Macam – Macam Metode Mengajar

alam mengembangkan konsep sekolah berbasiskan alam. Metode belajar mengajarnya lebih banyak menggunakan action learning atau belajar aktif. Sekolah alam merupakan sebuah model pendidikan yang berusaha mengadaptasi apa yang telah dibuktikan oleh Rasulullah SAW pada masanya di masa kini, dan masa di mana generasi Rabbani kelak menjadi pemimpin di muka bumi. Selain itu, metode pengajaran di sekolah alam bersifat thematic integrated¸ jadi sesering mungkin guru mengintegrasikan tema alam dengan mata pelajaran. 47 Pada dasarnya metode pengajaran di Sekolah Alam terbagi menjadi, yaitu: 1 Media pendidikan, Observasi dan Riset. Dengan cara mengamati dan memahami langsung gejala alam yang terjadi, sehingga kita bisa mendapatkan media belajar yang bermutu dan murah. 2 Modal Produksi Magang dan Dagang. Dengan mengolah hasil dari praktik di alam,diharapkan mampu membiayai diri sehingga secara langsung belajar hidup mandiri. 3 Sarana pengembangan manusia. Manusia yang tumbuh dan berkembang berdasarkan interaksinya dengan alam akan menghasilkan manusia yang berakhlak mulia terhadap sang Khaliq Ibadah, sesama manusia dan mahluk lainnya Mua’malah serta adil dan cinta damai Khalifah. 48 D. Kerangka Berfikir Pendidikan Agama Islam pada sekolah formal mengikuti kurikulum yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan. Namun pada Sekolah Alam, pembelajaran Pendidikan Agama Islam memiliki kurikulum tersendiri yang dirancang untuk memenuhi pembelajaran pada tingkat pendidikan setara 47 Wawancara dengan , Donny Prayudi, M.BA head master high school SoU Kamis, 13 Agustus 2015 di SoU 48 www.tentangsekolahalam.wordpress.com diakses pada 24 Juli 2015 dengannya. Inilah yang membuat sekolah alam berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Kurikulum pada Sekolah Alam lebih mengedepankan pembelajaran aktif dan berbasis alam. Alam yang digunakan sebagai basis pembelajaran memberi warna baru dalam pembelajaran dan tentu menarik banyak minat dan antusias peserta didik dalam setiap pengajaran yang dilakukan oleh pendidik atau mentornya. Oleh karena itu, metode yang mereka terapkan tentu sangatlah berbeda dibandingkan pada sekolah formal pada umumnya. Metode yang tepat dalam penerapannya akan mengintegrasi setiap pembelajaran terutama dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. E. Penelitian Yang Relevan Secara umum, penelitian tentang sekolah alamtelah mulai dilakukan para peneliti diberbagai tempat. Adapun diantaranya adalah:

1. Agus Thohir. Implementasi Model Sekolah Alam Di Pendidikan Anak

Usia Dini Ar Ridho Semarang dalam Tinjauan Pendidikan Islam. Semarang: Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri, 2010. Kesamaan penelitian diatas dengan yang akan penulis lakukan adalah sama – sama membahas sekolah alam sebagai pendidikan alternatif. Perbedaannya adalah penelitian diatas mengambil objek penelitian pada pendidikan anak usia dini atau setara dengan tingkat sekolah dasar, sedangkan yang akan penulis teliti mengambil objek tingkat menengah dan menjabarkan integrasi Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum sekolah alam

2. Muri Yusnar. Pendidikan Agama Islam Berbasis Alam Pada Sekolah

Alam Bogor, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2009. Kesamaan penelitian diatas dengan yang akan penulis lakukan adalah sama – sama membahas sekolah alam. Selain itu terdapat kesamaan metode penelitian, yaitu dengan metode kualitatif. Perbedaannya adalah pada penelitian diatas hanya dikemukakan bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Alam, sedangkan yang akan penulis teliti adalah bagaimana integrasi atau hubungan kurikulum yang dibuat sekolah alam terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. M. R. Fikri Salam. Implementasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Alam. Bandung: Jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia. 2013. Persamaan penelitian diatas dengan yang akan penulis lakukan adalah sama – sama membahas sekolah alam dan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Kesamaan lain terdapat pada metode penelitian yaitu kualitatif dan sumber perolehan data penelitian. Adapun perbedaannya terdapat pada tingkat ajar dimana peneliti diatas mengambil tingkat pendidikan sekolah dasar sedangkan yang akan penulis teliti adalah pada tingkat menengah. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di School Of Universe, Parung Bogor, Jawa Barat. Adapun waktu yang direncanakan selama melakukan penelitian adalah bulan Agustus 2015.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh bersifat empiris dengan kriterianya yaitu, valid, reliabel dan obyektif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil pebelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 1 Dalam metode penelitian kualitatif, penulis menggunakan pendekatan deskriptif analisis yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan nyata yang terjadi. Adapun tujuan utama dalam menggunakan metode dan pendekatan ini adalah untuk menggambarkan suatu keadaan yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, banyak variasi teknik pengumpulan data untuk mendukung dan menjawab masalah yang ada. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah: 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi Mixed Method. Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 13. 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti, baik pengamatan itu dilakukan dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi khusus yang diadakan. 2 Pada saat melakukan observasi, penulis terlibat langsung dalam kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Keberadaan penulis sebagai peneliti telah diketahui oleh subjek yang diteliti dan telah dianggap sebagai bagian dari mereka sehingga keberadaan penulis tidak mengganggu atau mempengaruhi sifat naturalistiknya. Cara ini dilakukan untuk memudahkan akses mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. 2. Wawancara Untuk teknik pengumpulan data selanjutnya peneliti menggunakan wawancara dan dialog secara mendalam indeph interview kepada pihak yang bersangkutan . Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 3 Dalam hal ini digunakan wawancara terstruktur guna memperoleh informasi yang utuh dan terfokus pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Beberapa pertanyaan wawancara dirumuskan sebelum melaksanakan wawancara kepada pihak homeschooling dan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam. Tujuan wawancara pada penelitian ini adalah untuk melengkapi informasi yang telah diperoleh dari observasi yang dilakukan peneliti. Wawancara akan dilakukan terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kamyabi Homeschooling. Secara mendalam wawancara akan dilakukan meliputi proses pembelajaran yang terdiri dari rencana, 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: CV. Rineka Cipta, 1993, cet ke-9, hal. 102 3 Sugiyono, op. cit., hal. 316