PENG Pengaruh Fasilitas Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.
Di Sa
ajukan Guna arjana S-1 Pa Program
FAKULTA UNIVER
TAHUN
a Memenuhi ada Fakultas Studi Pendid
NAFISA
AS KEGUR RSITAS MU
N AJARAN 2 SKRIPSI i Persyaratan s Keguruan d dikan Guru S
Oleh: HUSNUL F A 51011010
RUAN DAN UHAMMAD
2015
2014/2015
n Guna Mem dan Ilmu Pen Sekolah Das
FAUZIAH 02
N ILMU PEN DIYAH SUR
mperoleh Der ndidikan (FK sar (PGSD)
NDIDIKAN RAKARTA
rajat KIP)
(2)
PENGARUII FASIL
TAS DANMOTIVASI AELAJAR TERIIADAP
PR$TASI
BEI-A.IAR
SISWA KET,ASIV
SDNI]CERI
SAEDN 2
KALIAMBE
KABTJPATEN SRAGENTAIIT'N PELATAR,{N
'0141 2OT5
Dir6iapke
de
dhusu
oleh:NAFISA IIUSNUL
I'AUZIAE
Telah
Disrujui
utuk
DipdtalEftan
de
Dipublilosttr
IalaltarK€8N
da
Imu
Podidiko
lrcsd
stlldi ?@didiL,n
cm
sekolalDM
Pe6etujm
Pembimbing.Dn. s,nn,
Mrnudi. s.tl..
M.Pd.NIL
195211251980031001(3)
PENCARUE FASILITAS
DANMoTTVASI AELAJAR
TIRIIADA?
PRDSTASIEELAJAR SISWA KEI,AS IV
SDNDGERI
SARDN 2
KALIJAMBE KABUPATEN
SRAGENTAHUN AJARAN
,OT.UTOI5Dipe6iapk6 de
dislM
oleh:NAIISA
IIUSNUL
TAUZIAH
4510110102Tdan
di!.da!a*!,
di D@5aD.Im ?dsuii
?adahdi
Selas." 14 Jlni 2015De
Dinyard@ Telal Mhmrrli
Sy@t
56llM
Dew
Poguii:
1
l.
1. DB.
II.
S&ingMmdi,
S-$., M.Pd,Da
H. Swmo, S.H., M.Pd.D..IL
Smirc,
M.M.
Suftt
fla l4Juli
2015Univdiias
MuhmmadiyahSdatnn!
Illulta K.e@
dd
llmu PeDdidi[@//oo)H
(4)
NIM
Progr
n Siudi:ld'lidik
ON
SerobhDsd
(PCSD)Judut
$<npsi
: PenEEruhFasilila
danMotivdi Bclajar
Tshadap Prest6iBelaj&
siswa KelasIv SD Neseri Sden 2 Kalijambe
Kobwaten sagm
Trhu Pelajmn
2014/2015,Mmyat.k{r
denge iebmd-benmya
banwas}ipsi
]!ng
soya ssankonini bd..
b-ar
nl.il
()rya sava
sddtrr
dd
bcbasphgor
kr,a.
o'mg
lain,
kcorl').ng
tertulisdiacddikllip
dalm lask.h dm disebrtkd
pado doftor lustaka.Alabila di
kdndiatr
hui
tedulti
skilsi
ini
bsil
plagiol,
stt
ato
tenmrsu.s
ja*ab
sep@uhnya dan
bdedia
nodina
saltsi s@ai
pe6tu6
ydg
berlala.YaDs mmbuat
,my.toe!
iv
(5)
v
”Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit.”
(Ali Bin Abi Tholib)
“Hidup adalah perjuangan dan kebahagiaan harus direngkuh dengan banyak pengorbanan”.
(Tere Liye)
“Man JaddaWa Jadda”
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka dapatlah ia. (Novel Negeri 5 Menara)
(6)
vi
menyirami dengan rahmat, nikmat, karunia serta cinta kasihNYa kepadaku, memberi segala yang terbaik untukku, ku persembahkan secarik karya sederhana ini untuk : 1. Ibuku tercinta (Ibu Siyamidiningsih S.Pd) dan Bapakku tersayang (Bapak
Slamet S.Pd) yang telah memberikan motivasi, membimbing,mengajariku dan memberikan dukungan dari berbagai sudut. Do’a yang selalu mengiringi di setiap langkah serta kasih sayang yang tak terhingga. Senyuman kalian merupakan suntikan semangat untuk terus melangkah.Terimakasih telah menjadi orang tua terhebat yang Nafisa punya.
2. Adik-adikku tercinta Afrizal Zuhri Z, Shofiana Fauzia Z, Safira Jannatus Z, dan Zahratul Aghleiya R. terimaksih untuk setiap dukungan yang telah kalian berikan yang tiada pernah aku lupakan, Nafisa akan berusaha menjadi saudara yang terbaik yang bisa kalian banggakan.
3. Sahabat- sahabat tercinta (Myta, Siti Fatimah, Anis Rahma, Zulaiha, Ussi, Nada, Nuryati, Irta,wiji, ) kalian adalah pemanis alami ketika aku berada di bumi Indonesia ini. Terima kasih atas segala dukungan, motivasi dan bantuannya. Terimakasih telah mencatat kenangan bersama-sama denganku, semua itu tak akan pernah terlupakan.
4. Teman- teman kelas C dan teman seangkatan 2011 PGSD UMS.
5. Almamaterku Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah menjadikanku manusia yang telah lebih baik dan menemukanku dengan oranng- orang hebat.
(7)
vii
Segala puji syukur kehadirat Allah rahmat dan ridho- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Skripsi ini merupakan sebagian tugas dan syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, tanpa bantuan mereka skripsi ini tidak pernah terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada yang terhomat:
1. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Drs.H. Samino M.M. selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ilmu, saran, dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Dosen Pembimbing Drs.H. Saring Marsudi, S.H., M.Pd yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
4. Dosen-dosen PGSD FKIP UMS yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat. 5. Slamet S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Saren 2 Kalijambe Sragen yang telah
memberikan izin tempat untuk melaksanakan penelitian.
6. Keluarga besar UKM MUEC (Muhammadiyah University English Course) dan Keluarga Besar HMP PGSD UMS terima kasih segala dukungan dan kebersamaannya bersama orang-orang hebat selama ini.
