Visi Keorganisasian Profil Bank Sampah Villa Inti Persada RT 06, Pamulang Timur,

Dari gambar 2 diatas, pemilahan sampah organik dan anorganik sekaligus penimbangan sampah, dilakukan pada hari sabtu setiap dua minggu sekali, yang dihadiri oleh seluruh anggota bank sampah di Villa Inti Persada dan didampingi oleh pengurus bank sampah melati bersih. Pertemuan ini dilakukan untuk memilah sampah organik dan anorganik yang pada dua minggu sekali sebelum sampah anorganik didaur ulang dan juga memilah sampah anorganik yang tidak dapat diterima oleh lapak bank sampah melati bersih.

c. Strategi Bank Sampah

Bank sampah Pamulang Timur, mempunyai strategi dalam Pemberdayaan lingkungan, strategi yang dilakukan Bank Sampah bersih adalah: 1 Melakukan kampanye hidup bersih dan go green 2 Menciptakan kesadaran kebersihan lingkungan kepada masyarakat dan generasi muda untuk ikut serta mengelola sampah mereka 3 Menyelenggarakan pelatihan, pembinaan dan pendampingan 4 Melakukan kerja sama dengan pabrik, pengusaha, instansi dibidang pengelolaan dan daur ulang sampah 10

2. Keorganisasian

Organisasi ini dibentuk untuk mengurusi Program Daur Ulang Sampah Anorganik dari mulai pengumpulan sampah, pemilahan sampah, pengolahan sampah, sampai kepada pemasaran produksi dan dokumentasi. 10 Profil Bank Sampah Melati Bersih tahun, 2012 Gambar 3 Struktur Kepengurusan Program Daur Ulang Sampah Anorganik RT 06, Pamulang Timur Sumber: Hasil Penelitian Berdasarkan data yang didapat dari pengurus program daur ulang sampah anorganik di Villa Inti Persada RT 06, anggota yang aktif dalam kegiatan daur ulang sampah berjumlah 10 orang. Berikut tabel data anggota RT 06 Periode Sept 2013-Juni 2014 di perumahan Villa Inti Persada yang sudah penulis buat, sebagai berikut: PENASEHAT Ratih Gito Hj. Ana Yayan BENDAHARA Ana Cahyono KETUA Evi Susilowati SEKRETARIS Sinta DESIGNER Nita Katrina HUMAS Sari Tabel 5 Data Anggota Kegiatan Daur Ulang Sampah Anorganik RT 06 Periode 2013- 2014 No Nama Usia Pekerjaan Mulai Bergabung 1 Ratih 65 Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 2 Mustiko 68 Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 3 Yayan 65Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 4 Evi 36 Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 5 Cahyono 40Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 6 Elfi 49Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 7 Sinta 36 Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 8 Rika 38Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 9 Sari 32 Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 10 Nita 49Tahun Ibu Rumah Tangga Maret 2013 Sumber: Hasil Penelitian 54

