MAD Musyawarah Antar Desa Sosialisasi

82 MP di Desa Sitio II. Pelaksanaan perencanaan dalam PNPM MP di desa ini diawali dengan adanya musyawarah antar desa sosialisasi, musyawarah desa sosialisasi, penggalian gagasan, musyawarah desa khusus perempuan, musyawarah desa perencanaan, musyawarah antar desa prioritas usulan, musyawarah penetapan usulan dan terakhir musyawarah desa informasi hasil masyawarah desa informasi hasil musyawarah antar desa.

1. MAD Musyawarah Antar Desa Sosialisasi

MAD yang merupakan pertemuan antar desa untuk sosialisasi awal tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM MP serta menentukan kesepakatan-kesepakatan antar desa dalam melaksanakan PNPM MP http:ww.ppk.or.iddownloadsPTO Mandiri Perdesaan.pdf, diakses pada tanggal 19052010. Tujuan: a. Mendiseminasikan informasi pokok PNPM MP meliputi tujuan, prinsip-prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses dan prosedur yang dilakukan. b. Menginformasikan rencana program atau proyek dari kabupaten yang benar- benar akan dilaksanakan di kecamatan. c. Menginformasikan pelaku-pelaku PNPM MP di tingkat desa dan antar desa, seperti: TPK, TPU, KPMD, UPK dan PL, BKAD, Setrawan Kecamatan. d. Memilih dan menyepakati dua orang peserta menjadi ketua dan sekretaris notulen MAD yang akan bertugas hingga akhir PNPM MP. e. Menyepakati jadwal kegiatan musdes sosialisasi, pelatihan KPMD dan MAD prioritas usulan. Peserta MAD Sosialisasi terdiri dari: Enam orang wakil per desa: Kepala desa, 2 orang wakil dari BPDnama lain yang sejenis jika sudah ada, dan 3 orang tokoh masyarakat sekurang- kurangnya 3 dari keenam wakil tersebut adalah perempuan dari semua desa di kecamatan. Universitas Sumatera Utara 83 Unsur-unsur yang dapat dipilih mewakili desa untuk hadir dalam MAD adalah: 1. Kades , 2. BPD atau sebutan lainnya, 3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM, 4. Wakil RTM dari setiap desa, 5. Wakil perempuan dari setiap desa, Anggota Komite sekolah, 6. Lembaga Swadaya Masyarakat LSMOrganisasi Massa ormas, Tokoh masyarakat, tokoh agama, 7. Anggota masyarakat lainnya. Pelaksanaan MAD Sosialisasi ini dilaksanakan di kecamatan, musyawarah ini dihadiri oleh masyarakat yang diundang dari desa yang ada di Kecamatan Lintong Nihuta, Ada beberapa kegiatan yang terjadi dalam musyawarah ini yaitu menjelaskan informasi pokok PNPM MP, menginformasikan rencana program, menginformasikan pelaku-pelaku PNPM MP di tingkat desa, memilih perwakilan desa dan menyepakati jadwal musyarah desa, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Junalius Sembiring, ST, seperti kutipan wawancara di bawah ini. “ MAD Sosialisasi ini, merupakan tahap pertama dalam pelaksanaan perencanaan PNPM MP, sosialisai ini dilaksanakan di aula kantor camat Lintong Nihuta dengan mengundang enam masyarakat sebagai perwakilan dari setiap desa yang ada di kecamatan ini. Perwakilan dari setiap desa harus ada minimal 3 perempuan”. Di dalam MAD Sosialisasi ini masyarakat mendapatkan penjelasan pokok PNPM MP seperti tujuan, prinsip-prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi,proses pelaksanaannya. Pemberitahuan pelaku-pelaku PNPM MP ini juga dijelaskan dalam musyawah ini, seperti TPK Tim Pelaksana Kegiatan, TPU Tim Penulis Usulan, TPKTim Pelaksana Kegiatan, KPMD dan sebagainya. Dalam musyawarah ini juga akan disepakati sanksi dalam pelaksanaan PNPM MP misalnya