7. Teman-teman Kelas C PGSD angkatan 2011, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
(8)
viii
umumnya serta bermanfaat bagi peningkatan pembelajaran di dunia pendidikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 6 Juli 2015
(9)
ix
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
1. Hakekat Fasilitas Belajar... 6
a. Definisi Fasilitas ... 6
b. Definisi Fasilitas Belajar ... 7
c. Fungsi Fasilitas Belajar ... 7
d. Indikator Fasilitas Belajar ... 8
2. Hakekat Motivasi Belajar ... 9
(10)
x
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar Peserta didik ... 13
g. Indikator Motivasi Belajar ... 15
3. Hekekat Prestasi Belajar ... 17
a. Definisi Prestasi Belajar ... 17
b. Definisi Belajar ... 18
c. Prinsip-prinsip Belajar ... 19
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 20
e. Fungsi-fungsi Prestasi Belajar ... 21
f. Indikator Prestasi Belajar ... 22
B. Penelitian yang Relevan ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 25
D. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
1. Tempat Penelitian ... 27
2. Waktu Penelitian ... 27
C. Populasi Dan Sampel ... 28
1. Populasi ... 28
2. Sampel ... 29
D. Variabel Penelitian ... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ... 30
1. Pokok (Angket) ... 30
2. Bantuan (Dokumentasi) ... 37
F. Instrumen Penelitian ... 37
(11)
xi
2. Visi dan Misi ... 45
3. Keadaan Fisik Sekolah ... 46
4. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) ... 46
B. Uji Instrumen Penelitian ... 47
1. Uji Validitas Instrument ... 48
2. Uji Reliabilitas Instrument ... 50
C. Uji Prasyarat Analisis ... 51
1. Uji Normalitas ... 51
2. Uji Linieritas ... 52
D. Analisi Data ... 53
1. Analisis Regresi Liniear Berganda... 53
2. Pengujian Hipotesis ... 55
3. Koefisien Determinasi ... 57
4. Uji Sumbangan Relative (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) ... 57
E. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 59
BAB V PENUTUP ... 63
A. Simpulan ... 63
B. Implikasi ... 64
C. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
(12)
xii
Tabel 3.2 Interpretasi nilai r ... 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Fasilitas Belajar ... 38
Table 3.4 Kisi-kisi angket Prestasi Belajar ... 39
Tabel 4.1 Data Bangunan SD Negeri Saren 2 ... 46
Tabel 4.2 Data guru dan karyawan SD Negeri Saren 2 ... 47
Tabel 4.3 Uji validitas angket Fasilitas Belajar ... 48
Tabel 4.4 Uji validitas angket Motivasi Belajar... 49
Tabel 4.5 Hasil uji reliabilitas Fasilitas Belajar ... 50
Tabel 4.6 Hasil uji reliabilitas Motivasi Belajar ... 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas ... 53
Tabel 4.9 Data Variabel Penelitian ... 54
Tabel 4.10 Hasil analisis Regresi Linier Berganda ... 55
Tabel 4.11 Hasil Hipotesis dan Uji t ... 56
(13)
xiii
(14)
xiv
Lampiran 2 Angket Try Out Fasilitas Belajar ... 74
Lampiran 3 Data Siswa Try Out ... 82
Lampiran 4 Hasil Try Out Angket Fasilitas Belajar ... 84
Lampiran 5 Hasil Try Out Angket Motivasi Belajar ... 85
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Angket Fasilitas Belajar ... 86
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar ... 90
Lampiran 8 Data Uji Reliabilitas Fasilitas Belajar ... 94
Lampiran 9 Data Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 95
Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Fasilitas Belajar ... 96
Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar ... 99
Lampiran 12 Angket Penelitian ... 102
Lampiran 13 Data Siswa Penelitian ... 107
Lampiran 14 Hasil Penelitian Angket Fasilitas Belajar ... 108
Lampiran 15 Hasil Penelitian Angket Motivasi Belajar ... 109
Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas ... 110
Lampiran 17 Hasil Uji Linieritas X1 Terhadap Y ... 111
Lampiran 18 Hasil Uji Linieritas X2 Terhadap Y ... 113
Lampiran 19 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 115
Lampiran 20 Tabel Nilai F0,05 ... 118
Lampiran 21 Tabel Nilai t ... 119
Lampiran 22 Tabel r Distribusi ... 121
Lampiran 23 Dokumentasi Try Out SD N Donoyudan ... 119
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian SD N Saren 2 ... 121
Lampiran 25 Surat Ijin Riset ... 122
Lampiran 26 Surat Keterangan Try Out... 123
Lampiran 27 Surat Keterangan Riset ... 124
(15)
xv
NAFISA HUSNUL FAUZIAH A 510110102
Nafisa Husnul Fauziah, A 510110102, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri Saren 2 Kalijmabe tahun pelajaran 2014/2015. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui seberapa besar fasilitas dan motivasi belajar sedangkan untuk dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai prestasi belajar siswa. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji f) diketahui fhitung > ftabel, yaitu 17,341 > 2,86
dan nilai signifikansi <0,05, yaitu 0,000. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,601 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 60%, sedangkan 40% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.Jadi dalam penelitian ini prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor fasilitas dan motivasi belajar siswa.
(16)
1
Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar. Dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menerima materi yang disampaikan. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Menurut Peraturan Pemerintah Pasal 42 nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:
(1). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengakapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sebagaimana ditetapkan dalam UU SISDIKNAS No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik".
(17)
Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam melestarikan generasi-generasi yang dapat memajukan negeri. Setiap orang membutuhkan pendidikan, belajar dan berbagai macam pelajaran kehidupan lainnya. Berbagai tingkatan dalam pendidikan dimulai dari ranah pendidikan usia dini, Taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Semua itu tidak lepas dari peran sistem pendidikan dinegeri ini. Sekolah merupakan wadah aspirasi peserta didik utuk mengembangkan berbagai macam pengetahuan. Mengembangkan fasilitas-fasilitas sekolah merupakan salah satu peran sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Fasilitas yang memadahi tentunya akan mempengaruhi suasana pembelajaran di sekolah. Peserta didik akan lebih bersemangat dan terpacu dalam mengikuti proses pembelajaran. Pemerintah mengeluarkan kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bertujuan untuk memaksimalkan kinerja sekolah serta turut serta meringankan beban biaya terhadap masyarakat kalangan bawah.
Fasilitas merupakan salah satu senjata untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Namun, fasilitas-fasilitas sekolah bukan menjadi jaminan untuk berhasil tidaknya pembelajaran. Misalnya dapat ditemui pada sekolah-sekolah yang ada dikota, sangat berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah yang ada di desa. Fasilitas yang ada dikota lebih memadahi dengan anggaran dana yang selangit maka fasilitasnya pun tidak diragukan. Sedangkan di desa atau dipedalaman, minimnya fasilitas sedikit menghambat proses pembelajaran. Seiring berkembangnya zaman, sekolah-sekolah yang ada di desa sudah berkembang dan mengikuti zaman. Masuknya pengaruh-pengaruh sangat berkembang pesat, sehingga sebagai guru haru senantiasa menggunakan perkembangan dengan sebaik mungkin.
Fasilitas atau sarana prasarana yang memadahi akan membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan menerima pembelajaran. Kurangnya kelengkapan fasilitas belajar merupakan faktor yang menyebabkan hambatan-hambatan dalam belajar. Peserta didik yang memahami setiap pembelajaran yang diajarkan, hal-hal lain yang membuat motivasi belajarnya tumbuh untuk
(18)
mencapai suatu tujuan salah satunya termotivasi untuk berprestasi di sekolah. Mempunyai prestasi belajar di sekolah merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pelaku, baik untuk orang-orang yang disayangi dan bagi dirinya sendiri. Namun masih banyak motivasi belajar itu belum tumbuh bahkan melekat pada jiwa peserta didik. Kurang sadarnya peran pendidikan dalam peserta didik ini merupakan ancaman bagi generasi penerus bangsa. Secara tidak langsung fasilitas belajar sangat berpengaruh dalam berhasil tidaknya proses belajar. Fasilitas yang kurang memadahi akan mempersulit peserta didik dalam menyerap pembelajaran. Sebaliknya, fasilitas yang memadahi serta memenuhi standart dalam pendidikan akan merangsang motivasi belajar peserta didik. Apabila motivasi belajar peserta didik sudah terlihat, maka prestasi belajar pun tidak diragukan lagi. Peserta didik yang berhasil akan memperoleh prestasi belajar yang sangat memuaskan.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Fasilitas dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut makan dapat diidentifikasikan masalah penelitian yaitu :
1. Kurangnya motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe kabupaten Sragen.
2. Motivasi belajar sebagai senjata dalam keberhasilan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
(19)
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian terfokus maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen tahun 2014/ 2015. 2. Motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar kelas IV hasil Ujian Akhir
Sekolah (UAS) SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen tahun 2014/ 2015.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2 tahun pelajaran 2014/2015.
2. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2 tahun pelajaran 2014/2015.
3. Adakah pengaruh yang signifikan fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2 tahun pelajaran 2014/2015.
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti dapat mengetahui tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2014/2015.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2014/2015.
(20)
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2014/2015.
F.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam perkembangan ilmu pendidikan mengenai pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan kepada SD Negeri Saren 2 Kalijambe guna meningkatkan prestasi belajar siswa ditinjau dari fasilitas dan motivasi belajar siswa.
b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti apabila mengadakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini dengan modal peneliti dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan nyata pada saat terjun dalam dunia pendidikan.
(21)
6 1. Hakekat Fasilitas Belajar
a. Definisi Fasilitas
Fasilitas belajar baik dari orang maupun dari sekolah memang berperan penting dalam perkembangan belajar peserta didik. Fasilitas yang memadahi akan menunjang proses belajar yang baik. Dalam proses belajar mengajar pasti menggunakan fasilitas sekolah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Ada berbagai macam fasilitas yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh seluruh penghuni sekolah. Dalam pembelajaran di ruang kelas, fasilitas yang digunakan adalah fasilitas pembelajaran yang menunjang proses belajar mengajar.
Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Hartati Sukirman dkk ( 28) menyatakan bahwa sarana pendidikan adalah “ Semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien”.
Fasilitas atau Sarana prasarana menurut Syaiful Sagala (2009: 219) menyatakan bahwa “Semua benda bergerak maupun tidak tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar baik secara langsung mapun tidak langsung”.
Berdasarkan pengertian tentang fasilitas atau sarana prasarana diatas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar dalam ruang lingkup sekolah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam bidang pendidikan.
