Bentuk Penelitian Lokasi Penelitian Informan Penelitian

47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi 1987: 64 metode deskriptif adalah metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta- fakta yang telah diselidiki sebagai mana adanya dengan interpretasi rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaran berdasarkan data yang diperoleh dilapangan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sitio II, Kecamatan Lintong Nihita, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

C. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitinya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi tiga macam, 1 informan kunci Key Universitas Sumatera Utara 48 Informan, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2 informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, 3 informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti Hendarso dalam Suyanto, 2005 : 171-172 Berdasarkan uraian di atas maka penulis menentukan informan kunci dengan mennggunakan teknik purposive sampling yaitu, penentuan informan tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian. Maka yang menjadi informan kunci berjumlah tiga orang yaitu: 1. PJOK Penanggung Jawab Operasional Kegiatan yaitu seorang Kepala Seksi Kasi Pemeberdayaan Masyarakat atau pejabat lain yang mempunyain tugas pokok sejenis di kecamatan yang didasarkan beradasarkan Surat Keputusan Bupati dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan operasional kegiatan dan keberhasilan seluruh kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. PJOK di Kecamatan Lintong Nihuta adalah Bapak Pangihutan 2. Fasilitator Kecamatan yaitu Fasilitator Kecamatan merupakan pendamping masyarakat yang berperan memfasilitasi masyarakat dalam setiap proses tahapan, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian serta bimbingan KPMD atau pelaku-pelaku lainnya di desa dan kecamatan. Fasilitator kecamatan di Desa Sitio II adalah Bapak Merfin F. Sitorus Amd. 3. Fasilitator Teknik FT-Kec merupakan pendamping masyarakat yang berperan memfasilitasi masyarakat dalam setiap proses tahapan, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian serta bimbingan KPMD atau pelaku-pelaku Universitas Sumatera Utara 49 lainnya di desa dan kecamatan khususnya dalam bidang teknis, dan yang menjadi fasilitatornya adalah Bapak Junalius Sembiring ST. Sedangkan informan utama berjumlah tiga orang yaitu: 1. Kepala Desa adalah adalah sebagai Pembina dan pengendali kelancaran sera keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa, yaitu Bapak Efendi Silaban. 2. KPMD Ketua Pemberdayaan Masyarakat Desa laki-laki yaitu adalah warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pemeliharaan, yaitu Bapak Lambas Silaban 3. KPMD perempuan yaitu Ibu Romauli Sihombing Sedangkan masyarakat desa Sitio II dijadikan sebagai informan tambahan. Dalam hal ini teknik pengambilan informan utama dengan cara snowball sampling yaitu pengambilan sumber data yang pada awal jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar, tergantung pada tingkat pengetahuan dan keterangan yang didapat. Sugiyono,2008:218. Dalam penelitian yang dilaksanakan dilapangan, pertama-tama penulis menjumpai kepala desa setelah menjelaskan maksud dan tujuan penulis datang ke desa tersebut dan wawancara dengan berliau yang berkaitan perencanaan PNPM MP di Desa Sitio II, Bapak kepala desa mengusulkan peneliti untuk menjumpai KPMD laki , KPMD perempuan , serta kekecamatan untuk jumpai PJOK serta fasilitator kecamatan yang ditugaskan di Desa Sitio II. Kepala desa mengusulkan hal tersebut karena mereka dianggap lebih tahu bagaimana pelaksanaan PNPM MP Universitas Sumatera Utara 50 di Desa Sitio II, dan di kecamatanlah terdapat dokumen yang lebih lengkap mengenai PNPM M P. Kemudian dalam pelaksanaan wawancara dengan masyarakat dilaksanakan dengan cara kebetulan yaitu ketika berjumpa secara tidak sengaja dengan masyarakat di Desa Sitio II, hal itu dilakukan karena keterbatasan waktu untuk berjumpa dengan masyarakat yang setiap harinya melakukan aktifitasnya. Jumlah masyarakat yang diwawancarai adalah 14 orang dikarenakan waktu yang terbatas serta jawaban masyarakat sudah mencapai titik jenuh.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17