Bebas dari jentik nyamuk
120 Pernyataan kepala sekolah diperkuat dengan pernyataan guru ketika peneliti
mengajuan pertanyaan yang sama kepada guru dengan hasil sebagai berikut: Is
: “Bak mandi selalu dikuras oleh penjaga seolah, kaleng-kaleng
dikubur, kelas juga harus rapi lemarinya agar tidak jadi sarang nyamuk.” Selasa, 7 April 2015
Kr :
“Menguras bak mandi, merapikan tempat-tempat yang bias dijadikan sarang nyamuk, mengubur barang bekas, kalau tidak ya barang
bekasnya dimanfaatkan atau didaur ulang.” Jumat, 10 April 2015 Hasil wawancara dengan guru lain terlampir
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperoleh hasil bahwa upaya yang dilakukan sekolah untuk mencegah dan
menanggulangi tumbuhnya jentik nyamuk adalah dengan menguras kamar mandiWC. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperkuat
dengan hasil wawancara dengan siswa sebagai berikut: Ad :
“Menguras bak mandi, barang bekas didaur ulang.” Kamis, 9 April 2015
Jh :
“Genangan air dibuang, barang bekas didaur ulang.” Sabtu, 11 April 2015
Kk :“Menguras bak mandi, membuang air yang sudah kotor.” Rabu, 15
April 2015 Hasil wawancara dengan siswa lain terlampir
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan sisiwa diperkuat dengan hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan. Berdasarkan
hasil observasi tentang usaha sekolah dalam mencegah dan membasmi jentik nyamuk selama peneliti melakukan pengamatan diperoleh hasil
bahwa di lingkungan sekolah tidak terdapat jentik nyamuk. Bak mandi selalu di kontrol oleh penjaga sekolah untuk dibersihkan. Barang bekas yang
sudah tidak digunakan didaur ulang jika masih bias dimanfaatkan, sisanya
121 dikubur oleh penjaga sekolah. Selama kegiatan penelitian tidak ada kasus
warga sekolah terkena gigitan nyamuk. Hasil wawancara dan observasi tentang usaha sekolah dalam
mencegah dan membasmi jentik nyamuk di lingkungan sekolah diperkuat dengan hasil dokumentasi selama penelitian. Dokumentasi selama penelitian
berdasarkan pada kondisi kamar mandi yang tidak terdapat jentik nyamuk. Berikut ini dokumentasi tentang kondisi bak mandi sekolah yang bersih dan
tidak ada jentik nyamuk.
Gambar 25. Bak mandi dalam kondisi bersih Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas, maka peneliti
dapat mengambil kesimpulan bahwa lingkungan sekolah terbebas dari jentik nyamuk. Sekolah melakukan pencegahan berkembangbiaknya nyamuk
dengan melakukan pembiasan membuang sampah pada tempatnya, menguras bak mandi, mengubur sampah, dan menjaga kebersihan. Sekolah
melibatkan siswa dalam mekakukan pencegahan tumbuhnya nyamuk dengan mengajak siswa membersihkan bak mandi. Kondisi sekolah yang
bebas dari jentik nyamuk merupakan salah satu bentuk implementasi
122 karakter peduli lingkungan yang sudah berhasil diterapkan di sekolah ini,
sehingga kondisi lingkungan sekolah dalam keadaan kondusif untuk menunjang proses pembelajaran