(22)
b. Definisi Fasilitas Belajar
Syaiful Sagala ( 2009: 220) menyatakan bahwa “sekolah yang termaksuk sekolah favorit didukung oleh fasilitas belajar, fasilitas olah raga dan kelengkapan yang cukup memadahi. Keadaan sekolah yang memadahi adalah sekolah yang didukung fasilitas laboratorium, perpustakaan dan fasilitas lainnya yang memadahi untuk mengembangkan minat serta bakat para peserta didiknya dan lokasinya terletak pada daerah yang sangat strategis dan lingkungan yang nyaman.
Menurut Indriyanto dalam Syaiful Sagala (2009: 220) mengemukakan dua fenomena yang dapat diamati berkenan dengan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yaitu (1) fenomena keterbatasan yaitu fenomena keterbatasan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang menonjol dalam pelaksanaan kebijakan dan program sekolah yang berada diperkotaan apa lagi yang ada dipedesaan. (2) pemanfaatan yaitu dilain pihak, unit-unit kerja dan sekolah yang telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai ternyata kurang memanfaatkannya.
Menurut Hartati Sukirman dkk (29) menyatakan bahwa perlu dibedakan antara lain:
1) alat pelajaran
yaitu semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar ( buku tulis, gambar-gambar).
2) alat peraga
yaitu semua alat bantu pendidikan dan pelajaran. 3) media pendidikan.
Yaitu perantara proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan, dapat sebagai pengganti peranan guru.
c. Fungsi Fasilitas belajar
Menurut Sardiman (2009 : 20) secara umum fungsi fasilitas belajar adalah sebagai berikut:
1) Memperjelas pengujian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
(23)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan biaya.
3) Menggunakan media atau sarana pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi dengan sikap pasif anak didik.
4) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
d. Indikator fasilitas Belajar
Menurut Peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 tentang Sarana dan Prasarana antara lain:
1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 237) untuk mengetahui bahwa suatu Sekolah sudah memiliki fasilitas,sarana yang baik, yakni dengan mencari standart sarana yang tercantum dalam buku Pedoman Pembukuan Bangunan Dan Prabot Sekolah yang dikeluarkan proyek pembukuan sarana pendidikanDepartemen P dan K Jakarta tahun 1978. Indikator fasilitas dapat diklasifikasikan dibawah ini, antara lain:
1) Adanya kelengkapan sarana di sekolah antara lain: mushola, perpustakaan, tempat parkir dan laboratorium serba guna.
2) Adanya media pembelajaran antara lain: alat peraga dan Buku penunjang.
3) Adanya kelengkapan perabot yang mengisi ruang kelas antara lain: almari, meja, kursi, jendela, papan tulis, foto-foto nasional dan pintu.
(24)
4) Adanya ruangan yang melengkapi proses belajar mengajar antara lain: Ruang kelas 1-6, ruang kantor guru dan kantor Kepala Sekolah.
2. Hakekat Motivasi Belajar a. Definisi Motivasi
Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa dalam Guay (2010: 712) menyatakan bahwa “motivation refers to the reasons underlying behavior. Paraphrasing Gredler, Boussard, and Garrison (2004: 106) broudly define motivation as the atribute that moves us to do or not to do something”. Motivasi mengacu pada alasan yang mendasari perilaku. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gredler, Broussard, dan Garrison (2004: 106) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan atribut yang menggerakan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Menurut Sardiman (2012: 75) menyatakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Menurut Wendy L. Ostroff (2013: 7) “motivasi adalah keinginan yang mendorong semua tindakan dan merupakan pelopor sekaligus batu penjuru bagi pembelajaran”. Jadi motivasi merupakan dorongan dari seorang baik disengaja atau tidak disengaja. Menurut Robert E. Slavin (2011: 135) bahwa “motivasi adalah proses Internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu”. Ada banyak jenis, intensitas, tujuan dan arah motivasi yang berbeda- beda”.
Sedangkan pengertian motivasi menurut Nyayu Khodijah (2014: 150) yaitu “sebuah konsep yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah dan itensitas perilaku individu”. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Jadi menurut beberapa pendapat yang dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan atau penguatan untuk mencapai keinginan
(25)
yang diinginkannya. Motivasi untuk belajar sangat berperan penting bagi siswa dan guru.
b. Definisi motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan komponen penting dalam tercapainya hasil belajar atau tujuan yang ingin dicapai. Semakin tinggi motivasi belajarnya semakin tinggi pula hasrat dalam menerima pemebelajaran, sebaliknya motivasi belajar yang rendah akan semakin kurang menghargai tujuan dari yang diinginkan.
Menurut Euis Karwati dan Doni Juni Priansa (2014: 183) “Motivasi belajar adalah perilaku dan faktor-faktor yeng mempengaruhi peserta didik untuk berperilaku terhadap proses yang dialaminya”. Motivasi belajar adalah sebuah dorongan atau penguatan yang terjadi dalam diri seseorang atau dari luar dirinya untuk mengetahui sesuatu serta mengalami perubahan perilaku yang lebih baik. Perubahan yang dimaksud yaitu perubahan dari yang belum paham menjadi paham, dari yang minder menjadi percaya diri, serta dari yang malas menjadi rajin. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam jiwa dan diri seseorang yang dipengaruhi oleh rangsangan motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang bertujuan meningkatkan sesuatu dalam dirinya agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Semakin besar motivasi belajarnya, semakin besar pula keinginannya untuk belajar. Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak dapat belajar dengan baik apabila tidak adanya motivasi belajar. Bahkan tanpa motivasi belajar, seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar mengajar. Seorang siswa dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika adanya motivasi belajar. Maka motivasi belajar mempengaruhi pola pikir peserta didik untuk lebih meningkatkan pengetahuan yang diterimanya. Hasil pengetahuan yang diterima dari
(26)
proses belajar di sekolah dapat diketahui dari hasil belajar dan prestasi belajar peserta didik.
c. Manfaat motivasi belajar
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Sardiman (2012: 85) ada beberapa fungsi motivasi:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
d. Sumber-sumber motivasi belajar
Teori motivasi yang lazim digunakan menurut Euis Karwati dan donni Juni Priansa (2014: 167) untuk menjelaskan sumber motivasi peserta didik digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Motivasi Intrinsik (Rangsangan Dari dalam Diri Peserta Didik) Motivasi Intriksik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap peserta didik sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Faktor individual yang biasanya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu adalah:
a) Minat
Peserta didik akan merasa terdorong untuk belajar, jika kegiatan belajar tersebut sesuai dengan minatnya.
b) Sikap Positif
Peserta didik yang mempunyai sifat positif terhadap suatu kegiatan, maka ia akan berusaha sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
(27)
c) Kebutuhan
Peserta didik mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha melakukan kegiatan apapun sesuai kebutuhan.
2) Motivasi Ekstrinsik (Rangsangan dari Luar Pesera Didik)
Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya.
e. Bentuk-bentuk Motivasi Pembelajaran
Didalam kegiatan belajar peranan motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan.
Menurut Sardiman (2012: 92-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: 1) Memberi angka-angka
Dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya penghargaan berupa nilai sehingga anak akan termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus.
2) Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu dan akan diberikan hadiah. Tetapi pemberian hadiah tidak boleh terlalu sering karena akan mengubah motivasi anak menjadi motivasi untuk mendapatkan hadiah.
3) Kompetisi persaingan
Baik yang individu atau kelompok dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Persaingan yang dimaksud adalah persaingan dalam hal yang positif seperti bersaing dalam hal prestasi belajar.
(28)
4) Ego- involvelment
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5) Memberi ulangan para siswa
Dengan adanya ulangan siswa tersebut termotivasi untuk belajar karena mereka akan merasa malu jika mendapatkan nilai yang jelek. 6) Mengetahui hasil belajar
Pada saat siswa mengetahui hasil belajar kurang bagus jika dibandingkan dengan teman-teman mereka akan berusaha untuk belajar lebih rajin.
7) Memberikan pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Dengan memberikan pujian pada siswa dapat meningkatkan motivasi untuk belajar karena pujian merupakan sebuah penghargaan yang cukup berarti bagi siswa. 8) Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Peserta Didik
Motivasi merupakan dorongan atau penguatan tingkah laku peserta didik. Motivasi peserta didik tidak lepas dari perkembangan kepribadian peserta didik yang tidak stabil. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik menurut Euis Karwatidan Donni juni priansa (2014: 181) adalah:
1) Konsep Diri
Konsep diri berkaitan dengan bagaimana peserta didik berfikir tentang dirinya. Apabila peserta didik percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka peserta didik akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut.
