Monitorng Tahap Monotoring dan Evaluasi

yang kurang bagus, selanjutnya produk barang apa yang akan dibuat, dan memperbaiki dari kinerja-kinerja yang sudah ada.

5. Pemasaran Produksi

Proses dalam pemasaran hasil daur ulangsampah anorganik yaitu melalui bazaar atau pameran-pameran, mempromosikan kepada teman- teman menyampaikannya dari mulut kemulut, sekolah-sekolah selain itu dapat menerima pesanan berupa cindremata untuk acara pernikahan dan pesta, tas untuk seminar, tas untuk sembako, dan dibantu juga dengan bapak-bapak untuk pemasarannya, terkadang juga mendapat informasi dari Yayasan Bank Sampah Melati Bersih. Namun melalui pameran-pameran tidak terlalu banyak yang membeli lebih banyak pesanan meskipun harganya lebih murah tapi kalau pesanan lebih banyak. Kendala dalam pemasarannya “Orang-orang Indonesia masih malu memakai produk barang sendiri atau dari buatan orang Indonesia sendiri, mereka lebih mau memakai produk barang luar jadi agak sedikit sulit untuk pemasarannya. ” 10 Dalam hal ini, kegiatan daur ulang sampah anorganik ini sudah mendapatkan beberapa undangan untuk memamerkan hasil produksinya, dan sering mendapatkan pesanan dari beberapa tempat, dalam event dan moment pesta pernikahan dan ulang tahun, diantaranya: 10 Wawancara pribadi dengan ibu Nita Katrina selaku Designer program daur ulang sampah anorganik pada hari senin 18Agustus 2014, pukul 13.00 di rumah ibu Nita, di Perum Villa Inti Persada C418, Pamulang Timur, Tangerang Selatan Gambar 13 Gambar 14 Tas Ini Adalah Pesanan Dari Tas Ini Adalah Pesanan Dari Papua Nahdahatul Ulama Seharga Seharga Rp. 37.000-40.000-, Rp. 25.000-, Mereka Memesan Mereka Memesan Sebanyak 50 Buah Sebanyak 300 Buah. Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 15 Gambar 16 Tas Ini Adalah Pesanan Dari BSD City Tas Ini Adalah Pesanan Dari Seharga Rp. 37.000-40.000-, Masyarakat Villa Inti Persada Mereka Memesan Sebanyak 500 Buah. Seharga Rp. 37.000-, Mereka Memesan Sebanyak 20 Buah Sumber: Dokumentasi Peneliti