Bebas asap rokok Deskripsi Hasil Penelitian
123 Hasil wawancara diperkuat dengah hasil observasi selama peneliti
melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil observasi tentang sekolah bebas dari asap rokok diperoleh hasil bahwa sekolah mencantumkan larangan
merokok ke dalam tata tertib sekolah. Sekolah memajang tata tertib sekolah di dinding luar gedung sekolah dan di dalam masing-masing ruang sekolah.
Kepala sekolah dan guru melakukan himbauan dan larangan langsung kepada warga sekolah untuk tidak merokok di lingkungan sekolah.
Gambar 26. Gambar tata tertib sekolah yang dipajang Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi peneliti
menyimpulkan bahwa himbauan dan larangan merokok di lingkungan sekolah sudah tercantum dalam tata tertib sekolah. Kepala sekolah dan guru
melakukan himbauan dan larangan langsung kepada warga sekolah untuk tidak merokok di lingkungan sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang
bebas asap rokok memiliki dampak postif bagi siswa, sehingga udara yang ada di lingkungan sekolah bersih dan sehat bagi siswa. Kondisi bebas asap
124 rokok juga dapat menjadi teladan bagi siswa agar lebih peduli terhadap
lingkungan dan kesehatan diri. g.
Promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah
Dalam menciptakan kesehatan lingkungan sekolah perlu adanya promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah. Promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah yang dilakukan sekolah menurut kepala sekolah:
Mj : “Sekolah melakukan pengarahan setiap hari Senin saat upacara
bendera, lalu saat mata pelajaran penjas, maupun dengan pengadaan fasilitas kebersihan dan UKS sekolah. Selain itu juga dengan
menempelkan poster- poster mengenai kebersihan.” Senin, 6 April
2015 Hasil yang sama juga di sampaikan oleh guru berkaitan promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah sebagai berikut: Dw :
“Menempel poster di kelas, di lorong atau koridor sekolah. Menyediakan fasilitas kebersihan, alat kebersihan, tempat cuci
tangan. ” Rabu, 8 April 2015
Wd : “Sanitasi sekolah ya sudah baik tidak ada masalah, promosinya
dengan menempel poster atau kata- kata bijak.” Senin, 13 April
2015 Hasil wawancara dengan guru lain terlamppir
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah dan guru diperoleh hasil bahwa promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah yang dilakukan dengan penyadiaan fasilitas sekolah, pengadaan alat kebersihan, tempat cuci tangan,
pemajangan poster, himbauan secara langsung dari guru maupun pada saat upacara sekolah.
Pernyataan yang disampaikan kepala sekolah dan guru diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa sebagai berikut:
125 Sn :
“Biasanya diajak bu guru untuk mencuci tangan dan membersihkan kelas.” Jumat, 10 April 2015
Jh :“Kalau upacara bendera diingatkan sama kepala sekolah untuk
merawat taman kelas, menjaga kebersihan. ” Sabtu, 11 April 2015 Ay :
“Sanitasi ya selokan sekolah. Tempat cuci tangan juga bersih, di kelas dipajang poster-
poster untuk menjaga kebersihan” Selasa, 14 April 2015
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan murid diperkuat dengan analisis hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan.
Berdasarkan analisis hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan diperoleh hasil bahwa dalam melakukan promosi
hygiene
dan sanitasi, sekolah menyediakan fasilitas yang menunjang promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah. Fasilitas yang disediakan sekolah meliputi fasilitas
kebersihan, tempat cuci tangan, fasilitas pembuangan sampah, dan kebersihan kamar mandi. Promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah juga dilakukan dengan himbauan dan ajakan secara langsung dari kepala sekolah
dan guru maupuan di saat menjadi pembina upacara. Hasil wawancara dan observasi tentang promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah diperkuat dengan dokumentasi sekolah. Dokumentasi sekolah
berkaitan tentang promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah dengan poster ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya sebagai berikut:
Gambar 27. Poster ajakan membuang sampah pada tempatnya.
