pengelolaan daur ulang sampah anorganaik. Ini menjadi salah satu faktor motivasi juga untuk para ibu-ibu pendaur ulang sampah anorganik, mereka
merasakan kepuasan dengan apa yang dikerjakannya mendapatkan apresiasi dan bermanfaat untuk orang lain. Selain itu, para mahasiswa dari
berbagai Universitas dan sekolah-sekolah mengunjungi kegiatan tersebut untuk dijadikan bahan referensi tugas dan memintanya untuk penyuluhan.
Namun tidak dapat dipungkiri ekonomi juga menjadi salah satu penyemangat dalam kegiatan ini, tetapi bukan menjadi penyebab utama
berjalannya kegiatan tersebut, ekonomi hanya menjadi penyebab kedua dari kegiatan tersebut.
“Ekonomi kita belum sepenuhnya terpenuhi dari penghasilan daur ualng sampah anorganik ini, karena hasilnya hanya bisa untuk tambahan-
tambahan keluarga dan uang jajan anak-anak, karena belum semua orang yang mau menghargai produk barang Negaranya sendiri.”
15
5. Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan
Dalam hal ini setiap anggota saling memberikan motivasi dan support satu sama lainnya, tidak ada yang menjatuhkan dan saling
membantu antara pengurus dengan anggota apabila dalam proses terdapat kesulitan. Dan saling menghargai pendapat.
15
Wawancara pribadi dengan ibu Mudrikah selaku Anggota program daur ulang sampah anorganik pada hari rabu 20 Agustus 2014, pukul 10.00 di rumah ibu Mudrikah, di Perum Villa
Inti Persada C525, Pamulang Timur, Tangerang Selatan
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisis dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Bentuk partisipasi yang ada di dalam masyarakat Villa Inti Persada terhadap kegiatan daur ulang sampah anorganik merupakan partisipasi nyata
dan abstrak, mulai dari penyumbangan fikiran dan ide, waktu, tenaga, biaya, barang, sampai kepada proses pelaksanaan kegiatan. Partisipasi tersebut untuk
memperlancarnya pelaksanaan kegiatan hingga ketahap pemasaran produksi. Disadari karena para partisipan merupakan beberapa kelompok sosial Majlis
Ta’lim dan arisan-arisan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk lingkungan.
Proses partisipasi ibu-ibu terhadap pemberdayaan lingkungan cukup baik, dimulai dari tahap perencanaan awal, pelaksanan program, tahap
pelembagaan hingga monitoring dan evaluasi. Menghasilkan lingkungan yang bersih, ibu-ibu lebih percaya diri untuk berperan didepan umum, dan
memahami akan pentingnya menjaga lingkungan bersih.Banyak pengaruh yang dirasakan oleh masyarakat lain dari adanya kegiatan ini, dapat merubah
pola fikir masyarakat tentang paradigma sampah kumpul-angkut-buang, dan memberikan manfaat yang positif.
1. Upaya Penanganan Program
Menjadikan kawasan perumahan sebagai kawasan yang mendukung
lingkungan bersih dari sampah-sampah, dengan cara:
a. Melakukan sosialisasi akan pentingnya menjaga lingkungan yang asri,
dengan berpartisipasi melakukan pengelolaan sampah. b.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan bersih
c. Pengelolaan sampah secara terpadu, dengan meningkatkan prasarana
persampahan dengan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik dan penimbangan sampah.
d. Menggalakkan prinsip 3R Reuse,Reduce, Recycle untuk sampah
anorganik dan mengelola sampah organik dengan dijadikan kompos di lingkungan perumahan.
e. Pengawasan secara rutin terhadap pengelolaan sampah, sehingga
penanganan, pemeliharaan, perbaikan dapat dilakukan secara tepat waktu.
f. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang bersih
g. Meningkatkan Sikap masyarakat yang masih acuh dengan sampah
B. Saran
Penulis memberikan saran-saran yang terkait dengan program pemberdayaan lingkungan di Perumahan Villa Inti Persada, Pamulang Timur
terhadap kegiatan daur ulang sampah anorganik pada partisipasi ibu-ibu rumah tangga, diantaranya:
1. Kepada para pengurus agar terus berusaha untuk meningkatkan minat para
warga yang lain untuk dapat berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya 2.
Diharapkan kepada pengurus agar dapat memvariasikan hasil produksi kerajinan tangan pada kegiatan daur ulang sampah anorganik