Metode Ekspositori Hakikat Pembelajaran Teori Konstruktivisme

lalu. 36 Penyajian kelas maksudnya adalah pengajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Pengajaran di dalam kelas pada STAD tidak begitu berbeda dengan kegiatan pengajaran biasa, hanya pengajaran yang diberikan harus difokuskan pada materi yang dibahas saja. Setelah guru menyajikan materi sebanyak satu atau dua kali, barulah kemudian siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Dalam STAD, siswa akan disusun beranggotakan empat siswa yang beragam dalam kemampunnya ataupun jenis kelaminnya. Fungsi ditentukannya kelompok dalam STAD adalah untuk saling meyakinkan bahwa semua anggota dapat bekerja sama dalam belajar, lebih khusus untuk menyiapkan semua anggota dalam menghadapi tes perorangan dengan baik. Kelompok menjadi hal yag sangat penting dalam STAD, karena dalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa sebaya untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan. Untuk menentukan anggota suatu kelompok terlebih dahulu siswa disusun berdasarkan ranking peringkat nilai rapor. Kemudian guru memberikan tes untuk mengetahui skor individu maupun kelompok. Langkah terakhir adalah pengakuan kelompok, dilakukan dengan memberikan pujian sebagian penghargaan atas usaha yang dilakukan kelompok selama belajar. Pujian ini diberikan kepada kelompok yang mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. 37

d. Metode Ekspositori

Metode ini sering dianggap sama dengan metode demonstrasi. Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan. 38 Mengajar dengan metode ekspositori berarti memadukan antara metode demonstrasi dengan metode ceramah. Dalam menggunakan metode 36 http:www.damandiri.or.idfileyusufunsbab2.pdf 9 Januari 2009 37 Prayekti, Op Cit., h. 122 38 Nuryani Rustaman, Op Cit., h.108 ini seorang guru harus menyajikan dan memperagakan benda pada tempat yang dapat dilihat oleh seluruh siswa sehingga siswa dapat memahami informasi yang disampaikan dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran yang aktif, sementara siswa relatif pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Pembelajaran ekspositori ini merupakan suatu proses pembelajaran yang berpusat pada guru ”teacher centered”, guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam ekspositori digunakan metode lain selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan materi pelajaran bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan. 39 Tahapan pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut: 40 1. Tahap Pendahuluan Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siswa mencatat bila perlu. 2. Tahap Penyajian Materi Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi untuk memperjelas materi yang disajikan dan diakhiri dengan penyampaian ringkasan atau latihan. 3. Tahap Penutup Guru melaksanakan evaluasi berupa tes dan kegiatan tindak lanjut seperti penugasan dalam perbaikan dan pengayaan atau pendalaman materi. 39 Wahyudin Nur Nasution, Efektivitas Strategi Pembelajaran Koperatif dan Ekspositori terhadap Hasil Belajar Sains ditinjau dari Cara Berpikir, h.5 40 Ibid

e. Pembelajaran IPA dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15