Luthans 2006 menyatakan bahwa, “Ada lima faktor kepuasan kerja yaitu: a.
Pekerjaan yang menantang Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi
kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan ketrampilannya, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja.
b. Pemberian upah
Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan
pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan
komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja dalam perusahaan sangat membantu karyawan dalam bekerja. Dengan kondisi kerja yang sangat nyaman dan memadai akan
mempengaruhi kualitas karyawan.
d. Supervisi
Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya
karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahannya.
e. Rekan kerja
Mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung dapat meningkatkan kepuasan kerja”.
Sudah merupakan tugas dari perusahaan dalam menciptakan kondisi dan suasana yang nyaman bagi karyawan-karyawannya bila tidak ingin kehilangan
sumber daya manusia yang berpotensi. Selain itu, perusahaan juga harus menyadari bahwa kepuasan kerja juga mempengaruhi kelancaran karyawannya dalam
melakukan tugas-tugasnya. Penelitian ini memilih empat faktor pembentuk kepuasan kerja yaitu: kondisi
kerja, gaji, supervisi dan rekan kerja.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
II.3.3 Teori Kepuasan Kerja
Ada beberapa teori kepuasan yang cukup terkenal Mangkunegara, 2008:
a. Teori Keseimbangan Equity Theory
Teori ini dikembangkan oleh Adam, yang terdiri dari komponen: 1 Input, adalah semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan
kerja, misalnya pendidikan, pengalaman, skill, usaha, peralatan pribadi, jumlah jam kerja. 2 Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan
dirasakan pegawai, misalnya upah, keuntungan tambahan, status, simbol, pengenalan kembali, kesempatan untuk berprestasi atau mengekspresikan diri.
3 Comparison person adalah seorang pegawai organisasi yang berbeda atau dirinya sendiri dalam pekerjaan sebelumnya. Puas atau tidak puasnya pegawai
merupakan hasil dari membandingkan antara input-outcome dirinya dengan perbandingan input-outcome pegawai lain comparison person. 4 Equity-in-
equity, jika perbandingan di atas tadi dirasa seimbang equity maka pegawai tersebut akan merasa puas. Tetapi sebaliknya jika tidak seimbang in-equity
menyebabkan dua kemungkinan, yaitu over compensation inequity ketidakseimbangan yang menguntungkan dirinya dan sebaliknya under
compensation inequity ketidakseimbangan yang menguntungkan pegawai lain yang menjadi pembanding atau comparison person.
b. Teori Perbedaan Discrepancy Theory