Pemasaran Produksi Partisispasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan Daur Ulang Sampah

Gambar 17 Sendal Hotel Adalah Pesanan Dari PT. SUN, Ada Dua Model Sendal, Yang Dijahit Rp. 10.000-, Dan Yng Di Temple Dengan Lem Rp. 8.000-, Sumber: Dokumentasi Peneliti

B. Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam

Melakukan Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik Ada bermacam-macam faktor yang mendorong kerelaan untuk terlibat, bisa karena kepentingan bisa karena solidaritas. Menurut Jim Ife dan Frank Tesorier, kondisi-kondisi yang mendorong partisipasi adalah, sebagai berikut:

1. Orang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa isu atau

aktivitas tersebut penting Salah satunya faktor yang mendorong partisipasi ibu-ibu rumah tangga dalam pemberdayaan lingkungan mereka merasa bahwa isu atau kegiatan tersebut penting dan merasa bahwa kegiatan mereka akan membuat perubahan yang baik. “Ibu-ibu disini rata-rata merasa bahwa kegiatan daur ulang sampah anorganik ini penting karena dari sampah akan menghasilkan uang, selain itu akan membersihkan lingkungan kita, dan saling memiliki sifat sosial yang tinggi” 11 11 Wawancara pribadi dengan ibu Nita Katrina selaku Designer program daur ulang sampah anorganik pada hari senin 18Agustus 2014, pukul 13.00 di rumah ibu Nita, di Perum Villa Inti Persada C418, Pamulang Timur, Tangerang Selatan Kesadaran lingkungan adalah salah satu yang menjadi faktor utama dalam kegiatan ini. Seseorang akan berkesadaran lingkungan apabila ia memiliki persepsi atau informasi tentang berbagai aspek lingkungan yang mendukungnya, dan kesadaran itu meningkat sejalan dengan makin banyaknya informasi yang diseraap didalam lingkungan yang terus membinanya, makin menghayati, menyakini dan mengamalkan “kebersihan adalah sebagian dari iman”. Sikap kesadaran lingkungan ini, oleh karena itu, perlu dibinasecara luas dan berkesinambungan dalam lingkup nasional secara bertahap agar dapat dibentuk budaya bersih lingkungan, melalui semacam program terpadu pemasyarakatan kesadaran lingkungan. 12 Pemberdayaan lingkungan ini dilakukan sesuai dengan kesadaran pada diri sendiri tanpa adanya paksaan atau perintah seseorang, hampir dari setiap anggota melakukannya atas dasar kesadaran lingkungan dan memiliki sifat sosial yang tinggi, tanpa mengaharapkan imbalan apapun dan dari siapapun, hanya ingin menyalamatkan lingkungan dari pencemaran dan kerusakan lingkungan agar lingkungan tetap asri dan bersih dari sampah-sampah berserakan, karena lingkungan yang bersih akan menciptakan kenyaman hidup demi berlangsungnya kehidupan anak cucu dimasa yang akan datang. “Bayangkan berapa generasi kita selanjutnya yang akan kita selamatkan seandainya lingkungannya sudah rusak. Kasihan keturunan- keturunan kita selanjutnya. Ini sampah kita kenapa orang lain yang harus 12 Kusdwiratri Setiono dkk, Manusia, Kesehatan dan Lingkungan Kualitas Hidup Dalam Perspektif Perubahan Lingkungan Global,Bandung: PT. Alumni, 2010, h. 97 bertanggung jawab membersihkan sampah-sampah yang udah kita pakai, seharus kita sendiri yang membuangnya” 13

2. Orang harus merasa bahwa aksi mereka akan membuat perubahan

Jika dilihat dari keberhasilan kegiatan daur ulang sampah anorganik sepenuhnya belum bisa membersihkan semua lingkungan yang kotor di Villa Inti Persada, namun setidaknya dapat membawa peubahan yang positif dan mengurangi sampah-sampah yang berserakan dimana- mana, serta dapat membantu meringankan beban para pengangkut sampah pemulung, karena di Villa Inti Persasda belum semua warga yang peduli dengan lingkungannya sendiri.

3. Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai

Dari setiap partisipan yang telah ikut berpatisipasi dari segi bentuk apapun, misalnya seperti mencucui kemasan plastik, menjemur, menggunting, membuat, sampai kepada proses rapat semuanya di terima oleh para pengurus serta dihargai, bentuk penghargaan yang diberikan kepada partisipan yaitu dengan diberikannya upah setelah membantu untuk kegiatan tersebut, dengan tujuan apapun bentuk bantuan yang dilakukannya dengan tenaga harus dihargai agar paradigma masyarakat terhadap sampah pun akan berubah bahwa sampah yang menjijikan memilki nilai ekonomis yang tinggi jika kita tahu dan mau mengelolanya.

4. Orang harus bisa berpartisipasi, dan didukung dalam partisipasinya

Dalam hal ini dari berbagai pihak juga sudah memberikan dukungan untuk orang yang bisa turut berpartisipasi, karena selain 13 Wawancara pribadi dengan ibu Elfiriani selaku Anggota program daur ulang sampah anorganik pada hari Rabu 20 Agustus 2014, pukul 11.00 di rumah ibu Tio, di Perum Villa Inti Persada, Pamulang Timur, Tangerang Selatan