaitu 1 untuk asisten divisi, 1 lagi untuk operator komputer. Dibawah ini daftar upah kontanan angkut TBS untuk tanggal 6 desember 2012 (terlampir)
2. Rekapitulasi upah kontanan angkut TBS
Dokumen ini dibuat oleh Asisten divisi. Berdasarkan daftar upah kontanan angkut TBS Gang, Asisten divisi membuat rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang, rekapitulasi ini meliputi nama asisten divisi, divisi yang dipimpinnya, Gang, mandor, total yang dibayar.
Setelah Asisten divisi membuat rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang, maka dia memberikannya kepada fungsi kasie administrasi.
Berdasarkan rekapitulasi upah kontanan angkutTBS per Gang yang diberikan oleh mandor fungsi kasie administrasi membuat rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per divisi. Setelah itu fungsi kasie administrasi memberikan rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per divisi tersebut kepada operator komputer. Dibawah ini rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang yang dibuat
asisten divisi dan rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per divisi yang dibuat oleh fungsi kasie administrasi (terlampir)
3. Bukti kas keluar
Setelah rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per divisi yang diterima dari fungsi kasie administrasi, fungsi operator komputer membandingkan dengan
(39)
rekapitulasi upah kontanan angkut TBS. Berdasarkan hal tersebut fungsi operator komputer membuat bukti kas keluar yang tujuannya untuk memerintahkan pengeluaran kas kepada fungsi kasie administrasi, karena yang memegang dana kas kecil dan dana operasional perusahaan adalah fungsi kasie administrasi.
4. Amplop upah
Setelah mendapat perintah dari operator komputer untuk mengeluarkan kas, maka fungsi kasie administrasi memberikan upah karyawan tersebut dan dimasukkan ke dalam amplop upah dan memberikannya kepada juru bayar, dalam hal ini juru bayarnya adalah asisten divisi. Maka dari itu asisten divisi datang ke kantor besar untuk menerima amplop upah karyawan serta pergi kekantor divisi untuk selanjutnya dilakukan pendistribusian upah karyawan.
Formulir yang digunakan oleh perusahaan untuk Sistem akuntansi pengupahan pada Upah Borongan adalah:
1. Perjanjian Upah borongan
Jasa upah borongan diperlukan oleh perusahaan ketika suatu keadaan dimana perusahaan membutuhkan jasa tenaga kerja yang lebih banyak misalnya dalam perbaikan jalan disekitar perkebunan yang rusak,sehingga mempersulit para pengangkut sawit mengantar ke PKS, atau membangun taman disekitar areal perkebunan. Dokumen ini dibuat rangkap 2 oleh Kasie administrasi dan disetujui oleh Estate manager dan diberikan 1 lembar untuk operator komputer untuk di input kedalam komputer. Dokumen ini sebagai perjanjian upah borong antara karyawan pemborong dan pihak perusahaan yang menjadi mufakat kedua belah pihak.
2. Bukti kas keluar
Berdasarkan Dokumen Perjanjian upah borong yang diberikan oleh kasie administrasi, Fungsi operator komputer membuat bukti kas keluar sebagai perintah kepada Fungsi kasie administrasi untuk mengeluarkan kas.
(40)
Berdasarkan perintah operator komputer fungsi kasie administrasi
memasukkan uang ke dalam amplop dan mendistribusikan nya kepada karyawan upah borongan.
IV.4. Catatan akuntansi yang digunakan
Selain dokumen perusahaan ini juga menggunakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi sehubungan dengan sistem penggajian dan pengupahan. Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Serikat Putra
Perkebunan Lubuk Raja dalam Sistem akuntansi penggajianadalah : 1. Kartu penghasilan karyawan
PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja menggunakan kartu penghasilan karyawan. Kartu ini digunakan sebagai tanda terima atas gaji karyawan dengan ditandatangani pada kartu penghasilan karyawan setiap karyawan hanya
mengetahui gajinya sendiri, sehingga rahasia penghasilan karyawan tersebut tidak diketahui oleh karyawan lain. Catatan penghasilan ini dibuat oleh fungsi kasie administrasi.
