Tahap Pelembagaan Program Partisispasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan Daur Ulang Sampah

anggota baru agar program daur ulang sampah anorganik ini tetap berjalan lancar serta memberikan pelatihan bagaimana cara mendaur ulang sampah anorganik dengan baik kepada anggota baru.

b. Evaluasi

Kemudian pada tahap evaluasi program, pihak Yayasan Bank Sampah Melati Bersih Indonesia biasanya mengadakan evaluasi setiap 3 bulan sekali dalam pertemuan kepada Bank Sampah Villa Inti Persada, membahas tentang jumlah sampah selama setahun, bagaimana mengajak warga yang belum berpartisipasi agar semua RW yang ada di Villa Inti Persada ikut dalam program pemberdayaan lingkungan ini, menyadarkan masyarakat akan lingkungan bersih, laporan keuangan penimbangan sampah selama setahun dan membicarakan sampah- sampah yang tidak dapat di timbang kemudian didaur ulang.Evaluasi adalah pengidentifikasian keberhasilan dan kegagalan atau rencana kegiatan program. 9 Selain itu ketua program daur ulang sampah anorganik juga mengadakan evaluasi kepada anggotanya disaat-saat ada pertemuan, perkumpulan, rapat atau ketika setelah adanya pemesanan dari masyarakat. Dalam pertemuan ini membahas bagaimana kedepannya untuk program daur ualng sampah anorganik ini,melihat apa kekurang produk barang dan mengintrospeksi diri sendiri, melihat kesalahan produk barang dengan apa yang sudah di buat,melihat barang-barang yang belum rapih, seperti jahitannya yang kurang rapih atau seninya 9 Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h. 119 yang kurang bagus, selanjutnya produk barang apa yang akan dibuat, dan memperbaiki dari kinerja-kinerja yang sudah ada.

5. Pemasaran Produksi

Proses dalam pemasaran hasil daur ulangsampah anorganik yaitu melalui bazaar atau pameran-pameran, mempromosikan kepada teman- teman menyampaikannya dari mulut kemulut, sekolah-sekolah selain itu dapat menerima pesanan berupa cindremata untuk acara pernikahan dan pesta, tas untuk seminar, tas untuk sembako, dan dibantu juga dengan bapak-bapak untuk pemasarannya, terkadang juga mendapat informasi dari Yayasan Bank Sampah Melati Bersih. Namun melalui pameran-pameran tidak terlalu banyak yang membeli lebih banyak pesanan meskipun harganya lebih murah tapi kalau pesanan lebih banyak. Kendala dalam pemasarannya “Orang-orang Indonesia masih malu memakai produk barang sendiri atau dari buatan orang Indonesia sendiri, mereka lebih mau memakai produk barang luar jadi agak sedikit sulit untuk pemasarannya. ” 10 Dalam hal ini, kegiatan daur ulang sampah anorganik ini sudah mendapatkan beberapa undangan untuk memamerkan hasil produksinya, dan sering mendapatkan pesanan dari beberapa tempat, dalam event dan moment pesta pernikahan dan ulang tahun, diantaranya: 10 Wawancara pribadi dengan ibu Nita Katrina selaku Designer program daur ulang sampah anorganik pada hari senin 18Agustus 2014, pukul 13.00 di rumah ibu Nita, di Perum Villa Inti Persada C418, Pamulang Timur, Tangerang Selatan