Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku. Metode adalah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Semakin baik metode yang digunakan, maka akan semakin efektif dan efisien pula pencapaian tujuannya. 27 Guru dalam memberikan pelajaran menggunakan metode dan pendekatan, untuk melayani, mendidik dan mengajar agar sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, maka perlu diterapkan suatu pembelajaran yang pada teori belajar kognitif. Relevansi dari teori ini dalam pengajaran IPA dijabarkan melalui konstruktivis, siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Salah satu bentuk pembelajaran yang berorientasi dengan pendekatan konstruktivis adalah pembelajaran kooperatif, karena pembelajaran kooperatif merupakan strategi alternatif untuk mencapai tujuan IPA yang antara lain meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain, berpikir kritis dan pada saat yang sama dapat meningkatkan prestasi akademiknya. 28 Jadi siswa harus aktif membangun pengetahuan mereka sendiri salah satunya dengan belajar kooperatif untuk mencapai tujuan IPA.

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Student Team Achievement Division STAD merupakan salah satu pembelajaran kelompok yang paling awal ditemukan dan populer di kalangan para ahli pendidikan dari Johns Hopkins University dan telah banyak 27 Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Modul 1-6, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka,1992, h. 39 28 Prayekti, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Berorientasi pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Team Achievement Division, Jurnal Tekeldikdas, Vol. 2, No.1, Juli 2002 : 121-134, h. 122 diterapkan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang sangat mudah diterapkan. 29 Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menekankan pada aktivitasnya dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. 30 Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 31 Pembelajaran dalam STAD dilakukan dengan presentasi, bukan hanya oleh 4-5 anggota tim, tetapi guru juga melakukan presentasi. Siswa mengikuti kuis individual untuk menunjukkan berapa banyak yang telah mereka pelajari. Skor kuis individu dijumlahkan untuk membentuk sebuah tim skor, dan tim adalah imbalan atas kinerja mereka. Tim yang terdiri dari siswa dengan berbagai kemampuan akademis, genders, dan ras. 32 Pembelajaran tipe STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa bekerja sama dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas. 33 Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima tahapan utama. 34 Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat dalam tabel 2. 3 berikut ini: 29 Ibid, h. 126 30 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009, h. 74 31 http:www.damandiri.or.idfileyusufunsbab2.pdf 9 Januari 2009 32 http::www.ed.govpubEPTWeptw10eptw10u.html 9 Januari 2009 33 Perdy Karuru, Op Cit., h. 791 34 www.disdikklungkung.netPENERAPAN_MODELPEMBELAJARANKOOPERATIF _TYPE_STADDENGANMEDIAVCD.htm 28 Januari 2009 Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Presentasi kelas Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya Kerja kelompok Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama- sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran Tes Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu Peningkatan skor individu Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok Penghargaan kolompok Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi, diberikan penghargaan. Ide dasar STAD adalah bagaimana memotivasi siswa dalam menguasai materi yang disajikan serta menumbuhkan suatu kesadaran bahwa belajar itu penting, bermakna dan menyenangkan. 35 Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setia minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang 35 Prayekti, Op Cit., h. 126 lalu. 36 Penyajian kelas maksudnya adalah pengajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Pengajaran di dalam kelas pada STAD tidak begitu berbeda dengan kegiatan pengajaran biasa, hanya pengajaran yang diberikan harus difokuskan pada materi yang dibahas saja. Setelah guru menyajikan materi sebanyak satu atau dua kali, barulah kemudian siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Dalam STAD, siswa akan disusun beranggotakan empat siswa yang beragam dalam kemampunnya ataupun jenis kelaminnya. Fungsi ditentukannya kelompok dalam STAD adalah untuk saling meyakinkan bahwa semua anggota dapat bekerja sama dalam belajar, lebih khusus untuk menyiapkan semua anggota dalam menghadapi tes perorangan dengan baik. Kelompok menjadi hal yag sangat penting dalam STAD, karena dalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa sebaya untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan. Untuk menentukan anggota suatu kelompok terlebih dahulu siswa disusun berdasarkan ranking peringkat nilai rapor. Kemudian guru memberikan tes untuk mengetahui skor individu maupun kelompok. Langkah terakhir adalah pengakuan kelompok, dilakukan dengan memberikan pujian sebagian penghargaan atas usaha yang dilakukan kelompok selama belajar. Pujian ini diberikan kepada kelompok yang mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. 37

d. Metode Ekspositori

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15