Pengertian Belajar Mengajar Komunikasi Instruksional 1. Pengertian Komunikasi Instruksional

tadi, ini disebut belajar. Sedangkan bahan belajar dan sekaligus bahan pengajaran tadi disebut pelajaran atau bidang studi. 11 Di dalam dunia pendidikan sekarang, istilah pengajaran ataupun pelajaran mempunyai makna yang berbeda meskipun kedua istilah tersebut bisa berasal dari kata yang sama: Instruction. Oleh karena itu, kata ini tidak di alihbahasakan menjadi pengajaran atau pelajaran. Ia diterjemahkan dengan pembelajaran karena kata ini lebih dapat mewakili pengajaran, pelajaran, dan belajar. 12 Uraian diatas menunjukan bahwa istilah intruksional, pembelajaran, yang pada prinsipnya merupakan proses belajar yang terjadi akibat tindakan pengajar dalam melakukan fungsinya, yaitu fungsi yang memandang pihak belajar sebagai subjek yang sedang berproses menuju cita-citanya mencapai sesuatu yang bermanfaat kelak. Dan itulah tujuan akhir proses belajar yang direncanakan pada sistem intruksional itu mengacu pada tujuan yang lebih luas, bahkan tujuan yang menjadi panutannya, yaitu tujuan pendidikan.

2. Pengertian Belajar Mengajar

Sebelum penulis menguraikan tentang pengertian belajar mengajar terlebih dahulu penulis akan menguraikan tentang pengetian belajar. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Sejak masih bayi hingga ke liang lahat nanti. 13 Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut menyangkut baik perubahan 11 Ibid 12 Ibid 13 Arif S Sadirman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, cet. Ke-6, h. 1-2 yang bersifat pengetahuan dan keterampilan maupun menyangkut nilai dan sikap. Gage 1984 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana organisma berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. 14 Belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku yang merupakan hasil latihan penguatan. Penguatan itulah yang merupakan sebab adanya perubahan tersebut, murid dikatakan telah mengalami belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya ia tidak dapat melaksanakannya. 15 Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar ialah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru memperbaiki meningkatkan perilaku yang sudah ada. Belajar menghasilkan perubahan perilaku baik positif maupun negatif. Belajar disekolah diarahkan untuk memperoleh perlakuan yang positif. Belajar adalah proses perubahan berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. 14 Martinus Yamin, Srategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press,2004, Cet. Ke-2, h.99 15 Ahmad Tafsir, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 1999, Cet. Ke-4, h.60 Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar termasuk cakupan tanggung jawab guru. 16 Setelah menguraikan definisi belajar penulis akan membahas pengertian mengajar. Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk mencapai kondisi suatu sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Kalau belajar dikatakan milik murid maka mengajar sebagai kegiatan guru. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada anak didik. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari murid itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan. Sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu kecenderungan anak menjadi pasif, karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Sehingga pengajarannya bersifat teacher centered, jadi gurulah yang memegang posisi kunci dalam proses belajar mengajar dikelas. Kemudian pengertian yang luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya. Dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para murid. Kondisi ini diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental. Pengertian mengajar seperti ini memberikan petunjuk bahwa fungsi pokok dalam mengajar itu adalah mnyediakan kondisi yang kondusif, sedang yang berperan aktif dan 16 Abu Ahmadi at.Al, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997, Cet. Ke-1, h.18 banyak melakukan kegiatan adalah muridnya, dalam upaya menemukan dan memecahkan masalah. Yang belajar adalah murid itu sendiri dengan kegiatannya sendiri. Guru dalam hal ini membimbing. Dalam membimbing dan menyediakan kondisi yang kondusif itu sudah barang tentu guru tidak dapat mengabaikan faktor atau komponen-komponen yang lain dalam lingkungan proses belajar mengajar, termasuk misalnya bagaimana dirinya sendiri, keadaan murid, alat- alat peraga atau media metode dan sumber-sumber belajar lainnya. Konsep mengajar ini memberikan indikator bahwa pengajarannya lebih bersifat pupil centered, sehingga tercapailah suatu yang optimal, sangat bergantung oleh kegiatan murid anak didik itu sendiri. 17 Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang terorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai tujuan pendidikan

3. Tujuan Belajar Mengajar

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Antara Guru Dan Orang Tua Murid Di Sekolah Dasar Fajar Islami Tangerang

4 18 74

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEKOLAH DASAR IMBAS DESA TERTINGGAL (Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Instruksional di Sekolah Dasar Kandangan 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang).

0 4 16

PENDAHULUAN STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEKOLAH DASAR IMBAS DESA TERTINGGAL (Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Instruksional di Sekolah Dasar Kandangan 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang).

0 3 76

DESKRIPSI OBJEK DAN WILAYAH PENELITIAN STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEKOLAH DASAR IMBAS DESA TERTINGGAL (Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Instruksional di Sekolah Dasar Kandangan 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang).

0 2 15

PENUTUP STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEKOLAH DASAR IMBAS DESA TERTINGGAL (Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Instruksional di Sekolah Dasar Kandangan 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang).

0 2 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI.

0 0 57

PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR (Studi Kualitatif Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi).

0 2 46

Komunikasi Instruksional Guru dengan Anak Down Syndrome di Sekolah Inklusi.

0 0 2

LPSE Kota Bekasi RUP Jatiasih 2012

0 0 4