(29)
2) Jenis Kelamin
Pola pikir tradisional yang menyatakan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggki-tinggi karena nanti tugasnya hanya melayani suami, menyebabkan perempuan tidak mampu belajar dengan optimal.
3) Pengakuan
Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dengan lebih giat apabila dirinya merasa dipedulikan, diperhatikan, atau diakui oleh keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial dimana ia tinggal. Pengakuan akan mendorong peserta didik untuk melakukan sesuatu sesuai dengan pengakuan tersebut.
4) Cita-Cita
Cita-cita atau disebut aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai oleh peserta didik. Target tersebut dapat diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dan mengandung makna bagi peserta didik.
5) Kemampuan Belajar
Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri peserta didik, misalnya pengamatan, perhatian, ingatanm daya pikir dan fantasi. Jadi peserta didik yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih bermotivasi dalam belajar, karena peserta didik tersebut lebih sering memperoleh sukses, sehingga kesuksesan tersebut memperkuat motivasinya.
6) Kondisi Peserta Didik
Kondisi fisik dan kondisi psikologis peserta didik sangat mempengaruhi faktor motivasi belajar, sehingga guru harus lebih cermat melihat kondisi fisik dan psikologis peserta didik.
7) Keluarga
Motivasi berprestasi peserta didik sangat dipengaruhi oleh keberadaan keluarga yang melingkupinya. Keluarga dengan perhatian yang penuh terhadap pendidikan, akan memberikan
(30)
motivasi yang positif terhadap peserta didik untuk berprestasi dalam pendidikan.
8) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan berbagai unsur yang datang dari luar peserta didik. Unsur-unsur tersebut dapat berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun sosial, baik yang menghambat atau mendorong.
9) Upaya Guru Memotivasi Peserta Didik
Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan strategi dalam memotivasi peserta didik agar mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri peserta didik. 10) Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar cenderung tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang-kadang-kadang lemah, bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional.
g. Indikator Motivasi Belajar
Lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Dorongan dari orang sekitar sangatlah penting namun, dorongan dari dalam diri merupakan hal yang paling mendasar. Sikap serta keinginan belajar dari berbagai macam peserta didik berbeda-beda.
Hartini, dkk (2008: 14) mengemukakan motivasi yang ada pada setiap individu itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus
dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4) Lebih senang bekerja sendiri.
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersikap mekanis, berulang-ulang sehingga kurang kreatif)
(31)
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin sesuatu.
Riduwan (2012: 31) menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa meliputi dimensi:
1) Ketekunan dalam belajar a) Kehadiran di sekolah b) Mengikuti PBM di kelas c) Belajar di rumah
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan a) Sikap terhadap kesulitan b) Usaha mengatasi kesulitan
3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar a) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran b) Semangat dalam mengikuti PBM 4) Berprestasi dalam belajar
a) Keinginan untuk berprestasi b) Kualifikasi hasil
5) Mandiri dalam belajar a) Penyelesaian tugas / PR
b) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran.
Menurut Uno (2010: 23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan menjasi enam, yaitu sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
(32)
Berdasarkan ciri-ciri dan indikator diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar meliputi:
1) Tekun dalam belajar
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan
3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 4) Mandiri dalam belajar
5) Memiliki hasrat dan keinginan berhasil/ berprestasi. 3. Hakekat Prestasi Belajar
a. Definisi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu tolak ukur berhasil tidaknya seorang guru dalam menyampaikan pelajarannya. Peserta didik yang mampu menerima pengetahuan baru dan sangat antusias akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Disamping hasil belajar peserta didik akan segera terbentuk pola dalam dirinya untuk menghasilkan sebuah prestasi dalam dirinya, baik prestasi akademik maupun non akademik.
Menurut Eus Karwati dan Donni Juan priansa (2014: 155) prestasi belajar adalah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif,disadari dan sebagaimana.
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”
(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Menurut Zainal Arifin (2011: 12) “prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tolak ukur berhasil tidaknya hasil belajar
(33)
peserta didik dan mampu mengembangkan prestasinya serta kemampuan yang dimilki peserta didik. Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik mempunyai sebuah tujuan. Dimana peserta didik dituntut untuk berhasil dalam menangkap sebuah ilmu dan mampu mengembangkan sesuai potensinya masing-masing. Seseorang yang mempunyai potensi lebih akan mudah menunjukkan prestasi belajarnya dalam akademik maupun non akademik.
b. Definisi Belajar
Menurut Suryabrata dalam Nyayu Khodijah (2014: 47) menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasikan dan berkembang karena belajar”. Samino dan Saring Marsudi (2011 : 19) menyatakan bahwa “belajar adalah proses yang harus dilalui manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik”.
Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 4) menyatakan bahwa “belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek –aspek tersebut adalah: bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan adanya perubahan sebagai pribadi”.
Sedangkan menurut Nyayu Khodijah (2014 : 50) “belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru”. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar dalam berbagai aspek yang berlangsung hingga akhir hayat bersifat permanen yang berkembang untuk mencapai hasil pribadi yang lebih baik.
(34)
c. Prinsip- Prinsip Belajar
Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa (2014: 192) Belajar yang efektif bisa terjadi jika prinsip-prinsip belajar dapat diterapkan dengan baik. Prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran adalah: 1) Hal apapun yang dipelajari oleh peserta didik, maka peserta didik
tersebut harus mempelajarinya sendiri.
2) Setiap peserta didik belajar berdasarkan tempo atau kecepatannya masing-masing sehingga terdapat berbagai variasi tempo atau kecepatan belajar yang dimiliki oleh peserta didik.
3) Peserta didik akan belajar dengan baik banyak apabila setiap langkah dalam belajar segera diberikan penguatan (reinforcement) sehingga ia akan terus termotivasi untuk mempelajarinya.
4) Penguasaan setiap langkah-langkah pembelajaran akan memungkinkan peserta didik untuk belajar secara lebih berarti atau bermakna.
5) Apabila peserta didik diberikan tanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan keinginannya, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar dan kemampuan mengingat yang dimilikinya akan lebih baik.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi belajar
Berdasarkan pendapat Euis Karwati dan Donni Juni Priansa (2014: 218) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal berkaitan dengan kondisi internal yang muncul dari dalam diri peserta didik.
a) Jasmaniah
Faktor-faktor kesehatan atau kelainan fungsi pada tubuh jasmaniah peserta didik akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan belajar yang dialaminya.
(35)
b) Psikologis
Perhatian, minat bakat, motif, kematangan, dan kesiapan akan mempengaruhi kegiatan belajar yang dialami peserta didik. c) Kelelahan
Kelelahan jasmani maupun rohani akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap proses belajar yang dialami peserta didik. 2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan unsur lingkungan luar dari peserta didik. Kondisi keluarganya di rumah, sekolah, dan kondisi masyarakat sekitar rumah dan sekolah akan memberikan pengaruh terhadap konsentrasi dan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Menurut Eus Karwati dan Donni Juan Priansa ( 2014: 156) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: 1) Faktor Internal
a) Aspek Fisiologis (1) Tonus Jasmani (2) Mata dan Telinga b) Aspek Psikologis
(1) Inteligensi (2) Sikap (3) Minat (4) Bakat (5) Motivasi 2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan Sosial (1) Keluarga
(36)
(b) Masyarakat (c) Teman
b) Lingkungan Nonsosial (1) Rumah
(2) Sekolah (3) Peralatan (4) Alam
f. Fungsi-fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar sangat penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Menurut Zainal Arifin (2011: 12) ada beberapa fungsi-fungsi dalam prestasi belajar, antara lain:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah porestasi belajar dapat dijadikan peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Indikator ektern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.