desa yang pernah mendapat dana PNPM MP mendapatkan masalah seperti misalnya belum terlaksananya pertanggungjawaban maka desa ini dinyatakan tidak bisa lagi mendapatkan bantuan dari program ini”. wawancara, 15 April 2010 Pengikutsertaan perempuan dalam setiap musyawarah ditujukan untuk memberikan peluang bagi perempuan dalam memberikan peran yang sama dalam pembangunan sebagai Universitas Sumatera Utara 84 salah satu cara menciptakan kesetaraan gender yang menjadi salah satu prinsip PNPM MP. Berikut ini merupakan kutipan wawancara dengan Bapak Junalius Sembiring: “Program ini mempunyai salah satu tujuan untuk menciptakan kesetaraan gender, jadi salah satu cara untuk mewujudkan hal itu, yaitu dengan keberpihakan kepada perempuan dan mengharuskan ada tiga perwakilan perempuan dari setiap desa pada saat pelaksanaan musyawarah” wawancara, 15 April 2010 Namun kalau dilihat dari Daftar Hadir Musyawarah Antar Desa Sosialisasi PNPM MP TA.2009 hal itu belum terbukti, karena perwakilan dari setiap desa untuk menghadiri MAD Sosialisasi yang di laksanakan di kecamatan Lintong Nihuta belum semuanya hadir. Pada hal di dalam PTO PNPM dijelaskan bahwa dalam MAD Sosialisasi harus diikuti 6 perwakilan dari setiap desa dan 3 dari perwakilan tersebut harus kaum perempuan jadi berdasarkan hal tersebut peserta yang hadir seharusnya berjumlah 132 orang dihitung dari 6 perwakilan dari setiap desa dan jumlah desa yang ada adalah 22. Sementara jumlah masyarakat yang hadir hanyalah berjumlah 86 orang yaitu laki-laki berjumlah 65 orang dan perempuan hanya 21 orang. Walaupun demikian pelaksanaan PNPM MP tetap dijalankan hal ini dapat dilihat dari penjelasan bapak Merfin F. Sitorus. Amd berikut ini: “Ya sebenarnya penjelasan PTO PNPM MP adalah suatu panduan untuk melaksanakan PNMP MP di suatu desa, namun terkadang ada pelaksanaan yang tidak sesuai dengan PTO, seperti dalam MAD Sosialisasi misalnya, perwakilan dari setiap desa tidak semuanya hadir dikarenakan jarak desa ke kecamatan cukup jauh sehingga tidak semua perwakilan dari desa tidak dapat hadir, padahal di PTO diharuskan 6 perwakilan dan 3 diantaranya wakil perempuan. Tetapi sesuai dengan kesepakatan masyarakat dalam musyawarah, apabila ada perwakilan dari desa, desa tersebut masih dianggap berpatisipasi, sehingga desa tersebut masih diperbolehkan mengikuti musyawarah PNPM MP berikutnya. wawancara, 18 April 2010 Setelah dilaksanakannya MAD Sosialisasi maka masyarakat atau seluruh peserta musyawarah memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang menjadi keputusan akhir Universitas Sumatera Utara 85 dalam musyawarah ini Berita acara Musdes Sosialisasi PNPM MP T.A. 2009 Desa Sitio II, Kecamatan Lintong Nihuta yaitu: 1. Perlu ada justifikasi bagi desa yang belum serah terima. 2. Diharapkan BKAD Badan Kelembagaan Antar Desa dan Camat Lintong Nihuta untuk langsung ikut turun dalam hal pemantauan dan pengawasan. 3. Tersosialisasikan PNPM MP yaitu mengenai tujuan, prinsip, sasaran dan pendekatan masyarakat. Tersampaikannya aturan dan mekanisme pelaksanaan MAD prioritas. 4. Disepakatinya sanksi-sanksi local dan juga sanksi program. 5. Disepakatinya dan ditetapkanya DOK Dana Operasional Kegiatan dan DOK Pelaksana Masyarakat T.A. 2009. 6. Disepakatinya dan ditetapkanya pergeseran kepengurusan UPK.

2. Musyawarah Desa Sosialisasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17