2. Jurnal umum
Pencatatan gaji yang dibuat oleh PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja diselenggarakan oleh fungsi kasie administrasi, yaitu dengan menggunakan jurnal umum yang digunakan untuk mencatat timbulnya kewajiban dari perusahaan kepada karyawan. Jurnal umum dicatat oleh fungsi kasie administrasi berdasarkan daftar gaji yang diberikan asisten divisi.
3. Register cek
Register cek pada perusahaan ini dibuat oleh faungsi kasie administrasi. Berdasarkan bukti pengeluaran kas fungsi kasie administrasi mencatat
pembayaran gaji kedalam register cek.
Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja dalam Sistem akuntansi pengupahan pada transaksi biaya kontanan dan Upah borongan adalah :
(41)
Pencatatan upah yang dibuat oleh PT. Serikat Putra Perkebunan
LubukRaja yang diselenggarakan oleh Fungsi kasie administrasi ,yaitu dengan menggunakan jurnal umum yang digunakan untuk mencatat timbulnya kewajiban dari perusahaan kepada karyawan upahan.
2. Register Cek
Register cek pada perusahaan ini dibuat oleh fungsi kasie administrasi. Berdasarkan bukti pengeluaran kas fungsi kasie administrasi mencatat
pembayaran upah kedalam register cek.
IV.5. Laporan gaji dan upah
Pelaporan gaji oleh perusahaan ini berdasarkan laporan tiap-tiap divisi
oleh yang dilaporkan Asisten masing–masing divisi kepada estate manager
diketahui oleh fungsi kasie administrasi, setelah estate manager menyetujui permintaan dana lalu menandatangani dan bagian operator komputer akan membuat permintaan dana tersebut dalam satu laporan yakni LPDO (Laporan permintaan dana operasional), dalam hal ini setiap divisi memerlukan dana bukan hanya gaji tapi juga dana operasional sebagai kas kecil kebun pada bulan tersebut. bagian kasir menerima uang dikirim dari pusat melalui pihak bank yang
mengantar uang ke kantor besar.
Pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja membayar gaji dua kali setiap bulannya, yang pertama Gajian kecil atau yang dinamakan dengan Cash Advance (pinjaman karyawan) dan premi bulan lalu, ini dibayarkan pada tanggal 10 bulan ini dan yang kedua Gaji pokok, upah lembur dan yang lainnya ini dibayarkan pada tanggal 26 bulan ini. Fungsi operator komputer membuat LPJD
( Laporan Pertanggungjawaban Dana ) dan mengirim LPJD ini kepada kantor pusat agar kantor pusat dapat mengetahui pekerjaan di bagian penggajian dan pengupahan terlaksana dengan baik dan sebagai perbandingan realisasi kinerja dengan yang ditargetkan.
Pelaporan upah pada transaksi biaya kontanan pada PT. Serikat Putra Perkebunan lubuk Raja adalah :
(42)
Setelah seluruh asisten masing-masing divisi mendistribusikan upah kepada karyawan maka asisten divisi membuat suatu laporan yakni LPPDK (Laporan Pertanggungjawaban Pemakaian Dana Kontanan), Laporan dibuat oleh masing-masing asisten divisi dan diberikan kepada fungsi kasie administrasi dan fungsi kasie administrasi yang memberikannya kepada Estate manager sedangkan pada perjanjian upah borongan laporan dibuat oleh fungsi kasie administrasi dan memberikannya kepada Estate manager sebagai Laporan Upah Borongan.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja adalah sebagai berikut:
1. Pencatatan waktu hadir Karyawan
2. Prosedur pembuatan daftar gaji Gang, rekapitulasi gaji per Gang dan Rekapitulasi per Divisi
3. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 4. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur–prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ad.1. Pencatatan waktu hadir Karyawan
Setiap harinya Mandor mencatat waktu hadir karyawan pada Buku kegiatan Mandor (BKM). BKM ini ditandatangani karyawan pada saat waktu masuk dan pulang, pada BKM ini meliputi kehadiran karyawan, jam kerja lembur dan premi untuk hari tersebut. Dari BKM ini dapat ditentukan apakah karyawan tersebut menerima gaji penuh atau harus dipotong berdasarkan kehadirannya. Mandor membuat BKM tersebut rangkap 2, dan memberikannya 1 untuk Asisten divisi, 1 lagi untuk operator komputer.