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

A. Partisispasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan Daur Ulang Sampah

Anorganik Kerusakan lingkungan telah mengglobal, salah satu penyebab kerusakannya adalah sampah. Permasalahan mengenai sampah sangat kompleks dan perlu membutuhkan perhatian khusus, sebab sampah menjadi persoalan nasional, oleh karena itu perlu adanya penyelesaian yang menyeluruh serta didukung oleh semua lapisan masyarakat dan bagaimana semestinya masyarakat menyikapi permasalahan sampah. Sikap masyarakat yang masih tidak peduli dengan sampah harus diubah. Kebiasaan masyarakat yang selalu membuang sampah di sungai dan disembarang tempat telah membudidaya di kehidupan sehari-hari masyarakat sejak lama, kebiasaan itu muncul akibat pola pandang dan pengetahuan masyarakat tentang sampah dan lingkungan yang masih kurang. Sebagian besar masyarakat yang tempat tinggalnya di lingkungan yang kumuh terlalu menyepelekan masalah sampah dan hanya bisa menyalahkan pihak Pemerintah tanpa mencoba instropeksi kesalahan mereka sendiri. Selain dari kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah tidak pada tempatnya, penyebab lain sampah menjadi masalah utama di Indonesia adalah darikepedulian dan campur tangan Pemerintah. Pemerintah sendiri sibuk dengan urusan politik dan perekonomian, namun tidak memikirkan dengan penuntasan masalah lingkungan, seperti sampah ini. Contohnya, pada pemukiman yang kumuh Pemerintah tidak menyediakan tempat pembuangan sampah sementara, apalagi tempat pembuangan akhir, sehingga masyarakat pun mencari jalan mudahnya saja untuk membuang sampah pada sungai atau membuat tempat-tempat pembuangan sementara seenaknya, menjadikan sampah menumpuk dimana-mana dan menjadi polusi karena tidak disentuh oleh intervensi pemerintah. “Ide awalnya kita melihat sampah yang bertumpukan didepan komplek dan membuat kita resah dengan adanya tumpukan-tumpukan sampah tersebut karena bau, malu dan membuat kita tidak nyaman dengan adanya tumpukan- tumpukan sampah tersebut, selain itu kita mau membersihkan lingkungan kita dari sampah-sampah. ” 1 Salah satu alasan terbentunya bank sampah Villa Inti Persada karena ada sampah-sampah yang bertumpukan didepan komplek akibat dari tidak ada tempat pembuangan sampah sementara, akhirnya masyarakat mencari jalan pintas untuk membuang sampah dilahan yang kosong, hal ini membuat keresahan masyarakat sehingga terbentuklah bank sampah, dan melanjutkannya sampah-sampah anorganik yang tidak dapat diterima oleh lapak bank sampah didaur ulang oleh ibu-ibu rumah tangga untuk dijadikan barang-barang bernilai. Kemudian paradigma pengelolaan sampah Kumpul-Angkut-Buang Landfiling, yang selama ini kita gunakan harus segera dirubah, karena Landfiling tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah besar pada lingkungan. Paradigma pengelolaan sampah yang baru harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur ulang semua limbah yang dibuang baik sampah organik dan anorganik. Misalnya sampah 1 Wawancara pribadi dengan ibu Ana Cahyono selaku bendahara program daur ulang sampah anorganik pada hari 25 Agustus 2014, pukul 10.00 di rumah ibu Ana, di Perum Villa Inti Persada C533, Pamulang Timur, Tangerang Selatan yang organik dapat dijadikan pupuk kompos untuk tanaman yang biasa kita kenal dengan biopori, dan yang anorganik bisa dijadikan barang-barang yang bernilai. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup belum optimal bahkan cendrung banyak masyarakat yang tidak peduli. Sehingga hal ini banyak menimbulkan bencana alam seperti banjir, longsor kerusakan lingkungan dan lain-lain. Bahkan lingkungan yang kotor dapat menimbulkan berbagai penyakit dimasyarakat seperti deman berdarah, gatal-gatal, alergi, cikunyunya dan lain-lain. Maka dari itu kehadiran Bank Sampah Melati bersih sangat membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga melalui pemberdayaan berwawasan limgkungan. ”Awalnya tetangga ada yang meninggal dan memakai mobil ambulance yayasan Bunga Melati Bersih Indonesia, dari pihak Yayasan memberikan sebuah kalender kepada kita, nah dari situ kita tahu ada Bank Sampah lalu kita menghubungi pihak Bank Sampah dan mereka meresponnya .” 2 Bank Sampah ini adalah turunan atau dibawah nauangan Lembaga Yayasan Bank Sampah Melati Bersih Indonesia. Bank Sampah Villa Inti Persada adalah salah satu tempat yang telah bekerjasama dan mengikuti program dari Yayasan Bank Sampah Melati Indonesia untuk bagaimana menyikapi, mengelola dan menjaga lingkungan yang baik dan tetap asri. Sampai saat ini Bank Sampah Melati Bersih sudah memiliki cabang Bank Sampah diberbagai wilayah ± 45 Bank Sampah yang terdapat di berbagai daerah, awalnya Yayasan Bank Sampah Melati Bersih hanya melayani masyarakat di wilayah Tangerang Selatan namun sampai saat ini sudah 2 Wawancara pribadi dengan ibu Ana Cahyono selaku bendahara program daur ulang sampah anorganik pada hari 25 AAgustus 2014, pukul 10.00 di rumah ibu Ana, di Perum Villa Inti Persada C533, Pamulang Timur, Tangerang Selatan