(37)
Menurut Eveline Siregare dan Hartini Nara (2011: 166) ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti kemajuan belajar siswa, yaitu:
a) Penilaian portofolio
b) Penilaian melalui unjuk kerja c) Penilaian melalui penugasan d) Penilaian melalui hasil kerja e) Penilaian melalui tes tertulis
Torrance dalam Slameto (2010: 159) peserta didik yang mempunyai prestasi kreatif lima prinsip bagaimana guru harus memberikan penghargaan bagi tingkah laku kreatif siswa:
a) Menaruh respek terhadap pertanyaan-pertanyaan yang jarang terjadi
b) Menaruh respek terhadap gagasan yang kreatif dan imajinatif c) Menunjukkan pada siswa bahwa gagasan mereka memiliki
nilai
d) Membiarkan siswa sekali-kali melakukan sesuatu sebagai latihan tanpa ancaman akan dinilai
e) Menghubungkan penilaian dengan penyebab dan konsekuensi. g. Indikator Prestasi Belajar
Pada dasarnya indikator prestasi belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Muhibbin Syah dalam Karwati dan Donni (2014: 155) menyatakan bahwa prestasi belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Mengukur prestasi kita harus mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Jenis prestasi yang hendak diungkapkan ada 5 mata pelajaran antara lain: IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris.Dalam penelitian ini untuk mengukur prestasi belajar digunakan nilai rapot siswa kelas IV semester genap pada Ujian Akhir Sekolah (UAS).
(38)
B.Penelitian Yang Relevan
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dipandang relevan dengan penelitian yang diteliti, antara lain:
1. Maya Kurnia Utami (2012) NIM 08108249127 Program Studi Pendidikan Gru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul skripsi “ Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Di Gugus Wiyata Utama Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas” . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Gugus Wiyata Utama Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan fasilitas belajar dirumah sebesar 27% dengan interval 88,5 – 97,9 jumlah responden 36 siswa,sedangkan prestasi belajar 24% dengan interval 66,4 – 70,5 jumlah responden 32 siswa. Pemanfaatan fasilitas belajar di rumah berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 28%. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan analisis regresi yaitu F hitung 4,68 > F tabel 3,92 pada taraf signifikansi 5%.
2. Ardhi Kurniadi (2010) NIM D1207574 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret dengan judul Skripsi” Intensitas Komunikasi Keluarga dan Prestasi Belajar Anak (Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Keluarga dengan Prestasi Belajar Pelajar Kelas 5 Sekolah Dasar Djama’atul Ichwan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010)”. Berdasarkan hasil uji validitas, semua instrument menghasilkan koefisien korelasi (R) lebih besar dari 0,567 dinyatakan valid. Dengan uji realibilitas untuk variabel komunikasi keluarga (X) yang terdiri dari 18 pertanyaan mempunyai alpha cronchbach >0,567 dan variabel prestasi belajar anak yang terdiri dari 18 pertanyaan mempunya alpha crochbach >0,567. Sehingga dari jumlah pertanyaan kedua variabel dinyatakan reliabel. Berdasarkan hipotesis kerja atau hipotesis alternative (Ha) , jika r hitung, r tabel dengan taraf signifikan (a) 0,05 maka ada hubungan atau korelasi yang
(39)
signifikan antara komunikasi keluarga dengan prestasi belajar anak. Hasil hipotesis II, hipotesis (Ho), jika r hitung, r tabel dengan taraf signifan (a) 0,05 maka tidak ada hubungan atau nkorelasi yang signifikan antara komunikasi keluraga dan prestasi belajar siswa.
3. Asih Lestari (2012) NIM 08140124 Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilumu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul Skripsi “Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negerio Giwangan Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara komulatif nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas V SD N Giwangan Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 berdasarkan perhitungan Grand Mean memiliki nilai rata-rata sebesar 77,71. Nilai rata-rata-rata-rata tersebut diambil dari 11 mata pelajaran. Nilai rata-rata tersebut ketika diinterpretasikan dengan nilai standar dalam buku rapor maka dapat dikategorikan lebih dari cukup. 5.1.3 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD N Giwangan Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung (rxy) lebih besar dari nilai r tabel (rtabel) yaitu (5,56 > 0,235). Semakin tinggi 86 kategori pemanfaatan koleksi perpustakaan, semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin rendah pemanfaatan koleksi perpustakaan, semakin rendah pula prestasi belajar siswa.
Tabel 2.1
Persamaan dan perbedaan penelitian No Peneliti Komponen Yang diteliti
Fasilitas belajar
Motivasi belajar
Prestasi belajar
Komunik asi keluarga
Pemanfaatan koleksi perpustakaan 1. Maya
Kurnia Utami
√ √
2. Ardhi Kurniadi
√ √
3. Asih Lestari
(40)
C.Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori di atas dapat disusun kerangka berpikir, bahwa pengaruh persepsi siswa tentang dekorasi interior kelas terhadap motivasi belajar. Kerangka pemikirannya sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Fasilitas dan motivasi belajar memberikan manfaat yang besar pada siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Fasilitas pembelajaran merupakan faktor penting untuk meningkatkan motivasi belajar. Bagaimana seorang guru mampu memanfaatkan fasilitas pembelajaran yang ada untuk menunjang proses belajar menjadi lebih baik. Fasilitas yang memadahi akan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga ketika proses belajar mengajar akan lebih tertarik. Dengan berhasilnya proses pembelajaran maka peserta didik akan memperoleh tujuan yang ingin dicapai seperti mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan.
D.Hipotesis
Menurut suharsimi arikunto (2006: 71) “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Fasilitas
Pembelajaran
Motivasi Belajar
Kelas IV
Prerstasi Belajar
(41)
Berdasarkan uraian landasan teori, penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi beajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar secara bersama-sama di SD Negeri Saren 2.
(42)
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 12) penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Setelah penelitian dan data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakanteknik analisis statistik.
Penelitian ini dilakukan dengan sengaja untuk mengetahui pengaruh antara tiga variabel yaitu fasilitas belajar sebagai variabel bebas (X1), motivasi belajar (X2), dan prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y).
B.Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri Saren 2. Adapun alasan pilihan tempat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tersedia data dan adanya keterbukaan dari pihak sekolah. Sehingga memudahkan di dalam pengumpulan data yang diperlukan sehubungan dengan masalah yang dihadapi.
b. Lokasi sekolah mudah dijangkau, sehingga memudahkan transportasi dan menghemat waktu, biaya, pikiran maupun tenaga yang harus dikeluarkan. 2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan rincian serta waktu pelaksanaan sebagai berikut:
(43)
Tabel 3.1
Jadwal kegiatan penelitian Kegiatan
Bulan
Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan
Judul
v v
2. Proposal v v V v v 3. Permohonan
Ijin Penelitian
v v 4. Penyusunan
Instrumen
V v 5. Tryout
Instrumen Penelitian
v v
6. Pengumpulan data
v 7. Analisis Data
dan
Penyusunan Laporan
V v v v
C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Deni Darmawan (2013: 137) pupulasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Menurut Awal Isgiyanto (2009 : 4) populasi adalah semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung atau mengukur, kualitatif atau kuantitaif mengenai karakteristik tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti sifat-sifatnya.
Menurut S. Margono (2010: 118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas atau karakteristik pada wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek / obyek yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulannya untuk memenuhi data yang diperlukan.
(44)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 26 siswa dalam satu kelas.
2. Sampel
Menurut S. Margono, (2010 : 121), sample adalah sebagai bagian dari populsi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara
– cara tertentu. Sedangkan menurut Awal Isgianto (2009 : 5) sampel
merupakan sebagian dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian. Menurut Purwanto (2010 : 242) sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri yang sama dengan populasi. Penelitian mengambil sampel dari populasi yang ditentukan maka penelitian harus representatif.
Sedangkan menurut Sugiono (2010: 62) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Roscoe dalam Sugiyono (2010: 131) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitian ada 5 (independent dan dependent) maka jumlahj anggota sampel = 10 x 5= 50.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian- bagian yang berasal dari populasi yang digunakan sebagai subyek penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah kelas IV yang menjadi kelas sampel. Siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 yang berjumlah 26 anak.
(45)
D.Variabel Penelitian
Menurut Sugiono seperti yang dikutip oleh Fahmi Saefuddin (2012: 36) variable adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingg adiperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas
“variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negative” (Asep, 2005: 53). Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua macam dengan symbol X dan X .. Variabel pertama ( adalah fasilitas belajar, sedangkan variabel bebas kedua X .) adalah motivasi belajar.
2. Variabel terikat
“variabel terikat adalah variabel yang tergantung atas variabel- variabel lainnya” (Junaidi dan Fauzan, 2009: 12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar .
E.Teknik Pengumpulan Data 1. Pokok
Teknik pokok ini merupakan teknik dalam mencari data penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data pokok yang digunakan adalah angket.