Ad.2. Prosedur pembuatan daftar gaji Gang, rekapitulasi gaji per Gang dan rekapitulasi gaji per divisi
Setelah Asisten masing-masing divisi menerima BKM dari mandor masing-masing Gang maka berdasarkan BKM tersebut Asisten divisi membuat Daftar gaji Gang dan berdasarkan daftar gaji Gang tersebut asisten divisi
(43)
membuat rekapitulasi gaji per Gang untuk periode gajian kecil dan gajian besar dan memberikannya kepada Kasie administrasi.
Setelah setiap Asisten masing-masing divisi memberikan daftar gaji Gang dan rekapitulasi gaji per Gang kepada fungsi kasie administrasi. Fungsi kasie administrasi membuat rekapitulasi gaji per Divisi, dan setelah itu kasie administrasi memberikannya kepada fungsi operator komputer.
Ad.3. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Berdasarkan rekapitulasi gaji per divisi yang diberikan oleh fungsi kasie administrasi kepada operator komputer, maka operator komputer
mencocokkannya dengan rekapitulasi gaji per divisi yang dibuatnya berdasarkan rekapitulasi per Gang, Rekapitulasi per Gang ini dibuat berdasarkan Daftar gaji Gang dan daftar gaji Gang ini dibuat berdasarkan BKM yang diberikan oleh mandor. Setelah cocok fungsi operator komputer membuat laporan PDO (laporan permintaan dana operasional). Laporan PDO adalah laporan permintaan dana berdasarkan rekapitulasi gaji per divisi ditambahkan dengan biaya operasional dalam 1 bulan tersebut. Laporan PDO diketahui oleh fungsi kasie administrasi dan disetuji dan ditandatangani oleh Estate manager sebelum dikirimkan kepada Pihak pusat.
Ad.4. Prosedur pembayaran gaji
Setelah uang dikirimkan pusat melalui petugas bank yang langsung datang ke kantor besar dan uang tersebut diterima oleh fungsi kasie administrasi.
Prosedur pembayarannya :
1. karena banyaknya karyawan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja maka pendistribusiannya menggunakan juru bayar dan juru bayar dalam hal ini adalah Asisten divisi. Untuk mempermudah dalam pendistribusian gaji maka masing-masing asisten divisi datang ke kantor besar untuk menerima gaji karyawan divisi yang di pimpinnya. kemudian asisten datang kekantor divisi untuk selanjutnya dilakukan pendistribusian gaji masing - masing karyawan.
(44)
2. Para karyawan datang ke kantor divisi masing – masing untuk menerima gaji pada bulan tersebut. Sebelum karyawan mengambil gajinya mereka harus terlebih dahulu menandatangangi kartu penghasilan karyawan sebagai tanda bukti Pengambilan Gaji.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengupahan (Transaksi biaya kontanan) pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pembuatan daftar upah Gang
2. Prosedur pembuatan rekapitulasi upah per Gang 3. Prosedur pembuatan rekapitulasi upah per divisi 4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
5. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur–prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ad.1. Prosedur pembuatan daftar upah kontanan angkut TBS Gang
Prosedur ini dilakukan oleh mandor Gang, mandor Gang membuat daftar upah, didalamnya rincian upah yang diterima oleh karyawan upahan tersebut. Dokumen ini dibuat rangkap dua, 1 untuk diberikan kepada Asisten divisi, 1 lagi kepada operator komputer.
Ad.2. Prosedur pembuatan rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang
Berdasarkan daftar upah Gang yang diberikan oleh mandor masing-masing Gang pada divisi yang dipimpinnya, Asisten divisi membuat rekapitulasi upah per Gang, dan memberikannya kepada fungsi kasie administrasi.
Ad.3. Prosedur pembuatan rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per divisi
Berdasarkan rekapitulasi upah per Gang yang diberikan oleh asisten masing-masing divisi, maka kasie administrasi membuat rekapitulasi upah per divisi, dan dokumen ini diberikan kepada fungsi operator komputer.
(45)
Berdasarkan rekapitulasi upah per divisi yang diberikan oleh kasie administrasi, maka fungsi operator komputer mencocokkannya dengan
rekapitulasi upah per divisi yang dibuatnya berdasarkan daftar upah Gang yang diberikan masing-masing mandor. Setelah cocok fungsi operator komputer membuat bukti kas keluar sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi administrasi dan memberikannya kepada kasie administrasi.
