100
Berdasarkan hasil wawancara di atas, tampak bahwa dalam mengikutsertakan partisipasi masyarakat Desa Sitio II masih menghadapi hambatan. Maka untuk itu harus dicari cara untuk
menghadapi hambatan tersebut. Dan begitu juga dalam partisipasi perempuan yang sering dikaitkan dengan budaya patriarki, untuk ini juga harus dicari cara untuk mencegah hal ini.
d. Usaha yang Dilakukan agar Tercipta Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Perencanaan
Dari beberapa hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM MP yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, ada beberapa usaha
yang dilakukan untuk dapat meminimalisir hambatan tersebut, antara lain dengan cara sosialisasi, dan strategi.
Sosialisasi dalam PNPM MP merupakan upaya untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi mengenai program dan pelaksanaan PNPM MP pada masyarakat.
Upaya ini juga diharapkan menjadi media pembelajaran mengenai konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, tahapan pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan PNPM MP pada masyarakat
luas.Penjelasan PTO PNPM MP, hal 1. Seperti yang dijelaskan informan dalam hasil kutipan wawancara berikut ini:
“ usaha yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah dengan memberikan sosialisasi mengenai tujuan, mamfaat dari PNPM MP, dan menjelaskan
bahwa masyarakatlah yang berperan penting dalam setiap kegiatan PNPM MP. Sosialisasi ini selalu diberikan dalam setiap musyawarah agar masyarakat betul-betul
menyadari bahwa partisipasi masyarakat yang dibutuhkan dalam perencanaan PNPM MP”.
wawancara dengan Bapak Merfin F. Sitorus, 18 April 2010 Guna mencapai pemahaman yang utuh tentang PNPM MP di Desa Sitio II, serta dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat luas terahadap keberadaan
Universitas Sumatera Utara
101
program, maka dalam pelaksanaanya, proses sosialisasi ini harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan oleh berbagai pihak dalam berbagai kesempatan dan kegiatan yang khusus dibuat
oleh program maupun kesempatan dan kegiatan lain yang terdapat di Desa Sitio II. Untuk mengoptimalkan maksud dan tujuan tersebut perlu dibentuk dan ditetapkan pihak-
pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan sosialisasi PNPM MP yang disebut sebagai tim sosialisasi. Dalam hal ini tim sosialisasi di Desa Sitio II disebut sebagai pelaksana teknis
sosialisasi yang terdiri dari unsur-unsur perangkat kecamatan dan desa, PJOK, FK, Pendamping Lokal, Badan Kerjasama Antar Desa, Fasilitator Desa KPMD dan didukung oleh Badan
Perwakilan Desa, Tim Pengelolah dan Pemelihara Prasarana, tim Pemantau, dan masyarakat Desa. Penjelasan PTO PNPM MP,hal 2.
Adapun usaha sosialisasi yang dapat dilakukan yaitu melalui pertemuan langsung, seperti pertemuan sosialisasi di propinsi, pertemuan sosialisasi di kabupaten, sosialisasi di kecamatan,
pertemuan di desa, dan sosialisasi di dusun dan kelompok masyarakat. Selain itu juga dilakukan dengan menggunakan media komunikasi informasi dan media alternatif lain, termasuk kegiatan
promosi yang sifatnya terbuka untuk umum. Seperti yang dikatakan oleh informan berikut:
“Kami terlebih dahulu mendapat sosialisasi, pertama kali di laksanakan di kecamatan, dan yang hadir di sana adalah 6 orang perwakilan dari setiap desa, 2 orang harus ada
perwakilan perempuan, dan sosialisasi di desa juga dilakukan, jadi masyarakat dari setiap dusun harus ikut hadir”
wawancara dengan Ibu Tahanlan Silaban, 11 April 2010 “ masyarakat terlebih dahulu mendapatkan sosialisasi mengenai PNPM MP ini melalui
musyawarah desa, sehingga masyarakat tahu apa yang menjadi maksud dan tujuan dari PNPM MP yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja
serta menciptakan kesetaraan gender sehingga masyarakat tahu bagaimana peran mareka dalam PNPM MP.
wawancara dengan Bapak Lambas Silaban sebagai KPMD laki-laki, 7 April 2010.
Universitas Sumatera Utara
102
Selanjutnya penulis juga menanyakan kepada Bapak Lambas Silaban mengenai usaha yang dilakukan oleh PNPM MP untuk menciptakan kesetaraan gender tersebut, dan beliau
menjawab: “ Dalam PTO dijelaskan bahwa salah satu cara menciptakan kesetaraan gender itu
dengan mengharuskan perempuan memberikan dua usulan kegiatan seperti hasil usulan dari perempuan di desa ini adalah pembuatan air bersih dan SPP dan pada setiap rapat
harus ada perempuan yang mewakili dari setiap dusun”
wawancara, 7 April 2010
Universitas Sumatera Utara
103
Selain dengan cara sosialisasi, menurut Bapak Bapak Lambas Silaban selaku KPMD laki- laki, ada juga usaha lain yang dilakukan untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam setiap
proses perencanaan khususnya untuk mengikuti musyawarah-musyawarah PNPM MP yaitu membuat strategi dengan pembagian beras miskin raskin bertepatan pada saat musyawarah
PNPM MP dilaksanakan. Menurut Beliau cara ini cukup bagus untuk memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam musyawarah.
e. Partisipasi Masyarakat dalam Setiap Perencanaan