126 Berdasarkan analisis hasil wawancara dan observasi maka dapat
disimpulkan bahwa dalam melakukan promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah, sekolah menyediakan fasilitas yang menunjang promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah. Sekolah melakukan himbauan dan ajakan kepada warga
sekolah secara langsung maupun lewat kegiatan upacara. Sekolah memajang poster-poster dan kata-kata bijak sebagai media promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah. Promosi
hygiene
yang dilakukan sekolah akan membantu dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah sehingga siswa merasa
lebih nyaman untuk belajar di sekolah. Kondisi yang kondusif dan nyaman bagi siswa tentunya akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang
diharapkan sekolah. Tabel 4.3 Deskripsi hasil penelitian pengembangan kesehatan
lingkungan sekolah
No. Aspek
Deskripsi
1. Pemeliharaan ruang dan
bangunan Pemeliharaan ruang dan bangungan sekolah
dilakukan secara rutin. Kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap ruang dan bangunan. Guru
dan siswa berperan aktif untuk pemeliharaan ruang dan bangunan agar lingkungan sekolah tetap
kondusif untuk
digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Lingkungan sekolah yang kondusif
diharapkan mampu membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang diharapkan.
2. Pencahayaan
dan ventilasi
Ventilasi dan pencahayaan di ruang kelas sudah baik. Setiap ruangan dilengkapi dengan kipas
angin untuk membantu sirkulasi udara. Guru berperan
untuk mengawasi
fasilitas yang
127 disediakan sekolah. Siswa dapat menggunakan
fasilitas yang disediakan untuk membantu kegiatan pembelajaran. Kondisi kelas yang nyaman
didukung juga oleh guru dan metode yang digunakan
dalam pembelajaran
yang akan
membantu kegiatan pembelajaran. 3.
Fasilitas sanitasi Fasilitas sanitasi sudah sesuai dengan standar
pengelolaan sanitasi. Fasilitas sanitasi dijaga dan diwasi oleh seluruh warga sekolah untuk
menciptakan lingkungan yang bersih. Lingkungan yang bersih dan kondusif akan membantu siswa
untuk dapat lebih menyerap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
4. Kantinwarung sekolah
Kondisi kantin bersih dan menjual makanan yang sehat bagi siswa. Kepala sekolah dan guru
berperan untuk mengawasi kebersihan kantin dan makanan yang dijual. Siswa yang membeli
makanan di kantin dapat memberi laporan kepada guru apabila ada makanan yang tidak sehat.
Bangunan kantin dijaga kebersihannya oleh
penjual dan siswa yang membeli makanan.
5. Bebas dari jentik nyamuk Lingkungan sekolah sudah bebas dari jentik
nyamuk. Sekolah melakukan tindakan pencegahan dengan menguras bak mandi, mengubur barang
bekas, serta membersihkan semua ruangan. Kepala sekolah dan guru berperan ikut serta menjaga
kebersihan. Seluruh siswa berperan menjaga kebersihan lingkungan dan toilet. Kondisi sekolah
yang bebas dari jentik nyamuk dan sehat sangat
128 mendukung proses pembelajaran di sekolah
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. 6.
Bebas asap rokok Sekolah dalam keadaan bebas asap rokok sesuai
dengan tata tertib yang ada. Sekolah melakukan tindakan pencegahan melalui himbauan dan
sosialisasi. Guru dan kepala sekolah berperan aktif untuk memberi teladan. Seluruh siswa mematuhi
peraturan yang ada. Kondisi sekolah yang sehat dan kondusif akan membantu tercapainya tujuan
pendidikan.
7. Promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah
Sekolah menyediakan fasilitas yang menunjang promosi
hygiene
dan sanitasi sekolah. Sekolah melakukan himbauan dan ajakan kepada warga
sekolah secara langsung maupun lewat kegiatan upacara, serta melalui poster-poster yang dipajang
di sekolah. Kepala sekolah dan guru berperan aktif dalam memberi pengarahan. Siswa berperan dalam
menjaga fasilitas dan lingkungan agar proses
pembelajaran dapat berlangsung degan nyaman.