Ad.5. Prosedur pembayaran upah
Dalam hal pembayaran upah karyawan, fungsi asisten divisi datang ke kantor besar (kantor kasie administrasi) untuk menerima upah karyawan, setelah itu pergi ke kantor divisi yang dipimpinnya dan mendistribusikan upah kepada karyawan upahan.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengupahan (Upah borongan) pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pembuatan Perjanjian upah borongan 2. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
3. Prosedur pembayaran upah borongan
Prosedur–prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ad.1. Prosedur pembuatan perjanjian upah borongan
Prosedur ini dilakukan oleh fungsi kasie administrasi yang membuat suatu perjanjian kepada karyawan dimana meliputi upah, waktu pengerjaan, bahan baku yang diperlukan, jumlah karyawan. Perjanjian ini dibuat dalam suatu dokumen yang disebut Dokumen perjanjian upah karyawan, dan dokumen ini diberikan kepada operator komputer.
Ad.2. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Setelah fungsi operator komputer menerima dokumen perjanjian upah borongan dari fungsi kasie administrasi, berdasarkan hal tersebut fungsi operator komputer membuat bukti kas keluar sebagai perintah pengeluaran kas kepada fungsi kasie administrasi dan memberikannya kepada fungsi kasie administrasi.
(46)
Berdasarkan bukti kas keluar yang diberikan oleh operator komputer, fungsi kasie administrasi mengeluarkan kas dan memasukkan uang ke dalam amplop upah serta mendistribusikannya kepada karyawan upah borongan yang datang ke kantor besar (kantor kasie administrasi).
Gambar 4.2
Flowchart sistem penggajian pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
Mandor Asisten Divisi
Keterangan:
BKM = Buku kegiatan mandor DG = Daftar gaji
KPK = Kartu penghasilan karyawan Mulai
Mencatat kehadiran karyawan
BKM 2 BKM 1
1
1
BKM 1
Membuat DG per Gang Membuat Rekap gaji per Gang DG per Gang
Rekap gaji per Gang 2 3 6 Memberikan gaji kepada karyawan dan meminta tandatangan atas KPK KPK KPK Amplop gaji karyawan N Selesai N ditanda tangani
(47)
Kasie Administrasi Operator komputer
Bank
Sumber: PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja Kirim ke pusat
3
Membuat rekap gaji per divisi
BKM 2 2
DG per Gang Membuat DG per Gang Membuat rekap gaji per gang Membuat rekap gaji per divisi Rekap gaji per gang
Rekap gaji per divisi N 4 4 Membuat laporan PDO N 5 5 6 KPK
DG per Gang Rekap gaji per Gang Rekap gaji per divisi KPK Rekap gaji per divisi Laporan PDO KPK Amplop gaji karyawan Daftar transfer telah di validasi Mencocok kannya Uang Memasukk an uang kedalam amplop gaji KPK Rekap gaji per divisi N
(48)
Gambar 4.3
Flowchart sistem pengupahan (Transaksi biaya kontanan) pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
Mandor Asisten Divisi
Keterangan: DU : Daftar upah RU: Rekapitulasi upah
Mulai
Membuat rincian upah
karyawan 2 DU Gang 1
1
2
1
DU Gang 1
Membuat RU karyawan
per Gang
RU per Gang
3
6
Amplop upah
Memberikan Upah kepada karyawan
(49)
Kasie Administrasi Operator Komputer
Keterangan:
BKK : Bukti kas keluar
4 Membuat RU karyawan
per divisi RU per Gang
3
N
RU per Divisi
4 2 2 Membuat RU karyawan per divisi Membuat RU karyawan per Gang
RU per Divisi RU per Gang
RU per Divisi
Mencocokkan dengan RU per
divisi yang dibuatnya T Membuat perintah pengeluaran kas RU per Divisi BKK
5 5
RU per Divisi BKK N Memasukkan uang ke amplop upah Amplop upah 6
(50)
Gambar 4.4
Flowchart sistem pengupahan (Upah borongan) pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
Kasie administrasi Operator komputer
IV.6. Analisis Formulir atau dokumen yang digunakan
Formulir atau dokumen pada dasarnya merupakan wujud fisik untuk merekam transaksi perusahaan sebagai alat penetapan tanggungjawab dan permintaan dilakukannya suatu kegiatan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak sistem akuntansi, tanpa transaksi perusahaan, berarti sistem akuntansi tidak memiliki input dan berarti pula Prossesing sistem tidak akan berjalan. Untuk menjadi input sistem akuntansi, transaksi harus direkam dalam
dokumen-dokumen perusahaan. Formulir atau dokumen-dokumen yang digunakan agar memadainya sistem akuntansi penggajian terdiri dari : (1) Kartu waktu, (2) Daftar gaji, (3) Slip Gaji, (4) Daftar transfer.