Metode angket yaitu cara mengumpulkan data dengan jalan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden. (Rubino Rubiyanto, 2011: 65). Dapat disimpulkan bahwa angket adalah cara pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden untuk mendapatkan data atau informasi yang sesuai dengan apa yang diteliti. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data tentang fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen.
(46)
a. Macam-macam angket
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) kuesioner dpat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya:
1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada: a) Kuesioner terbuka
a) Kuesioner tidak langsung 2) Dipandang dari bentuknya, ada:
a) Kuesioner pilihan ganda b) Kuesioner isian
c) Checklist d) Rating scale b) Kuesioner tertutup
3) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada: b) Kuesioner langsung
b. Penggunaan Angket
Sebagian besar penelitian umunya menggunakan angket sebagai netode yang dipilih untuk mengumpukan data. Memang dalam menggunakan metode angket itu baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 268) Sebelum angket disusun, maka harus melalui prosedur:
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.
2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket.
3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
c. Langkah-langkah Menyusun Angket 1) Menetapkan tujuan pembuatan angket 2) Menetapkan aspek-aspek yang diukur 3) Menyusun petunjuk pengisian angket
(47)
4) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti.
Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010: 135) bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial”. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan dan pernyataan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif samapai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang d) Tidak Pernah
Adapun dalam penelitian ini digunakan alternative jawaban dan penilaian angket dengan menggunakan Skala Likert sebagai berikut:
1. Jawaban selalu diberi nilai 4 2. Jawaban sering diberi nilai 3 3. Jawaban kadang-kadang diberi nilai 2 4. Jawaban tidak pernah diberi nilai 1
1. Jawaban sangat setuju diberi nilai 5 2. Jawaban setuju diberi nilai 4 3. Jawaban ragu-ragu diberi nilai 3
(48)
4. Jawaban tidak seuju diberi nilai 2 5. Jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1
Adapun langkah-langkah menyusun pertanyaan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bentuk pertanyaan 2. Membuat item pertanyaan
3. Membuat petunjuk dan pedoman penilaian angket 4. Membuat surat pengantar
5. Mengadakan uji coba (try out)
Melalui metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data-data yang berupa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang pengaruh fasilitas pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar.. Dalam penelitian ini jenis angket bersifat tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya telah disediakan, responden tinggal memilih alternatif jawaban yang disediakan dengan jalan memberi tanda silang. Sedangkan pada pelaksanaannya menggunakan angket langsung, yaitu daftar pertanyaan dikirim dan dijawab langsung oleh respondent tanpa melalui perantara. Sebelumnya angket diuji kevalidanya dengan cara try out.
Uji coba atau try out dari angket tersebut peneliti laksanakan pada motivasi belajar siswa kelas IV sekolah lain diluar sampel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket digunakan alat ukur sebagai berikut:
1) Validitas Angket
Suharsimi Arikunto (2013: 80) mengemukakan bahwa yang dimaksud “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan instrument”. Dari pengertian tersebut bahwa validitas menunjukkan instrument. Dikatakan shahih atau valid jika mempunyai validitas yang tinggi atau sebaliknya mampu mengukur dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara cepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
(49)
untuk mencari validitas angket adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
Γ = Σ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
Γ :koefisien korelasi X dan Y :jumlah responden : Score rata-rata dari X :Score rata-rata dari Y
Σ :jumlah perkalian X dan Y
Σ :jumlah quadrat dari variabel X
ΣY :jumlah quadrat dari variabel Y 2) Reliabilitas Angket
Reliabilitas dapat menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat menentukan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan kembali pengujian terhadap subyek yang sama. Suharsimi Arikunto (2013: 100) menyatakan bahwa “Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik”.
Untuk mengetahui reliabilitas angket, dalam penelitian ini digunakan rumus alpha sebagai berikut:
Γ 1 Σσ σσ Keterangan:
Γ :reliabilitas instrument yang dicari :banyaknya butir pertanyaan
:jumlah variabel butir :variansi total
Setelah diperoleh harga Γ hitung, selanjutnya untuk dapat dipastikan instrument reliabel atau tidak, harga tersebut
(50)
dikonsultasikan dengan r table untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% maka dapat disimpulkan instrument tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Untuk menginterpretasikan tingkat keterandalan dari instrument, digunakan pedoman dari Suharsimi Arikunto (2006: 276) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Interprestasi nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0.800 sampai dengan 1.00
Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Antara 0.00 sampai dengan 0.200
Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah
3) Revisi angket
Setelah angket diuji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mendrop item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel. 4) Memperbanyak angket
Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang telah dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden. 5) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah
diperbanyak dan sudah mendapat umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.
2. Bantuan
Teknik bantuan ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2011: 135). Dengan metode ini, penelitian ini dapat dikumpulkan data yang bersifat sekunder baik yang berasal dari
(51)
dalam maupun dari luar. Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama siswa, data sekolah dan prestasi belajar siswa.
F.Instrumen penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) Instrument penelitian yaitu “peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”. Untuk memeperoleh data tersebut, pembuatan instrument pada penelitian ini meliputi:
1. Tahap penyusunan
a) Angket Fasilitas Pembelajaran
Angket fasilitas digunakan untuk menyimpulkan data tentang fasilitas. Adapun langkah-langkah penyusunan angket:
1) Menyusun materi yang akan digunakannuntuk membuat angket. 2) Membuat kisi-kisi angket
Adapun kisi-kisi angket fasilitas yang peneliti sajikan pada tabel berikuit ini:
(52)
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Fasilitas
Variabel Indikator Angket Positif Angket Negatif Fasilitas
Belajar (X1)
1. Adanya kelengkapan sarana di sekolah antara
lain: Mushola, perpustakaan, tempat parkir dan laboratorium serba guna.
2. Adanya media
pembelajaran antara lain: alat peraga dan buku penunjang.
3. Adanya kelengkapan perabot yang mengisi ruang kelas antara lain: almari ,meja,kursi,papan tulis, jendela, foto-foto nasional, dan pintu.
4. Adanya ruangan yang melengkapi proses belajar mengajar antara lain: ruang kelas 1-6, ruang kantor guru dan kantor kepala sekolah. 5. Terletak pada daerah
strategis dan lingkungan yang nyaman.
1,2,3,4
9,10,11,12
17,18,19,20
25,26,27,28
33,34,35,36
5,6,7,8
13,14,15,16
21,22,23,24
29,30,31,32
37,38,39,40
(53)
b) Angket Motivasi Belajar
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Variabel Indikator Angket positif Angket negative Motivasi
Belajar (X2)
1. Tekun dalam belajar
2. Ulet dalam
menghadapi kesulitan
3. Minat dan
ketajaman perhatian dalam belajar
4. Mandiri dalam belajar
5. Memiliki hasrat dan keinginan berhasil/ berprestasi 1,2,3,4, 9,10,11,12 17,18,19,20 25,26,27,28 33,34,35,36 5,6,7,8 13,14,15,16 21,22,23,24 29,30,31,32 37,38,39,40
Jumlah 40
2. Menyusun Angket
3. Menentukan Pemberian Skor
G.Teknik uji prasyarat analisis
Teknik uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 248) “regresi ganda (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat”.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi ganda untuk menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa syarat, Sudjanan dalam Syaiful Hadi (2011: 47) yaitu:
1. Bentuk linier atau tidak
2. Keberartian regresi, khususnya mengenai koefisien arah regresi
3. Sampel yang berupa data berpasangan X dan Y diambil memenuhi ketentuan-ketentuan, misalnya bersifat acak dan ditentukan berdasar ukuran sampel N normal
(54)
4. Untuk setiap kelompok harga predictor X yang diberikan, responden Y independen dan berdisribusi normal
5. Untuk tiap kelompok X yang diketahui, varians dimisalkan sama
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa regresi ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan terhadap variabel-variabel yang ada pada penelitian yang sampelnya berupa data X dan Y yang berpengaruh pada variabel dependen dan variabel independen. Adapun dalam penelitian ini adalah:
1. Fasilitas (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas. 2. Prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat.
