Pemeliharaan ruang dan bangunan

110 ketika peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bagaimana sekolah melakukan pemeliharaan terhadap ruang dan bangunan sekolah. Menurut siswa sebagai berikut: Ad : “Iya pernah ikut, selalu ikut piket dan kerja bakti.” Kamis, 9 April 2015 Sn : “Iya ikut piket kelas dan kerja bakti.” Jumat, 10 April 2015 Ay : “Iya selalu ikut kerja bakti dan piket.” Selasa, 14 April 2015 Hasil wawancara dengan siswa lain terlampir Hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa diperkuat dengan hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil observasi tentang pemeliharaan ruang dan bangunan sekolah diperoleh hasil sebagai berikut: sekolah melaksanakan perawatan ruang dan bangunan sekolah setiap hari. Petugas piket kelas mulai dari kelas I sampai kelas VI melaksanakan membersihkan ruang kelas dengan menyapu dan juga mengepel lantai, menata meja dan kursi, membersihkan kaca jendela, dan menyiram tanaman yang ada di taman kelas masing-masing. Kondisi ruang dan bangunan sekolah dalam kondisi cukup bagus, kondisi cat tembok juga masih bagus meskipun di beberapa ruangan ada yang mulai mengelupas karena rembesan air hujan. Ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas IV dan ruang kelas V baru saja dilakukan pengecatan tembok dan bangungan. Kondisi ruang kelas II, kelas III, kelas V, dan kelas VI dalam kondisi bagus. Siswa setiap sebelum pulang sekolah merapikan meja kursi, beberapa kelas seperti kelas IV dan V menaikan kursi diatas meja sebelum pulang sekolah, menutup jendela ruang kelas masing-masing. 111 Hasil wawancara dan observasi tentang pemeliharaan ruang dan bangunan sekolah diperkuat dengan hasil dokumentasi. Berikut merupakan dokumentasi kegiatan perawatan dan kebersihan ruang dan bangunan sekolah yang melibatkan siswa dan guru. Gambar 20. Kegiatan membersihkan ruang dan bangunan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi tentang pemeliharaan ruang dan bangunan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sekolah melakukan pemeliharaan ruang dan bangungan sekolah secara rutin. Pemelirahan ruang dan bangunan dilakukan setiap hari dan melibatkan siswa. Kondisi ruang dan bangungan sekolah dalam kondisi dan keadaan baik. Pemeliharaan ruang dan bangunan yang dilakukan warga sekolah secara optimal dapat menjaga lingkungan sekolah tetap kondusif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajan. Lingkungan sekolah yang kondusif diharapkan mampu membantu tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

b. Ventilasi dan pencahayaan

Ventilasi dan pencahayaan di dalam ruang sekolah menurut kepala sekolah sebagai berikut: 112 Mj : “Pencahayaan dan ventilasi di sekolah kami cukup baik karena sekolah kami dilengkapi jendela di setiap ruangan, lalu ada juga kipas angin di setiap ruangan, serta lampu yang memadai untuk membantu penerangan.” Senin, 6 April 2015 Hasil wawancara dengan kepala sekolah diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru. Berdasarkan wawancara, menurut guru ventilasi dan pencahayaan ruang sekolah sebagai berikut: Dw : “Pencahayaan setiap ruangan baik karena ada jendela, kalau cahaya kurang sudah ada lampu, kelas dan semua ruangan juga dilengkapi kipas angin.” Rabu, 8 April 2015 Tn : “Kelas cukup terang, kalau mendung atau gelap ya ada lampu, kalau panas ada jendela dan kipas angin.” Kamis, 9 April 2015 Hasil wawancara dengan guru lain terlampir Kondisi pencahayaan dan ventilasi di dalam kelas yang disampaikan kepala sekolah dan guru diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa. Peneliti mengajukan pertanyaan tentang kondisi pencahayaan dan ventilasi di dalam kelas kepada siswa dengan hasil sebagai berikut: Ad : “Sudah terag, ada jendela dan lampu.” Kamis, 9 April 2015 Sn : “Memadahi, terang. Ada kipas angin juga di kelas jadi adem.” Jumat, 10 April 2015 Jh : “Iya terang ada lampune sama ada kipas angin kalo lagi sumuk.” Sabtu, 11 April 2015 Hasil wawancara dengan siswa lain terlampir Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa diperoleh hasil bahwa pencahayaan dan ventilasi di dalam kelas sudah baik. Pencahayaan ada tambahan lampu keadaan gelap. Udara di dalam kelas segar dan tidak pengap. Hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa diperkuat dengan hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan. Berdasarkan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SEKOLAH ALAM UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

0 10 116

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Alam Surya Mentari

0 2 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Alam Surya Mentari

1 4 17

PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Alam Surya Mentari Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Alam Surya Mentari Tahun Ajaran 2016/2017.

0 5 4

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PEDULI LINGKUNGAN Pengelolaan Pendidikan Karakter Berbasis Peduli Lingkungan Di SMP Negeri 6 Salatiga.

0 4 16

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SD NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

2 15 411

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA TRITIH WETAN KECAMATAN JERUKLEGI KABUPATEN CILACAP

0 1 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SD NEGERI LOCONDONG SEBAGAI JUARA SEKOLAH SEHAT TINGKAT NASIONAL - repository perpustakaan

1 2 14

ANALISIS PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SD NEGERI KEDONDONG

1 1 17