Mulai Membuat perjanjian kerja dengan karyawan Perjanjian upah borongan 1 Perjanjian upah orongan Membuat perintah pengeluaran kas 1 Perjanjian upah orongan BKK 2 2 Perjanjian upah orongan BKK Memasukkan uang kedalam amplop upah Amplop upah Memberikan upah kepada karyawan Selesai
(51)
Dilihat dari Formulir atau dokumennya, PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja dalam sistem penggajian, terdiri dari : (1) Buku kegiatan mandor (BKM), (2) Daftar gaji, (3) Rekapitulasi gaji, (4) Bukti Pengeluaran kas (Disbursemant Voucher), (5) Daftar transfer (6) Amplop Gaji.
Formulir atau dokumen yang digunakan agar memadainya sistem akuntansi pengupahan terdiri dari : (1) Kartu waktu, (2) Slip Upah, (3) Bukti penerimaan kas, (4) Daftar upah, (5) Dokumen lain untuk menilai kinerja karyawan.
Dilihat dari Formulir atau dokumennya, PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja dalam sistem pengupahanpada transaksi biaya kontanan terdiri dari : (1)Daftar upah kontanan angkut TBS Gang, (2) Rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang, (3) Bukti kas keluar, (4) Amplop upah.
Formulir atau dokumen yang digunakan dalam sistem pengupahan pada Upah borongan terdiri dari : (1) Perjanjian Upah borongan, (2) Bukti kas keluar, (3) Amplop Upah borongan.
Dari dokumen dalam sistem penggajian pada perusahaan tersebut. Fungsi yang terkait dapat menghitung rincian gaji yang diterima karyawan beserta potongan yang menjadi beban setiap karyawan untuk periode gajian kecil dan periode gajian besar, dan dari dokumen dalam sistem pengupahan pada perusahaan tersebut, Fungsi yang terkait dapat menghitung rincian upah yang diterima karyawan upahan tersebut.
Berdasarkan analisis terhadap rincian dokumen PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja, bahwa dokumen perusahaan telah dipenuhi sehingga dapat disimpulkan bahwa dokumen sistem akuntansi penggajian dan pengupahan PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja Sudah Memadai.
IV.7. Analisis Catatan Akuntansi yang digunakan
Setelah data transaksi perusahaan direkam untuk pertama kalinya pada formulir, langkah berikutnya adalah mencatat data tersebut dalam catatan akuntansi. Catatan akuntansi yang digunakan agar memadainyasistem akuntansi
(52)
penggajiandan pengupahan adalah : (1) Jurnal umum, (2) Kartu biaya, (3) Kartu harga produk produksi dan (4) Kartu penghasilan karyawan.
Dilihat dari catatan akuntansi nya, PT. Serikat Putra menggunakan catatan akuntansi untuk sistem penggajian terdiri dari : (1) Kartu penghasilan karyawan, (2) Jurnal umum, (3) Register cek. kartu penghasilan karyawan digunakan sebagai tanda terima atas gaji karyawan dengan ditandatangani kartu tersebut oleh
karyawan yang bersangkutan dan hal ini digunakan untuk mencatat gaji dan upah karyawan pada setiap bulan. Jurnal umum digunakan untuk mencatat timbulnya kewajiban kepada karyawan dan Register cek digunakan untuk mencatat nilai nominal cek kepada perusahaan yang dikirim oleh pusat dalam pembayaran gaji dan biaya operasional perusahaan pada bulan tertentu dalam laporan PDO ( permintaan dana operasional).
