E. Keterbatasan dalam Penelitian
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kekurangan diantaranya adalah:
1. Siswa merasa kaku di awal pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD karena pembelajaran ini tidak pernah dilakukan sebelumnya.
2. Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD
Student Team Achievement Division membutuhkan waktu yang banyak agar lebih maksimal.
3. Keterbatasan media di sekolah membuat peneliti kurang optimal dalam
menyampaikan materi untuk membantu pemahaman siswa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan: 1.
Hasil belajar biologi antara kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dengan rata-rata 71,62
daripada kelompok siswa yang menggunakan metode ekspositori dengan rata-rata 56,19.
2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t
hitung
t
tabe
l yaitu 3,77 2,00 pada taraf signifikansi 5
α = 0,05. Terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode
ekspositori pada konsep ekosistem yang terintegrasi nilai. 3.
Hasil analisis kuesioner yang diberikan menunjukkan bahwa siswa memberi respons positif terhadap konsep ekosistem terintegrasi nilai nilai.
Dilihat rata-rata persentase kuesioner secara keseluruhan dari 5 indikator sebesar 87,15 . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki merespon dengan baik nilai-nilai yang terkandung dalam konsep ekosistem.
B. Saran
1. Sebelum pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan guru dapat
memberikan sosialisasi tentang pembelajaran kooperatif khususnya tipe STAD terlebih dahulu sebelum agar siswa terbiasa dengan istilah
pembelajaran kooperatif. 2.
Pengunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan tidak hanya pada konsep ekosistem saja, akan tetapi perlu diteliti juga konsep-konsep
sains yang lainnya. 3.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan hasil belajar baik kognitif,
psikomotor maupun afektif siswa.
66