B. Partisipasi
1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi sering diberi makna keterlibatan seseorang secara sukarela tanpa tekanan dan jauh dari perintah. Partisipasi pada dasarnya
adalah kerelaan, tetapi bagaimana dapat menyalurkan kerelaan tersebut apabila salurannya sendiri tidak jelas.
3
Partisipasi didefinisikan baik deskriptif maupun normative, terutama harus menekankan bahwa segala perkembangan masyarakat dan
pembangunan masyarakat merupakan proses yang hanya bisa berhasil jika dijalankan buka saja bagi tetapi juga bersama dan dengan oleh rakyat
sendiri.
4
Dalam program pengembangan masyarakat partisipasi sangat penting. Karena partisipasi ini akan menentukan keberhasilan suatu
program pengembangan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat itu haruslah bersifat substansi yakni, mereka bener-bener berpartisipasi dari
mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring serta evaluasi program tersebut. Sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab yang
besar karena sejak awal sudah terlibat dalam program tersebut. Partisipasi dapat diartikan juga sebagai sikap keterbukaan pada persepsi dan perasaan
pihak lain; partisipasi berarti, perhatian mendalam mengenai perbedaan atau perubahan yang akan dihasilkan suatu proyek sehubungan dengan
kehidupan masyarakat; partisipasi kesadaran mengenai kontribusi yang dapat diberikan oleh pihak-pihak lain untuk suatu kegiatan.
5
3
Hetifah Sj Sumarto, Inovasi, Prtisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipatif di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004, Cet ke-2, h. 188-189
4
Johannes Muller, Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006, h. 256
5
Tantan Hermansyah dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, h. 32
Menurut pandangan penulis partisipasi adalahalat dan juga tujuan untuk terlaksananya setiap program yang ada dimasyarakat, karna tanpa
adanya partisipasi masyarakat, program kegiatan tidak akan berjalan lancar dalam jangka waktu yang lama.
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian partisipasi menurut Mikkelsen dalam Soetomo 2006, ada enam tafsiran dan makna
yang berbeda tentang partisipasi. Pertama, partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam
pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi adalah usaha membuat masyarakat semakin peka dalam meningkatkan kemauan menerima dan
kemampuan menanggapi proyek-proyek pembangunan. Ketiga, partisipasi adalah proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau
kelompok terkait dalam mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. Keempat, partisipasi adalah
pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staff dalam melakukan persiapan, pelaksanaan dan monitoring proyek, agar
memperoleh informasi mengenai konteks lokal dan dampak-dampak sosial. Kelima, partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat
dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. Keenam, partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan
lingkunggan mereka.
6
Dari beberapa pengertian partisipasi yang telah dipaparkan oleh para ahli, sedangkan partisipasi menurut penulis adalah sebuah
6
Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, h. 438.