Dilihat dari catatan akuntansi nya, PT. Serikat Putra menggunakan catatan akuntansi untuk sistem pengupahan terdiri dari : (1) Jurnal umum, (2) Register cek. Hal ini digunakan untuk mencatat upah karyawan.Jurnal umum digunakan untuk mencatat timbulnya kewajiban kepada karyawan dan register cek dicatat pada saat kas dikeluarkan.
Berdasarkan analisis terhadap uraian catatan akuntansi yang digunakan oleh PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja, bahwa catatan akuntansi
perusahaan telah terpenuhi sehingga dapat disimpulkan bahwa catatan akuntansi PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai.
IV.8. Analisis Laporan Gaji dan Upah
Laporan gaji dan upah merupakan alat vital bagi bagian keuangan sebagai
pertanggungjawaban tugas–tugasnya kepada atasan, agar atasan dapat mengetahui
pekerjaan penggajian dan pengupahan karyawan terlaksana dengan baik. Sistem informasi mengubah data menjadi informasi. Dalam hal ini laporan keuangan dibuat berdasarkan formulir atau dokumen dan catatan akuntansi. Pada penjelasan sebelumnya telah diuraikan bagaimana pelaporan gaji dan upah perusahaan ini, dapat dilihat bahwa laporan gaji dibuat oleh fungsi operator kumputer berdasarkan
(53)
BKM yang diberikan mandor dan Rekapitulasi gaji per divisi yang diberikan oleh kasie administrasi dan pada laporan upah untuk transaksi biaya kontanan dan Upah borongan tadi sudah dijelaskan bagaimana pelaporannya.
Berdasarkan analisis terhadap laporan gaji dan upah PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja bahwa laporan gaji dan upah sudah dipenuhi. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa laporan gaji dan upah pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai.
IV.9. Analisis Apakah sistem penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai.
Formulir atau dokumen dalam sistem penggajian pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja :
1. BKM (Buku Kegiatan Mandor) 2. Daftar gaji
3. Rekapitulasi gaji
4. Bukti pengeluaran kas ( Cash disbursemant voucher ) 5. Amplop gaji
6. Daftar transfer
Formulir atau dokumen dalam sistem pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja pada transaksi biaya kontanan :
1. Daftar upah kontanan angkut TBS Gang
2. Rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang 3. Bukti kas keluar
4. Amplop upah
Formulir atau dokumen dalam sistem pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja pada Upah borongan:
1. Perjanjian Upah borongan 2. Bukti kas keluar
3. Amplop Upah
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja :
(54)
1. Kartu penghasilan karyawan 2. Jurnal umum
3. Register cek
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengupahan pada transaksi biaya kontanan dan Upah borongan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja :
1. Jurnal umum 2. Register cek
Laporan gaji yang dibuat berdasarkan BKM yang diberikan mandor dan Rekapitulasi gaji per divisi yang diberikan oleh kasie administrasi. Laporan ini diketahui oleh kasie administrasi dan ditandatangani serta disetujui oleh Estate manager sebelum Laporan PDO (Permintaan Dana Operasional ) dikirimkan ke pusat oleh Operator komputer. Sedangkan laporan upah baik itu transaksi biaya kontanan dan upah borongan seperti keterangan pada bab sebelumnya sudah dipenuhi.
Berdasarkan uraian diatas maka sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai, karena formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan sudah dipenuhi. Oleh karena itu, Hipotesis pertama (1) yang menyatakan Sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan pada PT Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai, jika formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan sudah dipenuhi, dapat diterima. Sedangkan pada hipotesis kedua (2) yang
menyatakan Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan PT. Serikat Putra
Perkebunan Lubuk Raja tidak memadai, jika formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan tidak dipenuhi, tidak dapat diterima atau ditolak.
(55)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai.
Dengan memperhatikan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka berikut ini dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja. Dari hasil penelitian dan analisa dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja sudah memadai, karena formulir atau dokumen, catatan akuntansi dan laporan sudah dipenuhi.
V.B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dengan pengetahuan yang minim penulis mencoba memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan
perusahaan dimasa yang akan datang khususnya dibidang sistem penggajian dan pengupahan ini. Saran penulis adalah : khususnya dibidang penggajiannya
hendaknya dibedakan BKM (buku kegiatan mandor) untuk karyawan SKU–B
(Syarat kerja umum bulanan) dan untuk karyawan SKU–H (Syarat kerja harian)
agar mempermudah asisten divisi untuk menghitung gaji karyawan. Karena perhitungan gaji karyawan SKU-B dan SKU-H berbeda.
