Masalah Ekonomi Sebagai Salah Satu Penyebab Rendahnya Partisipasi Dalam Pembangunan

112 memberikan waktunya hadir dalam setiap musyawarah perencanaan PNPM MP. Disamping pemahaman masyarakat terhadap PNPM MP, PTO juga memberikan keberpihakan peran yang lebih besar kepada perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan. Peran tersebut adalah perempuan diharuskan memberikan dua usulan kegiatan yang akan dilaksanakan di desa. Pemberian peran yang oleh PNPM MP yang dijelaskan dalam PTO, hanya dimamfaatkan oleh sebagian kecil dari masyarakat perempuan. Kalau dibandingkann dengan jumlah perempuan Desa Sitio II yang berjumlah 660 orang hal itu belum memperlihatkan keterlibatan perempuan dalam musyawarah yang hanya dihadiri oleh 9-31 orang. Berdasarkan penjelasan ini dapat penulis menarik kesimpulan bahwa keterlibatan perempuan dalam musyawarah PNPM MP hanya untuk memenuhi syarat agar Desa Sitio II dapat mengikuti setiap tahapan dalam perencanaan PNPM MP untuk mendapatkan bantuan berupa kegiatan pengerasan jalan dan SPP dari PNPM MP.

3. Masalah Ekonomi Sebagai Salah Satu Penyebab Rendahnya Partisipasi Dalam Pembangunan

Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing, untuk memenuhi kebutuhan hidup ini maka setiap manusia harus melakukan kegiatan ekonomi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap manusia beraneka ragam. Adapun kegiatan ekonomi berupa kegiatan dalam bidang pertanian, perdagangan, jasa, perindustrian dan lain-lain. Dengan melaksanakan kegiatan ekonomi ini maka masyarakat akan memperoleh suatu imbalan, dan imbalan inilah yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian juga dengan masyarakat Desa Sitio II yang mayoritas mata pencahariannya adalah berasal dari pertanian dan kegiatan sehari-hari adalah bertani dan berladang. Dengan Universitas Sumatera Utara 113 kegiatan bertani dan berladang ini masyarakat Desa Sitio II dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM MP di Desa Sitio II dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi masyarakat. Kurangnya partisipasi masyarakat untuk menghadiri setiap musyawarah perencanaan PNPM MP disebabkan masyarakat yang lebih mementingkan pekerjaanya. Seperti penjelasan masyarakat yang mengatakan bahwa adanya keinginan untuk ikut dalam setiap musyawarah, namun karena pelaksanaan musyawarah bertepatan dengan jam kerja, maka masyarakat lebih memilih untuk pergi melaksanakan kegiatan berladang ataupun kegiatan berdagang dibanding untuk mengikuti musyawarah. Masalah ekonomi sebagai salah satu penyebab rendahnya kehadiran masyarakat dalam musyawarah perencanaan yang dilaksanakan di Desa Sitio II, hal ini dapat terlihat dari penjelasan di atas, dan hal ini lebih diperkuat oleh penjelasan Bapak Lambas Silaban selaku KPMD laki-laki yang mengatakan ada cara yang dilaksanakan untuk membangkitkan semangat atau sebagai motivasi untuk hadir dalam musyawarah yaitu dengan pembagian Beras miskin Raskin kepada masyarakat desa bertepatan pada saat pelaksanaan musyawarah. Dengan dilaksanakan pembagian Raskin ini maka jumlah masyarakat yang hadir lebih banyak dan mencapai ketentuan PNPM MP yaitu minimal 40 orang. Hal ini terbukti dalam pelaksanaan Musyawarah Desa Campuran jumlah masyarakat yang hadir 56 orang, yang terdiri dari 31 laki- laki dan 25 orang perempuan. Bagi masyarakat kebutuhan ekonomilah yang lebih penting dari kegiatan lain, walaupun sebenarnya masyarakat mengetahui tujuan PNPM MP itu ditujukan untuk perbaikan ekonomi melalui perbaikan sarana maupun prasarana, hal itu belum memberikan motivasi untuk hadir Universitas Sumatera Utara 114 karena perbaikan sarana maupun prasarana tidak secara langsung dapat memberikan materi kepada masyarakat, namun dengan adanya pembagian Raskin masyarakat termotivasi untuk mengikuti rapat, dengan memperoleh beras masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung.

4. Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan Hasil Keputusan Musyawarah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17