WAWANCARA
Hari: Selasa
Tanggal: 6
mei 2008
Waktu: 11.20-11.45 Responden: Ibu Olyah
Pewawancara: Rahmi
Assalamu’alaikum. Nama saya Rahmi Isnaini, saya mahasiswi dari Universitas Islam Negeri, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Komunikasi
penyiaran Islam. Dalam proses penyusunan skripsi saya yang berjudul ”Komunikasi Intruksional Guru dan Murid Autis dalam Proses Belajar mengajar
Di Sekolah Dasar Insania Jatiasih Bekasi”. Ingin mewawancarai bapak Ibu dalam beberapa pertanyaan.
T: Mohon Ibu jelaskan nama jabatan Ibu di SD Insania?
J: Nama saya, Olyah Mirna Lestari jabatan saya di SD ini sebagai guru bantu
kelas 3
T: Berapa lama Ibu mengajar di SD Insania?
J: Saya sudah mengajar disini kurang lebih 3 bulan.
T: Menurut pengalaman Ibu selama mengajar, metode komunikasi manakah yang
dipakai ketika mengajar murid autis?
J: Komunikasi yang dipakai adalah komunikasi verbal dan nonverbal karena
mengajar murid tersebut melalui kata-kata yang jelas dan dan sikap yang tegas.
T: Menurut Ibu Komunikasi yang sering dipakai ketika proses belajar mengajar?
J: Komunikasi yang sering dipakai adalah verbal yaitu dengan kata-kata dan
intruksi ketika mengajar murid tersebut.
T: Bisakah Ibu memberikan contoh materi yang lengkap dan mudah dipahami
oleh para murid autis mengenai metode pengajaran secara verbal?
J: Misalkan disuruh duduk tertib, dengan kata-kata yang jelas anak-anak sudah
mengerti, karena setiap hari memang sudah diterapkan jadi secara classikal mereka sudah tahu.
T: Bisakah Bapak Ibu memberikan contoh materi yang lengkap dan mudah
dipahami oleh para murid autis mengenai metode pengajaran secara non verbal?
J: Contohnya seperti mengintruksikan anak tersebut mengambi buku tidak hanya
dengan kata-kata saja tetapi di barengi dengan kode atau gerakan-gerakan.
T:
Apakah anak-anak Autis cepat tanggap dalam memahami pelajaran di dalam kelas?
J : Awalnya memang tidak tanggap tetapi kalau kita menjelaskan dengan contoh
mereka akan mengerti, kuncinya harus ada contoh yang jelas ketika menjelaskan pelajaran kepada murid tersebut. Contohnya ini “bola” harus ada
bendanya jadi ketika menjelaskan sesuatu harus bena-benar jelas. Karena mereka bukan seperti anak-anak normal yang sudah tahu benda “bola” itu
seperti apa.
T: Bagaimana menurut Ibu, metode apakah yang lebih dipahami oleh murid autis,