(56)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama : BPFE, Yogyakarta, 2004
Bodnar, George H. and William S. Hopwood, Accounting Information System,
9thEdition, Sistem Informasi Akuntansi, Penerjemah:Julianto Agung dan Lilis setiawati, Edisi Kesembilan, Yogyakarta: Andi, 2006
Diana, Anastasia dan Lilis setiawati, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama: Andi, Yogyakarta, 2011
Efferin, Sujoko.,dkk, Metode penelitian akuntansi, Edisi pertama, Cetakan pertama:Graha ilmu, Yogyakarta, 2008
Griffin, Ricky W. and Ronald J. Ebert, Business, 7thEdition, Bisnis, Penerjemah:
Benyamin Molan, Edisi ketujuh, Jakarta: Indeks, 2005
Hall, James A, Accounting Information Systems, 4th Edition, Sistem Informasi
Akuntansi, Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Buku
Satu, Edisi Keempat, Jakarta: Salemba empat, 2007
Ikhsan, Arfan dan Imam Ghozali, Metode penelitian, Cetakan pertama: Madju, Medan, 2006
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Keempat: Salemba Empat, Jakarta, 2008
Nazir, Moh, Metode penelitian, Cetakan kelima: Ghalia indonesia, Jakarta, 2003 Purba, Elvis F dan Parulian Simanjuntak, Metode penelitian, Edisi kedua,
Cetakan kedua: Sadia, Medan, 2011
Silaban, Adanan dan Hamonangan siallagan, Teori akuntansi, Edisi kedua: Universitas HKBP Nommensen, medan, 2009
Suryabrata, Sumadi, Metode Penelitian, Edisi Pertama, Cetakan
(57)
RDG 2
RDG 2
BKK 1
6 Mengisi dan memintakan tandatangan atas cek 4 KPK SPG RDG 2 2 DG 1 3 BKK 1 Membubuhkan cap lunas pada bukti
dan dokumen pendukungnya
Membayar gaji kepada karyawan & meminta tandatangan
atas KPK Menguangkan cek
ke bank & memasukkan uang
ke amplop gaji
KPK SPG RDG 2 2 DG 1 3 BKK 1 8 7 6
Dimasukkan ke dalam amplop bersama dengan pemasukan uang gaji
(58)
(59)
Dimasukkan ke dalam amplop upah bersama dengan pemasukan uang upah
Membuat bukti kas keluar KPK SPU 2 RDU 1 2 DG 1 4 Mengisi dan memintakan tandatangan atas cek 5 KPK SPU 2
RD U 1
2 DU 1 3 2 BKK 1 Register BKK RDU 2 DU 1
B KK 1
10
Mencatat nomor pada register bukti kas
RD U 2
2 DU 1 3 BKK 1 Membubuhkan cap lunas pada bukti &
dokumen pendukungnya Membayarkan upah kepada karyawan & meminta tandatangan atas KPK Menguangkan cek ke bank & memasukkan uang ke amplop upah
4
SPU
RD U 2
2 DU 1 3 BKK 1 8 9
(60)
(61)
Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji
Keterangan :
KJH = Kartu Jam Hadir
RDG = Rekap Daftar Gaji
SPG = Surat Pernyataan Gaji
DG = Daftar Gaji
KPK = Kartu Penghasilan Karyawan
Mulai Mencatat Jam Hadir Karyawan Kartu Jam Hadir Membuat Daftar Hadir
KJH 2 1 Daftar Hadir
Karyawan
1
1
KJH 2 1 Daftar Hadir Karyawan T Membuat rekap Gaji SPG 2 RDG 1 2 DG 1 KPK 8 KPK DG 2
BKK 3 A 2 T Membuat Daftar Gaji dan SPG
(62)
---Keterangan :
BKK = Bukti Kas Keluar
KPK SPG Membuat Bukti Kas Keluar 2 RDG 1 2
DG 1
KPK SPG 2 RDG 1 2 DG 1 3 2 BKK 1 4 3 RDG 2
DG 1 BKK 1
9