Menyusun teknik uji prasyarat analisis dilakukan dengan cara seperti dibawah ini:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas variabel X1, X2 dan Y untuk mengetahui apakah ada data yang diperoleh berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data yang digunakan kolmogorov smirnovrumus sebagai berikut:
1,36
Keterangan:
= harga kolmogorov-smirnov yang dicari
= jumlah sampel yang diobservasi atau diperoleh = jumlah sampel yang diharapkan
2. Uji Linieritas
Uji linier digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji dengan menggunakan uji F pada taraf signifikan 5% yang rumusnya:
(55)
Keterangan:
= harga F garis linier = rerata kuadrat regresi = rerata kuadrat residu
H.Teknik Analisis Data
1. Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui prediksi besarnya nilai variabel dependen (Y) berdasarkan nilai variabel independen (X). Adapun rumus yang digunakan:
Y=a+ b1...X1+X2+b2....+bk+xk
Untuk mengetahui nilai a, b1, dan b2 dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
b1 = Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ
b2 = Σ Σ Σ Σ
Σ Σ Σ
=
Keterangan:
Y = Prestasi Belajar X1 = Fasilitas Pembelajaran X2 =Motivasi Belajar a =konstanta
b = koefisien Regresi
2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh secara parsial terhadap vriabel dependen (Y). Rumus yang digunakan adalah:
(56)
√ 1 √1
Keterangan: = t hitung
= koefisien korelasi = jumlah ke-n
3. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah dengan uji Freg seperti dibawah ini:
1
Keterangan:
= harga R garis regresi = cacah kasus
= cacah predictor
4. Mencari Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) X! Dan X2 terhadap Y
Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan relatif dan sumbangan efektif setiap variabel bebas terhadap kriterium, yaitu:
a. Sumbangan Relatif (SR%) SR%= Σ
Keterangan:
SR% = sumbangan relatif
= koefisien predictor
Σ = jumlah produk x dan y
(57)
b. Sumbangan Efektif (SE%) SE%= SR%.
Keterangan:
SE% = sumbangan efektif SR% = sumbangan relatif
(58)
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Tempat Penelitian
Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen. Lokasi SD Negeri Saren 2 terletak di Dusun Desa Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. SD Negeri Saren 2 Kalijambe terletak di tengah pemukiman warga. Sekolah ini memiliki satu gedung yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya berikut uraian mengenai masing-masing profil sekolah yang dijadikan tempat untuk penelitian:
1. Profil Sekolah
Profil Sekolah SD Negeri Saren 2 sebagai berikut :
Nama Sekolah = SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen
Alamat = Jalan Jayan – Saren, Saren, Kalijambe, Sragen 57275
No. Telp = 088216585124
Email = sdn_saren2@yahoo.com Nama Yayasan = -
Kategori Sekolah = SD Biasa Tahun Didirikan = 1978
Kepemilikan Tanah = Milik Pemerintah Luas Tanah = 2000 m2
Luas Bangunan = 492 m2 2. Visi dan Misi
a. Visi
Unggul dalam prestasi, berwawasan global berkarakter berlandaskan IMTAQ dan berwawasan lingkungan
b. Misi
1) Menanamkan keyakinan / aqidah melalui pengamalan ajaran agama; 2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan;
3) Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK,bahasa, olah raga, dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa;
(59)
4) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan
c. Keadaan Fisik Sekolah 1) Tanah
SD Negeri Saren 2 Kalijambe berdiri diatas lahan 2000 m2. Lahan yang digunakan untuk bangunan gedung sebesar 500 m2 sedangkan sisanya adalah halaman yang berupa kebun.
2) Ruang
Data tentang SD Negeri Saren 2 antara lain: Tabel 4.1
Data Bangunan/ Ruangan SD Negeri Saren 2
Jenis Bangunan Ruang
a. Gedung Representatif b. Musholla
c. Kamar mandi dan WC d. Gedung Kantor e. Lab Komputer f. Perpustakaan mini g. Gudang
h. Tempat Parkir sepeda i. Suasana Teduh dan Nyaman d. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM)
1) Guru dan karyawan
SD Negeri Saren 2 Kalijambe dipimpin oleh Bapak Slamet S.Pd. Sekolah tersebut memiliki 8 orang guru kelas, 1 orang guru penjas, 2 orang guru PAI dan 1 orang guru WB. Selain itu, sekolah tersebut memiliki 1 orang petugas perpustakaan dan penjaga sekolah.
Tebel 4.2
Data Guru Dan Karyawan SD Negeri Saren 2 Kalijambe 1) SLAMET, S.Pd.SD Kepala Sekolah 2) TUKIMAN, S.Pd,SD Guru Kelas VI 3) Hj. MUSLIKHAH Guru Kelas V 4) Hj. UNTARI Guru Kelas IV 5) SUJARWO Guru Kelas III 6) Hj. SITI FADLILLAH Guru Kelas I 7) MUHROMAN, S.Pd Guru Penjaskes
(60)
8) MURYANTI, Guru PAI kelas V dan VI 9) SRIYANTI Guru PAI kelas I- IV 10)AGUS SRIYANTO, S.Pd.SD Guru Kelas II 11)ANITA , S.Pd Guru Bahasa Inggris 12)ANITA RAHMATUL KHASANAH Guru TIK 13)DANI NOVIANTO Penjaga WB
2) Siswa
Untuk jumlah peserta Didik pada stahun ajaran 2014/ 2015 etiap kelas di SDN Saren 2 adalah sebagai berikut :
Laki-laki = 86 Perempuan = 63 Total = 149
B.Uji Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket fasilitas belajar dan motivasi belajar yang masing-masing variabelnya 40 soal yang didasarkan pada indikator. Selanjutnya dilakukan uji coba (try out) angket kepada siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe. Tujuan uji coba adalah untuk mendapatkan pernyataan-pernyataan yang baik, dalam penelitian ini berarti pernyataan-pernyataan yang valid dan reliable. Hasil uji coba (try out) angket adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas Instrument
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item dalam angket. Dalam penelitian ini rumus uji validitas yang digunakan adalah product moment, yang dilakukan dengan bantuan SPSS.
a. Hasil Uji Validitas Angket Fasilitas Belajar
Uji validitas angket fasilitas belajar menggunakan korelasi Product Moment. Nilai koefisien korelasi atau rxy dari masing – masing item angket
dibandingkan dengan nilai koefisien tabel atau rtabel pada tingkat signifikansi
5% untuk N = 26 sebesar 0,388. Adapun rincian hasil validitas try out angket fasilitas belajar siswa yang di sajikan pada Tabel berikut ini:
(61)
Tabel 4.3
Ringkasan Uji Validitas Angket Fasilitas Belajar
No Ite m
Rxy Rtabel Keterang an
No
Item Rxy Rtabel
Keteran gan
1 0,919 0,388 Valid 21 0,569 0,388 Valid 2 0,093 0,388 Invalid 22 0,507 0,388 Valid 3 0,959 0,388 Valid 23 0,406 0,388 Valid 4 0,052 0,388 Invalid 24 0,959 0,388 Valid 5 0,503 0,388 Valid 25 0,959 0,388 Valid 6 0,959 0,388 Valid 26 0,105 0,388 Invalid 7 0,457 0,388 Valid 27 0,959 0,388 Valid 8 0,959 0,388 Valid 28 0,613 0,388 Valid 9 0,176 0,388 Invalid 29 0,458 0,388 Valid 10 0,959 0,388 Valid 30 0,535 0,388 Valid 11 0,959 0,388 Valid 31 0,959 0,388 Valid 12 0,500 0,388 Valid 32 0,249 0,388 Invalid 13 -0,060 0,388 Invalid 33 0,272 0,388 Invalid 14 0,959 0,388 Valid 34 0,959 0,388 Valid 15 0,667 0,388 Valid 35 -0,129 0,388 Invalid 16 0,723 0,388 Valid 36 0,486 0,388 Valid 17 0,052 0,388 Invalid 37 0,959 0,388 Valid 18 0,414 0,388 Valid 38 0,959 0,388 Valid 19 0,959 0,388 Valid 39 0,932 0,388 Valid 20 0,128 0,388 Invalid 40 0,921 0,388 Valid
Hasil analisis item sebagaimana terlihat pada Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 30 item dinyatakan valid karena rxy > rtabel
yaitu item nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 36, 37, 38, 39 dan 40. Item dinyatakan tidak valid karena rxy < rtabel yaitu item nomor 2, 4, 9, 13, 17, 20, 26, 32, 33 dan
35.
b. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
Uji validitas angket motivasi belajar menggunakan korelasi Product Moment. Nilai koefisien korelasi atau rxy dari masing – masing item angket
dibandingkan dengan nilai koefisien tabel atau rtabel pada tingkat signifikansi
5% untuk N = 26 sebesar 0,388. Adapun rincian hasil validitas try out angket motivasi belajar siswa yang di sajikan pada Tabel berikut ini:
(1)
I]NI!'ERSITAS
MUEAMMADIYAII
SURAKARTA
FAKI,ILTAS KEGURUAN
DAN
II,MU
PENDIDIKAN
,r.