Register Bukti Kas Keluar
Mencatat nomor cek pada Register Bukti Kas Keluar
(63)
Sumber : Mulyadi, sistem Akuntansi Edisi 3, Hal.392 3
BKK 2
RDG 1
Membuat bukti memorial
BKK 2
RDG 1
1 Bukti memorial
5 Jurnal
Umum
9
RDG 2 DG 1
BKK 1
5
BKK 2 RDG 1
1 Bukti memorial
N Kartu
Biaya Register
Cek
N
(64)
Bagian Pencatat Waktu Bagian Upah
Keterangan :
RDU = Rekap daftar upah
SPU = Surat pernyataan upah
KJK = Kartu jam kerja
DU = Daftar Upah
Mulai Mencatat jam hadir KJK Daftar jam kerja Kartu jam hadir Membuat daftar hadir KJH Daftar hadir karyawan Mulai Mencatat jam kerja Kartu jam kerja Membuat daftar jam kerja KJK Daftar jam kerja karyawan KJH Daftar hadir 8 KPK Daftar upah 2 BKK 3
A T
Membandingkan daftar hadir dan daftar jam kerja
karyawan
Membuat daftar upah
Membuat rekap daftar upah dan SPU
SPU 2 RDU 1 2 DU 1 KPK 3 1 2 1 T T 2
(65)
Sumber : Mulyadi, Sistem akuntansi Cetakan ketiga, Hal. 397
BKK 2
BKK 2 RDG 1
Register cek 5
Membuat Bukti Memorial
RDG 1 1
Bukti Memorial
Jurnal umum
10
RDG 2 DG 1 BKK 1
N
7
BKK 2 RDG 1 Bukti Memorial
N
Kartu biaya Kartu Harga pokok produk 7
(66)
(1)
(2)
Premi Asisten Divisi
Division 01 97,076,008 19,670,000 370,000 111,376,008 M. Arifin
Division 02 94,044,050 19,360,000 360,000 113,044,050 Wilmar simanjuntak Division 03 98,389,279 16,816,000 316,000 114,889,279 Rangga F.Lubis
Division 04 78,710,911 19,106,000 356,000 97,460,911 Hendriawan
Division 05 73,243,240 14,780,000 280,000 87,743,240 M. Barus
Division 06 80,385,664 16,612,000 312,000 96,685,664 S.M Fauzi
Division 07 39,649,076 11,820,000 170,000 51,299,076 Ahmad Pohan
Division 08 0 10,024,000 174,000 9,850,000 Usmanto
Division 09 0 10,008,000 158,000 9,850,000 Syamsul Anwar
Total seluruh 561,498,228 138,196,000 2,496,000 692,198,228
Sumber: PT.Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
Tabel 4.4
Company / Business Area : PT Serikat Putra Perkebunan Lubuk Raja
Divisi Cash Advance Iuran SPSI Total
Di Bayar
Rekapitulasi Gaji per Divisi Desember 2012 Gajian kecil
(3)
(4)
Tabel 4.6
Daftar upah kontanan angkut TBS Gang 6 Desember 2012
Mandor
Gang
Blok
Jlh. Karyawan Banyak buah Rp/kg Jumlah rupiah Nasi bungkus
Jlh.Rupiah
Tot.Rupiah
(KG)
Jumlah
harga
Abdul hakim
01GG01
B23
27
105,237
17.5
1,841,647.50
27
12,000
324000
2,165,647.50
(5)
Rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Gang 6 desember 2012
Ast.Divisi
Divisi
Gang
Total dibayar
Mandor
M.Arifin
Division 1
01GG01
2,165,648
Abdul hakim
01UC06
1,856,800
Supangat
01UC07
2,425,500
Badrul
Total
6,447,948
Tabel 4.8
Rekapitulasi upah kontanan angkut TBS per Divisi 6 desember 2012
Divisi
Total dibayar Asisten
Division 1
6,447,948
M. Arifin
Division 2
2,007,290
Wilmar
Division 3
0 Rangga F.Lubis
Division 4
0
Hendriawan
Division 5
986,000
M.Barus
Division 6
0
S.M Fauzi
Division 7
0
Ahmad Pohan
Division 8
0
Usmanto
Division 9
0 Syamsul anwar
Total
9,441,238
(6)