^. Ydi r6nol Pc l
Pab€b4
ridEr.rf
{@71) 7 r74r7lu
: 7 r5413su,*e
57 r02BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
Pada h&j ini : Sels4
jm:
10.00 \\,1B lrnggal: 14 Juli 20lsberdaskd
Sml
Keputusu DckdFakultas
Keswm
da
Iinu
Pondidika
Unive6itasMunumadiyan
Sua*aia
No:lr4ltu_KP/A.l-IWIV20l5
Tdse3l
u
,uLi 2415 PerihalSuNs
Te6
Pequji SkrigsiS*j&?
s.l_
B.
SelEttuis
:Nma
JabardcolC.
Anggota
:Nea
:D6,H.S
ingMdudi.
S.H.. M.Pd. : DE.n.
Suwo,S.H,M?d.
A5r0110102
Pendidito
C@
SetobnDag
"PENGARUII
TASILITAS
DAN
MOTIVASI
BELA'ARTDNIIADAP PRESTASI BEI-AJAR STSWA KELAS
IV
SD NECERJDmge ini Ee0yaElu banm
nEl6iaa
EFebr
drba" a,t
d rl+
mmmpunujEs\npei:
NM
AJAR_AN
'01!2015"
NIL
t95ES
SAREN
2
KALIJAMBE
KAAUPATON SRAGE4.'+.iQA TAIIUNDdhie
Bdira Ac@Uii&
Skirai inidibut uhtlt
diteirlu
de
dip4ilnakdi
pihatyss
b€rkepentined.DE.
II.
Snt
EM.Brdi.
S.g- M.Pd Nrx.5lll
(2)
/{\
u\tvntrstTAs
ML
A\4M{t)tyAH
st
RAKARTA
li{ ,
:lJ
r,rnt
LTAS
KEGUIILA\
DAN
ILMI
pE\DIDIKAN
\_xy
S(rrk!tu.2srMeirl0l5
: 666/fKll,/(.6
Ill/Vrlol5
moHo^,tJl^'
Rrsrt'
SD NEGERI S.lREN 2
Ii4LIJIIII}E
IURLIPITIIN SRA(;ENI)iSRACEN
ssrla nu-alalliunr
\\i.
\\'b.l,imnirrD |ihtrhnr
Klsfrulr
dnr I nnr Pendmikri lr ri\crs lrs \,luhi nnadi\rhStrftkatro.Ncn)xl.Ltmhah\in.1hrsi$\n:
\nx,
N]\l:ls,\
llliSNl
I
l.\l
;/r\ll
i"iin
r^5l0ll0l0l
.lLLrsm
rJ,!al
(iL'(
SI)|nkuhos
: l(c-!r trrDJrr
llDN l)ril
diLo
.\[li
ncr-lrdrkxtr rinr gtrtrrp!r\u$rrn
\lipsidensnn iu(]ll:PE\GARL)l I
FttslLIl.tS
D,1i\iJtot',r/1Sr
REt,.tL1R SISA
1t:R
.1D.4p PRESTISlREl,ilhR
S/sn,t
LiEL;15lfSD \ECERI SAREN 2liALlJl.ltBE
tiA Il L: P1 T E
\
S R)
G t: N T/tI
t Nt
J,1 R.t N 2 4 1 420 1 5Nlohon hnntrLu
nrhisls\.
rcrscbdrlll
diijirl
ndrhnr pc)carinnd.r.ri{
d;\ih)!h/
rc npir lla|trrl/ lbtr.:\hs[diir\]dldinhnnrtunnr!(lltr.r|[.Ir.r
mr[.sih(3)
PEMERINTAII
XABUPATIN
SRAGI]N
I
PTDINAS
PENDIDIKAN
KfC.
KAILIAMBf
SD
NEGERI DONOYUDAN
,1ludd:
Rkzatn,
D
qa.na, Kalimbc S,ot!.n 57275SIJRAT
KETERANGAN
tserdasdkm
suai
ddri unilcrsilas MuhuhnadiyanSualda
Faluttas Ke8uru6dm
ilnruPcndidikm Prosrm Sudi Pendidikm Curu Sekolal
DNe
Nomor : 666/FKIP/C.611W2015rmssd 1 r
lsi
2015 Peih.1 Molsn qin ?ry Our.B.(l
sra
*1&\
K€9.h Sekol..h SD Nes$i Donoyude Kaliilnbe menereskan bahw!: NAFISA IIUSNUL T'AUZIAH
ia5t0l]0t02
: Pendidikln Cutu Sekolah
Ds
: KesuruM dm Itmu Pendidikm ?rogran : UnivcEitas Muhmnadi].n suralana
Ben&-bene telah melats&atan
Ir,
O,r di SD NeC$i Donoyudm Kalijambe dalamidgka
penyusunm Skipsi denee judul'PENGARirlt
FASILITAS DANMmlVASr
BELAJARTf,RHADAP
PRESTASI BELA,IAITSISWA KDLAS
IV
SD
NEGERI
SAX.EN 2KALIJAMBE
I'APUBAT'N
SRAGENTA}IIN
PELAJARAN 201'I'015"(4)
PI]MERINTAH KABI]PATEN
SRAGf, NUPT DINAS
PENDIDIKAN
KAC.
KALIJAMBE
SD
NEGERI
SAREN
2
,alamt : Nghn ot RT N, s.na, tulijonhe, sruAe
i7r5
Lmil:,tt|nulti
'hrt.D
SI]RAT KETERANGAN
No.,123.,1/ 56/ 808 / 2015Bedasdkm
sual
ddi
Lrnive6nd Muhdmadiyan surahnalaluhs
Kegma
dm
llnu
PendidikmPmgm
Studi PendidikeCuo
SekolsnDdtr
Nomor r 666FKIP/C.6llLry/2015ruas,l
16 Ju,l 2015 Perihol Mohon Ijin Rlse'. nata saya selalu Kepala Sekolarr SDN{eri
SaEn2
K,lijmb€
meneroskanbah*a
l: N AIISA }tIJSNI]L $AUZIAH r A510110t02
: Pendidikm Guru Se(ohn
Dlsr
:
Kesuim
dd
Ilmu Pendidikan Pmgam : Unive6ils MuhdnadiyanSuakda
Bend-b€nar lelah melalsealan penelitid
di
SD NcecriSen
2
Kalijmbe
dalm
Bnckapen\uunan SKTipsi dengm Judul "TENCARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BEI,AJAR
TERHADA}
PRESTASIBELAJAR
SISWAKELAS
IV
SD NIGERI
SAREN 2I(AILIAMBE
KAPUBATEN SRAGEN TATITN PELAJARAN 2OT4DOT5'Denihia
sur.l
keter&gd
ini
dib@t denean bene,a8d
dapatdisunal
sebaslimda(5)
ffi
TINIWRSITAS MUHAMT1IADIYAH
SUILAI'ARTA
FAKULTAS KtrGURUAN
DAN
IL]\{U PtrNDIDIKAN
BIRO SKITII'SI
rLA Yriir,of.Lrojt.Plbds, (inamrh@rt)?t?11?f6 :?t5rr3 suerddrrL0l
JAD\\'AL
PtrMBIMBINCAN MAIIASISWA
DT\N
I]RAIAN IIASIL
?E]\TBINf RTI\'CANJURI]SAN :
'-a
a-!'4
1.4"/
^-/run"r4'
l-.-[^t
l
-
,a1'
=!l
:o-i
)E
4a,.q
l\4a.ruJ,t
i1n(,q;;iii5l4ii'.o'
Lo)r NOTGL/
BULAN/
TAI{UN
BADSKIIIPSI
l:'---%?!L
'Z
(6)
UNIVERSITAS
MI]IIAMMADf
YAII
SURAXARTA
FAKI'LTAS
KEGT]RUAN DAN
ILMU
PtrNDIDIXAN
BIRO SKRIPSI
jln.
Tmd
P6t
Pabelaa KarLsmTclp (0271) 717417ld
: 715444Sur*e
571mJAI)WAI
PEMBIMBINGAN MAHASISWADAN URAIAN EASIL PDMDIMBINCAN
.IT'RUSAN:
URATAN / PERIJYATAAN
PESAN PEMBIMBINC TGI-/ BULAN/
TAHUN
BAB SKRIPST
,D
D'<.